Adanya trauma dapat memengaruhi segala jenis kegiatan seseorang, tak terkecuali pada prestasi akademik seorang pelajar. Rasa trauma dapat membuat seorang pelajar gugup, cemas, panik, berdebar, serta tak jarang membuat konsentrasi pelajar menjadi buyar.
Dampak trauma psikologis yang dapat memengaruhi prestasi akademik pelajar bisa bermacam-macam sebabnya. Ada beberapa faktor psikologis yang dapat memengaruhi prestasi seseorang. Misalnya bisa saja disebabkan oleh mata pelajaran yang sangat tidak disukainya, pengajar yang galak dan tidak sesuai, serta adanya trauma berada di ruang kelas sebab pernah terjadi gempa yang merusakkan ruang kelas.
Lalu apa saja dampak dari adanya trauma tersebut yang dapat memengaruhi prestasi akademik pelajar?
Mengalami Rasa Cemas yang Berlebih
Seorang pelajar yang mengalami cemas berlebihan akan berpengaruh pada pola pikirnya dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Sebab konsentrasinya terpecah antara menghilangkan rasa takut yang berlebihan terhadap mata pelajaran dan soal yang sedang diujikan. Oleh karena itu, akibat kurangnya konsentrasi saat menghadapi ujian akan berpengaruh pada hasil yang diperolehnya.
Memiliki Ketakutan Saat Berada di dalam Kelas
Dampak trauma yang disebabkan oleh gempa bumi dapat membuat pelajar selalu merasa was-was dan cemas apabila sedang belajar di dalam ruang kelas karena takut adanya gempa susulan. Perasaan takut tersebut akan membuat suasana belajar mengajar tidak lagi berjalan kondusif.
Hal itu akan membuat pelajar kurang memerhatikan materi yang disampaikan oleh gurunya, dan membuat pelajar akhirnya kesulitan memahami materi yang sedang dipelajari. Hal itu tentu saja akan memengaruhi prestasi akademik mereka kedepannya.
Siswa Menjadi tidak Konsentrasi
Trauma saat menghadapi guru yang galak dan keras dalam mendidik muridnya juga dapat membuat mereka tidak akan mudah berkonsentrasi dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan fokus pelajar akan terbelah antara mendengarkan materi dan memikirkan apakah ia akan dimarahi atau tidak apabila ia kurang memahami materinya.
Perasaan cemas karena takut diberi pertanyaan dan takut tidak bisa menjawab serta menjelaskan ulang materi yang disampaikan justru akan membuat pelajar tersebut kehilangan konsentrasinya dan berakhir dengan dirinya yang tidak memahami materi apapun.
Lalu bagaimana caranya mengatasi rasa trauma tersebut agar tidak dapat mengganggu konsentrasi pelajar dalam belajar dan mengerjakan soal ujian supaya indeks akademiknya tidak menurun?
Cara mengatasi pengaruh trauma terhadap prestasi akademik
- Mampu Mengendalikan Emosi Dalam Diri
Pelajar harus bisa mengetahui bagaimana cara mengendalikan emosi dan pikiran negatif seperti rasa cemas, was-was dan traumanya saat menghadapi ujian agar hasil yang diperolehnya tidak berdampak pada prestasi akademik miliknya.
- Ciptakan Suasana Kelas yang Kondusif
Menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang dapat membuat pelajar mampu berkonsentrasi pada lembar soal ujian dan sejenak dapat melupakan rasa cemas, takut, dan trauma yang sedang dirasakannya.
- Lakukan Relaksasi Sebelum Memulai Pelajaran
Melakukan macam-macam relaksasi supaya hati tenang seperti misalnya menarik nafas dan menghembuskannya secara perlahan sebelum masuk ke dalam ruangan untuk belajar ataupun mengerjakan soal ujian dapat membuat tubuh menjadi rileks dan pikiran menjadi tenang.
Apabila pikiran sudah tenang, konsentrasi pun tidak akan buyar dan tidak akan memengaruhi pelajar saat mengerjakan soal ujian. Memiliki trauma memang tidak menyenangkan, apalagi kalau sampai hal tersebut memengaruhi prestasi akademik.
Oleh sebab itu, semoga penjelasan mengenai pengaruh trauma terhadap prestasi akademik dan cara mengatasinya seperti yang sudah dijelaskan tadi dapat bermanfaat dan membantu Anda mengatasi trauma yang Anda rasakan.