Home » Gangguan Psikologi » Trauma » 13 Cara Mengatasi Trauma Melahirkan Normal Secara Psikologis dan Medis

13 Cara Mengatasi Trauma Melahirkan Normal Secara Psikologis dan Medis

by Bernadet Maress

Melahirkan dengan proses normal seringkali membuat calon ibu sangat khawatir. Tidak hanya ciri ciri depresi ringan, namun trauma juga bisa dialami wanita pasca melahirkan yang terkadang juga membuat psikis ibu akan terganggu sehingga ia tidak ingin memiliki anak kembali. Selama proses melahirkan dilakukan, maka banyak wanita yang akan mengalami ancaman nyata tentang kerusakan fisik atau kematian diri mereka sendiri atau pada bayi mereka. Selain itu, proses melahirkan yang terasa menyakitkan tersebut membuat banyak wanita percaya jika tubuh mereka sudah terkoyak atau bahkan hancur seluruhnya. Trauma melahirkan normal tersebut bisa terjadi karena trauma atau anggapan trauma selama proses persalinan normal dilakukan. Sedangkan untuk depresi dalam psikologi sesudah melahirkan terjadi akibat perubahan hormon tubuh ibu sebagai reaksi alami dari proses melahirkan yang memang sering dihubungkan antara satu dengan yang lain sehingga sangat penting untuk mencari cara mengatasi trauma melahirkan normal seperti yang akan kami berikan berikut ini.

  1. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif atau cognitive behaviour therapy bisa dilakukan untuk mengatasi trauma melahirkan secara normal dengan cara melatih ibu untuk mengubah pemikiran jika melahirkan merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. Para peneliti di Griffith University juga mengajarkan terapi psikologi kognitif ini untuk para tenaga kesehatan atau bidan yang melakukan skrining terhadap kondisi psikis ibu. Para peneliti, bidan, perawat dan juga dokter berkata jika terapi ini bisa meminimalisir trauma jika sudah mengetahui tanda tanda trauma sejak dini.

Sudah seharusnya calon ibu mendapatkan konseling dari tenaga kesehatan sebelum waktu bersalin. Sedangkan pasca melahirkan khususnya enam minggu pertama, maka sebaiknya tawaran konseling juga dilakukan lewat telepon. Dengan melakukan konseling sebelum dan sesudah melahirkan, maka dipastikan gejala trauma seperti tanda tanda stress, depresi, rasa sakit yang dirasakan atau perasaan menyalahkan diri sendiri bisa dikurangi.

  1. Terapi Eksposur Berlebihan

Untuk menghindari hal hal yang bisa mengingatkan tentang peristiwa traumatis saat melahirkan secara normal, maka terapi eksposur berlebihan tersebut bisa dilakukan untuk membantu menghilangkan rasa trauma yang merupakan salah satu jenis terapi dalam psikologi. Ini biasanya membutuhkan sampai 15 sesi selama 90 menit untuk masing masing sesi. Untuk awal perawatan, terapis biasanya akan mengajarkan penderita teknik pernapasan untuk meredakan rasa cemas terlalu berlebihan ketika sedang memikirkan apa yang akan terjadi.

Natinya, terapis juga akan membuatkan daftar apa saja hal yang harus dihindari dan mempelajari cara untuk menghadapi hal yang membuat trauma tersebut secara satu per satu. Pada sesi berikutnya, pasien juga akan menceritakan pengalaman traumatis pada ahli terapis kemudian pulang dan mendengarkan rekaman dirinya sendiri. Dengan melakukan terapi eksposur berlebihan tersebut dari waktu ke waktu, maka bisa meringankan gejala trauma yang sedang terjadi tersebut.

  1. Psikoterapi

Untuk mendapatkan bantuan lebih dari keluarga atau teman, maka psikoterapis profesional sangat baik untuk dikunjungi agar bisa menjalani hidup lebih baik sekaligus mengatasi salah satu dari macam macam trauma dalam psikologis tersebut. Seorang terapis nantinya akan membantu penderita untuk menemukan penyebab pasti dari trauma tersebut kemudian menggunakan berbagai teknik untuk menghilangkan pengalaman dan pikiran buruk mengenai melahirkan normal tersebut.

  1. EMDR

EMDR yang merupakan singkatan dari Eye Movement Destination anda Reprocessing juga bisa dilakukan untuk mengatasi trauma sesudah melahirkan normal. Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu penderita agar bisa memikirkan sesuatu yang positid ketika mengingat kembali trauma tersebut. Umumnya dibutuhkan 3 bulan sesi mingguan untuk melakukan EMDR tersebut.

  1. Meditasi

Meditasi bisa dilakukan untuk mengubah cara ibu bereaksi terhadap kejadian negatif yang tidak bisa dihindari yang juga bisa dilakukan untuk menghilangkan trauma masa lalu. Meditasi bisa membantu untuk membersihkan pikiran dari rasa takut sehingga trauma melahirkan normal tersebut semakin lama bisa diatasi dengan baik.

  1. Mengurangi Makanan Diproses dan Inflamasi

Nutrisi juga menjadi bagian penting dalam setiap penyembuhan termasuk untuk mengatasi trauma dan stres. Membuat perubahan secara bertahap bisa dilakukan dengan mengurangi makanan yang diproses, tidak mengandung racun dan juga hormon. Diet anti inflamasi sangat disarankan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebab mengurangi peradangan yang terjadi di dalam tubuh sebenarnya juga membantu mengurangi stres pada otak. Apabila perubahan pola makan secara drastis terlalu sulit untuk dilakukan, maka bisa dimulai dengan cara kecil yakni mengurangi makanan yang tidak mendukung proses penyembuhan dan perbanyak makanan utuh alami sebanyak yang anda mampu. Nantinya, anda bisa melihat perbedaan besar yang bisa dirasakan sekaligus memotivasi diri sendiri untuk lebih sehat dengan cara makan dan hidup yang dijalani. 

  1. Pelatihan Inokulasi Stres

Pelatihan inokulasi stres merupakan tipe CBT yang bisa dilakukan seorang diri atau dalam kelompok untuk cara mengatasi trauma berkepanjangan melahirkan normal tersebut. Penderita tidak perlu memerinci mengenai apa yang sudah terjadi namun lebih fokus pada pengubahan cara pasien untuk mengatasi stres karena peristiwa tersebut.

Teknik pijat dan pernapasan secara cara lain untuk menghentikan pikiran negatif dan menenangkan pikiran negatif mungkin akan dilakukan yang penting bagi pikiran dan tubuh. Biasanya sesudah 3 bulan, maka penderita trauma sudah mampu untuk melepaskan diri dari trauma dan menjadi kehidupan mereka.

  1. Obat Obatan

Otak manusia akan memproses PTSD mengancam dengan cara yang berbeda beda. Sebagian bisa disebabkan karena keseimbangan bahan kimia yang disebut dengan neurotransmitter yang sudah rusak. Mereka mempunyai respon fight or flight yang sangat mudah untuk dipicu sehingga membuat para ibu menjadi tegang dan gelisah sekaligus terus mencoba untuk menutupinya dengan cara menghasilkan perasaan yang dingin dan dihilangkan secara emosional.

Obat obatan tersebut bisa membantu menghentikan pikiran dan reaksi terhadap apa yang sudah terjadi termasuk juga mimpi buruk dan kilas balik. Obat obatan juga bisa membantu agar penderita bisa memiliki pandangan hidup yang jauh lebih positif. Beberapa jenis obat yang mempengaruhi kimia di otak juga dihubungkan dengan rasa takut serta cara menghilangkan kecemasan berhubungan dengan trauma melahirkan normal.

Dokter biasanya akan mulai dengan memberikan obat yang mempengaruhi serotonin neurotransmitter atau norepinefrin seperti:

  • Fluoxetine
  • Paroxetine
  • Sertraline
  • Venlafaxine. 
  1. Antidepresan

Obat obatan antidepresan juga bisa digunakan untuk membantu tanda tanda depresi serta kecemasan sekaligus membantu mengatasi masalah tidur dan konsentrasi yang biasanya juga menjadi bagian dari trauma melahirkan normal. Obat serotonin reuptake inhibitor atau ssri, selektif sertraline dan paraxotine sudah disetujui oleh food and drug administration untuk mengatasi trauma melahirkan normal tersebut.

  1. Terapi Psikologis

Jika trauma melahirkan normal tersebut membutuhkan perawatan lebih lanjut, maka terapi psikologis biasanya akan dianjurkan untuk awal. Kombinasi dari terapi psikologis dan juga obat obatan mungkin akan direkomendasikan untuk seorang wanita yang mengalami trauma melahirkan normal parah atau peristen. Dokter nantinya akan merujuk penderita ke klinik spesialis mengatasi trauma terdekat dari daerah atau juga bisa merujuk langsung ke layanan terapi psikologis.

  1. Ikuti Kelompok Terapi

Untuk beberapa orang merasa berbicara tentang pengalaman mereka dengan orang lain yang juga memiliki trauma melahirkan normal sangatlah penting termasuk untuk cara mengatasi trauma akibat bencana alam. Terapi kelompok ini bisa membantu untuk menemukan cara mengelola gejala sekaligus membantu untuk memahami kondisi yang sudah terjadi.

  1. Usahakan Untuk Bergerak

Trauma melahirkan normal biasanya akan mengganggu keseimbangan alami tubuh dan membekukan penderita dalam keadaan hyperarousal serta ketakutan. Selain untuk membakar adrenalin dan melepaskan endorfin, melakukan gerakan dan berolahraga juga sangat penting untuk memperbaiki sistem saraf.

  • Cobalah untuk berolahraga selama 30 menit atau lebih setiap hari dan akan lebih mudah jika dilakukan tiga kali selama 10 menit latihan per hari.
  • Latihan yang ritmik dan melibatkan kedua tangan serta kaki seperti berjalan, berenang, berlari, bermain basket atau bahkan menari sangat baik untuk dilakukan.
  1. Jangan Isolasi Diri

Sesudah trauma, biasanya seseorang akan menarik diri dari orang lain. Namun perlu diketahui jika isolasi hanya bisa memperburuk keadaan. Berhubungan dengan orang lain secara langsung bisa membantu seseorang untuk sembuh termasuk untuk cara mengatasi trauma perselingkuhan sehingga harus mempertahankan hubungan dengan orang lain dan hindari menghabiskan waktu terlalu banyak sendiri.

  • Tidak perlu membicarakan tentang trauma: Berhubungan dengan orang lain bukan berarti juga harus berbicara tentang trauma yang bahkan untuk sebagian orang bisa memperburuk keadaan.
  • Meminta dukungan: Meski tidak perlu berbicara tentang trauma tersebut, namun sangat penting untuk memiliki seseorang agar bisa berbagi perasaan dengan bertatap muka secara langsung.
  • Ikut dalam kegiatan sosial: Ikut dalam kegiatan sosial sangat baik dilakukan meski tidak terlalu menyukai hal tersebut. Melakukan hal hal normal dengan orang lain yang tidak ada hubungannya dengan pengalaman traumatis bisa meringankan trauma melahirkan normal yang dialami.

You may also like