Psikologi Anak

11 Kondisi Psikologi Anak Kurang Kasih Sayang

Kasih sayang orang tua kepada anak sangat penting sebab pengaruhnya tidak hanya ketika masih berusia kanak-kanak, tetapi juga berdampak pada keberhasilan tahap perkembangan anak selanjutnya. Termasuk ketika anak menjadi orang tua, terkait pengasuhan maupun cara membesarkan anaknya kelak.

Namun, sayangnya tidak semua anak beruntung dapat merasakan kasih sayang orang tua secara utuh. Ada anak yang harus kehilangan orang tuanya, ditinggal orang tuanya, atau memiliki orang tua, tetapi keduanya sibuk, sehingga anak tetap kekurangan kasih sayang. Berikut adalah beberapa kondisi psikologi anak kurang kasih sayang yang perlu diperhatikan.

1. Tidak Mengenal Diri Sendiri

Salah satu kondisi psikologi anak yang kurang kasih sayang dan dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan anak selanjutnya adalah anak menjadi tidak mengenal diri sendiri. Dengan kata lain, anak masih bingung mengenai apa yang ia suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, bahkan bisa jadi bingung akan masa depannya.

2. Sering Merasa Curiga

Terkadang anak yang kurang kasih sayang tumbuh menjadi orang yang sering merasa curiga terhadap apa pun yang terjadi di sekitarnya. Perasaan ini dapat muncul sejak lahir sampai berusia dua tahun, tepatnya pada tahap perkembangan psikososial trust vs mistrust.

Hal tersebut dikarenakan pada usia itu anak biasanya membangun kelekatan dengan figur penting, yaitu orang tua, khususnya sang ibu. Ketika anak sadar ia tidak dapat membangun rasa percaya, seiring berjalannya waktu anak juga sulit untuk percaya dengan orang lain, sekalipun orang lain tidak memiliki niat untuk berbuat jahat.

3. Sangat Sensitif

Anak yang kurang kasih sayang biasanya menjadi terlalu sensitif. Hal tersebut dikarenakan anak tidak dapat mengendalikan perasaannya ketika menghadapi sesuatu. Mungkin anak mudah salah paham terhadap informasi yang diterimanya, sehingga langsung marah atau sedih, padahal belum mengetahui maksud sebenarnya.

Selain itu, anak juga bisa jadi lebih sering overthinking atau terlalu memikirkan segala hal. Jika demikian, anak perlu mempelajari cara menghilangkan overthinking dengan mudah agar tidak terus-menerus mengganggu pikiran dan kegiatan sehari-hari.

4. Kesadaran Emosional Rendah

Pada umumnya, orang tua dapat melihat perasaan anak, mengafirmasi perasaan anak, dan membantu mengelola perasaan anak tersebut. Dengan begitu, anak menjadi paham cara untuk menyadari perasaannya sendiri, bahkan perasaan orang lain dan dapat menyikapinya dengan bijak.

Kurangnya kasih sayang kepada anak dapat menyebabkan anak kurang memiliki kesadaran emosional. Anak mungkin akan memilih untuk menahan perasaannya, dibanding berusaha terbuka secara asertif karena merasa tidak akan diberi tanggapan yang baik atas apa yang ia rasakan.

5. Kurang Mampu Mengendalikan Emosi

Biasanya orang tua sebagai orang pertama yang ditemui anak ketika lahir menjadi sumber pertama anak belajar, termasuk dalam hal emosi. Orang tua seharusnya memberikan pemahaman agar anak tahu cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif dalam diri. Akan tetapi, anak yang kurang kasih sayang mungkin akan menemui kesulitan dalam mengendalikan emosi karena belum paham caranya, sehingga perlu waktu untuk belajar sendiri.

6. Sulit Mengekspresikan Perasaan

Anak yang kurang kasih sayang juga cenderung kesulitan dalam mengekspresikan perasaannya atau mungkin mengekspresikannya pada hal yang keliru. Hal ini dikarenakan kondisi sebelumnya, yaitu kesadaran emosional anak yang rendah.

Kesulitan dalam berekspresi ini dapat disebabkan oleh orang tua yang tidak mengajari atau mencontohkan anak cara mengekspresikan perasaan dengan bijak akibat kurangnya kasih sayang orang tua. Anak menjadi sulit untuk mengenali perasaannya, sehingga akan kesulitan pula dalam mengekspresikanya.

7. Kurang Dapat Menenangkan Diri

Ketika anak tahu bahwa orang tuanya menyayanginya, anak akan merasa tenang dan aman. Akan tetapi, ketika anak merasa orang tua kurang memberi kasih sayang kepadanya, anak mungkin akan sering merasa risau. Hal ini dikarenakan seharusnya orang tua lah yang menenangkan anak ketika terdapat permasalahan. Dengan demikian, di kemudian hari anak tahu bagaimana cara menghadapi masalah dengan tenang.

8. Kurang Percaya Diri

Kondisi psikologi lain dari anak yang kurang kasih sayang adalah kurang percaya diri atau cenderung rendah diri. Rasa percaya diri yang rendah merupakan akibat dari perasaan terabaikan atau tidak dianggap oleh orang tua, sehingga anak juga merasa orang lain mungkin akan sama tidak memperhatikannya.

Anak mungkin akan mendengar suara-suara dari dalam pikirannya yang berkata bahwa ia tidak pantas mendapatkan kasih sayang karena orang tuanya pun kurang menyayanginya. Akibatnya, anak kurang berani untuk memaksimalkan potensinya, meski sebenarnya ia mampu melakukannya.

9. Cenderung Suka Menyendiri

Idealnya, orang tua dapat memberi afeksi, perhatian, dan perlindungan kepada anak melalui tindakan langsung yang dapat anak lihat dan rasakan. Dengan begitu, anak menyadari adanya keterikatan hubungan antara dirinya dan orang tuanya. Artinya, anak paham bahwa ia tidak hidup sendirian di dunia ini.

Oleh karena itu, anak yang kurang kasih sayang akan cenderung memilih untuk mengisolasi dirinya dari orang-orang di sekitarnya, atau memilih tempat lain di mana ia merasa lebih nyaman. Hal tersebut disebabkan oleh anak kurang memahami cara dalam menjalin hubungan sosial yang baik, termasuk cara menjaganya agar tetap sehat.

10. Kesulitan Menerapkan Batasan

Setiap manusia seharusnya dapat menentukan boundaries atau batasan atas dirinya. Batasan yang dimaksud adalah terkait kesadaran akan kemampuan yang dimiliki untuk melakukan sesuatu, sehingga ketika menyadari bahwa kemampuannya masih kurang, tidak akan memaksakan diri.

Pada anak yang kurang kasih sayang, ia mungkin akan tumbuh sebagai orang yang people pleaser atau cenderung berusaha memenuhi apa pun yang diinginkan orang lain. Dengan kata lain, anak kesulitan untuk menolak permintaan orang lain yang sebenarnya sulit atau berat untuk dipenuhi.

11. Kurang Mampu Membentuk Hubungan yang Sehat

Pada tahap perkembangan dewasa muda, sekitar usia 21-39 tahun, anak seharusnya dapat membangun hubungan yang sehat baik dengan rekan maupun pasangan. Akan tetapi, bagaimana hubungannya dengan orang tuanya di masa kecil dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam hal ini.

Secara psikologis, anak yang kurang kasih sayang kemungkinan juga akan kesulitan membentuk hubungan yang sehat. Hal tersebut dikarenakan anak kurang mendapatkan gambaran mengenai seperti apa hubungan yang sehat dan bagaimana caranya untuk menjadi harmonis dengan pasangan.

Share
Published by
Gendis Hanum Gumintang

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago