Salah satu dari cara seseorang mengurangi perasaan tertekan, sedih, kecewa, kecemasan, stress atau pun konflik adalah dengan melakukan cara pertahanan diri baik yang dilakukan secara sadar atau pun tidak. Untuk itu pentingnya proyeksi untuk menghadapi itu semua. Hal yang mendasari terjadinya proyeksi adalah mekanisme pertahanan diri pada diri seseorang.
Baca juga :
Pribadi yang menggunakan teknik proyeksi ini, biasanya sangat cepat dalam menampilkan ciri pribadinya, lain yang tidak dia sukai dan apa yang dia perhatikan akan cenderung dibesar-besarkan. Teknik ini tentu dapat digunakan untuk mengurangi rasa cemas karena efek harus menerima kenyataan akan keburukan dirinya sendiri.
Untuk mengetahui contoh psikologi proyeksi dalam kehidupan sehari – hari, berikut penjelasannya :
1. Menyalahkan Korban Kasus Kecelakaan
Kasus pada kecelakaan yang menyebabkan korban akan merasa disalahkan akibat kelalaian yang dilakukannya. Padalah hal tersebut belum tentu menjadi kesalahannya. Korban kecelakaana pasti mengerti akan nasib kemalangan orang lain yang bisa menjadi sasaran kritis, teori bahwa korban mungkin salah karena menyebabkan permusuhan dari orang lain. Sikap tersebut menjadi contoh psikologi proyeksi dalam kehidupan sehari – hari dijalan raya atau sebuah lingkungan.
Baca juga :
2. Proyeksi Kesalahan Marital
Contoh lain kasus antara pasangan hidup atau dalam rumah tangga. Setiap pikiran – pikiran ketidaksetiaan terhadap pasangan bisa diproyeksikan dalam pertahanan diri terhadap pasangan tersebut. Sehingga perasaan bersalah tersebut muncul dan menarik pemikiran – pemikiran yang dapat ditolak karena melempar kesalahannya, dalam proses yang berkaitan dengan penyangkalan atau menepis kesalahan. Hal ini dapat terjadi pada pasangan siapa saja, selain dari ketidasetiaan pasangan juga rasa kekecewaan yang dapat menekan setiap pasangan pada perasaan bersalah atau penyangkalan.
3. Tindakan Mengertak Atau Ancaman
Dalam kehidupan pribadi seseorang ada contoh psikologi proyeksi dalam kehidupan sehari – hari yang bisa terjadi. Contohnya yaitu sikap mengertak atau ancaman yang dilakukan untuk memberikan sangsi atau hukuman pada orang lain akibat keburukan atau tindakan buruk yang dilakukan. Tindakan ini dilakukan tentu sebagai proteksi apabila seseorang merasa dirinya tertekan atau dipaksa untuk melakukan hal yang tidak diinginkan. Walau sebenarnya ancaman atau gertakan tidak ingin dilakukan.
Baca juga :
- Macam Macam Asesmen Dalam Psikologi Klinis
- Konsep Psikologi Proyektif dalam Studi Kepribadian
- Prinsip- Prinsip Dalam Pelaksanaan Psikodiagnostik
4. Proyeksi Perasaan Bersalah Secara Umum
Salah sati contoh bentuk proyeksi ini yaitu adanya proyeksi kesadaran parah sebagai bentuk lain pertahanan diri sendiri. Di mana hal ini dapat dikaitkan dengan membuat tuduhan palsu, fitnah, mengkambinghitamkan seseorang baik secara pribadi atau lainnya.
Hal ini tentu sudah sangat diluar batas normal, karena tindakan ini dapat merugikan orang lain, bahkan sampai kepada pencemaran nama baik. Apabila tindakan ini tidak dibatasi dengan hukum yang disangsikan maka dapat menimbulkan dampak buruk pada korban.
5. Proyeksi Harapan
Apabila seseorang pasien yang memiliki harapan kepada terapis yang tentu dapat memberikan semangat, pemulihan dan juga pengobatan agar kondisi pasien menjadi lebih baik dan normal. Setiap manusia tentu memiliki harapan hidup, proyekso harapan dilakukan untuk membuat seseorang atau orang itu merasa berarti dan memiliki antusias untuk menjalani kehidupannya lebih baik lagi.
Baca juga :
- Cara Menghilangkan Depresi Akibat Perselingkuhan
- Aspek Psikologis Pada Permulaan Kehidupan Manusia
- Teknik Terapi Psikologi Individual
Proyeksi bisa membantu ego seseorang yang rentan mengurangi kecemasan, tapi dengan konsekuensi disosiasi tertentu dan dalam tingkat tindakan yang tepat. Demikianlah penjelasan dan 5 contoh psikologi proyeksi dalam kehidupan sehari – hari, semoga bermanfaat.