Jika kita melihat kilas sejarah sejak kemerdekaan Indonesia, kita bisa mengetahui bahwa mahasiswa memiliki peran yang cukup besar dalam setiap perubahan. Misalnya, ketumbangan Orde Lama pada tahun 1966, Peristiwa Lima Belas Januari Tahun 1974, hingga keruntuhan Orde Baru di tahun 1998, yang merupakan contoh nyata kekuatan mahasiswa dalam membawa perubahan di negara kita. Artinya, mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang bisa memberi dampak signifikan dalam berjalannya proses pemerintahan di Indonesia.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa dikarenakan mahasiswa memiliki sifat kritis dalam membela kebenaran dan menjaga ideologinya. Menurut Arbi Sanit, mahasiswa memiliki kepekaan terhadap permasalahan yang dialami oleh masyarakat sehingga mereka terdorong untuk melakukan perubahan. Hal ini disebabkan oleh lima aspek, yaitu:
- Mahasiswa merupakan bagian masyarakat yang mendapatkan pendidikan terbaik
- Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama mengenyam pendidikan sehingga mereka mengalami proses sosialisasi politik yang paling panjang diantara semua angkatan muda
- Terjadi akulturasi budaya dalam kehidupan kampus sehingga mahasiswa memiliki gaya hidup yang unik (Baca juga: Pengaruh Budaya Dalam Perkembangan Remaja)
- Mahasiswa merupakan kelompok yang nantinya akan memasuki lapisan atas kekuasaan, perekonomian, hingga akan menjadi kelompok elit di kalangan angkatan muda
- Seringnya keterlibatan mereka dalam perbincangan dan penelitian atas permasalahan yang dialami oleh masyarakat
Kelima alasan di atas cukup menjelaskan mengapa mahasiswa mampu membawa perubahaan apapun dalam semua aspek kenegaraan, termasuk dalam perannya terhadap pendidikan karakter bangsa. Berikut ini pembahasan lengkapnya:
- Agent of change
Telah sering kita dengar gembar-gembor di masyarakat, terutama di dunia perkuliahan, bahwa mahasiswa merupakan agent of change. Di usia seseorang sebagai manusia, energi yang dimiliki sangatlaj besar. Mahasiswa masih memiliki idealisme yang kuat jika dibandingkan kelompok masyarakat lainnya.
Maka, sangat wajar jika mahasiswa disebut sebagai agen perubahan. Mereka bisa menjadi motor penggerak kemajuan ketika proses pembangunan terjadi di masyarakat, sehingga masyarakat di sekitarnya pun bisa ikut bangkit untuk kemajuan negara. (Baca juga: 13 Pengaruh Kelompok Dalam Psikologi Sosial)
- Menyebarkan propaganda kebaikan
Masih sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, mahasiswa masih memiliki semangat untuk mewujudkan ideologi mereka. Maka, akan sangat bagus jika mahasiswa diarahkan untuk menjadi ‘agen propaganda’ nilai-nilai kebaikan. Mereka bisa menjadi contoh atau ‘lambang’ dari semangat berbuat kebaikan yang berada di tengah-tengah masyarakat. Pada akhirnya, hal ini diharapkan dapat tertular ke maasyarakat di sekitanya sehingga akan membentuk suatu karakter kebangsaan yang kuat.
- Penerima tongkat estafet pembangunan bangsa
Mahasiswa dan pemuda memiliki potensi yang besar di negara Indonesia. Menurut data dari Deputi Menpora Bidang Pemberdayaan Pemuda, komposisi pemuda di Indonesia adalah 37,8% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Besarnya komposisi pemuda ini dapat dimanfaatkan untuk menjadi agen pembangunan bangsa Indonesia ini sendiri.
Misalnya, dengan menyediakan wadah yang cukup untuk memberi ruang seluruh pemuda ini berkontribusi untuk negara. Di masa depan nanti, para pemuda inilah yang akan menjadi pengganti pemerintah saat ini. Regenerasi potiik dan sosial harus dilakukan. Merekalah yang akan menerima tongkat estafet dalam pembangunan negara, sehingga pendidikan karakter merekalah yang nantinya akan menjadi karakter bangsa ini.
- Kritis mencegah dan mengendalikan penyelewengan
Mahasiswa biasanya masih memiliki sikap kritis dalam dirinya. Hal ini perlu dipertahankan karena mereka memiliki peran sebagai pengendali untuk mampu mencegah beragam penyelewangan atas perubahan yang mereka perjuangkan. Dengan kekritisan mereka, mahasiswa bisa mewujudkan pendidikan karakter bangsa yang adil dan mementingkan rakyat.
- Pengontrol kebijakan pemerintah
Mahasiswa memang masih memiliki keterbatasan dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Mahasiswa belum memiliki posisi strategis untuk membuat kebijakan yang memiliki dampak luas pada masyarakat. Namun, bukan berarti mahasiswa tidak dapat berperan dalam pengaplikasian kebijakan yang dibuat. (Baca juga: Pendekatan Humanistik Dalam Psikologi Sosial)
Peran dan fungsi mahasiswa seharusnya dapat diaplikasikan sebagai solusi untuk permasalahan yang ditimbulkan dari kebijakan. Misalnya, di bidang pendidikan mahasiswa dapat membuat pemikiran yang membangun dan penuh solusi. Pemikiran ini dapat disampaikan ke pihak yang terkait dan menghasilkan solusi yang bisa menjadi perbaikan untuk kebijakan yang telah dibuat sebelumnya.
- Sebagai kontrol sosial
Mahasiswa dan pemuda harus memiliki peran aktif dalam kehidupan sosial, salah satunya sebagai kontrol sosial. Hal ini dapat terwujud melalui penguatan wawasan kebangsaan, membangkitkan awareness tentang kewajiban sebagai warga negara berikut hak dan tanggung jawabnya. Dengan begitu, karakter bangsa yang kuat dapat terbentuk dengan sendirinya. (Baca juga: Peran Psikologi dalam Membangun Karakter Bangsa)
- Kaderisasi melalui organisasi mahasiswa
Di dunia universitas biasanya banyak tersedia organisasi yang menjadi wadah ideal untuk membentuk karakter bangsa. Dalam setiap kegiatan organisasi, mahasiswa akan belajar untuk disiplin, bertanggung jawab, bekerja sama hingga sifat-sifat mendasar seperti toleransi, sabar dan ikhlas. Beberapa organisasi intra kampus juga bisa menjadi lahan untuk belajar menumbuhkan jiwa kewirausahaan, pengembangan diri dan berkreasi.
Maka melalui keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kampus, akan terbentuk karakter yang mulia, yang bisa mereka tularkan ke lingkungan sekitarnya. Hal ini pun bisa menjadi peran mahasiswa dalam pendidikan karakter bangsa. (Baca juga: Aplikasi Psikologi Sosial Dalam Bidang Organisasi)
- Perbaikan kualitas pendidikan Indonesia
Tidak hanya belajar dan lulus ujian, hendaknya mahasiswa mampu berprestasi di bidangnya masing-masing. Dengan banyaknya mahasiswa yang berprestasi, di masa depan bangsa kita akan memiliki banyak ahli di banyak bidang. Secara tidak langsung, hal ini akan berdampak pada perbaikan kualitas pendidikan Indonesia yang kemudian akan bisa memperkuat karakter bangsa. (Baca juga: Peran Psikologi dalam Membangun Pendidikan Bangsa)
- Program pembangunan masyarakat
Mahasiswa dapat membantu pembangunan masyarakat dengan peran edukatif yang mereka miliki. Hal ini dapat dilakukan, misalnya dengan melakukan penyuluhan dan membimbing masyarakat di sekitarnya dalam menyuarakan pemikiran mereka. Mahasiswa juga dapat membuat kesempatan yang mendorong masyarakat berani menyampaikan aspirasi.
Tentu hal ini harus dilakukan sesuai dengan norma dan ketertiban umum, bukan dengan tindakan anarkis dan provokatif. (Baca juga: Contoh Implementasi Teori Psikologi dalam Proses Komunikasi)
- Menjalankan strategi investigatif
Selain membantu edukasi masyarakat untuk berani menyurakan pendapat, mahasiswa juga dapat menjalankan strategi investigatif, yaitu dengan mendampingi rakyat dalam mengupayakan penegakan kebijakan pemerintah. Hal ini bisa dilakukan baik melalui demonstrasi ataupun pembentukan opini publik yang sifatnya idealis tanpa ditunggangi oleh niat politis atau kepentingan tertentu.
Demikian 10 pera mahasiswa dalam pendidikan karakter bangsa yang penting kita ketahui demi bisa menjaga kualitas pendidikan di tingkat mahasiswa. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!