Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Komunikasi » 13 Penggunaan Psikologi Komunikasi dalam Konseling

13 Penggunaan Psikologi Komunikasi dalam Konseling

by Tiffany

Apabila mendalami dunia konseling maka anda akan tahu bahwa manusia merupakan orang yang rumit. Namun konseling memang harus ada mengingat manusia adalah makhluk sosial. Buktinya Pengaruh Kelompok Dalam Psikologi Sosial dan kehidupan manusia, maka konseling dan komunikasi juga akan menjadi dua hal yang tidak bisa terpisahkan. Salah satu keterampilan yang memang wajib dimiliki oleh seorang konselor yaitu keterampilan berkomunikasi secara dialogis dan rinci khususnya dengan klien ataupun anak-anak jika memang kliennya adalah siswa.

Komunikasi sendiri merupakan dasar seseorang untuk bisa menyampaikan perasaannya. Selain itu kegiatan konseling jelas membutuhkan komunikasi, perlu diingat bahwa konselor bukanlah cenayang. Mereka juga membutuhkan komunikasi verbal dan nonverbal yang jelas dan rinci. Konseling sendiri bisa diartikan sebagai proses pembinaan informasi yang telah dilakukan oleh dua orang manusia ataupun lebih. Biasanya konseling ini dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol bersama.

Berikut ini 13 penggunaan psikologi komunikasi yang sangat berguna untuk proses atau kegiatan konseling. Diantaranya adalah :

1). Empati

Empati merupakan cara pertama yang bisa digunakan dalam psikologi komunikasi ketika melakukan konseling. Ketika seorang klien datang untuk konseling tentu mereka bertujuan untuk menjelaskan permasalahan mereka. Nah konselor memiliki peranan penting dan rasa empati mempunyai makna sebagai satu kesediaan untuk memahami orang lain

2). Merangkum

Psikologi komunikasi selanjutnya berfungsi untuk merangkum ketika sedang melakukan konseling. Adanya penyampaian yang berbeda akan mewujudkan hasil yang berbeda juga. Sehingga dalam konseling yang merupakan salah satu aspek dalam proses komunikasi konseling baik dalam memulai dengan jelas ataupun ketika mereka, sedang berjalan proses atau kejadiannya dan mengakhiri.

3). Kejujuran

Ketika komunikasi berjalan dengan baik maka konseling akan dipenuhi dengan kejujuran. Konselor selaku komunikator yang tepat dan mediator yang netral harus mampu menunjukan kejujurannya, sehingga klien juga akan menunjukan sisi jujur mereka dari yang diungkapkan. Anda juga bisa mendapatkan benang merah yang tepat untuk mencerna masalah mereka.

4). Sensitif/Peka

Ketika ada komunikasi yang baik dalam konseling membuat masalah mudah ditelaah. Sensitif merupakan tindakan yang memberikan respon pada tindakan pihak lain atau orang lain yang ada dalam bentuk mempertahankan hak asasi sendiri. Sensitif bukan berarti merasa tersinggung dengan kata orang lain ya.

5). Pemecahan Masalah

Adanya penggunaan komunikasi yang tepat bisa mengantarkan konseling pada pemecahan masalah meskipun bisa dikatakan masalahnya besar. Pemecahan masalah sangat diperlukan dalam komunikasi konseling, karena hal itulah yang diharapkan oleh para konselor dan klien. Sehingga mereka tidak datang secara percuma.

6). Menghindari Persepsi

Ketika klien konseling maka akan banyak persepsi yang hadir dalam konseling tersebut. Padahal terkadang kejadian tidak terjadi seperti itu, maka komunikasi yang baik akan menghindari persepsi singkat yang ada pada masalah dan mengambil kesimpulan mendasar. Persepsi sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor: Harapan individu, kesan pertama dan kesan kelompok. Berikut Contoh Persepsi dalam Psikologi Komunikasi.

7). Menyimak

Menyimak adalah psikologi komunikasi yang baik ketika sedang berbicara dengan lawan. Menyimak menjadi keterampilan yang sangat diperlukan terutama untuk mereka yang mengklaim menjadi konselor.  Dalam proses komunikasi antar pribadi menyimak bisa menjadi bentuk perhatian, keseriusan, pemahaman dan menghindari multitafsir.

8). Asertif

Asertif merupakan tindakan dasar konselor dengan cara memberikan respon terhadap tindakan orang lain seperti mempertahankan hak asasi sendiri namun tidak melanggar hak asasi orang lain. Terkadang kita tidak bisa membenarkan pembelaan klien yang sebenarnya salah, komunikasi yang tepat bisa membimbing anda bersikap asertif. Sehingga dengan konseling mereka akan mendapat Cara Menghentikan Diri Untuk Menyalahkan Diri Sendiri.

9). Keefektifan Pembicaraan

Keefektifan komunikasi akan bisa didapat jika memang komunikasi antar pribadi terjalin dengan baik pada konseling. Biasanya keefektifan akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti keterbukaan, positif, mendukung dan juga keseimbangan. Konseling akan berjalan dengan lancar jika pembicaraan berjalan efektif.

10). Membuka Diri

Psikologi komunikasi yang baik akan menuntuk pembicaraan dengan baik. Membuka diri akan menjadi akibat pertama yang berhasil diambil dari kegiatan konseling tersebut. Keterbukaan merupakan hal yang penting dalam mewujudkan komunikasi antar pribadi, sehingga tidak ada kesalahan yang terjadi.  Membuka diri memang sulit terutama untuk yang Fobia Sosial.

Ternyata banyak orang yang masih belum paham bahwa psikologi komunikasi tak hanya dilakukan secara verbal. Dimana perilaku nonverbal yang bisa ditunjukan oleh seorang konselor jelas bisa mempengaruhi keefektifan dan permasalahan kegiatan konseling.

Bagaimana konseling bisa berjalan sempurna atau justru bermasalah bisa juga karena nonverbal. Kehadiran konselor secara fisik dan memang ada wujudnya maka akan berpengaruh terhadap klien dalam kegiatan konseling. Biasanya dalam dunia psikologi hal seperti ini disebut  sebagai “attending behaviour”.

11). Kontak Mata

Komunikasi tak hanya melulu soal bicara atau lewat suara. Kontak mata bisa menjadi cara yang pas untuk bisa mengatakan bagaimana dan seperti apa konseling melibatkan komunikasi. Kontak mata dengan klien harus dilakukan dengan netral dan juga sewajarnya serta harus dipertahankan dengan baik.

12). Duduk Dengan Baik

Jika anda sedang mendengarkan masalah klien anda cobalah untuk sedikit membungkukan badan kedepan. Dimana dengan body language yang seperti ini menandakan bahwa anda memang benar-benar serius mendengarkan mereka. Selain itu juga sebagai tanda keterlibatan dalam masalah klien. Sehingga klien akan percaya pada anda karena keterlibatan komunikasi secar fisik.

13). Perlihatkan Posisi Wajar

Percaya atau tidak jika anda bisa memperlihatkan posisi yang wajar dan juga tenang. Dimana ada sebagian besar klien merasa takut untuk datang dan konseling. Sebagian merasa takut masalahnya hanya akan menjadi bahan olok-olok saja. Sebagian lagi mereka merasa bahwa tidak penting menemui konselor karena mereka hanya akan mendengar dan tidak membantu. Coba untuk tunjukan posisi wajar ketika kline memasuki ruangan dengan tegang dan cemas.

Adapun menurut  Johnson (1972) mengidentifikasi ciri-ciri  nonverbal sebagai sarana komunikasi yang bisa atau berguna untuk konseling diantaranya adalah :

  1. Nada suara lemah lembut berarti ada kehangatan dan begitu juga sebaliknya
  2. Senyuman dan menaruh perhatian sebagai tanda adanya sikap hangat
  3. Anggukan kepala/badan, relaks seabagai tanda kehangatan
  4. Tatapan mata secara langsung sebagai tanda adanya kehangatan dan sebaliknya adalah mengelak  bertatapan muka
  5. Sentuhan halus adalah tanda adanya  sikap hangat dan sebaliknya
  6. Gerakan tubuh dengan aba-aba terbuka dan menyambut mengandung arti  senang
  7. Gerakan yang mempersempit jarak  yang juga menandakan kehangatan

Demikianlah info mengenai penggunaan psikologi komunikasi dalam konseling, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Baca juga fakta tentang jurusan psikologi.

You may also like