Saat ini perceraian bukanlah hal yang tabu di lingkungan masyarakat. Banyak kasus-kasus perceraian yang terjadi, entah dikarenakan perbedaan pendapat, ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga, dan beragam alasan lainnya. Namun sayangnya kebanyakan pasangan yang memilih untuk bercerai cenderung lupa jika perceraian tersebut tidak hanya menyangkut antara suami dan istri saja, ada kaitannya pula pada anak-anak yang mana menjadi bukti cinta dari sebuah pasangan. Sehingga dampak perceraian yang terjadi tak hanya akan dirasakan pada pasangan suami istri saja, namun juga anak-anak mereka.
baca juga:
Menurut Leslie (1967), reaksi anak pada perceraian orang tua akan sangat tergantung dari penilaian sebelumnya pada kehidupan pernikahan orang tua serta rasa aman saat berada di dalam lingkungan keluarga. Namun kadang kala, reaksi tersebut memunculkan sisi negatif dibandingkan positifnya. Apalagi jika memang kondisi keluarga sebelum perceraian memang tidak baik, tentunya akan berdampak buruk bagi perkembangan psikologis anak.
Apalagi kebutuhan kasih sayang dan kehangatan keluarga adalah hal yang penting untuk perkembangan anak, jika ini tidak di dapatkannya maka saat bernajak dewasa nantinya secara tidak langsung mempengaruhi kepribadiannya. Nah berikut ini ada beberapa dampak perceraian yang sering terjadi terhadap psikologi anak. (baca juga: Gangguan Psikotik)
Saat perceraian terjadi, ada beberapa hal yang dapat terjadi pada psikologi anak antara lain adalah:
Perasaan-perasaan tersebutlah yang nantinya dapat menyebabkan perubahan pada kondisi kepribadiannya saat anak menginjak usia dewasa. Mereka akan terus merasa untuk takut gagal, takut menjalin kedekatan dengan orang lain, Sering membayangkan jika orang tuanya dapat bersatu kembali, bahkan hingga lebih senang menyendiri di lingkungan sosialnya. Selain itu, dampak lainnya juga dapat terjadi yaitu anak akan menjadi lebih kasar, bertindak agresif, sering mengamuk, bahkan hingga membenci salah satu ataupun kedua orang tuanya.
Dampak lainnya yang terjadi juga dapat dirasakan pada akademiknya, anak menjadi tidak minat untuk sekolah sehingga prestasi akademik semakin menurun dan jarang bisa berkosentrasi saat menerima pelajaran di sekolah. (baca juga: Gejala Penyakit Alzheimer)
Namun lain hal nya jika anak tersebut bisa beradapatasi dengan kondisi keluarga nya yang baru, maka mereka akan mulai menyadari dan mengerti jika orang tuanya memang sudah tidak bersama lagi, tidak membayangkan jika orang tuanya dapat bersatu lagi, menerima rasa kehilangan, tidak menyalahkan diri sendiri maupun orang tua, menjadi lebih dewasa dan menjadi diri sendiri.
baca juga:
Kebanyakan kasus perceraian memang dapat memberikan dampak buruk pada anak, baik itu fisik maupun psikologis anak. Sehingga perceraian memang perlu dipertimbangkan matang-matang, apakah memang ini jalan yang terbaik bagi anda, pasanga, serta anak-anak anda.
Namun jika solusi perceraian adalah yang utama, maka sebagai orang tua anda harus bisa memberikan pengertian yang baik kepada anak sehingga dapat mengurangi dampak buruk yang bisa terjadi. Nah berikut ini ada beberapa cara yang dapat mengurangi dan mengatasi dampak buruk yang terjadi pada anak saat perceraian terjadi:
Nah itu tadi beberapa dampak-dampak perceraian terhadap psikologis anak. Tentu saja peran orang tua adalah peran yang begitu penting. Sehingga sebagai orang tua baiknya untuk selalu berpikiran dewasa dan tidak egois apalagi jika menyangkut masalah anak.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…