Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 3 Gangguan Perkembangan Persepsi yang Wajib Diketahui

3 Gangguan Perkembangan Persepsi yang Wajib Diketahui

by Arby Suharyanto

Gangguan perkembangan persepsi. Jika mendengar kata ini apa kira – kira yang terlintas dalam benak anda sobat, tentunya yang akan terlintas dalam benak anda adalah pemahaman akan sesuatu informasi serta perkembangan dari informasi tersebut. Setuju ya sobat.

Oleh karena perkembangan persepsi tersebutlah, pada kesempatan kali ini penulis akan membahas secara detail dan secara gamblang mengenai persepsi tersebut. Jadi apabila sobat semua masih ada yang belum paham tentang seluk beluk persepsi tersebtu serta segala sesuatu yang berkaitan didalamnya, ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini untuk menambah wawasan serta informasi buat sobat semua. Yuk sobat mari kita simak ulasan berikut ini denagn seksama.

Sebelum kita membahas mengenai gangguan perkembangan persepsi tersebut, ada baiknya kita membahas mengenai pengertian psikologi telebih dahulu ya sobat karena seyogianya gangguan perkembangan persepsi tersebut berhubungan dengan psikologi. (Baca juga mengenai teori bullying dalam psikologi)

Adapun yang dimaksud dengan psikologi adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari atau meneliti tentang kejiwaan, sikap, mental atau perilaku seseorang atau individu serta hubungannya dengan lingkungannya. Selain itu sobat, psikologi ini termasuk salah satu ilmu yang meliputi semua aspek dalam kehidupan kita sehari –  harinya, tak terkecuali dengan perkembangan persepsi itu sendiri.

Oke sobat, kini saatnya kita membahas langsung apa yang menjadi topik utama atau pembahasan utama pada artikel kali ini yaitu gangguan perkembangan persepsi tersebut. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, persepsi merupakan batasan yang digunakan pada proses memahami dan menginterprestaikan informasi sensori, atau kemampuan intelek untuk mencarikan atau mendefinisikan kata dari data yang telah diterima oleh berbagai indra dalam tubuh kita. (Baca juga mengenai aplikasi psikodiagnostik dalam bidang sosial)

Persepsi ini merupakan suatu yang dipelajari, oleh karena itulah persepsi ini mengalami perkembangan. Adapun proses pembelajaran tersebut memberikan dampak yang langsung terhadap kecakapan intelektual seseorang. Pada umumnya, ada beberapa jenis gangguan persepsi yang dimiliki atau dialami oleh seseorang, antara lain sebagai berikut :

1. Perkembangan Persepsi Visual

Persepsi visual merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk belajar akademik. Fungsi persepsi visual ini tergolong sangat penting dalam perkembangan kepribadaian seseorang. Adapun fungsi yang dimaksud adalah sebagai berikut : (baca juga mengenai teori etika dalam psikologi)

  • Koordinasi visual motor ( visual motor coordination )
  • Persepsi Figure – groud ( figure griud perception )
  • Persepsi posisi dalam ruang ( perception of position on space )
  • Ketetapan perseptual ( perseptual consistancy )
  • Persepsi hubungan keruangan ( perception of spatial relationship )

Sedangkan tugas dari perkembangan persepsi visual ini adalah  sebagai berikut :

  • Kemampuan untuk membaca huruf dan angka.
  • Kemampuan menyalin bentuk geometris.
  • Kemampuan memasang kata – kata tertulis.

Namun sobat, dalam keadaan yang sebenarnya hak tersebut tidaklah semudah apa yang kita bayangkan. Ada beberapa kendala yang timbul dalam perkembangan persepsi tersebut. Nah sobat, untuk mengatasi hal tersebut tentunya kita punya cara tersendiri untuk mengatasinya. Antara lain sebagai berikut : (Baca juga mengenai teori kepribadian menurut para ahli dan manfaatnya)

  • Dengan mengguankan domino, dimana anak diminta untuk memasangkan bentuk – bentuk yang sama atau titik yang sama
  • Dengan menggunakna puzzle, dimana dengan bermain puzzle yang memang berbentuk seperti orang, binatang, atau bentuk geometris yang lainnya diharapkan dapat mengasah perkembangan persepsi visualnya
  • Dengan menggunakan huruf dan angka, dimana anak diminta untuk memasangkan, mengelompokkan, atau mewarnai bentuk angka atau huruf.
  • Dengan menggunakan permainan kartu, dimana anak diminta untuk memasangkan pasangan gambar berdasarkan gambar, jumlah serta warna.

2. Perkembangan Persepsi Auditoris

Perkembangan persepsi auditoris merupakan perkembangan persepsi terhadap sensitivitas terhadap bunyi, mengikuti pola bunyi, diskriptif bunyi, kesadaran fonem atau bunyi huruf. Aktivitas mendengarkan bunyi atau mengidentifikasikan bunyi materi dan aktivitasnya adalah mereka, bunyi – bunyian. Setuju dong sobat. (Baca juga mengenai konsep berfikir dalam psikologi)

Namun dalam pelaksaan hal tersebut, bukan tidak ada masalah atau kendala yang dihadapi dilapangan. Namun tenang sobat, karena ada hal yang bisa kita lakukan untuk mengani masalah tersebut, antara lain :

  • Dengan mengikuti pola bunyi dengan cara membuat bunyi – bunyian dari jauh yang berpola lambat, cepat, lambat, lambat, cepat, cepat, cepat, lambat dan seterusnya. Hal ini dilakukan untuk merangsang perkembangan persepsi dari si individu tersebut dalam menerima suara.
  • Melakukan diskriminasi bunyi, yaitu dengan cara membedakan bunyi jauh – dekat , lemah –  kuat, tunggi –   rendah . Misalnya dengan menutup mata untuk mendengarkan jenis bunyi tersebut.
  • Meningkatkan kesadaran fonem atau bunyi huruf yaitu dengan mengasaha kemampuan mengenal konsonal awal ( initial consonant ). Misalnya bisa dilakukan dengan menyebutkan suatu kata yang mudah untuk diucapkan, meminta mencari sesuatu dengan memberi tahu huruf awal misalnya “ T “ yaitu topi, atau menulis sebuah kata yang dimulai dari huruf “ M “ misalnya mama. Nah sobat semua , hal tersebtu bisa mengatasi perkembangan persepsi pada seseorang.

3. Perkembangan Persepsi Heptik

Perkembangan persepsi heptik dapat dilakukan denagn berbagai cara , materi dan aktivitas untuk mengatasi berbagai masalah dalam perkembangan persepri heptik tersebut. Adapun cara yang dimaksud adalah :

  • Dengan merasakan bermacam – macam terkstur , misalnya dengan meraba kayu licin, metal ampelas, buku, karet busa atau berbagai jenis benda yang mmeiliki tekstur yang berbeda satu dengan yang lainnya.
  • Menggunakan papan ranca ( touch board ) yaitu papan yang terbuat dari potongan –  potongan kecil kayu yang permukaanya berbeda. Anak tersebut diminta untuk membedakan dan memasangkan potongan kayu tersebut sesuai dengan permukaan mereka.
  • Merasakan bentuk, membedakan berbagai bentuk geometric melalui rabaan.
  • Merasakan temperatur dengan memegan dan membedakan suhu botol yang diisi dengan air yang panas, hangat dan dingin. Dengan melakukan hal tersebut perkembangan persepsi heptik individu tersebut akan terangsang denagn cepat.
  • Mencium berbagai jenis bau, mulai dari bau rempah, bau obat atau jenis bau yang lainnya.

Sekian informasi yang bisa penulis share buat sobat semua mengenai gangguan perkembangan persepsi pada tulisan kali ini. Terima kasih bagi sobat semua yang sudah meluangkan waktuya untuk membaca artikel ini. Sampai jumpa, salam hangat selalu sobat.

You may also like