Perasaan dan emosi ialah dua hal yang berhubungan namun memiliki perbedaan yang jelas, perasaan tentu lebih mengarah pada pandangan atau hati seseorang, sedangkan emosi berhubungan dengan respon seseorang terhadap sesuatu hal yang berupa sikap dan pada akhirnya mengarah kepada perilaku. Nah sobat, agar mengerti lebih detail mengenai perbedaan tersebut, yuk simak selengkapnya dalam ulasan berikut, Perbedaan Perasaan dan Emosi dalam Psikologi.
1. Perasaan Merupakan Hal Subjektif
Perasaan dalam kajian ilmu psikologi mengandung adanya suatu pengalaman subjektif. Apa yang dirasakan satu orang dengan orang lain relatif sulit untuk dibandingkan. Hanya diri sendirilah yang bisa mengalami perasaan dalam kajian ilmu psikologi yang muncul.
Oleh sebab itu disebut pengalaman subjektif. Misalnya Sobat merasa damai, maka Sobat sendiri yang bisa mengalaminya. Rasa damai yang dirasakan oleh orang lain bisa saja berbeda kadarnya. (Baca juga mengenai perbedaan aspek dan dimensi dalam psikologi)
2. Emosi Merupakan Komponen dalam Perasaan
Sebagian ahli menyebutkan bahwa di dalam emosi dalam kajian ilmu psikologi terkandung perasaan dalam kajian ilmu psikologi. Ini artinya, perasaan dalam kajian ilmu psikologi adalah komponen dari emosi dalam kajian ilmu psikologi. Perasaan dalam kajian ilmu psikologi diartikan sebagai keadaan yang dirasakan sedang terjadi dalam diri seseorang. (Baca juga mengenai perbedaan motif dan motivasi dalam psikologi)
Sobat mengalami perasaan dalam kajian ilmu psikologi marah, karena Sobat merasakan adanya sesuatu yang bergejolak dalam diri Sobat. Emosi dalam kajian ilmu psikologi terjadi hanya ketika seseorang merasakan sesuatu terjadi dalam dirinya. (Baca juga mengenai perbedaan takut dan cemas dalam psikologi)
3. Perasaan Berupa Pandangan, Emosi Berhubungan dengan Suasana Hati
Menurut seorang peneliti emosi dalam pandangan ilmu psikologi dari Australian National University, yakni Anna Wierzbicka,
- Tidak semua budaya memiliki kata untuk emosi dalam pandangan ilmu psikologi sebagaimana yang dikonsepsikan dalam bahasa inggris sedangkan kata yang bermakna perasaan dalam pandangan ilmu psikologi (feeling) ada dalam semua bahasa. (Baca juga mengenai perbedaan sikap dan perilaku dalam psikologi)
- Kata emosi dalam pandangan ilmu psikologi lebih disukai karena kesannya lebih objektif dan lebih ilmiah daripada kata perasaan dalam pandangan ilmu psikologi. Oleh sebab itu kata emosi dalam pandangan ilmu psikologi jauh lebih luas digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan.
- Dengan rasa lapar karena kurang makan, rasa haus kurang minum, rasa panas karena terik matahari, rasa manis gula, rasa pahit kopi, dan rasa sakit tulang? Tentu saja itu semua tidak termasuk kategori perasaan dalam pandangan ilmu psikologi yang dikaitkan dengan emosi dalam pandangan ilmu psikologi.
- Perasaan dalam pandangan ilmu psikologi yang diartikan emosi dalam pandangan ilmu psikologi adalah perasaan dalam pandangan ilmu psikologi yang tidak terkait dengan yang dirasakan fisik.
- Ada rasa lapar, tapi tidak ada emosi dalam pandangan ilmu psikologi lapar. Ada rasa panas tapi tidak ada emosi dalam pandangan ilmu psikologi panas. Ada rasa manis gula tapi tidak ada emosi dalam pandangan ilmu psikologi manis. (Baca juga mengenai dampak psikologis dari gegar otak)
- Emosi dalam pandangan ilmu psikologi adalah perasaan dalam pandangan ilmu psikologi yang terkait dengan suasana hati.
4. Perasaan adalah Gejala Psikis
Perasaan dalam pandangan ilmu psikologi atau dalam istilah lain disebut “Renjana” adalah gejala psikis yang sebagai rasa senang-tidak senang, sedih-gembira dalam berbagai derajat dan tingkatannya. Setiap seseorang memiliki
intensitas atau derajat perasaan dalam pandangan ilmu psikologi yang berbeda walaupun menghadapi stimulus yang sama. Kualitas perasaan dalam pandangan ilmu psikologi ditentukan oleh perasaan dalam pandangan ilmu psikologi senang-tidak senang, gembira sedih, dan simpati-antipati.
5. Perasaan dapat Diamati dari Sikap atau Respon
Perasaan dalam pandangan ilmu psikologi memiliki Ciri-ciri spesifik, yaitu:
- Perasaan dalam pandangan ilmu psikologi selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lain, khususnya persepsi.
- Contoh: Perasaan dalam pandangan ilmu psikologi gembira saat menonton pertandingan sepakbola karena tim sepakbola favoritnya menang.
- Dalam diri seseorang timbul perasaan dalam pandangan ilmu psikologi gelisah dan takut karena memikirkan trauma masa lalu.
- Perasaan dalam pandangan ilmu psikologi sifatnya individual atau subjektif.
- Contoh: Pada saat menonton pertandingan sepakbola, ada penonton yang bersorak gembira karena kesebelasan yang dijagokan dapat menjebol gawang lawan, tetapi di pihak lain ada yang sedih karena tim favoritnya kalah. Dalam keluarga, pada saat menanti anaknya belum pulang dari sekolah, si ibu mungkin cemas, tetapi si bapak mungkin tenang-tenang saja.
- Perasaan dalam pandangan ilmu psikologi dialami oleh individu sebagai perasaan dalam pandangan ilmu psikologi senang dan tidak senang.
- Contoh: Seorang mahasiswa perasaan dalam pandangan ilmu psikologinya senang karena nilai ujiannya baik. Seorang mahasiswa tidak senang kepada dosen yang cara mengajarnya tidak jelas.
6. Emosi Berhubungan dengan Kontrol Pikiran
Melihat emosi dalam pandangan ilmu psikologi aspek adalah perasaan dalam pandangan ilmu psikologi yang menguasai segenap hidup jiwa dan tidak bisa dikontrol serta dikuasai oleh pikiran. Afek biasanya disertai reaksi jasmaniah, yaitu peredaran darah, denyut jantung, dan pernapasan bisa cepat atau menjadi lemah. Emosi dalam pandangan ilmu psikologi adalah gejala kejiwaan yang berhubungan dengan kejasmanian.
Contoh :
- Orang yang sedang marah, mengambil, melempar, clan membanting benda dari sekitarnya, disertai mukanya merah, TD meningkat, dan gemetar.’
- Anak yang fidak lulus ujian, menangis sampai kejang-kejang bahkan sampai pingsan, disertai muka pucat dan keluar keringat dingin.
7. Emosi Merupakan Sebuah Reaksi
Emosi dalam pandangan ilmu psikologi adalah merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan dalam pandangan ilmu psikologi yang kuat, karena itu emosi dalam pandangan ilmu psikologi lebih intens daripada perasaan dalam pandangan ilmu psikologi, dan sering terjadi perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan kadang-kadang terganggu.
Pendapat yang dikemukakan oleh Ekman dan Friesen (Carlson, 1987) adanya tiga rules, yaitu: masking yaitu keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan atau dapat menutupi emosi dalam pandangan ilmu psikologi yang dialaminya, modulation yaitu orang tidak dapat meredam secara tuntas mengenai gejala kejasmaniannya,
tetapi hanya dapat mengurangi saja dan simulationyaitu orang tidak mengalami sesuatu emosi dalam pandangan ilmu psikologi, tetapi seolah-olah mengalami emosi dalam pandangan ilmu psikologi dengan menampakkan gejala kejasmanian.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan yang berkualitas untuk sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, Terima kasih.