Home » Psikologi Remaja » 12 Peran Orang Tua dalam Perkembangan Remaja

12 Peran Orang Tua dalam Perkembangan Remaja

by Arby Suharyanto

Dear sobat pembaca semua.. tentu selama ini sobat mengenal orang tua, entah itu orang tua yang sobat miliki atau kini sobat telah menjadi orang tua dan memiliki remaja remaja yang tercinta. Orang tua jelas memegang peran penting untuk segala jenjang hidup remajanya mulai dalam kandungan hingga lahir dan mengalami masa remaja dst.

Tentu sobat sering mendengar bahwa pendidikan karakter sejak dini yang baik akan mengajarkan kekuatan pada remaja untuk memiliki jati diri yang kuat dan berprinsip teguh di masa remaja dan dewasanya, hal itu tentu didapat dari peran orang tua dari pengajaran secara langsung dan dari apa yang dicontohkan orang tua kepada remaja remajanya.

Nah sobat, untuk membahas masalah ini lebih lanjut agar sobat memahami lebih mendalam engenai pentingnya keberadaan dan ajaran baik orang tua, yuk simak uraian lengkap berikut, 12 Peran Orang Tua dalam Perkembangan Remaja.

1. Informasi

Orang tua mempunyai peranan yang besar dalam memberikan informasi tentang pergaulan pada remaja, oleh sebab itu, orang tua diharapkan dapat memberikan dukungan emosi sehingga remaja merasa nyaman dan tidak salah dalam bergaul. Informasi yang dapat diberikan kepada remaja tentang pergaulan diantaranya dapat berupa pergaulan yang baik dan tidak baik dan menanamkan cara bergaul denga etika. (Baca juga mengenai peran etika dalam pergaulan remaja).

2. Komunikasi

Orang tua merupakan orang terdekat bagi remaja untuk melakukan komunikasi dan orang tua juga merupakan orang terdekat utama, orang yang pertama dan yang terakhir bagi remaja remaja untuk memahami komunikasi. Agar remaja tidak mendapatkan informasi yang keliru mengenai bagaimana berkomunikasi yang baik maka peran orang tua sangat diharapkan. (Baca juga mengenai peran remaja dalam melestarikan budaya Indonesia).

3. Memberi Pengetahuan

Orang tua merupakan orang yang lebih tua, di masyarakat orang tua itu adalah orang yang telah melahirkan sobat yaitu Ibu dan Bapak. Ibu dan bapak selain telah melahirkan sobat ke dunia ini, ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang telah membimbing sobat dengan cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari,

selain itu orang tua juga telah memperkenalkan sobat ke dalam hal hal yang terdapat di dunia ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh sobat. Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh remaja adalah dari orang tuanya. (Baca juga mengenai peran remaja dalam mengisi kemerdekaan).

4. Bimbingan Rohani

Orang tua juga adalah pusat penegtahuan rohani si remaja dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi remaja dan pemikirannya dikemudian hari terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tuanya di permulaan hidupnya dahulu. (Baca juga mengenai cara remaja menghadapi era globalisasi).

5. Tuntunan Perangai

Sejak seorang remaja lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya seorang remaja lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh kasih sayang. Ibu merupakan orang yang mula mula dikenal remaja yang menjadi temanya dan yang pertama untuk dipercayainya serta ditiru perangainya. (Baca juga mengenai cara menghadapi remaja pemberontak).

6. Pemberian Pertimbangan

Orang tua yang tidak mendukung remaja dalam memperkembangkan keinginan bertindak sendiri, atau mungkin sama sekali menentang keinginan remaja untuk bertindak sendiri, maka perkembangan perubahan  peranan sosial tidak dapat diharapkan mencapai hasil yang  baik sebab remaja tidak belajar cara mempertimbangkan sesuatu.

7. Pelajaran tentang Emosi

Dukungan emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian remaja yang bersangkutan kepada anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, misalnya respon dan dari anggota keluarga. Keluarga merupakan tempat yang aman untuk istirahat serta pemulihan penguasaan emosi.

8. Rasa Pengertian

Remaja membutuhkan dukungan yang berbeda dari masa sebelumnya, karena pada saat ini remaja sedang mencari dalam mengeksplorasi diri sehingga dengan sendirinya keterikatan dengan orang tua berkurang. Pengertian dan dukungan orang tua, sangat bermanfaat bagi perkembangan remaja yakni mengerti bahwa remaja mulai suka bergaul dengan mengarahkan tanpa terkesan membatasi.

9. Cara Berperilaku

Bimbingan orang tua merupakan faktor penguat yang memberikan peran untuk mempertahankan perilaku. Faktor penguat yang mencakup peran sosial, peran orang tua, serta saran dan umpan balik dari orang tua mengenai pergaulan yang baik pada diri remaja. Penguatan mungkin juga berasal dari individu maupun kelompok atau institusi di lingkungan atau masyarakat, naun cara berperilaku jelas akan lebih kuat dengan ajaran dari orang tua.

10. Informasi Hubungan dengan Lawan Jenis

Maraknya perilaku pacaran berlebihan di kalangan remaja seringkali karena alasan, “pacaran adalah penyemangat belajar”. Sebenarnya itu suatu pergaulan yang salah, sebab tidak ada riwayat “remaja sukses berkat pacaran di sekolah”, mungkin yang lebih tepat karena sering terjadi asalah “remaja stress berkat pacaran di sekolah”.

Pacaran di sekolah bukannya membuat semangat si remaja, hal itu malah justru akan membuat remaja tidak fokus pelajaran karena terlalu memikirkan si pacar.  Apalagi jika keduanya pada suatu saat memutuskan hubungan, semua bisa menjadi berantakan.

11. Mengenalkan pada Etika

Memperkenalkan norma dan nilai agama menjadi hal penting dalam membentengi remaja dari pergaulan yang melampaui batas. Sebab dalam agama, ada batasan-batasan yang mengatur bagaimana etika bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain, terutama lawan jenis.

Memperkenalkan remaja pada ajaran agama dapat memberikan kesibukan positif bagi mereka seperti rajin salat, mengaji dan berorganisasi sosial keagamaan. Sedangkan memperkenalkan mereka pada norma dan nilai agama dapat membatasi mereka dalam berperilaku.

12. Mengarahkan dalam Penggunaan Media Sosial

Maraknya acara TV yang tidak mendidik menjadi tantangan besar bagi orang tua. Ditambah lagi dengan kemudahan akses dunia maya yang memberikan peluang besar bagi para remaja untuk mempunyai alat komunikasi canggih (smartphone) sehingga orang tua harus mencegah agar remaja tidak melihat content dewasa yang seharusnya bukan konsumsi mereka.

13. Tempat Bercerita

Sebagai orang tua, tidak selamanya tahu apa yang remaja inginkan dan lakukan pada pergaulannya. Apalagi sebagai remaja awal yang memiliki banyak keinginan. Namun tidak usah hawatir tentang hal tersebut, menjalin komunikasi dua arah sebagai tempat bercerita yang baik adalah solusi terbaik untuk mengetahui sebagian besar hal tentang mereka.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, jadi sekarang sobat semua belajar untuk menjadi Ayah Ibu yang baik mulai sekarang ya sobat agar nantinya bisa memiliki remaja remaja yang baik pula. Jangan lupa selalu cintai Ayah Ibu yang telah mengajarkan nilai kehidupan dan memiliki peran kebaikan yang tak terhingga. Terima Kasih. Salam cinta Ayah Ibu.

You may also like