Home » Psikologi Remaja » 13 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja yang Efektif

13 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja yang Efektif

by Khanza Savitra

Masa remaja memang sangat erat kaitannya bahkan seringkali dihubungkan dengan masalah sosial kenakalan remaha. Masa remaja adalah masa peralihan transisi, dari masa anak-anak menuju masa remaja. Sebenarnya kenakalan remaja diakibatkan karena ketidak mampuan remaja dalam menghadapi perkembangan remaja yang memang harus untuk dipenuhi.  Ada beberapa definisi kenakalan remaja yang dijelaskan oleh beberapa ahli psikolog, antara lain adalah:

  • Menurut Kartono, kenakalan remaja ( Juvenile delinquency ) merupakan gejala patologis yang terjadi pada kaum remaja yang diakibatkan karena bentuk pengabaian sosial. Sehingga memunculkan bentuk perilaku-perilaku menyimpang.
  • Menurut Santrock, kenakalan remaja merupakan kumpulan berbagai perilaku kaum remaha yang mana tidak bisa diterima secara sosial dan mengakibatkan munculnya tindakan kriminal.
  • Menurut M.Gold dan J.Petronio,  kenakalan remaja merupakan tindakan yang dilakukan seseorang yang belum memasuki usia dewasa yang smemang sengaja dilakukan untuk melanggar hukum dan diketahui oleh orang tersebut pula jika perbuatannya diketahui oleh petugas hukum maka diirnya dapat dikenai hukuman.
  • Menurut Bimo Walgito, kenakalan remaja merupakan perbuatan yang jika dilakukan oleh orang dewasa maka hal tersebut menjadi kejahatan. Sehingga dapat dikatakan sebagai perbuatan melawan hukum yang pelakunya adalah anak-anak, terutama anak remaja.
  • Menurut Mussen dkk, kenakalan remaja merupakan perilaku atau tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh anak-anak pada usia 16-18 tahun. Jika hal ini dilakukan oleh orang dewasa tentunya akan mendapatkan hukuman atau sanksi.
  • Menurut Hurlock,  kenakalan remaja merupakan tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan remaja yang mana tindakan tersebut dapat membuat seseorang masuk ke dalam penjara.
  • Menurut Conger & Dusek, kenakalan remaja merupakan kenakalan yang dilakukan oleh seseorang pada rentang usia 16-18 tahun yang mana perilakunya tersebut bisa dikenai hukuman.

Pada masa remaja, akan banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri anak, dari segi psikis hingga fisik anak. Jika dilihat dari sisi psikis ada banyak teori perkembangan anak menurut para ahli yang menjelaskan tentang ketidak selerasan, gangguan perilaku, dan gangguan emosi yang disebbakan karena tekanan-tekanan yang dirasakan selama masa remaja dikarenakan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam dirinya ataupun perubahan yang diakibatkan pengaruh lingkungan. Jika tidak diwaspadai, maka perubahan-perubahan sebagai tugas perkembangan remaja ini nantinya bisa memberikan dampak negatif pada remaja-remaja. menurut Hurlock, ada masalah-masalah yang dapat dialami kaum remaja dalam pemenuhan tugas-tugas perkembangan antara lain:

  • Masalah pribadi, merupakan masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi dan situasi yang berada di rumah, sekolah, fisik, emosi, penampilan, tugas, nilai-nilai, dan penyesuaian sosial.
  • Masalah khas remaja, merupakan masalah yang diakibatkan status yang kurang jelas pada seorang remaja. Mulai dari masalah pencapaian kemandirian, adanya hak-hak yang lebih besar atau sedikit dari kewajiban yang mana dibebankan oleh orang tua, serta kesalahpahaman yang didasarkan pada stereotip yang keliru.

Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja

Menurut Sunarwiyati, jika dilihat dari bentuknya ada 3 bentuk kenakalan remaja yang dibagi bedasarkan 3 tingkatan, yaitu:

  1. Kenakalan Biasa, semisal senang berkelahi, membolos sekolah, suka keluyuran, keluar rumah tanpa pamit.
  2. Kenakalan yang menjurus pada kejahatan, mengendarai motor atau mobil tanpa adanya SIM, mencuri barang orang, dan lainnya.
  3. Kenakalan khusus, hubungan seks pra nikah, pemerkosaan, judi, penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang.

Menurut Sudarsono, yang termasuk ke dalam kategori kenakalan remaja meliputi:

  • Perbuatan awal meliputi berbohong pada orang lain, tidak jujur, mencuri, dan lainnya
  • Perkelahian antar pelajar
  • Menganggu teman
  • Memusuhi keluarga, orang tua, dan saudara, dalam hal ini meliputi berkata kasar, tidak hormat kepada orang yang lebih tua, dan lainnya.
  • Menghisap rokok dan ganja
  • Menonton vide-video pornografi
  • Mencoret tembok sekolah

Faktor-Faktor Yang Memicu Kenakalan Remaja

1. Faktor Internal

  • Krisis Identitas, perubahan sosiologis dan biologis yang ada dalam diri remaja yang mana memungkinkan terjadinya 2 bentuk integrasi. Pertama yaitu terbentuknya perasaan yang konsisten di dalam hidupnya. Yang kedua adalah tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja bisa terbentuk diakibatkan remaja yang gagal dalam memenuhi masa integrasi kedua.
  • Memiliki kontrol diri yang lemah, remaja yang tidak mampu untuk mempelajari dan membedakan mana tingkah laku yang bisa diterima dan tidak akan mudah terseret dalam perilaku-perilaku nakal yang menyyimpang. Begitupun bagi remaja yang sudah memahami namun tidak bisa mengontrol diri untuk menghindar dari tingkah laku tersebut akan mudah untuk melakukan kenakalan remaja.

2. Faktor Eksternal (Faktor Lingkungan)

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kenakalan remaja adalah faktor lingkungan. Bahkan faktor lingkungan ini menjadi peran utama yang mana membantu masa remaja dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Mulai dari keluarga, sekolah, serta lingkungan sosialnya.

a. Keluarga 

Beberapa penelitian menjelaskan jika terdapat pengaruh yang cukup besar dari lingkungan sosial keluarga yang kurang baik (disharmoni keluarga) terhadap perkembangan kenakalan remaja. Semakin buruk lingkungan keluarga, maka akan semakin tinggi anak mengalami gejala gangguan mental pada remaja, gangguan kepribadian, dan perilaku-perilaku yang menyimpang. Hal ini akan jauh berbeda dibandingkan dengan anak yang dibersarkan dalam lingkungan keluarga yang sehat. Untuk itu lah pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak

b. Sekolah

Kondisi lingkungan sekolah yang kurang baik juga dapat mempengaruhi peran guru dalam proses pembelajaran, dalam hal ini akan memberikan peluang kepada anak-anak didiknya untuk melakukan perilaku-perilaku menyimpang. Mulai dari kurikulum sekolah yang ebrganti-ganti, pendidikan agama yang kurang, serta bimbingan konseling yang tidak menjangkau semua siswa. Dalam hal ini semua elemen sekolah memiliki tanggung jawabnya masing-masing dalam memberikan pengaruh pada perilaku anak.

c. Kondisi Lingkungan Sosial

Faktor kondisi lingkungan sosial yang kurang sehat atau rawan, menjadi salah satu faktor yang cukup mempengaruhi anak untuk melakukan perilaku-perilaku yang menyimpang. Untuk faktor lingkungan sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu faktor kerawanan masyarakat dan faktor daerah yang rawan. Adapun kriteria nya seperti penjelasan di bawah ini.

  1. Faktor Kerawanan Masyarakat
  • Tempat-tempat hiburan malam yang buka hingga dini hari
  • Adanya peredaran minum-minuman keras, narkoba, dan obat-obat ilegal lainnya
  • Pengangguran
  • Anak putus sekolah
  • Beredarnya tulisan dan tontonan yang memiliki konteks pornografi dan kekerasan
  • Wanita tuna susila
  • Perumahan yang kumuh dan padat penduduk
  • Tindakan kriminalitas
  • Pencemaran lingkungan
  • Kesenjangan sosial

2. Daerah Rawan 

  • Perkelahian individu ataupun berkelompok
  • Kebut-kebutan di jalan
  • Pencurian, penodongan, perampasan, dan perampokan.
  • Perkosaan
  • Penyalahgunaan minuman keras, narkoba, dan obat-obatan terlarang lainnya
  • Pembunuhan
  • Pengerusakan
  • Coret-coret
  • Tindakan kekerasan lainnya

Mengatasi Kenakalan Remaja

Dalam cara mengatasi kenakalan remaja, tentunya dibutuhkan peran serta keluarga, guru, dan niat dari remaja tersebut untuk mengatasi kenakalan remaja yang semakin bertambah parah setiap harinya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kenakalan remaja, antara lain adalah.

  • Dibutuhkan pembekalan agama yang cukup dimulai sejak dini, mulai dari beribadah, mengunjungi tempat ibadah (sesuai kepercayaan masing-masing), dan lainnya.
  • Kegagalan dalam menghadapi identitas peran serta lemahnya kontrol diri dapat dicegah dan diatasi melalui prinsip keteladanan. Remaja harus mampua mendapatkan figur-figur orang dewasa sebanyak mungkin yang memang sudah melampaui masa remaja terdahulunya dnegan baik. Bahkan mereka juga berhasil untuk memperbaiki diri meskipun sebelumnya gagal mencapai tahapan ini.
  • Sebagai remaja, harus pintar-pintarnya memilih lingkungan pergaulan yang tepat dan baik sehingga tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku menyimpang. Selain itu sebagai orang tua hendaknya memberikan arahan-rahan terhadap komunitas atau pergaulan mana yang seharunys diikuti oleh remaja.
  • Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh pengaruh-pengaruh buruk yang diberikan teman-teman seumuran maupun sepergaulannya.
  • Harus ada kemauan yang tinggi dari pihak orang tua untuk memperbaiki kondisi keluarga sehingga nantinya tercipta kondisi keluarga yang harmonis, nyaman, dan komunikatif.
  • Peran orang tua dalam memberikan kasih sayang serta perhatian dalam hal apapun
  • Pengawasan orang tua namun tidak bersifat mengekang. Misalnya saja sebagai orang tua anda boleh membiarkan anak melakukan apapun yang masih dalam batas wajar. Namun jika menurut anda anak telah melewati batasan wajar yang sudah ditentukan, maka penting bagi orang tua untuk memberitahukan mengenai dampak dan akibat yang bisa saja diterima oleh anak jika terus melakukan hal tersebut.
  • Sebagai orang tua, jangan melarang anak untuk bergaul dengan teman-teman seumuran. Jika anda membiarkan anak bergaul dengan teman-teman main yang tidak seumurannya, maka tentu saja gaya hidupnya akan berbeda. Sehingga gaya hidupnya akan berubah mengikuti teman sepermainanya tersebut.
  • Pengawasan intensif yang perlu dilakukan adalah pada media komunikasi semisal televisi, radio, internet, handphone, dan lainnya.
  • Dibutuhkan bimbingan kepribadian dari pihak sekolah, karena lingkungan sekolah merupakan lingkungan dimana anak menghabiskan banyak waktu selain di rumah.
  • Dukung hobi anak selama hal tersebut masih dalam konteks positif. Jangan mencegah hobi atau kesempatan apapun yang dapat membantu anak mengembangkan dirinya sendiri.
  • Sebagai oang tua, penting untuk memiliki peran sebagai tempat curhat yang nyaman bagi anak-anak anda. Sehingga ketika anak mengalami masalah, sebagai orang tua anda bisa membimbing dan mendampingin anak.

Nah itu tadi beberapa cara mengatasi kenakalan remaja yang bisa dilakukan. Tentu saja kenakalan remaja dapat teratasi dengan baik jika peran orang tua, guru dan orang dewasa lainnya sudah berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu dibutuhkan komitmen yang kuat dari remaja sendiri tersebut untuk tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah yang hanya akan merugikan masa depannya kelak. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.

You may also like