Jika berbicara mengenai intelektual kira – kira apa yang akan terlintas dalam benak anda sobat ? Kemungkinan besar yang akan terlintas dalam benak anda adalah mengenai tingkat kecerdasan atau akal seseorang. Setuju ya sobat.
Oke sobat semua, tidak jauh berbeda dari artikel yang sebelumnya sudah penulis sajikan buat sobat semua, pada kesempatan kali ini kita masih akan membahas mengenai psikologi karena memang seperti yang sudah kita ketahui bersama psikologi ini mencakup hampir semua aspek dalam kehidupan kita.
Namun aspek psikologi ini biasanya bersifat abstrak ya sobat karena memang pembahasan dalam psikolgi tersebut menyangkut aspek kejiawan, mental, sikap, perilaku seseorang serta hubungannya dengan lingkungan sosialnya. Untuk itulah dikatakan apske psikologi ini bersifat abstrak, namun dampaknya bisa kita lihat dan rasakan secara nyata dalam aspek kehidupan kita.
Secara umum, jika kita berbicara mengenai perkembangan intelektual, hal tersebut juga dikenal dengan perkembangan kognitif seseorang. Adapun intelektual itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu intellect, yang berarti akal budi yang berdasarkan aspek – aspek kognitifnya, khusunya cara atau proses berpikirnya yang lebih tinggi dari fase ke fase dalam kehidupannya.
Atau dengan kata lain, intelektual atau kecerdasan merupakan seluruh kemampuan berfikir dan bertindak secara adaptif , termasuk kemampuan mental yang kompleks seperti berfikir, mempertimbangakan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, sera bisa menyelesaikan persoalan – persoalan.
Adapun tahap perkembangan intelektual pada anak pada umumnya teridiri atas empat tahapan. Adapun tahapan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Tahap Sensoris – Motoris
Tahap yang pertama adalah tahap sensoris – motoris. Pada umumnya tahap ini terjadi atau dialamai oleh seorang anak pada usia 0 sampai denagn 2 tahun. Pada masa atau tahap ini seorang anak berada pada suatu masa pertumbuhan yang ditandai oleh kecenderungan – kecenderungan sensoris – motoris yang sangat jelas. (Baca juga mengenai cara menyikapi anak yang hiperaktif)
Segala perbuatan yang dilakukannya adalah merupakan perwujudan proses pematangan spek sensoris- motoris tersebut, sedangkan sensoris – motoris itu sendiri adalah saraf – saraf yang terdapat pada manusia. Adapun ciri – ciri tahap perkembangan sensoris – motoris ini adalah sebagai berikut :
- Berlangsung pada anak usia 0 sampai dengan 2 tahun
- Kemampuna berfikir ditunjukkan melalui perbuatan dan gerakan
- Anak memiliki kemampuan yang sangat besar dalam hal memegang atau menyentuh sesuatu
2. Tahap Praoperasional
Tahap yang kedua adalah tahap praoperasional. Adapun tahap ini berlangsung pada usia 2 – 7 tahun. Tahap ini juga disebut dengan tahap intuisi, sebab pada tahap ini perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecendrungan yang ditandai oleh suasana intuitif. (Baca juga mengenai cara menyikapi anak yang hiperaktif)
Artinya, perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran tetapi oleh unsur perasaan, kecendrungan alamiah, sikap – sikap yang diperoleh dari orang – orang yang dianggapnya penting, beserta lingkungan sekitarnya. Adapun ciri – ciri perkembangan tahap praoperasional ini adalah sebagai berikut :
- Tahapan perkembangan intelektual pra operasional berlangsung pada usia 2 – 7 tahun
- Kemampuan skema kognitif peserta didik pada tahapan perkembangan praoperasional sangat terbatas
- Kesukaan seorang anak dalam meniru perilaku orang lain
3. Tahap Operasional Konkret
Tahap yang ketiga adalah tahap operasional konkret. Adapun tahapan ini berlangsung antara 7 – 11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin taunya. Pada tahap ini, interaksinya dengan lingkungan termasuk dengan orang tuanya semakin berkembangn dengan baik karena egosentrisnya sudah semakin berkurang. (Baca juga mengenai cara meningkatkan keberanian pada anak)
Pada tahap ini, seorang anak sudah bisa mengamati , menimbang, mengevaluasi, dan menjelaskan pikiran – pikiran orang lain dalam cara – cara yang kurang egosentris dan lebih objektif. Adapun ciri – ciri perkembangan tahap operasional konkret ini adalah sebagai berikut :
- Tahapan yang terjadi pada usia 7 – 11 tahun.
- Pada dasarnya peserta didik yang berada pada tahap perkembangan intelektual operasional konkret mulai mendapat mamhami aspek – aspek kumulatif materi
- Peserta didik dengan tahapan intelektual operasional konkret ini sudah dapat berpikir secara sistematis beragam benda dan peristiwa yang bersifat konkret.
4. Tahap Operasional Formal
Tahapan yang keempat adalah tahap operasional formal. Tahap ini dialami oleh anak yang berusia 11 tahun ke atas. Pada masa ini, anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaanya yang merupakan hasil dari berpikir logis. (Baca juga mengenai cara meningkatkan percaya diri pada anak)
Selain itu, aspek perasaan dan moralnya juga telah berkembang sehingga dapat mendukung pe nyelesaian tugas – tugasnya. Sedangkan interaksinya sudah sangat luas, menjangkau banyak teman, sebayanya dan bahkan berusaha untuk berinteraksi dengan orang dewasa. Adapun kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan masalah dalam interaks dengan orang tuanya. Adapun ciri – ciri perkembangan tahap operasional formal ini adalah sebagai berikut :
- Anak yang berusia antara 11 tahun sampai 14 tahun
- Seorang anak dengan tahapan perkembangan intelektual operasional formal mempunyai kemampuan dalam mengkoordinasikan kemampuan kognitif dalam 2 bidang atau jenis sekaligus.
- Adapun contoh dari mengkoordinasikan 2 jenis kognitif misalnya dalam membuat kapasitas dan membuat rumusan hipotetik dan menggunakan psinsip – psinsip yang bersifat abstrak.
Sebagai tambahan informasi saja nih sobat, adapun yang mempengaruhi perkembangan intelektual pada anak antara lain adalah sebagai berikut :
- Faktor Hereditas
Semenjak dalam kandungan seorang anak sudah memiliki sifat – sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secara potensial seorang anak telah membawa kemampaun berfikir secara normal, diatas normal dan dibawah normal. (Baca juga mengenai tahap perkembangan kognitif anak)
- Faktor Lingkungan Keluarga
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau atau orang tua adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai pengalaman. tahap perkembangan beragama pada anak)
- Sekolah
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berfikir anak tersebut. Dalam hla ini, guru atau pengajar memegang kendali dalam perkembangan intelektual anak. (Baca juga mengenai tahap perkembangan beragama pada anak)
Sekian informasi yang bisa penulis share pada kesempatan kali ini mengenai tahap perkembangan intelektual pada anak. Terima kasih sobat semua yang sudah berkunjung ke artikel ini. Sampai jumpa diartikel selanjutnya, salam hangat, salam piskologi selalu.