Orang tua tentu harus mendampingi anaknya dalam jenjang kondisi apapun hingga mampu menjadi sosok yang mandiri ya sobat, tugas orang tua tentu sangat beragam dan membutuhkan ilmu sebab dengan ilmu dapat mengajarkan kebaikan pada remaja sehingga menjadikan remaja tumbuh menjadi sosok terbaik yang ia bisa capai semaksimal mungkin.
Salah satu masa yang memerlukan pembinaan orang tua tentu di masa remaja ya sobat, dimana masa remaja ini adalah salah satu moment penentuan untuk masa depan remaja tersebut, yakni menjadi seperti apakah di hari hari dewasanya kelak, nah sobat, apa saja 10 Peran Orang Tua dalam Pembinaan Anak Remaja? yuk simak selengkapnya dalam ulasan berikut.
1. Peran Sebagai Pendorong
Menghadapi masa peralihan menuju dewasa, remaja tentu membutuhkan dorongan dari orang tua. Terlebih saat mengalami kegagalan yang mampu menyurutkan kekuatan mereka. Pada saat itu, orang tua perlu menanamkan kekuatan dan rasa percaya diri remaja dalam menghadapi masalah, serta tidak gampang menyerah dari hambatan. (Baca juga mengenai peran etika dalam pergaulan remaja).
2. Peran Sebagai Panutan
Remaja memerlukan model panutan di keluarga. Orang tua perlu memberikan contoh dan teladan, baik dalam menjalankan aturan agama maupun norma yang berlaku umum di masyarakat. Peran orang tua yang baik akan mempengaruhi karakter remaja. (Baca juga mengenai peran remaja dalam pembangunan masyarakat).
3. Peran Sebagai Pengawas
Menjadi kewajiban bagi orang tua untuk selalu melihat dan mengawasi sikap dan perilaku remaja agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang membawanya ke dalam kenakalan remaja dan tindakan bodoh yang merugikan diri sendiri. (Baca juga mengenai peran orang tua dalam perkembangan remaja).
Namun demikian hendaknya dilakukan dengan cara yang bersahabat dan lemah lembut. Sikap penuh curiga , Justru akan mudah menciptakan jarak antara remaja dan orang tua, serta kehilangan kesempatan untuk melakukan dialog terbuka dan cerita dengan remaja. (Baca juga mengenai peran remaja dalam meningkatkan jati diri).
4. Peran Sebagai Teman
Menghadapi remaja yang telah memasuki masa menjelang dewasa, orang tua perlu lebih sabar dan harus mau mengerti tentang perubahan pada remaja. Perlu menciptakan dialog yang hangat dan akrab, jauh dari ketegangan atau ucapan yang disertai cercaan dan makian.
Hanya bila remaja merasa aman dan terlindung, orang tua dapat menjadi sumber informasi terpercaya, serta teman yang dapat diajak bicara atau bertukar pendapat tentang kesulitan atau masalah mereka. (Baca juga mengenai cara meningkatkan daya ingat anak).
5. Peran Sebagai Penasehat
Peran orang tua sangat penting dalam mendampingi remaja, ketika menghadapi masa-masa sulit dalam mengambil keputusan bagi dirinya. Orang tua dapat memberikan gambaran dan pertimbangan nilai yang positif dan negatif , sehingga mereka mampu belajar mengambil keputusan terbaik.
Selain itu orang tua juga perlu memiliki kesabaran tinggi serta kesiapan mental yang kuat menghadapi segala tingkah laku mereka, terlebih lagi seandainya remaja sudah melakukan hal yang tidak diinginkan . Sebagai penasehat, orang tua dituntut untuk tidak menghakimi, tetapi dengan jiwa besar justru harus merangkul remaja yang bermasalah tersebut.
6. Peran Sebagai Komunikator
Suasana harmonis dan saling memahami antara orang tua dan remaja, dapat menciptakan komunikasi yang baik. Orang tua perlu membicarakan segala topik secara terbuka tetapi arif. Menciptakan rasa aman dan terlindung untuk memberanikan remaja dalam menerima uluran tangan orang tua secara terbuka dan membicarakan masalahnya. Artinya tidak menghardik remaja.
7. Peran Kasih Keluarga
Orang tua perlu menanamkan kepada remaja bahwa remaja adalah seseorang yang mereka kasihi, yang bukan saja mereka sambut tapi sangat mereka kasihi. Dengan kata lain, mereka ini adalah remaja yang berharga di mata orang tua. Remaja perlu mengetahui bahwa mereka itu penting dan berharga.
Orang tua juga perlu mengarahkan remaja ke mana dia harus pergi, dengan siapa dia harus bergaul, bagaimana dia harus bertindak, hidup seperti apa yang baik. Kita perlu mengkomunikasikan pada remaja, engkau ini sebetulnya siapa dan engkau seharusnya menjadi seperti apa.
Yang menarik untuk diperhatikan adalah, ada remaja yang pada waktu memasuki usia remaja mempunyai 2 sisi yang berbeda. Di rumah dia kelihatan manis sehingga menyukakan hati orang tua, tapi kemudian orang tua mendapat laporan yang bertolak belakang dari gurunya atau teman mereka.
8.Peran Penanaman Percaya Diri
Orang tua perlu memberitahukan pada remaja bahwa mereka mempunyai kemampuan atau keunikan tertentu. Di sinilah orang tua berfungsi sebagai pemberitahu, sebagai pemberi tanggapan, atau sebagai cermin yang bisa memberitahukan remaja: “Inilah yang seharusnya kamu miliki dan inilah keadaanmu sekarang.” Remaja perlu mengetahui apa kesanggupan, kebiasaan, keunikan, dan kekhususan yang dimilikinya.
9. Peran Konsep Diri
Supaya remaja remaja memiliki konsep diri yang jelas, diperlukan masukan yang terlebih dari pihak orang tua sendiri atau dari keluarga. Ini tidak bisa otomatis terjadi sewaktu remaja sudah menginjak usia remaja, melainkan harus terjadi mulai dari usia yang paling dini.
Contoh, sewaktu remaja pada masa anak digendong oleh orang tua, orang tua berkata aduh senyummu bagus, atau aduh ketawanya kok lucu. Nah ini adalah masukan, si anak belum tahu apa yang dikatakan oleh orang tuanya tapi ia bisa merasakan bahwa yang dikatakan orang tuanya itu sesuatu yang baik dan menyenangkan.
Karena meskipun anak itu belum bisa memahami perkataan, dia sudah bisa merasakan ungkapan perasaan, jadi perasaan yang baik yang disalurkan kepada si anak membuat si anak juga merasa tenang. Sejak anak dia harus mulai mendapatkan suatu perasaan bahwa orang tua menerimanya.
10. Peran Bimbingan Agama
Sebagai pendidik pertama dan utama, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membina agama remaja. Nilai agama baik yang bersumberkan ajaran agama harus diberikan, ditanamkan dan dikembangkan oleh orang tua terhadap para remaja dalam kehidupan sehari-hari. Penanaman agama tersebut penting karena inti dari kebaikan seseorang akan termanifestasikan dalam agama baik.
Agama baik yang perlu ditanamkan orang tua seperti ketaatan beribadah, berperilaku baik, hormat kepada orang tua, memiliki sifat ikhlas dan secara perlahan akan terinternalisasi pada diri setiap remaja sehingga akhirnya berdampak positif bagi kehidupan mental dan spiritualnya, sehingga dapat memberikan kekuatan yang positif bagi remaja dalam menjalani proses hidup dan dapat menyikapi dampak negatif yang diakibatkan oleh jaman globalisasi.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, Terima kasih. Salam.