Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » Bias-bias Dalam Persepsi Sosial

Bias-bias Dalam Persepsi Sosial

by Derina Asta

Dalam sebuah ilmu psikologi, kita mengenal sebuah istilah yang dinamakan persepsi. Sebenarnya apa sih persepsi itu? Menurut beberapa ahli, bahwa persepsi merupakan proses dan pencarian sebuah informasi yang biasanya kita harus pahami. Dimana alat untuk memperoleh informasi tersebut yang kita gunakan adalah alat indra yang kita miliki.

Serta dalam melakukan pemahaman tersebut biasa kita lakukan dengan adanya sebuah kesadaran yang dimiliki. Sehingga jika dalam pengertiannya sendiri persepsi tersebut merupakan sebuah proses yang bisa dilakukan dengan pengindraan. Sehingga ketika diterima oleh stimulus yang diteruskan sampai ke otak sehingga bisa dikatakan sebagai proses dari adanya persepsi.

Secara umum persepsi ini memang seringkali kita artikan sebagai sebuah pengalaman psikologi kritis yang dilakukan dengan sebuah objek. Di dalam hubungannya kita bisa menyimpulkan sebuah pesan dan juga bisa menafsirkan sebuah pesan. Selain itu bisa dengan sebuah kata yang nantinya ditangkap dengan menggunakan indrawi yang kita miliki.

Dengan menggunakan dan hadirnya sebuah persepsi nantinya kita bisa lebih menyadari bahwa adanya keadaan lingkungan di sekitaran kita juga membutuhkan hubungan individu yang berkaitan satu dengan yang lain. Apabila adanya persepsi ini disebutkan sebagai sebuah persepsi diri nantinya kita juga bisa melihat bahwa persepsi yang satu inilah yang bisa kita katakan sebagai sebuah persepsi terhadap diri sendiri.

Faktor- faktor yang Mempengaruhi Adanya Persepsi

Berbicara mengenai persepsi, tentunya kita juga perlu menyadari bahwa ada sebuah faktor yang yang cukup berpengaruh dari adanya sebuah persepsi tersebut. untuk sebelumnya juga bisa kita artikan bawa pengaruh individu dengan adanya sebuah persepsi ini cukup besar dan erat kaitannya.

Baca juga:

Diantaranya juga dengan kehadiran faktor stimulus yang kita terapkan terhadap kehadiran faktor lingkungan, sehingga dalam stimulus ini bisa dilakukan interaksi dengan menggunakan sebuah persepsi, dimana dalam persepsi yang satu ini juga bisa menimbulkan adanya sebuah pengaruh dalam tingkah laku seseorang.

Seperti kita ketahui. Dalam psikologi sosial, atau kehidupan sosial di dalam kegiatan kita sehari- hari. Terkadang kita memang sering menilai orang dari apa yang dilakukannya, bahkan yang secara tidak langsung bisa juga kita asosiasikan dengan adanya sifat- sifat tertentu. Misalnya saja kita berada dalam sebuah acara atau rapat, sedangkan orang yang menjadi pembicaranya sendiri saja belum datang, kemudian orang tersebut masuk dengan melakukan gerakan tergesa- gesa.

Nah, dari hal tersebut saja bisa kita lakukan persepsi bahwa ada hal- hal yang terjadi sebelumnya, misalnya orang tersebut ketinggalan pesawat, terjebak kemacetan dan lain sebagainya, sehingga menyebabkan gerak- geriknya menimbulkan sebuah persepsi tertentu.

Adapun beberapa kecenderungan yang cukup mempengaruhi misalnya faktor eskternal yang pernah disebutkan oleh jones (1979) dimana sebagai bias korespondensi, dalam sebuah penelitian gilbert dan juga Malone (1995) yang menyatakan dengan adanya sebuah bukti dari sebuah kecenderungan yang dilakukan.

Misalnya saja ada sebuah faktor yang dilalui seperi psikologi sosial, psikologi lingkungan yang lebih merujuk kepada atribusi fundamental. Adanya kecenderungan yang muncul ini memang bisa kita persepsikan dan juga dilakukan pertimbangan dengan mengarah pada faktor eksternal, dimana dalam hal ini juga bisa kita lihat dan juga cari tahu untuk penyebabnya.

Dalam hal ini juga ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menampilkan sebuah bias tertentu. Bias-bias dalam persepsi sosial juga bisa terjadi dikarenakan adanya sebuah asimetri, dimana antara kelompok sendiri dan juga bisa saja yang berasal dari kelompok lainnya. sehingga dalam masalah persepsi sosial yang satu ini bisa dilakukan dengan sebuah kecenderungan yang dilakukan dengan cara standar, serta dengana danya lingkungan yang menghasilkan simetri dan juga hubungan – hubungan topografis

Baca juga:

Psikologi sosial juga menjelaskan dengan adanya sebuah simetri diantara sbeuah kelompok, baik dari kelompok yang lain maupun dari adanya kelompok diri sendiri. dalam psikologi juga kita lebih mengenal dengan adanya sebuah persepsi yang di datangkan dari dua sumber, salah satunya adalah dengan adanya sumber segi jasmani yang bisa berhubungan dengan masalah psikologis yang kita miliki.

Sedangkan di dalam segi psikologis juga kita lebih mengacu pada sebah harapan yang diajukan dengan sebuah persepsi. Dengan adanya sebuah objek dalam sebuah persepsi juga bis mendukung satu sama lainnya. sehingga beberapa faktor yang dijelaskan diantaranya:

  1. Objek yang dipersepsi
  2. Adanya sebuah perhatian
  3. Alat indra yang di dalamnya termasuk ke dalam syaraf dan juga pusat susunan syaraf

Psikologi Dalam Sebuah Persepsi Sosial

Seperti apa yang pernah dijelaskan, bahwa persepsi sosial ini memang sudah dipaparkan dengan adanya sebuah persepsi yang bisa membuat kita melakukan berbagai persepsi diri, sehingga kita juga bisa melihat adanya persepsi diri yang kita lakukan, dan adanya evaluasi juga memang cukup penting. Sehingga apabila kita menjelaskan secara detail, bisa juga diketahui adanya hal- hal yang memiliki peranan cukup penting dan juga cukup berpengaruh, diantaranya:

  1. Adanya sebuah keadaan stimulus, misalnya ketika manusia akan melakukan persepsi
  2. Sebuah keadaan orang yang mempersepsi
  3. Adanya situasi yang didalamnya terdapat sebuah keadaa sosial yang melatarbelakangi sebuah stimulus.

Dalam sebuah bukunya sarwono (2002) menjelaskan bahwa adanya individu yang bisa atau memiliki sebuah persepsi sosial yang memang sama, sehingga ada juga sebuah kemungkinan di dalamnya yang memiliki bias-bias dalam persepsi sosial yang berbeda, bisa dalam hal stimulus yang ada di lingkungannya. Pada hal ini juga bisa disebabkan dengan sebuah pengaruh sosial yanga da di lingkungan individu.

Baca juga:

Bahkan untuk lebih jauhnya sarwono (2002) menambahkan juga adanya sebuah persepsi sosial ini bisa tergantung dengan adanya sebuah komunikasi yang baik. Namun dalam hal ini bisa dilakukan juga sebuah komunikasi yang dilakukan antara satu Individu dengan individu yang lainnya.

Komunikasi yang diterangkan oleh sarwono (2002) juga menjelaskan mengenai sebatas komunikasi verbal didalamnya juga berkaitan dengan adanya hubungan persepsi dengan tingkah laku, serta komunikasi yang non verbeal serta terjadi satu sama lainnya. misalnya saja dengana danya sebuah gerakan tubuh, adanya sebuah ekspresi di wajah yang dimana bisa menyebabkan hal hal menyangkut bias-bias dalam persepsi sosial ini bisa berjalan dengan sendirinya.

You may also like