Home » Psikologi Remaja » Pengaruh Broken Home Terhadap Remaja

Pengaruh Broken Home Terhadap Remaja

by Khanza Savitra

Dewasa ini, kita banyak menemui remaja yang cenderung mudah terkena depresi atau frustasi karena berbagai faktor. Entah itu masalah pribadi, ataupun masalah lingkungan. Salah satu faktor yang sering menjadi latar belakang penyebab remaja depresi adalah faktor orang tua. Baca juga tentang Pengaruh Musik Terhadap Emosi Remaja

Kebanyakan orang tua yang mengalami perceraian menjadikan sang remaja menjadi anak broken home, atau dikenal dengan anak dari keluarga tidak harmonis.

Sebutan ini, secara tidak langsung berdampak terhadap kondisi psikologi anak yang takut akan sebutan dari orang lain kepada dirinya. Disisi lain, remaja merupakan fase kritis dimana ia sedang berada di dalam peralihan dari seorang anak menuju dewasa. Dan di masa peralihan, remaja akan mencari jati dirinya seiring dengan perkembangan baik fisik maupun psikisnya. Baca juga tentang Pengaruh Gaya Hidup Modern Terhadap Diri Sendiri

Dalam menjalani proses ini, remaja membutuhkan dukungan dan perhatian dari orang – orang yang dicintai dan mencintainya. Remaja membutuhkan saran, pembenaran atau kesalahan, serta perlindungan atas tindakan – tindakan yang ia lakukan.

Melihat kondisi diatas, orang tua lah yang berperan penting dan atau sebagai faktor utama keberhasilan seorang anak mengatasi fase peralihannya untuk menjadi seorang dewasa yang sebenarnya. Orang tua akan selalu dianggap sebagai panutan seorang anak dalam perkembangan psikisnya. Baca juga tentang  Pengaruh Perkembangan Fisik Remaja dalam Proses Belajar

Apabila orang tua selalu sering berpendapat dan atau berdebat lalu menghasilkan kesalah pahaman serta menjadikan suasana rumah tangga tidak harmonis, sang anak akan tertekan dan bingung harus mengerti sisi yang mana. Sementara dia sendiri sudah penuh dengan masalah-masalah remaja yang sedang ia alami.

Terlebih, apabila orang tua tidak pernah menganggap masalah yang remaja alami sebagai masalah “sebenarnya” dan cenderung apatis, sang anak akan terbiasa memendam masalah tersebut atau malah mengalihkannya ke arah-arah yang negatif. Baca juga tentang Pengaruh Budaya Dalam Perkembangan Remaja

Setelah sang anak memilih untuk mengalihnya ke arah yang negatif karena orang tua tidak lagi dianggapnya bisa membantu menyelesaikan permasalahannya, faktor lingkungan lah yang menjadi alter ego remaja. Dalam kondisi labil, bukan tidak mungkin remaja akan terjerumus ke pergaulan yang negatif akibat kurangnya perhatian serta dukungan orang tua atas apa yang sedang ia alami saat ini.

Dampak Broken Home

Berikut ini terdapat beberapa pengaruh broken home terhadap remaja dan perkembangannya yang wajib orang tua serta lingkungan sekitar perhatikan, antara lain:

  1. Perkembangan Emosi

Emosi adalah yang pertama kali berperan saat remaja memiliki siklus peralihan menuju dewasa. Karena emosi sejalan dengan apa – apa yang di dapat remaja dan dianggapnya sebagai pengalaman subjektif yang berguna bagi dirinya. Adapun beberapa dampak atau pengaruh pengaruh broken home terhadap perkembangan remaja ditinjau dari sisi emosi antara lain:

  • Membuat anak menjadi pemurung
  • Membuat anak haus perhatian dan menjadi agresif
  • Menimbulkan ketidak stabilan emosi
  • Cenderung tertutup dengan apa yang dialaminya
  • Cenderung Pesimis dengan hidupnya
  1. Perkembangan Sosialisasi

Berikut ini beberapa pengaruh broken home terhadap remaja ditinjau dari sisi sosialisasi, antara lain:

  • Sang remaja menjadi tidak percaya diri untuk bergaul
  • Sulit beradaptasi dengan lingkungan
  • Untuk remaja putri, ada kemungkinan apabila ia tidak memiliki ayah. Yang pertama adalah perilakunya bisa jadi teramat sangat minder, atau sebaliknya bisa benar-benar agresif kepada lawan jenis.
  1. Perkembangan Kepribadian

Pengaruh terakhir adalah pengaruh terhadap perkembangan kepribadian remaja. Remaja yang memilki keluarga tidak harmonis atau broken home cenderung memilki karakteristik:

  • Sering terlihat murung dan depresi
  • Sering berperilaku nakal
  • Ia yang aktif apabila sedang melakukan hubungan sesual. Hal ini sebagai alter egonya.
  • Sering terjerumus menggunakan obat-obat terlarang.
  1. Dampak Positif Broken Home

Selain beberapa dampak negatif broken home, ternyata ada pula yang dampak positif broken home, antara lain:

  • Kondisi emosional anak lebih cepat dewasa dibandingkan anak lainnya
  • Punya rasa tanggung jawab lebih besar
  • Cepat menangkap suatu kondisi atau situasi
  • Memilki sisi dewasa lebih cepat dari waktunya

Solusi

Kemudian, untuk mencegah remaja yang mengalami dan atau memilki keluarga yang broken home agar tidak terjerumus ke arah yang negatif, dibutuhkan pengawasan ketat dari institusi pendidikan serta lingkungan sekitar. Kedua faktor tersebut menjadi kunci agar mencegah remaja tidak terjun ke dunia yang negatif. Baca juga tentang Pengaruh Media Sosial Terhadap Psikologi Remaja

Namun dibalik itu semua, kasih sayang dan perhatian orang tua adalah peran penting bagi kondisi psikis remaja.

Berikut ini terdapat beberapa solusi atau cara mengatasi dan mencegah anak broken home terjerumus ke hal – hal negatif, antara lain:

  1. Mendidik dan membimbing remaja sesuai dengan kondisi situasinya
  2. Mendorong remaja aktif di kegiatan sosialisasi lingkungan
  3. Perbanyak berikan pengetahuan spiritual untuk menambah keimanannya.
  4. Tidak meninggalkannya sendirian
  5. Mendengarkan segala curhatannya
  6. Jadikan bahu kita sebagai sandarannya
  7. Berikan saran yang tepat tanpa menyakiti hatinya
  8. Membantunya sewajarnya
  9. Memberi ia pengalaman atas pembenaran dan kesalahan atas tindakan yang ia buat agar ia mampu berkembang
  10. Berikan tanggung jawab agar ia aktif dalam memainkan emosi dan logikanya.

Demikian penjelasan terkait apa saja pengaruh broken home terhadap remaja yang harus diperhatikan baik itu oleh orang tua ataupun orang – orang terdekatnya.

You may also like