Mengenal istilah persepsi dalam dunia psikologi sangat dibutuhkan dalam memahami kepribadian seseorang. Sebelum membahas terlalu dalam, kenali dahulu pengertian persepsi, yaitu suatu proses untuk mengungkap makna dari objek – objek sosial dan kejadian-kejadian yang dialami dalam lingkungan. Ketahui hubungan antara persepsi dengan latar belakang budaya.
Persepsi sendiri tidak hanya berhubungan antar pribadi saja, melainkan juga bisa berkaitan dengan dunia budaya. Apa saja hubungan persepsi dalam konseling lintas budaya yang bisa Anda ketahui. Berikut ini beberapa contoh dan penjelasan yang bisa Anda pahami:
1. Persepsi Dalam Komunikasi Lintas Budaya
Persepsi dalam lintas budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi lainnya , sehingga terjalin satu kebiasaan yang terpola. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang salah satunya termasuk pada sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Berikut contoh hubungan antara persepsi Kognisi dan Emosi dalam negosiasi bisnis.
2. Persepsi Dalam Interprestasi
Hubungan persepsi dalam konseling lintas budaya juga bisa terjalin melalui interprestasi. Interpretasi sendiri adalah sebuah inti persepsi yang dimana berasal dari persepsi dan pembentukan sikap, kemudian menjadi landasan dalam sebuah komunikasi. Apabila satu persepsi suatu kebudayaan objek positif maka objek tersebur akan tersalurkan secara positif pula. Ketahuilah hubungan antara persepsi komunikasi dan perilaku manusia.
Dan sebaliknya apabila suatu kebudayaan di persepsikan secara negatif maka objek itu akan dikomunikasikan pula secara negative. Dalam hal ini budaya berfungsi sebagai ajaran mengenai tata cara berkomunikasi, baik komunikasi verbal maupun non verbal.
3. Persepsi Dalam Interaksi
Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi pada waktu dua atau lebih dimana objek yang mempengaruhi atau memiliki efek satu dengan lainnya. Efek dua arah ini penting dalam konsep sebuah interaksi, sebagai lawan dari pola hubungan satu arah antara sebab dan akibat. Perpaduan dari interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu kejadian baru yang mengejutkan. Berikut beberapa macam macam apersepsi yang bisa dilihat secara umum.
Dalam berbagai bidang ilmu khususnya psikologi, suatu interaksi memiliki makna yang berbeda. Budaya merupakan satu pola hidup secara menyeluruh. Karena budaya bersifat kompleks, abstrak, dan majemuk. Banyak aspek budaya juga turut menentukan perilaku secara komunikatif. Unsur – unsur sosio-budaya tersebar dan banyak meliputi pada kegiatan sosial manusia.
4. Persepsi Berdasarkan Penafsiran
Selanjutnya hubungan persepsi dalam konseling lintas budaya, selain pengaruh pengalaman secara pribadi, kehadiran nilai-nilai, adat istiadat, juga kebiasaan atau kepercayaan yang terdapat dalam setiap kebudayaan. Hal ini dapat mempengaruhi perbedaan pengalaman seseorang dan juga kelompok. Unsur kebudayaan sendiri berfungsi guna mengatur, mengontrol, dan mengarahkan masyarakat untuk bertingkah laku secara arif, termasuk dalam bertingkah laku secara komunikasi. Perhatikan kesalahan persepsi dalam psikologi yang patut diketahui.
5. Persepsi berdasarkan Sikap
Terhadap isi dan bentuk dalam komunikasi, hal ini tampak pada waktu kita melakukan persepsi dan pembentukan sikap. Secara sederhana, persepsi ini dapat diartikan sebagai sebuah penafsiran atau pemberian makna terhadap suatu obyek. Disinilah nilai-nilai budaya bisa mempengaruhi persepsi atau penafsiran suatu obyek. Oleh karena nilai-nilai budaya itu berbeda-beda dari suatu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya maka persepsi mengenai suatu obyek belum tentu sama antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Berikut ini teori perkembangan persepsi Gibson yang wajib diketahui.
6. Persepsi Berdasarkan Sikap
Hal pertama yang menjadi pokok penting dalam studi lintas budaya dan juga kepribadian adalah perbedaan antara ragam budaya dalam memberi definisi suatu kepribadian. Umumnya kepribadian dipertimbangkan sebagai sebuah karakter perilaku, karakter kognitif dan predisposisi, pola kepribadian didasarkan pada hukum stabilitas dan konsistensi di setiap konteks, situasi juga iteraksi sosial. Pola kepribadian mudah sekali berubah – ubah, seberapapun besarnya, hal ini menyesuaikan dengan konteks dan situasi pada lingkungannya. Waspadai gejala gangguan perkembangan persepsi yang wajib diketahui.
Nah, begitu banyak konteks mengenai hubungan persepsi dalam konseling lintas budaya. Semoga menjadi pengetahuan kita mengenai penjelasan tersebut.