Segala bentuk penindasan atau kekerasan (bullying) baik itu fisik, mental, maupun verbal yang disengaja dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang yang dianggapnya lemah adalah bentuk tindakan yang buruk.
Bullying biasanya sering terjadi di lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan yang cukup toxic dan semena-mena terhadap orang lain. Tentu saja fenomena seperti ini sangat merugikan dan akan memiliki dampak trauma terhadap korban yang mengalaminya.
Dampak dari bullying tentu saja akan menimbulkan dampak trauma psikologis bagi para korban yang mengalaminya. Misalnya saja, dampak yang akan terjadi pada korban bullying terutama pada anak-anak adalah akan lebih rentan mengalami depresi, serangan panik, gangguan kecemasan, dan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder).
Umumnya seseorang yang memiliki trauma sering menunjukkan gejala seperti perasaan sedih dan kesepian berkepanjangan, rendah diri, sulit percaya pada orang lain, sulit untuk tidur, menurunnya selera makan, serta menurunnya minat terhadap hal-hal yang biasanya disukai.
Selain itu, ada lagi beberapa dampak yang sangat terlihat pada seseorang yang trauma akibat bullying seperti berikut:
1. Meraskan ketakutan yang berlebih
seseorang yang menjadi korban bullying akan merasa bahwa hidupnya tidak akan pernah aman. Kemanapun mereka pergi, bayang-bayang mengenai penindasan yang mereka terima akan selalu mengikuti. Hal itu akan membuat mereka takut dan tidak berani untuk berada di lingkungan yang ramai, dan menjadikannya seorang agorafobia (ketakutan yang sangat akan perasaan yang terjebak di tempat umum).
2. Tidak akan mudah lagi untuk percaya terhadap orang lain
seseorang yang menjadi korban bullying tidak akan lagi dengan mudahnya percaya pada seseorang. Hal itu dikarenakan pada pengalamannya yang merupakan korban penindasan yang mungkin saja dilakukan oleh teman atau orang terdekat yang ada disekitarnya.
Oleh sebab itu, kepercayaan mereka terhadap orang lain tidak akan pernah sama lagi, mereka akan cenderung menghindar, berlaku hati-hati, atau cenderung diam dan mengawasi orang-orang yang ada disekeliling lingkungannya.
3. Melakukan percobaan bunuh diri
Dampak trauma yang berkepanjangan dari bullying juga dapat membuat seseorang nekat melakukan bunuh diri. Seseorang yang sering menjadi korban bullying akan merasa bahwa hidup di dunia ini berat dan hanya membuatnya lelah dan tidak aman, bukan hanya fisik akan tetapi juga psikisnya.
Akibat dari penindasan/bullying yang menyebabkan korban mengalami stres, deresi berat, sulit tidur, sulit makan, dan merasa terancam serta merasa tidak aman akan membuat korban melakukan percobaan bunuh diri dan mengalami gangguan self injury yang pada akhirnya kemudian mereka menyerah dan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya dibandingkan harus terus-menerus menjadi korban bullying.
Oleh sebab itu, dibawah ini merupakan cara mengatasi dampak akibat bullying terhadap korban agar tidak sampai membuatnya melakukan hal yang buruk.
Cara Mengatasi Dampak dari Bullying
Untuk itu, sangat diperlukan untuk memerhatikan tingkah laku orang-orang disekitar Anda. Bisa jadi salah satu dari mereka diam-diam merupakan salah satu korban dari bullying. Jika Anda menemukan kasus seperti itu, alangkah baiknya untuk Anda mengetahui bagaimana cara mengatasi dampak dari bullying tersebut seperti berikut.
- Mengajarkan anak untuk membela diri
Mengajarkan anak untuk membela dirinya ketika mereka tidak bersalah adalah tindakan yang tepat. Setiap anak harus memiliki keberanian untuk membela dirinya ketika mereka di bully. Agar ketika mereka menjadi korban penindasan, mereka berani untuk melaporkan hal tersebut kepada orang tua atau orang dewasa di sekitarnya.
- Menunjukkan sikap yang pemberani.
Apabila kamu merasakan tanda-tanda pembullyian, cobalah untuk melawan dan tunjukkan keberanianmu. Perlihatkan pada mereka bahwa kamu tidak takut akan ancaman dan perlakuannya padamu. Maka dengan begitu, mereka akan memikirkan ulang tindakannya dalam melakukan penindasan terhadap kamu.
- Menemui orang tua atau keluarga pelaku/pembully adalah langkah yang tepat.
Dengan menjelaskan perilaku dan tindakan anaknya di luar rumah yang menjadi seorang pembully dapat membuat orang tua akan lebih memerhatikan dan mendisiplinkan anaknya supaya tidak melakukan tindakan bullying lagi dikemudian hari.
- Melakukan konseling dengan Psikolog
Melakukan konseling dengan psikolog apabila korban bullying sudah melakukan hal yang nekat dan membahayakan nyawanya. Dengan membawanya ke Psikolog dapat diharapkan korban akan lebih terbuka dan menjelaskan masalah yang selama ini menimpanya serta dapat membantunya mencari jalan keluar dan jalan terbaik agar dapat terbebas dari kekerasan dan penindasan yang diterimanya.
- Simpan bukti-bukti bullying
Simpan tanda bukit bahwa kamu adalah korban bullying agar bisa menjadi barang bukti yang bisa dilaporkan kepada orang tua, orang dewasa, atau kepada pihak-pihak yang sekiranya dapat dipercaya.
Mengetahui dampak dan cara mengatasi dari bullying memang sangat penting dan diperlukan. Jadi apabila Anda mengalami penindasan atau melihat seseorang sedang menindas orang lain, Anda sudah mengetahui langkah apa yang harus Anda ambil untuk menghentikan pembullyan tersebut.