Masa usia dini adalah periode yang spesial dalam kehidupan seorang anak dimana saat itu terjadi pertumbuhan fisik, emosional dan kognitif yang pesat. Dengan semua perubahan yang terjadi pada tubuh dan pikiran kecil mereka, anak – anak seringkali sensitif terhadap lingkungan sekelilingnya dan lebih mudah untuk mengalami stress. Bagi orang tua, mungkin tidak masuk akal apabila seorang anak bisa mengalami stres, karena tampaknya masa kanak – kanak adalah masa yang penuh kesenangan dan tidak memiliki beban pikiran sebagaimana orang dewasa. Padahal, anak usia dini pun sudah bisa memiliki kekhawatiran tertentu sesuai usianya.
Stres merupakan cara manusia untuk merespons situasi yang menantang kemampuannya sebagai pribadi. Pemicu stres pada anak usia dini bisa jadi sangat umum dan seiring dengan tahap perkembangan normal anak. Misalnya, stres yang dialami orang tua juga akan mempengaruhi anak, karena ia dapat merasakan ketegangan tersebut. Anak usia dini mungkin belum dapat mengerti akan perkataan orang tua, namun ia dapat meniru respon Anda terhadap suatu masalah dan mengalami perasaan yang sama.
Mengatasi Stres Pada Anak
Mungkin Anda tiba – tiba melihat perbedaan pada perilaku anak seperti mudah tersinggung, sulit mempelajari sesuatu dan mungkin juga kembali mengompol yang dapat menjadi tanda – tanda stres pada anak usia dini. Anda dapat melakukan cara mengatasi stres pada anak usia dini dengan cara berikut:
1. Mendampingi anak
Yakinkan anak bahwa ia aman dengan selalu berada di dekatnya dan membantunya merasa aman. Jika anak gelisah mengenai hendak masuk ke sekolah pendidikan usia dini, maka Anda dapat meyakinkan dia bahwa Anda tidak akan jauh darinya untuk waktu lama. Anda juga dapat memastikan anak bisa langsung melihat keberadaan Anda ketika ia keluar dari ruangan kelasnya. Akan berguna jika Anda juga mengetahui fakta kepribadian anak usia 4 tahun, tahap perkembangan intelektual pada anak dan penerapan disiplin pada anak usia dini dengan tips memahami psikologi anak.
2. Bicara dengan lembut
Cara mengatasi stres pada anak usia dini tidak dapat dilakukan dengan bentakan serta suara keras. Hal itu justru akan memancing kegelisahannya bertambah, dan anak akan semakin enggan untuk mengungkapkan perasaannya pada Anda. Gunakan nada bicara yang lemah lembut untuk mencegah anak usia dini Anda menjadi gelisah dan mengamuk. Bicara dengan lembut dapat menjadi cara meningkatkan keberanian pada anak, cara meningkatkan fokus pada anak dan cara meningkatkan harga diri pada anak.
3. Perhatikan perilaku anak
Anda perlu memberi perhatian pada perilaku anak usia dini sehari – hari. Jika ia mendadak selalu merengek atau mengalami tantrum, mungkin saja itu adalah reaksi terhadap stres. Anak mungkin saja mencoba untuk menyatakan sesuatu kepada Anda walaupun dengan cara yang kurang efektif, karena ia tidak tahu cara lainnya untuk menunjukkan gejala depresi pada anak. Perilaku anak yang tidak diperhatikan bisa jadi akan membuatnya harus menjalani terapi gangguan emosi pada anak dan
4. Bantu anak menyatakan perasaannya
Katakan kepada anak ketika Anda menyadari bahwa ada sesuatu yang mengganggunya. Banyak anak kecil yang belum dapat mengetahui kata – kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang ia rasakan. Jika bisa, definisikan perasaan yang Anda rasa sedang dialami anak. Jangan sampai penggambaran tersebut tersampaikan seperti sedang menuduh anak akan sesuatu hal. Kemampuan anak untuk menyatakan perasaannya mengurangi resiko untuk mengeluarkan emosinya melalui tindakan yang merusak. Penerapan psikologi kepribadian dalam memahami anak usia dini dan cara mendidik anak balita memang perlu dibicarakan untuk membantu anak mengungkapkan perasaannya.
5. Tunjukkan simpati
Ketika seorang anak mengalami stres, simpati tentu akan membantu suasana hatinya menjadi lebih baik. Ia pasti akan ingin dimengerti dan tidak ingin dihakimi oleh Anda sebagai orang dewasa yang paling dekat dengannya. Berusahalah untuk menunjukkan bahwa Anda bersedia untuk mengerti duduk persoalannya lebih dulu mengenai apa yang membuat anak stres, sebagai cara mengatasi stres pada anak usia dini yang tepat.
6. Mendengarkan anak
Minta anak untuk mengatakan kepada Anda apa yang salah. Cobalah untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan bersikap tenang, menunjukkan minat, kesabaran, sikap terbuka dan rasa peduli. Hindari keinginan untuk menghakimi, menyalahkan atau menguliahi anak atau menyatakan pendapat Anda mengenai apa yang harus dilakukan oleh anak. Dengarkan keseluruhan ceritanya dan juga perasaan anak sebelum mengajukan pertanyaan.
7. Berikan komentar yang tepat
Usahakan untuk memberikan komentar yang tepat ketika anak sedang menceritakan masalahnya, mengenai apa yang Anda pikir dirasakan anak. Komentar yang tepat berguna untuk memberi kesan bahwa Anda memahami apa yang dirasakan anak, apa penyebab kegelisahannya dan bahwa Anda peduli akan masalahnya. Anak akan merasa dimengerti dan didengarkan sehingga ia akan mengetahui bahwa ia mendapatkan dukungan Anda, suatu hal penting untuk dialami ketika sedang mengalami stres.
8. Bantu anak memikirkan solusinya
Jika ada masalah khusus yang menyebabkan stres, bicarakan bersama dengan anak dan cari tahu apa yang harus dilakukan. Doronglah anak untuk memikirkan beberapa ide untuk memecahkan masalahnya tersebut. Anda dapat memulai diskusi dengan anak jika diperlukan, namun jangan memonopoli pembicaraan. Partisipasi aktif dari anak dalam sebuah diskusi dengan orang tua akan membangun rasa percaya dirinya. Dukunglah jika anak mempunyai ide yang baik dan tanyakan bagaimana pendapatnya, misalnya dalam memikirkan cara mudah adaptasi di sekolah beru untuk anak.
9. Beri perhatian pada masalah secukupnya
Untuk cara mengatasi stres pada anak usia dini, berikanlah perhatian sesuai porsi masalah yang dialami anak. Jangan membesar – besarkan masalah yang dapat ditangani dengan cara ringkas, namun juga jangan mengabaikan masalah yang memiliki potensi membesar. Tangani setiap masalah dengan porsi yang cukup dan sesuai. Jika masalah sudah dapat diatasi, segera alihkan perhatian anak mengenai topik lain yang menarik minatnya agar ia dapat lebih santai dan merasa lebih baik.
10. Membatasi penyebab stres
Jika situasi tertentu menyebabkan stress, cobalah memikirkan apakah ada cara untuk mengatasinya atau untuk mengubah situasi tersebut. Alihkan beberapa kegiatan anak agar ia memiliki waktu untuk beristirahat dan bersantai dari hal yang membuatnya stres. Anda juga dapat mengalihkan anak sepenuhnya dari situasi yang membuat stres tersebut, misalnya mengeluarkan anak dari lingkungan atau situasi tertentu secara permanen.
11. Selalu ada untuk anak
Anak tidak selalu merasa ingin berbicara mengenai apa yang mengganggu mereka, dan terkadang hal itu bisa dimaklumi. Biarkan anak tahu bahwa Anda akan selalu ada jika mereka ingin bicara. Walaupun anak tidak ingin bicara, biasanya mereka juga tidak ingin ditinggalkan sendirian. Anda dapat membantu anak untuk merasa lebih baik hanya dengan keberadaan Anda untuk mendampingi mereka saja. Cobalah untuk merancang suatu kegiatan yang dapat dilakukan bersama sebagai cara mengatasi stres pada anak usia dini.
12. Bersikap sabar
Sebagai orang tua tentu akan merasa sedih jika anak juga terlihat tidak bahagia atau stres. Akan tetapi cobalah untuk menolak dorongan agar Anda menyelesaikan semua masalah yang ada. Lebih baik apabila fokus kepada anak, perlahan tapi pasti Anda akan berkembang menjadi seorang yang dapat memecahkan masalah dengan baik. Anak juga akan menjadi paham bagaimana untuk mengatasi naik turunnya kehidupan, mendefinisikan perasaannya, bersikap tenang ketika diperlukan, dan mencoba kembali ketika mengalami kegagalan.
13. Fokus kepada hal positif
Kerap kali anak yang sedang stres dan gelisah dapat kehilangan arah dan tenggelam dalam pikiran negatif serta kritik terhadap diri sendiri. Mereka mungkin akan fokus kepada hal negatif dan selalu khawatir terhadap apa yang akan terjadi di masa depan. Semakin Anda mampu fokus kepada kelebihan anak Anda dan aspek – aspek yang baik dari situasi tersebut, hal itu akan semakin membantu anak untuk berfokus kepada hal yang positif.
14. Jadwalkan waktu bersantai
Cara mengatasi stres pada anak usia dini adalah dengan membuatnya merasa tenang. Untuk itu Anda dapat menciptakan suasana santai tanpa mengingatkan anak akan masalah yang akan dihadapinya atau yang sedang dihadapinya. Misalnya, mengajak anak jalan – jalan dan bermain di luar, menemaninya membaca buku atau menonton televisi, dan lain sebagainya.
15. Menjadi panutan yang baik
Anak akan melakukan apa yang Anda lakukan. Jadi jika Anda menghindari situasi yang memprovokasi kegelisahan anak, begitu pula ia. Jika Anda menghadapi ketakutan – ketakutan Anda, begitu pula anak Anda. Jika Anda mengurus diri sendiri dan menjadwalkan waktu untuk keperluan sendiri, anak akan belajar bahwa mengurus diri sendiri merupakan bagian terpenting dari hidup. Masih banyak lagi perilaku yang dapat dipelajari anak dengan mencontoh orang tuanya.
Cara mengatasi stres pada anak usia dini dengan membantunya mengungkapkan perasaan dan mendampingi anak akan selalu efektif untuk membuat anak merasa bahwa orang tuanya akan selalu ada. Namun Anda juga perlu memberi batasan mengenai sejauh mana anak dapat mengungkapkan perasaannya dengan bebas tanpa melanggar norma sopan santun atau hingga mengungkapkan perasaan dengan cara yang merusak dirinya sendiri. Betapapun Anda ingin melakukannya, tidak semua masalah yang dialami anak di seluruh masa hidupnya dapat diatasi oleh orang tua. Dengan mengajarkan cara untuk mengadapi masalah dengan sehat, Anda akan mempersiapkan anak untuk dapat mengelola stres dan masalah yang akan datang di masa depan.