Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Cinta » 15 Macam Gangguan Jiwa Karena Cinta Secara Psikologis

15 Macam Gangguan Jiwa Karena Cinta Secara Psikologis

by Devita Retno

Gangguan psikologis bisa memiliki beragam jenis serta penyebab, dan masalah cinta adalah salah satunya. Berada di dalam sebuah hubungan dengan seseorang yang mengalami berbagai kelainan psikologis bisa sangat melelahkan dan menyulitkan. Tidak hanya itu, sebuah hubungan yang tidak berjalan dengan baik pun bisa menyebabkan masalah kejiwaan pada salah satu atau kedua pihak. Cinta merupakan masalah yang benar – benar dapat menguras kondisi emosional dan kejiwaan seseorang hingga mengalami gangguan jiwa. Tentu saja setiap orang berhak mendapatkan cinta dan hubungan yang sehat, namun tidak semua orang beruntung memiliki kisah cinta yang berliku dan penuh perjuangan.

Tidak sedikit bahkan merasa sakit hati dan patah hati berkali – kali dalam kisah cintanya. Sebagian orang yang lebih kuat secara mental mungkin saja akan berhasil melewati tahap kritis dalam kehidupan cintanya dan kembali melanjutkan hidup. Namun sebagian yang lain bisa saja akan terbenam dalam kesedihan dan perasaan mengasihani diri sendiri, yang umumnya disebabkan oleh rendahnya rasa percaya diri dan akibat mengalami kisah cinta yang tidak menyenangkan terus menerus.

Masalah Kejiwaan Karena Cinta

Hubungan cinta yang tidak sehat bisa memicu terjadinya masalah kejiwaan atau gangguan jiwa karena cinta pada pihak yang terlibat di dalamnya. Adapun gangguan jiwa yang disebabkan atau berkaitan dengan cinta antara lain:

1. Erotomania

Tidak setiap orang beruntung merasa dicintai setiap saat oleh orang lain. Bukanlah suatu hal yang aneh untuk mengalami keinginan mendapatkan cinta dan perhatian, namun orang – orang yang menderita erotomania bertindak lebih jauh daripada itu. Mereka benar – benar mempercayai bahwa ada seseorang yang spesial dan jatuh cinta mendalam dengan mereka. Seseorang tersebut biasanya merupakan tokoh terkenal, selebriti, atau yang memiliki status lebih tinggi daripada penderita.

2. Cinta Obsessive

Memiliki perasaan atau gairah yang intens pada pasangan merupakan hal yang normal pada tahap awal sebuah hubungan. Akan tetapi seiring waktu, hal tersebut pasti akan memudar dengan sendirinya walaupun bukan berarti cinta itu sendiri menghilang. Melainkan berkembang menjadi sesuatu yang lebih dalam dan dapat diandalkan. Cinta yang sehat dihubungkan dengan komitmen dan rasa hormat pada kebutuhan masing – masing, termasuk kebutuhan akan privasi. Namun sayangnya orang yang mengalami cinta obsesif tidak dapat melewati tahap gairah tersebut dan menjadi kewalahan dengan obsesi mereka terhadap pasangannya, dan tidak dapat menerima penolakan dalam bentuk apapun. Mereka mungkin saja melukai diri sendiri jika ditolak.

3. Gangguan Kelekatan

Attachment disorder atau gangguan kelekatan mempengaruhi orang – orang yang tidak mengalami ikatan yang kuat dengan pengasuh utamanya ketika kanak – kanak, dalam hal ini orang tua. Untuk membentuk ikatan yang sehat, pengasuh anak perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya, sentuhan, kontak mata, gerakan dan senyuman. Pada beberapa kasus, anak gagal membangun hubungan normal dengan orang dewasa karena penolakan, kekerasan, terpisah dari orang tua pada usia antara enam bulan dan tiga tahun, serta sering berganti pengasuh.

4. Relationship OCD (ROCD)

Gangguan OCD biasa berupa ketakutan akan kuman, takut terluka dan melukai, keteraturan yang berlebihan. Namun OCD juga bisa terjadi dalam suatu hubungan, yang berfokus pada hubungan itu sendiri atau berfokus pada pasangannya. Relationship OCD bisa melibatkan perasaan ragu mengenai cinta pada pasangan atau tidak. apakah seseorang berada pada hubungan yang tepat, apakah menolak seseorang adalah keputusan yang benar. Meragukan apakah pasangan benar – benar berkomitmen dan setia, dan apakah mereka memiliki kekurangan yang fatal. Ketahuilah juga mengenai gangguan obsesif kompulsif dan cara mengatasi gangguan obsesif kompulsif.

5. Emotional Deprivation Disorder

Gangguan jiwa karena cinta ini berhubungan dengan rasa frustasi akan kebutuhan alami dan sensitif untuk cinta tanpa syarat. Sebagai hasil dari kekurangan cinta tanpa syarat seseorang akan menunjukkan gejala anxiety disorder atau repressive disorder. Penderitanya tidak mampu berkembang secara emosional sehingga menjadi orang dewasa yang matang secara emosional pula hingga mereka mendapatkan cinta yang otentik dari orang lain.

6. Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan psikologis atau kejiwaan yang berasal dari kelainan secara kimiawi pada otak manusia, dan mengganggu fungsi sistem dan impuls syaraf otak. Akibatnya terjadi kegagalan fungsi otak dalam mengolah informasi, sehingga tampak proyeksi yang bukan seharusnya. Penderitanya mengalami halusinasi visual atau audio, penglihatan masa lalu, tingkah laku abnormal, mengalami delusi yaitu keyakinan ia sedang mengalami sesuatu, sulit berkomunikasi dan tidak dapat dikontrol. Ada macam – macam skizofrenia dan ciri – ciri skizofrenia yang perlu diketahui agar mudah dikenali.

7. Bipolar Disorder

Gangguan jiwa karena cinta bisa juga mewujud dalam bentuk gangguan bipolar, yaitu gangguan otak yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tidak biasa. tingkat aktivitas dan energi, dan juga kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari – hari. Perubahan suasana hati pada penderita sangat ekstrem dan menetap dalam waktu lama. Gangguan ini dapat merusak hubungan sosial, pekerjaan dan sekolah penderitanya.

8. Psikopat

Orang ini berlaku antisosial dan karenanya juga disebut sebagai sosiopat. Mereka pintar berbohong, mampu memanipulasi emosi orang lain dengan lihai, sulit mengontrol emosi dan bisa mendendam untuk waktu yang lama, cerdas, dan pandai mengatur ekspresinya. Ketahuilah ciri – ciri psikopat jatuh cinta dan ciri – ciri psikopat ringan.

9. Depresi

Depresi dalam psikologi merupakan perasaan sedih yang terus menerus, seringkali diikuti dengan perasaan tidak berguna, putus asa, kesepian, dan melankolis berat. Depresi bukan saja hanya perasaan sedih sesaat, melainkan perasaan tersebut berlangsung dalam waktu lama dan berlanjut semakin parah bahkan bisa berujung pada tindakan bunuh diri. Cukup banyak orang yang mengalami depresi karena cinta sehingga kepada taraf yang berat dan memerlukan pertolongan intensif dari ahli kejiwaan.

10. Anoreksia Nervosa

Ini adalah gangguan pola makan yang membuat penderitanya tidak pernah merasa puas dengan berat badannya, mengalami gangguan kecemasan dan depresi yang cukup intens. Tanda – tanda anoreksia atau ciri – ciri anoreksia antara lain tidak mau mempertahankan berat badannya pada tingkatan normal karena mengalami ketakutan akan kenaikan berat badannya, menilai negatif bentuk tubuhnya sendiri hingga pada kondisi yang parah, penderitanya bisa sampai tidak mengalami menstruasi.

11. Bulimia Nervosa

Gangguan jiwa ini berupa masalah serius yang ditandai dengan aktivitas makan berlebihan namun penderitanya kemudian mengeluarkan kembali apa yang dimakannya tersebut dengan cara memuntahkannya, atau menggunakan obat pencahar. Masalah ini timbul karena penderita bulimia merasa bahwa tubuhnya kelebihan berat badan sehingga merasa bersalah setiap kali ia makan. Perasaan rendah diri yang ekstrem, depresi, dan kecenderungan self injury bisa terkait dengan bulimia. Salah satu pemicu penyakit bulimia bisa jadi adalah masalah cinta yang membuat penderitanya sakit hati atau depresi karena cinta dan pada akhirnya memiliki image negatif mengenai dirinya sendiri yang berasal dari pengalaman buruknya dalam percintaan.

12. Multiple Identity Disorder

Saat ini dikenal dengan istilah baru dissociative identity disorder, atau kepribadian ganda merupakan kelainan kepribadian dimana penderitanya mengalami pemecahan kepribadian menjadi lebih dari satu dalam diri seseorang. Walaupun penyebabnya sebagian besar karena stress pasca trauma, namun tidak menutup kemungkinan bahwa kasus patah hati yang berat bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan jiwa berupa kepribadian ganda.

13. Self Injury

Gangguan jiwa ini merupakan kegiatan yang dilakukan penderitanya untuk melukai dan menyakiti diri sendiri. Perilaku ini disebabkan karena usaha untuk mengatasi rasa sakit secara emosional dengan memberikan suatu perasaan atau sensasi yang mengejutkan diri sendiri. Kelainan ini bisa diakibatkan oleh depresi atau stres yang berkepanjangan. Dengan menyakiti dirinya sendiri, penderita berharap bisa meredakan perasaan tertekan atau stres yang dialaminya. Rasa sakit yang terjadi ketika melukai diri sendiri dapat dijadikan pengalihan sementara akan perasaan depresi orang tersebut. Hal ini tentu saja sangat tidak sehati untuk dilakukan, baik secara fisik maupun secara emosional.

14. Brokenheart Syndrome

Resiko mengalami gangguan jiwa karena cinta yang disebabkan oleh patah hati ini paling rentan dialami oleh perempuan. Gejalanya mirip dengan serangan jantung, dimana penderita mengalami nyeri dada, sesak napas dan sering merasa kelelahan parah yang semuanya berasal dari kesedihan yang mendalam dirasakan setelah patah hati. Ketahuilah juga mengenai penyakit kejiwaan ringan, istilah psikologi dalam cinta, konsep cinta dalam psikologi, dan berbagai jenis – jenis cinta.

15. Psikosomatis

Merupakan gangguan jiwa karena cinta yang berwujud dalam perasaan sedih teramat sangat hingga dada terasa sesak, pusing dan sakit perut, bahkan demam. Gangguan jiwa ini lazim disebut sebagai penyakit pikiran, dan membuktikan bahwa gangguan pada psikis dapat menimbulkan beragam penyakit juga pada fisik. Akan tetapi, penyakit yang dirasakan tersebut tidaklah nyata, dan semua gejala itu hanya terjadi di dalam pikiran penderita yang merasa yakin bahwa dirinya menderita beragam penyakit tertentu yang berasal dari pikiran stress yang dialaminya.

Beberapa jenis gangguan jiwa karena cinta diatas membuktikan bahwa hubungan antara fisik dengan emosional sangat erat. Orang yang tidak dapat mengekspresikan perasaan gundah atau sakit hatinya akan mengalami kesakitan secara fisik. Ada pula pandangan yang menyatakan bahwa beragam penyakit psikologis yang lain berhubungan dengan saraf tertentu di tubuh sehingga dapat mempengaruhi timbulnya gejala fisik ketika seseorang merasakan kesakitan secara emosional. Sehingga tidak mustahil bahwa seseorang bisa mengalami sakit hati karena bermasalah dalam kehidupan cintanya.

You may also like