Menjadi impian hampir semua indvidu untuk sukses, termasuk dalam hal negosiasi bisnis. Keinginan ini tentu diikuti dengan mimpi untuk bisa memiliki banyak uang dan hidup bahagia. Namun tahukah Sobat, kunci untuk menjadi kaya ternyata tidak berhubungan dengan kepintaran atau jenjang karier.
Hasil riset membuktikan, indvidu dengan kecerdasan persepsi kognisi dan emosi yang baik justru bisa meraup kekayaan lebih banyak sebab pandai dalam negosiasi bisnis atau mengelola apapun bisnis dan pekerjaan yang dilakukannya, berikut selengkapnya mengena 12 Hubungan antara Persepsi Kognisi dan Emosi dalam Negosiasi Bisnis.
1. Kognisi dan Emosi yang Baik Membantu Kegiatan Bisnis
Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh psikolog dari Miami University, Joseph Rode. Dalam jurnalnya yang diterbitkan pada 2017, Rode mengungkap indvidu dengan kecerdasan persepsi kognisi dan emosi tinggi (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku anak tunalaras)
bisa dengan mudah menemukan indvidu yang bisa membantu mereka dalam negosiasi bisnis. Akhirnya, indvidu indvidu ini pun bisa memiliki kemampuan yang diperlukan untuk meniti tangga karier dan menerima gaji lebih besar. (Baca juga mengenai contoh modifikasi perilaku self manajement)
2. Diperlukan dalam Identifikasi Bisnis
“Indvidu-indvidu yang tinggi dalam persepsi kognisi dan emosi bisa mengidentifikasi, memahami, dan mengatur persepsi kognisi dan emosinya dengan cara yang memungkinkan mereka berkomunikasi dengan baik dengan indvidu lain, memikirkan masalah yang mereka hadapi, membentuk hubungan, dan memelihara hubungan mereka dari waktu ke waktu,”. (Baca juga mengenai cara mengatasi rasa iri berlebihan)
3. Kognitif dan Emosi Berhubungan dengan Kemampuan Hubungan yang Kompleks
Hal yang sama juga dikatakan oleh psikolog Susan Whitbourne. Menurut Whitbourne, indvidu dengan kecerdasan persepsi kognisi dan emosi yang baik memiliki kemampuan yang baik untuk menangani hubungan kompleks, stress hingga
membuat kemampuan membuat keputusan. Kecerdasan persepsi kognisi dan emosi juga, menurut Whitbourne, menjadi kunci kesuksesan pekerja yang berada dalam level pertengahan atau manajerial. (Baca juga mengenai cara mengatasi rasa tidak percaya diri)
4. Berdampak pada Jenjang Karir Tertentu
“Ternyata, bagi indvidu-indvidu yang di level negosiasi bisnis pemula, persepsi kognisi dan emosi tidak memiliki dampak pada gaji. Namun mereka yang berada di tingkat negosiasi bisnis yang lebih tinggi, persepsi kognisi dan emosi yang baik bisa berdampak pada gaji yang lebih tinggi,” (Baca juga mengenai contoh relaksasi dalam modifikasi perilaku)
5. Menjadi Salah Satu Perhatian dalam Pelayanan Bisnis
Ada dua hal yang harus selalu diperhatikan oleh indvidu indvidu yang bekerja dibidang pelayanan negosiasi bisnis. Yaitu etika dan kecerdasan persepsi kognisi dan emosi untuk pelayanan negosiasi bisnis. Etika merupakan prinsip moral yang mengatur atau mempengaruhi perilaku indvidu, sedangkan kecerdasan persepsi kognisi dan emosi merupakan kesadaran untuk mengelola persepsi kognisi dan emosi diri sendiri untuk kepentingan pelayanan negosiasi bisnis.
6. Berhubungan dengan Etika
Etika biasanya diatur melalui budaya negosiasi bisnis dalam bentuk panduan kode etik pelayanan, panduan etika negosiasi bisnis, dan panduan etika kerja negosiasi bisnis. Oleh karena itu, pelaksanaan etika pelayanan tidaklah sulit, setiap customer service tinggal mengatur mindset dan perilaku sesuai panduan etika negosiasi bisnis untuk bisa memberikan pelayanan sempurna yang etis sesuai janji dan komitmen.
7. Berhubungan dengan Konflik dan Kepentingan dalam Bisnis
Persoalannya, perilaku indvidu selalu dipengaruhi oleh persepsi kognisi dan emosi atas dasar situasi dan kondisi dari diri sendiri dan dari luar diri sendiri. Persepsi kognisi dan emosi yang tidak cerdas selalu berpotensi berada dalam konflik batin dan konflik kepentingan,
sehingga hal ini akan membuat semua panduan etika yang dimiliki negosiasi bisnis tidak berfungsi dalam memberikan pelayanan yang sempurna. Untuk mengatasi hal ini, setiap karyawan dan pebisnis wajib melengkapi kualitas dirinya dengan kecerdasan persepsi kognisi dan emosi yang baik.
8. Menjadi Penilaian bagi Konsumen
Sebagai indvidu konsumen, tentunya sobat akan lebih memilih membeli sesuatu, ketika sobat memiliki ikatan persepsi kognisi dan emosi dengan negosiasi bisnisnya atau produknya. Jadi, para individu harus bisa lebih bijak untuk memastikan cara negosiasi bisnisnya untuk membangun ikatan persepsi kognisi dan emosi dengan target negosiasi bisnisnya atau target konsumen.
9. Berhubungan dengan promosi Bisnis
Seperti yang diungkap Roger Dooley di blog Neuronegosiasi bisnis-nya, “Melakukan promosi negosiasi bisnis dengan produk yang persepsi kognisi dan emosi menampilkan hasil lebih baik” ketika dibandingkan dengan hal yang biasa saja.
10. Membangun Ikatan dengan Pelanggan
Ada banyak individu yang hanya fokus untuk membisakan hal yang ada dibalik dompet negosiasi bisnisya saja. Daripada menbisakan hati, pikiran dan persepsi kognisi dan emosi dari negosiasi bisnisya. Dalam workshop yang dilakukan oleh Jesse Torres, ia menyarankan kepada pebisnis kecil untuk menemukan cara agar negosiasi bisnisnya tidak kabur dari mereka dengan membangun ikatan persepsi kognisi dan emosi dengan mereka.
11. Menjadi Prioritaskan dalam Bisnis
Dalam persaingan negosiasi bisnis yang terjadi pada hari ini, yang berfikir negosiasi bisnisnya adalah tentang dirinya dan bukan pada negosiasi bisnisnya, lebih baik segera tutup negosiasi bisnis itu. Individu harus menentukan hal yang menjadi kebutuhan negosiasi bisnisnya yang utama dan berikan solusinya. Seperti contoh, pebisnis Coffe Shop Java Man di Pantai Hermosa,
sadar bahwa banyak pengunjungnya berjalan sambil membawa anjing mereka. Untuk membangun ikatan persepsi kognisi dan emosi, si pebisnis menyediakan air mineral dalam mangkuk. Oleh karena itu para negosiasi bisnisnya amat senang sekali, karena ada indvidu yang peduli dengan memberikan minum pada anjing mereka yang kehausan.
12. Jalan Utama untuk Kesukesan
Cara terbaik untuk mengetahui hal yang dipikirkan tentang negosiasi bisnis atau service pebisnis adalah dengan persepsi kognisi dan emosi. Para pebisnis sering gagal untuk secara aktif persepsi kognisi dan emosi negosiasi bisnis mereka.
Dengan sering persepsi kognisi dan emosi kepada mereka, negosiasi bisnis pebisnis bisa menjadi tempat yang spesial di hari mereka. Untuk membiasakan feedback dari para negosiasi bisnis, ada beberapa hal yang bisa membantu pebisnis seperti Constant Contact, Survey Money dan Mail Chimp.
Dengan memberikan pertanyaan, para individu akan mengetahui hal kebutuhan mereka yang sebenarnya dan bisa membuat solusinya. Persepsi kognisi dan emosi adalah proses dari pemecahan masalah, itu juga bisa jadi salah satu cara supaya konsumen ingat kepada pebisnis.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.