Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Kepribadian » 15 Jenis Perilaku Manusia Dalam Psikologi Paling Mendasar

15 Jenis Perilaku Manusia Dalam Psikologi Paling Mendasar

by Bernadet Maress

Perilaku manusia bisa terjadi karena dorongan yang timbul dari diri manusia. Sementara dorongan merupakan sebuah usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia tersebut sehingga mengartikan perilaku sebagai perwujudan dari kebutuhan manusia dan ada hubungan perilaku dengan sikap bagi masing masing individu. Perilaku masih bisa dikatakan wajar ketika terjadi penyesuaian diri yang nantinya harus diserasikan dengan peran manusia sebagai makhluk sosial, individu dan juga keTuhanan. Karakteristik perilaku sendiri dibagi menjadi dua yakni terbuka dan tertutup. Perilaku terbuka merupakan perilaku yang bisa diketahui orang banyak tanpa harus memakai alat bantu. Sedangkan perilaku tertutup merupakan perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan cara menggunakan metode atau alat seperti berpikir, bermimpi, berkhayal, takut dan juga sedih. Perilaku manusia sendiri juga tidak terjadi secara sporadis atau timbul dan hilang dalam waktu tertentu, akan tetapi akan selalu ada kelangsungan kontinuitas antara satu perbuatan dengan perbuatan lainnya. Sedangkan untuk jenis perilaku manusia dalam psikologi ada beberapa macam yang akan kami jelaskan berikut ini.

Pengertian Perilaku Manusia

Perilaku manusia bisa diartikan menjadi sebuah sikap atau tindakan dan juga semua yang dilakukan manusia pada saat bekerja atau diluar pekerjaan seperti saling bertukar pendapat, berbicara, berjalan dan kegiatan lainnya. Menurut pendapat Kurt Levin, perilaku manusia pada dasarnya merupakan fungsi interaksi antara individu yang bersangkutan dengan lingkungan. Masing masing individu juga memiliki karakteristik yang berbeda beda sehingga manusia juga memiliki beberapa keunikan tersendiri yang belum tentu dimiliki orang lain. Sedangkan menurut Gibson, perilaku manusia bisa diartikan sebagai sikap atau tindakan dan juga segala sesuatu yang dilakukan manusia seperti bertukar pendapat, berjalan, berbicara dan sebagainya.

  1. Perilaku Kognitif

Perilaku kognitif atau terapi perilaku kognitif merupakan hal yang berkaitan dengan beberapa aspek intelektual atau berpikir yang terdiri dari pengetahuan atau knowledge, pemahaman atau comprehension, penerapan atau application, memadukan atau synthesis dan penilaian atau evaluation.

  • Pengetahuan [knowledge]: Aspek kognitif terendah namun paling mendasar dimana nantinya individu bisa mengenal dan mengingat sebuah objek, konsep, inde prosedur, nama, definisi, tahun, peristiwa, teori, rumus, daftar atau kesimpulan.
  • Pemahaman [comprehension]: Kegiatan mental intelektual untuk mengorganisasikan materi yang sudah diketahui.
  • Penerapan [application]: Memakai pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menggunakan pengetahuan dalam kehidupan sehari hari.
  • Penguraian [analysis]: Menentukan bagian dari masalah dan memperlihatkan hubungan antara beberapa bagian sekaligus menentukan penyebab dengan cara memberikan argumen.
  • Memadukan [synthesis]: Menggabungkan atau merangkai beberapa informasi menjadi satu kesimpulan.
  • Penilaian [evaluation]: Mempertimbangkan dan menilai benar atau salah sebuah keputusan, baik dan buruk serta bermanfaat atau tidak.
  1. Perilaku Afektif

Perilaku afektif merupakan perilaku yang berhubungan dengan sikap dan juga nilai. Perilaku afektif tersebut meliputi watak perilaku termasuk perasaan, sikap, minat, nilai dan juga emosi yang jika berlebihan makan bisa menyebabkan perilaku abnormal terjadi. Beberapa ahli mengatakan jika sikap seseorang nantinya bisa diprediksi dari segi perubahannya jika seseorang sudah mempunyai kekuasaan kognitif dalam tingkat tinggi. Sedangkan untuk ciri ciri dari hasil belajar afektif nantinya akan terlihat dari peserta didik lewat berbagai tingkah laku.

  1. Perilaku Psikomotorik

Perilaku psikomotorik adalah perilaku yang berhubungan dengan keterampilan atau skill atau kemampuan dalam bertindak sesudah seseorang mendapatkan sebuah pengalaman belajar dengan menggunakan cara belajar efektif menurut psikologi. Hasil dari belajar psikomotor tersebut sebetulnya adalah lanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasill dari belajar afektif. Perilaku psikomotor merupakan hubungan antara aktivitas fisik seperti menari, berlari, melompat, melukis, memukul dan lain sebagainya.

  1. Perilaku Tampak dan Tidak Tampak

Perilaku tidak tampak merupakan perilaku yang tidak bisa ditangkap oleh indera namun harus menggunakan alat pengukur tertentu seperti psikotes atau berpikir tanggapan sikap persepsi emosi dalam psikologi dan pengetahuan. Sementara perilaku tampak contohnya adalah berpakaian, berbicara, bereaksi dan lain sebagainya. Perilaku dan gejala tampak pada kegiatan organisasi yang dipengaruhi dengan faktor intern dan ekstern. Beberapa faktor intern diantaranya adalah konsepsi dasar atau modal untuk mengembangkan perilaku makhluk hidup. Sedangkan faktor ekstern adalah kondisi berkembangnya perilaku.

  1. Perilaku Molekuler

Perilaku molekuler atau perilaku moral adalah perilaku yang terjadi secara tiba tiba tanpa memikirkan akan sesuatu. Sebagai contoh, Adi memukul tongkat ke mata Deni dan Deni kemudian menutup matanya secara sekaligus. Sedangkan perilku morel adalah kebalikan dari perilaku molekuler yakni perilaku manusia yang terjadi lewat proses berpikir.

  1. Perilaku Stereotip

Perilaku stereotip adalah gambaran tetap yang dibentuk dalam pikiran seseorang mengenai praktik, orang atau fenomena sosial lain atas dasar sikap, pengalaman, nilai dan juga kesan tanpa pengalaman langsung yang akhirnya menghasilkan macam macam tingkah laku dalam psikologi. Perilaku stereotip ini akan membantu untuk mengetahui bagaimana seseorang bisa melihat banyak kelompok orang atau berlatih. Stereotip sendiri memiliki beberapa karakteristik seperti kesamaan anggota termasuk pada kelompok yang memiliki stereotip serupa, arah nantinya bisa positif dan bisa negatif, intensitas akan memperlihatkan kekuatan stereotip dan kualitas nantinya mengacu pada konten dengan jenis gambar yang sudah disediakan stereotip tersebut.

  1. Perilaku Tertutup

Perilaku tertutup atau convert behavior merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk yang terselubung atau tertutup yang dalam bahasa Inggris disebut dengan convert. Respon pada stimulus ini bisa terbatas hanya pada perhatian, pengetahuan, persepsi, kesadaran dan juga sikap yang terjadi pada individu yang menerima stimulus tersebut dan belum bisa diamati oleh orang lain dengan jelas dan harus menggunakan salah satu dari macam macam gaya belajar manusia.

  1. Perilaku Terbuka

Perilaku terbuka atau overt behavior merupakan respon seseorang pada simulus berbentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon pada stimulus ini sudah berbentuk jelas dalam tindakan atau praktek yang nantinya akan sangat mudah bisa dilihat oleh orang lain.

  1. Perilaku Refleks

Perilaku refleks merupakan kemampuan yang berada diluar kemampuan orang tersebut yang hanya dilakukan manusia secara otomatis. Terkadang perilaku ini dilakukan tanpa disadari sama sekali dan biasanya terjadi untuk menghindari sebuah ancaman yang bisa merusak keberadaan individu sehingga individu tersebut bisa berperilaku dengan normal dan menghasilkan macam macam sifat manusia.

  1. Perilaku Refleks Bersyarat

Perilaku refleks bersyarat bisa terjadi karena sebuah rangsangan yang wajar dan merupakan bawaan dari manusia serta bisa dipelajari atau bisa diperoleh dari pengalaman. Dengan begitu, gerak refleks merupakan kesatuan dari kelauan dan berdasarkan kelakuan tersebut nantinya akan tersusun kelakuan manusia kompleks dengan berbagai tingkatan. Jika timbulnya rangsangan berulang kali, maka perilaku releks bersyarat nantinya akan melemah.

  1. Perilaku Menghasilkan dan Bermanfaat

Perilaku ini digambarkan dari serangkaian tindakan yang dilakukan sebuah lingkungan tertentu dengan konsekuensi positif seperti imbalan, reinforces positif dan insentif serta konsekuensi negatif berupa hukuman, sanksi atau reinforces negatif dan tanda tanda stress. Untuk itu, alternatif perilaku dibentuk sesuai dengan hasil keputusan yang dibuat pada awal.

  1. Perilaku Sosial

Perilaku sosial merupakan proses pertukaran yang didefinisikan sebagai interaksi sosial diantara perilaku sistem. Sama seperti interaksi, perilaku sosial juga dikenal dengan nama aksi dan reaksi dan berdasarkan dari manfaatnya, seseorang akan mengambil bentuk sosialisasi, persaingan, kerjasama dan sebagainya dari individu lainnya.

  1. Perilaku Id

Perilaku id merupakan komponen kepribadian yang dimiliki sejak lahir yang sepenuhnya sadar dan termasuk dalam perilaku naluriah dan primitif. Freud mengatakan jika id merupakan sumber energi psikis yang menjadi komponen utama dari kepribadian. Perilaku id ini didorong dengan kesenangan agar bisa mendapatkan kepuasan secepatnya. Apabila kebutuhan ini menghasilkan ketidakpuasan, maka nantinya membuat individu merasa cemas dan tegang serta ciri ciri depresi berat.

  1. Perilaku Ego

Ego merupakan bagian dari kepribadian yang bertugas untuk menangani sesuatu dengan realistis. Ego ini berkembang dari id dan memastikan jika dorongan dari id bisa dinyatakan dengan cara yang bisa diterima dalam dunia nyata. Ego ini juga berfungsi dalam pikiran sadar, prasadar dan juga tidak sadar. Ego akan bekerja berdasarkan prinsip realitas yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan beberapa cara realistis dan sosial yang sesuai. Dalam beberapa kasus, impuls id ini bisa terpenuhi lewat proses menunda kepuasan dan pada akhirnya ego akan memungkinkan perilaku namun hanya untuk waktu dan tempat yang tepat saja.

  1. Perilaku Superego

Perilaku superego merupakan aspek kepribadian yang menampung segala standar internalisasi moral dan juga cita cita yang diperoleh dari kedua orang tua dan juga masyarakat. Dengan adanya kekuatan bersaing yang sangat banyak, maka akan mudah untuk melihat bagaimana konflik bisa menimbulkan antara ego, id dan juga superego yang akhirnya bisa memunculkan kepribadian impulsif.

Berbagai jenis perilaku manusia dalam psikologi merupakan tindakan atau sikap atas segala sesuatu yang dilakukan setiap manusia dalam bekerja atau saat diluar pekerjaan. Sedangkan dalam dunia pendidikan, perilaku dari individu akan menjadi target untuk membentuk karakter sehingga peserta didik bisa menjadi manusia yang bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat, keluarga dan juga negara.

You may also like