Home » Ilmu Psikologi » 14 Cara Mengendalikan Emosi Dan Pikiran Negatif Dalam Diri

14 Cara Mengendalikan Emosi Dan Pikiran Negatif Dalam Diri

by Devita Retno

Kebanyakan orang menghabiskan banyak waktu di dalam pikirannya sendiri, mengkhawatirkan mengenai masa depan, mengingat kejadian – kejadian di masa lalu dan terus menerus berfokus pada bagian kehidupan yang membuat kita tidak puas. Walaupun merupakan suatu hal yang umum, pikiran negatif atau yang tidak diinginkan bisa mencegah Anda dari menikmati setiap pengalaman, mengalihkan dari fokus yang penting, dan menghabiskan energi. Pikiran negatif juga bisa membuat anda merasa gelisah dan depresi.

Ketika otak sedang diserang oleh pikiran negatif, sangat menggoda untuk menyerah dan membiarkan pikiran – pikiran buruk tersebut diambil alih. Tentu saja Anda dapat segera menggantikannya dengan pikiran yang lebih positif, namun pada kenyataannya hal ini tidak terlalu berhasil untuk dilakukan. Emosi Anda memiliki pegangan yang kuat kepada pikiran negatif ini, sehingga sulit untuk dihilangkan. Pikiran negatif dapat mengontrol cara kita berpikir, bertindak, dan merasa, sehingga cukup sulit ditangani.

Menangani Emosi dan Pikiran Buruk

Berita baiknya adalah dengan latihan yang berdedikasi, Anda dapat menggantikan pola pikiran negatif dengan pikiran yang sangat – sangat membantu. Cara ini dapat membuat perbedaan besar pada kebahagiaan dan kenyamanan sehari – hari Anda. Cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif yaitu:

1. Mengenali pengalih pikiran

Pikiran kita memiliki cara yang pintar dan persisten untuk meyakinkan kita bahwa sesuatu tidak benar – benar nyata. Pikiran yang tidak akurat ini mendorong pikiran negatif, maka jika Anda bisa mengenalinya maka Anda bisa menantangnya, dan melakukan cara menghilangkan kebiasaan buruk serta cara menghilangkan mental negatif . Ada empat macam pengalih pikiran yang umum yaitu:

  • Pikiran hitam dan putih yaitu melihat semuanya dalam satu cara saja tanpa ada cara pandang yang bersifat antara.
  • Personalisasi yaitu memiliki asumsi bahwa Anda patut disalahkan akibat segala sesuatu yang berjalan dengan salah.
  • Pikiran yang disaring yaitu memilih untuk hanya melihat sisi negatif dari setiap situasi. Katastropik, yaitu mengasumsikan kemungkinan yang paling buruk akan terjadi.

2. Menantang pikiran negatif

Emosi dalam psikologi dapat berasal dari pikiran – pikiran buruk  yang tidak dikendalikan. Kapan saja Anda mengalami pikiran yang teralihkan, berhenti dan evaluasikan apakah ini akurat atau tidak. Berpikirlah bagaimana Anda mungkin akan merespon mengenai  pembicaraan seorang teman yang menjelekkan dirinya sendiri. Aplikasikan logika yang sama pada pikiran Anda sendiri. Tanya kepada diri Anda apa asumsi paling buruk yang akan terjadi atau menyalahkan diri sendiri mengenai sesuatu yang sudah berjalan tidak sesuai dan menghasilkan sesuatu yang tidak diharapkan.

3. Beristirahat dari pikiran negatif

Sangat mungkin untuk berpikir terpisah dari pikiran negatif. Memisahkan pikiran buruk merupakan cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif yang dapat dilakukan. Satu cara untuk melakukan ini adalah untuk mengizinkan diri sendiri memiliki sedikit waktu untuk sendiri dengan pikiran – pikiran kita dan mengenali jenis emosi yang sedang dirasakan dan juga ciri – ciri emosi dalam psikologi. Lalu Anda bisa beristirahat dari fokus tersebut dan melanjutkan kegiatan Anda yang lain.

4. Mengabaikan penghakiman

Kita semua akan menghakimi diri sendiri dan orang lain khususnya secara tidak sadar. terus menerus membandingkan diri kita dengan orang lain atau terhadap kondisi kehidupan yang paling ideal. Ketika Anda mampu melepaskan kebiasaan menghakimi orang lain, Anda akan merasa lebih mudah santai. Beberapa cara untuk mengambil jeda dari pikiran menghakimi adalah untuk mengenali reaksi Anda sendiri, mengobservasinya, dan kemudian melepaskannya. Teknik lain yang dapat membantu adalah untuk menilai dengan positif, jadi ketika Anda sedang melakukan penilaian secara negatif kepada satu orang, diri sendiri atau pada situasi, Anda juga dapat mencari kualitas yang positif dari hal tersebut.

5. Membiasakan bersyukur

Penelitian menunjukkan bahwa perasaan bersyukur memiliki dampak yang besar pada tingkat kebahagiaan dan pikiran  yang positif. Sehingga ketika Anda menemukan situasi yang menantang di kehidupan, akan mampu menemukan hal sekecil apapun untuk disyukuri. Perhatikan hal – hal yang berjalan baik dan membuat Anda merasa bahagia dan pertahankan cara berpikir tersebut. Ketahui perbedaan perasaan dan emosi dalam psikologis dan cara meluapkan emosi dengan baik.

6. Fokus pada kelebihan Anda

Manfaat berpikir positif dapat mengikis sedikit demi sedikit kebiasaan berpikiran negatif dan pesimis. Merupakan sifat alami manusia untuk berkubang pada hal negatif dan tidak melihat hal yang positif. Semakin Anda dapat mempraktekkan pikiran yang fokus kepada kelebihan diri dan tidak hanya menyesali kesalahan – kesalahan yang diperbuat, akan semakin mudah untuk merasa positif mengenai diri sendiri dan arah yang diambil dalam hidup. Jika Anda mengalami kesulitan untuk berpikir baik mengenai tindakan atau kepribadian Anda, ambil waktu untuk berpikir mengenai apa yang Anda sukai dari diri Anda.

7. Mengidentifikasi apa yang dirasakan

Cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif ini dapat dilakukan dalam dua bagian. Pertama adalah untuk mengenali dengan benar mengenai apa yang dirasakan, kedua adalah untuk mengetahui bagaimana Anda mengekspresikannya. Menggunakan bahasa atau sudut pandang seorang pengamat lebih berguna daripada menggunakan sudut pandang diri sendiri karena akan menjadi lebih objektif. Usahakan untuk melakukan identifikasi perasaan dan perilaku Anda sebaik – baiknya dan tidak terpengaruh pada subyektifitas yang dapat membuat hasil kesimpulan Anda menjadi rancu.

8. Mengubah cara pandang

Cara agar selalu berpikir positif bisa didapatkan dengan mengubah cara pandang terhadap suatu masalah. Anda dapat melakukan cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif dengan melihatnya sebagai emosi yang sementara atau akan menghilang. Emosi dan pikiran tersebut satu saat juga akan menghilang kecuali Anda sendiri yang mempertahankannya .

9. Mengenali pemicunya

Untuk menghindari emosi dan pikiran negatif Anda perlu mengenali pemicunya yang akan melepaskan siklus tersebut dan lingkungan yang membuat Anda lebih rentan terhadap semua pemicu. Berada dalam kondisi pikiran yang positif atau dalam lingkungan yang aman dan nyaman memungkinkan perlindungan dari siklus negatif. Mengenali pemicu atau tanda – tanda pikiran negatif sangat berguna untuk dapat mengetahui bagaimana cara menghindarinya sebelum pikiran tersebut datang.

10. Melemahkan pemicunya

Ciptakan daftar kejujuran yang positif mengenai Anda dan kehidupan Anda. Membutuhkan sedikit usaha untuk mengingat aspek – aspek positif dalam hidup Anda namun masih berharga untuk dilakukan. Anda dapat melemahkan pemicunya dengan melawan pikiran negatif apapun dengan kejujuran yang relevan dan kuat secara positif mengenai kualitas terbaik dari diri Anda yang dapat membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

11. Memecahkan polanya

Akan ada waktu ketika Anda tidak mampu mengenali pemicunya karena sedang berada pada kondisi mental yang lemah. Contohnya ketika Anda pergi tidur dalam kondisi pikiran yang positif dan tiba – tiba bangun dalam suasana hati yang buruk. Kondisi seperti ini tidak memungkinkan atau hampir mustahil untuk mencari pikiran yang positif. Jika demikian, Anda perlu melewatkan beberapa rutinitas yang biasa dijalani untuk memecahkan siklus pikiran buruk tersebut. Misalnya,  lewatkan kebiasaan membaca koran untuk menghindari suasana hati semakin buruk karena membaca berita yang kurang menyenangkan dan langsung lakukan rutinitas mandi pagi untuk menenangkan diri.

12. Bertindak berlawanan

Cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif adalah dengan bertindak berlawanan dengan apa yang Anda pikirkan. Teknik ini dapat mengangkat pikiran negatif Anda menjadi lebih netral atau bahkan berubah menjadi positif, dan tentunya akan membantu mencegahnya menjadi semakin buruk. Mengetahui pikiran buruk sebelum berubah menjadi stress yang buruk tidaklah mudah, namun ketika kita dapat memusatkan sedikit perhatian kepada perilaku dan pikiran yang otomatis, kita akan dapat melihat masa depan dan mencegah pikiran negatif dari mengambil kendali.

13. Hentikan mengkritik diri sendiri

Jika Anda selalu mencoba memaksakan diri agar tampil sempurna, Anda telah menyiksa diri sendiri secara emosional. Salah satu pola dari emosi dan pikiran negatif adalah ketika Anda secara konstan mengkritik dan menyalahkan diri sendiri karena tidak bertindak cukup baik. Anda mungkin saja terlalu keras terhadap diri sendiri, terlalu fokus pada semua kelemahan dan kekurangan diri. Kebiasaan ini bahkan bisa berkembang menjadi kritik kepada orang lain, dan menyebabkan ketegangan dalam hubungan.

14. Melihat fakta dalam situasi

Pikiran negatif seringkali berkembang di sekitar masalah – masalah yang terjadi dalam kehidupan Anda. Perhatian Anda mungkin akan berlebihan terhadap masalah tersebut dan memperbesar aspek negatif dalam hidup Anda. Pikiran Anda pada saat itu akan seringkali meremehkan hal – hal baik lainnya. Untuk itu, Anda perlu melihat fakta – fakta sederhana yang akan membantu mengembalikan fokus pada pikiran yang tenang.

Cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif bisa Anda lakukan dengan beberapa teknik di atas. Namun jika Anda tidak dapat mengatur pikiran – pikiran tersebut atau mendapati emosi dan pikiran negatif merusak dan mempengaruhi kemampuan untuk beraktivitas seperti biasanya setiap hari, maka sudah waktunya untuk melakukan konseling dan terapi yang bisa membantu Anda untuk mengubah gaya hidup, mengurangi penderitaan emosional dan mendewasakan diri. Pikiran dan emosi negatif tidak disebabkan oleh satu macam emosi saja, hal itu merupakan akumulasi dari pemicu yang memutarbalikkan kenyataan. Ciptakan sudut pandang yang jujur dalam hidup Anda dengan menjadi sadar akan lingkungan serta mensyukuri semua hal positif yang ada di kehidupan Anda.

You may also like