Seperti orang dewasa, anak anak juga bisa mengalami tanda tanda stress yang jika dibiarkan bisa berdampak buruk mulai dari menyebabkan penyakit secara fisik, emosi dan juga mental. Stres sendiri merupakan gangguan mental yang terjadi pada seseorang termasuk anak karena adanya tekanan yang terjadi ketika seseorang gagal untuk memenuhi keinginannya.
Penyebab Stress Pada Anak
Seorang anak bisa mengalami stress di semua usia baik usia dini atau bahkan sejak dalam kandungan. Jika ibu selama hamil mengalami stres, maka janin dalam kandungan juga akan merasakan stres tersebut. Seiring dengan bertambahnya usia anak, maka ada beberapa penyebab lain yang bisa memicu stress seperti:
- Makanan: Kurang gizi dalam makanan akan menghambat pertumbuhan anak dan suplai gizi tidak terpenuhi sehingga stress akhirnya terjadi. Begitu juga dengan mengkonsumsi makanan cepat saji berlebihan karena kandungan tinggu gula dalam makanan tersebut terlalu berlebihan namun gizinya sangat sedikit.
- Kurang tidur: Anak yang terlalu banyak bermain dan beraktivitas menyebabkan jadwal tidur berkurang yang akhirnya bisa menyebabkan emosi dan pikiran anak anak jadi tidak stabil dan rentan terhadap stress.
- Lingkungan keluarga: Pertengkaran orang tua dan dampak dari perceraian akan membuat anak ketakutan terlalu berlebih sebab setiap anak sangat menginginkan kasih sayang dari orang di sekitarnya khususnya orang tua yang bisa membuatnya merasa aman dan terlindungi. Jika hal ini terjadi, maka anak anak juga bisa mengalami stress dan akan mengganggu psikologi perkembangan anak usia dini.
- Pola asuh orang tua: Pola asuh orang tua terdiri dari 3 yakni authoritarian dimana orang tua bersikap otoriter dan tidak memberi kebebasan pada anak bahkan menganiaya anak. Permissive yakni membebaskan anak meski belum bisa membuat keputusan tepat dan authoritative yakni orang tua akan menentukan konsekuensi namun tidak mengekang dan membebaskan terlalu berlebihan sambil terus memberi perhatian. Pola asuh authoritarian dan juga permissive yang bisa menjadi penyebab anak mengalami stress.
- Tekanan teman: Dalam pergaulan, seorang anak yang memiliki perbedaan fisik atau sifat akan sering mendapatkan ejekan dari teman yang kemudian menyebabkan anak mengalami stress.
Gejala Stress Pada Anak
Seorang anak yang stress atau memperlihatkan ciri ciri depresi berat bisa diidentifikasikan dari tingkah laku. Reaksi psikosomatik seperti masalah pencernaan, sakit kepala, gangguan tidur, kelelahan dan masalah buang air kecil menjadi tanda jika anak sedang mengalami stress. Sedangkan tanda lain yang memperlihatkan jika anak sedang mengalami stress adalah senang menyendiri, sering menangis, rewel, tidak ingin pergi ke sekolah atau sebuah tempat, membuat kenakalan di sekola atau tempat bermain, penurunan nilai sekolah dan bisa menyebabkan masalah fisik seperti diare, mual dan juga kelumpuhan.
Cara Mengatasi Stress Pada Anak
Sebagai seorang manusia yang belum memiliki pengalaman dan kapasitas otak memadai, maka anak tidak memiliki kemampuan untuk mencari solusi stress sehingga butuh bantuan orang dewasa untuk mengatasinya. Beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah:
- Beri Dorongan Anak Untuk Menghadapi Stress
Cara Mengatasi stress berat sebenarnya hanya bisa memperburuk kadar stress yang dialami anak sehingga sebaiknya anda memberi dorongan pada anak untuk bisa menghadapi stress tersebut. Pada awalnya, tubuh anak mungkin akan gelisah sampai kekebalan tubuh anak akan menenangkan diri mereka. Anak nantinya bisa mengurangi stress yang dialami dalam waktu 20 hingga 45 menit sehingga sangat disarankan untuk meringankan stress pada anak.
- Katakan Tidak Mengapa Jika Tak Sempurna
Anak bisa mengalami stress dari berbagai situasi mulai dari sekolah, kinerja, olahraga dan sebagainya. Namun terkadang, sekolah hanya terdorong dari segi nilai dan lupa jika anak hanyalah seorang anak. Meski terus berjuang sangat penting, namun ingatkan dan katakan pada anak jika ketidaksempurnaan yang ia miliki bukanlah menjadi masalah sambil terus mendukung dan merangkul anak.
- Fokus Pada Hal Positif
Seorang anak yang stress bisa tersesat dalam pikiran negatif dan juga kritik diri. Mereka mungkin akan fokus pada hal hal negatif yang ada pada dirinya. Anda bisa membantu anak untuk tetap fokus pada hal positif yang dimiliki anak sambil mengingatkan mereka untuk fokus pada hal hal yang positif dan bukan pada hal negatif yang juga menjadi salah satu cara mengatasi stress dan depresi.
- Membuat Kegiatan Bersantai
Anak anak sangat butuh waktu bersantai sehingga mereka bisa menjadi diri mereka sendiri yakni anak anak. Pastikan anak mendapatkan kesenangan yang murni seperti bermain game, olahraga yang bukan kompetitif, melakukan yoga, pesta teh, melukis atau hanya bercanda dan melakukan hal hal konyol lainnya.
- Hargai Sifat Pemberani Anak
Apabila anak anda menghadapi stress seorang diri atau bisa melakukan cara menghilangkan beban pikiran, maka berikan penghargaan baik dengan pelukan, pujian atau sesuatu barang kecil seperti kudapan dan mainan. Ini bukanlah suap namun sebagai motivator ketika anak anda sedang berusaha melawan stress yang ia miliki.
- Atur Pola Tidur Anak
Untuk mengatasi stress pada anak selanjutnya, anda bisa mengatur waktu tidur anak bahkan untuk akhir pekan. Lakukan hal ini secara teratur selama 30 hingga 45 menit setiap malam. Ini akan membantu anak anda untuk bertransisi dari kegiatan menuju keadaan rileks yang dibutuhkan sebelum tidur.
- Ajak Mengekspresikan Stress
Jika anak anda mengatakan jika dirinya takut atau cemas, maka jangan katakan tidak atau kamu baik baik saja karena itu tidak akan membantu anak anda. Anak kemungkinan besar akan percaya jika anda tidak mendengarkan dan memahami diri anda. Sebaiknya, diskusikan tentang ketakutan anak dan biarkan ia mengekpresikan hal tersebut sebagai cara menghilangkan rasa takut yang berlebihan.
- Bantu Anak Memecahkan Masalah
Sesudah emosi anak meredam, anda bisa memperlihatkan jika anda memahami dan mendengarkan apa yang anak anda alami dan bantulah mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut. Anda bisa membuat beberapa solusi potensial untuk anak dan minta mereka untuk memilih solusi tersebut yang mana yang paling baik untuk mereka lakukan.
- Tetap Tenang
Anak yang sedang stress akan melihat pada orang tua tentang bagaimana anda bereaksi dalam situasi. Seperti contohnya ketika anak anda tersandung dan anda langsung bereaksi dengan menangis, maka ini akan ditiru oleh anak untuk bereaksi ketika ia sedang mengalami situasi yang kurang menyenangkan. Jika anda ingin membantu anak untuk mengatasi stress atau cara menghilangkan kecemasan, maka bantu diri anda lebih dulu agar bisa mengelola stress lebih baik dan bersikap tenang dihadapan anak anak.
- Perbaiki Pola Asuh
Jika anda selalu bersikap otoriter atau sebaliknya serba mengijinkan, maka anda bisa mengubah pola asuh tersebut dan berikan aturan yang jelas serta konsekuensi jika aturan tersebut dilanggar sekaligus memberi pujian jia anak bersikap positif.
- Jangan Menuntut Berlebihan
semua orang tua memang ingin anaknya selalu mendapatkan yang terbaik, namun jangan jadikan ini sebagai target yang tidak bisa diperoleh anak dan jangan mengkritik atau membandingkan dengan anak lain. Terima anak anda dengan segala kelebihan dan kekurangannya tanpa perlu menghukum dan mengejek namun bantu anak agar lebih baik di kemudian hari dan mengajari anak bagaimana cara menjadi pribadi yang dewasa.
- Lakukan Pendekatan dan Komunikasi Terbuka
Kedekatan orang tua dan anak sangat membantu agar anak bisa lebih terbuka untuk mengeluarkan semua hal yang membuat dirinya stress. Anda sebagai orang yang lebih berpengalaman harus bisa menjalin komunikasi yang baik sambil memberikan solusi terbaik untuk anak.
- Ciptakan Keluarga Harmonis
Hubungan baik antara ayah dan ibu, kedekatan kakak adik dan hubungan keluarga lain akan membuat seorang anak merasa nyaman dan betah di rumah. Hal ini juga sangat membantu anak untuk mengatasi stress yang ia miliki.
- Bentuk Anak Menjadi Mandiri
Setiap anak nantinya akan hidup mandiri sebab orang tua tidak akan mungkin untuk mengawasinya terus menerus. Untuk itu, bantulah anak untuk berlatih dalam membuat keputusan yang baik yang tidak hanya membantu anak dalam menyelesaikan masalah namun juga mengatasi stress yang dialami sekaligus cara membahagiakan diri sendiri.
- Berikan Makanan Sehat
Perlu diketahui jika asupan gizi juga berpengaruh pada stress anak. untuk itu, hindari memberikan makanan cepat saji, camilan tidak bergizi dan soft drink serta biasakan anak agar bisa makan dengan teratur.
- Beri Keleluasaan Anak
Untuk hal yang tidak terlalu prinsip, maka anda bisa memberi keleluasaan pada anak seperti menentukan kursus atau ekstrakurikuler dan biarkan anak menyalurkan hobi yang dimiliki agar tidak merasa terkekang dan bisa menikmati aktivitasnya.
- Komunikasikan Dengan Cerita
Anak belum memiliki kesadaran seperti orang dewasa dan mereka masih belum memiliki kemampuan mengartikulasikan apa yang ia rasakan. Untuk mengatasi stress sekaligus cara menguatkan mental pada anak, anda bisa memakai buku terapeutik dengan karakter anak anak yang berhubungan dengan dirinya tersebut.