Untuk sebagian besar orang yang saling mencintai, pernikahan adalah suatu hal yang indah dan membahagiakan. Bahkan pernikahan sangat dianjurkan apabila dua orang sudah memiliki kemampuan dan kesanggupan serta kematangan diri. Pada dasarnya tidak ada patokan yang baku mengenai usia pernikahan yang dianggap pantas pada seseorang secara sosial, kecuali yang telah tercantum dalam undang – undang perkawinan. Pernikahan memang lebih dianjurkan karena secara tatanan sosial juga merupakan hal yang lebih pantas untuk dilakukan.
Menikah merupakan suatu keputusan yang seharusnya diambil secara sadar dan melalui banyak pertimbangan sehingga tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Pasangan yang sudah menikah pun bukan berarti telah mencapai puncak kebahagiannya, namun di dalam perkawinan itu sendiri tetap diperlukan perjuangan yang tidak mudah dari kedua pihak untuk mempertahankannya. Karena itulah banyak anjuran agar pernikahan dilakukan pada usia yang cukup matang. Namun walaupun demikian, pada prakteknya tetap saja ada pasangan yang menikah pada usia yang masih tergolong sangat dini karena berbagai alasan.
Keuntungan Pernikahan Dini
Tidak dapat dipungkiri bahwa usia terkadang menentukan juga terhadap kematangan emosional seseorang yang dapat menjadi dasar yang kuat untuk sebuah pernikahan. Usia yang masih terlalu muda ketika menikah mungkin saja membuat seseorang masih berkepribadian labil dan sulit mengendalikan emosi, sehingga banyak resiko atau dampak negatif pada pernikahan dini. Akan tetapi, ada pula dampak positif pernikahan dini seperti berikut ini:
1. Menghindarkan Pergaulan Bebas
Salah satu alasan paling kuat untuk menikah pada usia yang sangat muda adalah untuk menghindarkan dua insan dari resiko melakukan pergaulan bebas yang melanggar ajaran agama dan norma sosial. Jika hal ini sudah tidak terhindarkan lagi dan memiliki resiko tinggi untuk melakukan perbuatan tersebut, maka pernikahan sudah tentu menjadi pilihan yang terbaik. Dampak positif pernikahan dini dalam kasus ini adalah menghindarkan seseorang dari perbuatan yang menjurus ke pergaulan bebas.
2. Menghalalkan Hubungan
Pacaran merupakan hal yang diharamkan dalam agama Islam karena mengarah kepada pergaulan bebas dan mendekati maksiat. Dengan menikah walaupun pada usia dini, dampak positif pernikahan dini akan menghindarkan kedua orang tersebut dari dosa dan perbuatan maksiat sehingga bisa berdekatan secara halal sebagai suami istri. Selain itu menikah pada usia dini juga akan menghindarkan seseorang dari dosa dan dapat menikmati kebersamaan dengan tenang.
3. Lebih Bahagia
Riset menunjukkan bahwa persentase tertinggi orang yang berada di usia 20-28 tahun merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan mereka. Pasangan yang menikah pada rentang usia tersebut pada umumnya belum memiliki ambisi atau ego yang berlebihan, atau juga faktor yang mempengaruhi konsep diri sehingga lebih mudah untuk menerima pasangan hidupnya.
4. Mudah Beradaptasi
Pasangan yang menikah pada usia dini umumnya memiliki toleransi yang tinggi terhadap berbagai perubahan. Berbagai perubahan seperti pergantian tempat tinggal, lingkungan baru, keluarga pasangan, dan berbagai kebiasaan pasangannya, juga macam – macam tata krama yang berlaku di keluarga masing – masing akan dapat dihadapi dengan baik tanpa gangguan dari berbagai tuntutan yang berasal dari ego di dalam diri seseorang.
5. Mudah Mengontrol Emosi
Pernikahan di usia dini terbukti lebih cepat mendewasakan orang – orang yang terlibat di dalamnya dan membuat mereka mampu mengontrol emosi dengan lebih baik. Hal ini tentu disebabkan karena ketenangan yang didapatkan dari kehadiran pasangan dan pendampingnya. Keberadaan pasangan yang setia akan membantu seseorang untuk mengontrol pasangannya dan mengontrol emosinya sendiri. Pernikahan dini bisa menjadi cara pengendalian emosi diri dengan cara meluapkan emosi dengan baik.
6. Mengejar Mimpi Bersama
Pasangan yang menikah muda pada umumnya masih memiliki semangat yang tinggi dalam mengejar cita – cita masing – masing. Tidak hanya itu, pasangan bahkan dapat saling mendukung dan memberikan dukungan yang lebih nyata kepada pasangan hidupnya. Selain itu juga memungkinkan mendapatkan kesuksesan bersama dengan dukungan pasangannya dan cara menguatkan mental untuk mengejar mimpinya.
7. Lebih Bertanggung Jawab
Berumah tangga tentunya memiliki berbagai tuntutannya sendiri. Baik suami maupun istri perlu berusaha untuk dapat memenuhi tugas atau peranan mereka masing – masing di dalam rumah tangganya. Hal ini tentu dapat memupuk rasa tanggung jawab yang lebih tinggi sejak awal pernikahan dan membuat orang berusia muda dapat lebih merasakan tanggung jawab dan cara menguatkan mental.
8. Memiliki Teman Berbagi
Manusia membutuhkan teman berbagi dalam usia berapapun sebagai makhluk sosial, termasuk orang yang masih berusia dini sekalipun. Keberadaan suami dan istri akan dapat memenuhi kebutuhan tersebut, dan menjadi teman berbagi yang lebih stabil dalam segala hal dan yang paling memahami pasangannya.Dampak positif pernikahan dini akan membuat seseorang memiliki teman berbagi yang memahami dirinya dan juga cara menguatkan mental diri sendiri.
9. Mengendalikan Diri Lebih Baik
Memiliki seorang pasangan yang sah berarti kita juga memiliki seseorang yang dapat mengingatkan ketika diri kita akan lepas kendali. Pada usia dini masih akan ada beberapa hal yang sulit dikendalikan oleh diri sendiri, dan berbagai dorongan untuk bersikap liar serta menantang aturan. Keberadaan pasangan tentunya dapat membantu untuk meredam hal tersebut. Misalnya, tahu cara menghadapi orang yang meremehkan kita dan cara mengatasi minder dalam pergaulan.
10. Memiliki Energi Untuk Membesarkan Anak
Seperti diketahui bahwa membesarkan anak membutuhkan energi yang besar. Menjadi orang tua di usia muda juga memiliki banyak dampak positif pernikahan dini berupa energi yang masih berada pada tingkat tinggi ketika membesarkan anak. Usia yang masih muda pastinya identik dengan tingkat energi yang masih tinggi dan kondisi tubuh yang masih bugar dan sehat, sehingga dapat menjadi modal yang cukup untuk membesarkan anak.
11. Lebih Menikmati Hubungan Intim
Sebagaimana lazimnya orang berusia muda, gairah untuk bercinta juga masih sangat tinggi karena kondisi tubuh yang masih bugar. Dengan menikah dini, maka tidak akan ada hambatan untuk melakukan hubungan intim dengan bebas bersama pasangan sah tanpa harus merasa takut melanggar ajaran agama dan norma sosial sehingga pasangan yang menikah dini bisa lebih menikmatinya.
12. Menjadi Dewasa Bersama
Untuk sebagian besar orang yang menikah dini, mereka akan mengenal hanya satu pasangan saja untuk seumur hidupnya sebagai salah satu dari macam – macam sifat manusia. Mereka akan mengetahui semua cerita hidup pasangannya, karakter, dan bagaimana cara pasangannya merespon setiap tantangan kehidupan yang ada. Pasangan yang menikah dini akan berkembang bersama, dari usia muda hingga usia dewasa bersama dan menghadapi berbagai rintangan kehidupan bersama, cara merubah diri menjadi lebih baik dan menjadi cara menjadi pribadi yang dewasa bersama.
13. Tidak Melibatkan Banyak Masa Lalu
Ketika seseorang masih berusia muda, sewajarnya ia akan memiliki beban masa lalu lebih sedikit daripada orang yang sudah berusia matang. Pengalaman ini akan bertambah banyak seiring dengan pertambahan usia seseorang. Bagi pasangan yang menikah muda, mereka juga akan membawa lebih sedikit kerumitan yang berhubungan dengan masa lalu ke dalam hubungan perkawinannya.
14. Lebih Mudah Menyesuaikan Diri
Menikah dalam usia yang masih muda berarti Anda masih memutuskan arah kehidupan dan juga bagaimana Anda akan menjadi pribadi tertentu yang diinginkan, juga bagaimana Anda akan menjalani kehidupan sendiri. Karena itulah belum ada pola hidup dan kebiasaan tertentu yang terbentuk terlalu dalam sehingga sulit diubah untuk menyesuaikan diri dengan orang lain, dan juga menjadi cara menghilangkan sifat labil.
15. Berbagi Banyak Memori Bersama
Dampak positif pernikahan dini adalah bahwa pasangan yang menikah tersebut akan lebih punya banyak kenangan bersama. Usia yang masih muda memungkinkan adanya kesempatan untuk melakukan berbagai hal bersama sehingga dapat menciptakan memori tertentu yang berkesan dan bisa dikenang saat usia tua kelak. Pasangan yang menikah di usia dini bisa menjadi bagian dari kenangan yang juga ada di benak pasangannya dengan melakukan kegiatan bersama.
16. Adanya Pengharapan yang Lebih Rendah
Karena memulai rumah tangga dari usia dini tentu saja masing – masing belum memiliki pengharapan yang terlalu tinggi terhadap kehidupan dan pasangannya. Standar yang diinginkan ketika masih berusia muda tentu berbeda dengan standar yang kita tetapkan ketika sudah berusia lebih matang. Tingginya pengharapan kita terhadap kehidupan berumah tangga dan pasangan dapat menjadi awal dari kehancuran rumah tangga, jadi pasangan yang menikah dini bisa lebih menerima keadaan yang tidak sesuai harapan dengan lebih baik.
17. Tingkat Kesuburan Lebih Tinggi
Usia muda dengan kondisi tubuh yang masih bugar tentu juga berada pada tingkat kesehatan yang baik, sehingga pasangan yang menikah dini memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi daripada yang sudah berusia lebih matang. Dengan demikian peluang untuk mendapatkan keturunan juga akan lebih mudah. Daya tahan tubuh yang masih baik juga memungkinkan resiko kegagalan hamil atau resiko ketika melahirkan tidak sebesar ketika usia sudah terlalu tua, misalnya diatas 35 tahun.
Dampak positif pernikahan dini ini tentu saja akan didapat apabila memilih pasangan yang tepat dan tidak dilakukan dengan terburu – buru, melainkan dengan banyak pertimbangan akan kualitas pasangannya masing – masing. Akan selalu ada resiko terhadap setiap pernikahan, walaupun seandainya pemilihan pasangan telah melalui berbagai pertimbangan yang matang dan cermat sekalipun. Oleh karena itulah sebenarnya diperlukan komitmen yang kuat antar kedua pihak yang terlibat dalam suatu perkawinan, tidak penting berapapun usia pasangan suami istri tersebut.
Demikianlah itulah yang bisa disampaikan dalam artikel ini, semoga penjelasan ini bisa bermanfaat bagi anda.