Ada berbagai pengertian dan pemahaman mengenai psikologi pendidikan menurut para ahli. Salah satunya adalah psikologi pendidikan menurut Slavin (1991) yang menjelaskan bahwa psikologi pendidikan merupakan kajian tentang murid, pengajaran dan pembelajaran yang memfokuskan pada proses-proses pengetahuan serta kemahiran nilai dan sikap yang dialihkan dari guru kepada murid dalam bilik darjah termasuk aplikasi prinsip-prinsip psikologi dalam pengajarannya.
Psikologi dan pendidikan merupakan dua ilmu yang saling berhubungan penting satu sama lain. Keduanya saling mengisi ruang kekosongan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan interaksi antara pendidik (guru) dan peserta didik (murid). Ilmu tersebut di butuhkan sebagai gambaran dalam pengembangan metode belajar, penyusunan kurikulum, sistem penilaian, dan layanan bimbingan konseling, yang kesemuanya merupakan program-program yang berlandaskan ilmu psikologi.
Interaksi-interaksi yang tercipta antara guru dengan murid saat di dalam kelas juga harus terjadi dua arah. Dan interaksi tersebut dapat terjalin dengan pemahaman secara menyeluruh satu sama lain berkaitan dengan yang ada di dalam ilmu psikologi, seperti emosi, minat, pendekatan budaya sehingga mewujudkan kompetensi pedagogik bagi tenaga pendidik, dan pendekatan dalam psikologi perkembangan peserta didik.
Maka, berdasarkan keterkaitan antara pendidikan dan ilmu psikologi seperti yang telah di jelaskan di atas, berikut ini merupakan beberapa pentingnya psikologi pendidikan bagi guru.
1. Memberikan motivasi kepada para peserta didik
Pengaruh kecerdasan emosional terhadap komunikasi interpersonal para peserta didik merupakan suatu hal penting yang harus tenaga pendidik pelajari. Karena dengan mempelajari dan melakukan komunikasi jenis itu akan memberikan rasa keakraban, keharmonisan, serta kehangatan dalam kelas. Karena, apabila kedekatan sudah terjalin antara tenaga pendidik dan peserta didik, maka pesan atau motivasi yang akan di sampaikan akan dengan mudah di cerna dan di pahami oleh para murid.
Misalnya, perbincangan mengenai masa depannya akan di mulai dengan saling mengetahui apa yang sangat di minatinya, mencari tahu bakat dalam dirinya, kemampuan, kecerdasan serta potensi ya dimiliki untuk memudahkan pendidik dalam memberikan arahan atau masukan mengenai rencana-rencana para murid kedepannya.
Oleh sebab itu, sebagai fasilitator utama untuk peserta didik, guru harus mampu membangun komunikasi yang baik dan dapat memberikan suasana yang nyaman agar dapat tercipta komunikasi efektif.
2. Mempermudah dalam memilih metode pembelajaran yang cocok dengan peserta didik
Untuk memahami kemampuan atau psikologis peserta didik, maka tenaga pendidik harus pandai memilih bagaimana cara pendekatan paling efisien dalam mengajar agar materi ajar dapat tersampaikan secara menyeluruh dan mudah di pahami oleh peserta didik. Selain itu, menemukan metode cara pengajaran yang cocok juga dapat memudahkan tenaga pendidik mengontrol suasana di dalam kelas supaya lebih kondusif dan dapat sesuai dengan rancangan pembelajaran.
3. Mampu menciptakan suasana kelas yang aktif
Mampu memahami setiap sifat dan karakter dari peserta didik akan membuat tenaga pengajar akan lebih bijak dalam menciptakan suasana yang aktif di dalam kelas. Kelas yang aktif maksudnya adalah kelas yang dimana muridnya menjadi lebih interaktif, inovatif, dan kreatif.
Untuk menciptakan hal tersebut, tenaga pendidik harus menjadi pribadi yang memiliki empati terhadap murid, menyenangkan dalam mengajar,dan tetap bersikap tegas agar dapat disegani oleh para murid. Maka dari itu, mengetahui psikologi pendidikan juga dapat membuat tenaga pendidik mengetahui karakteristik diri dalam dirinya.
4. Memahami tingkah laku para peserta didik
Dengan mempelajari psikologi pendidikan, tenaga pendidik dapat membekali ilmu pengetahuan tentang tingkah laku yang baik dan yang buruk supaya murid dapat lebih disiplin dalam bersikap (kepada guru, staf, dan sesama murid lainnya), serta dalam berpenampilan di dalam lingkungan sekolah.
Selain itu, guru juga dapat memahami bahwa muridnya sedang berada pada masa perkembangan sehingga ada saja kenakalan-kenakalan yang dilakukannya. Maka dari itu, untuk memperbaiki sikapnya, guru akan melakukan pendekatan yang benar dengan memahami perkembangan moral dalam psikologi pendidikan terlebih dahulu dengan melihat tingkah laku murid selama di dalam kelas.
5. Memberikan bimbingan kepada para peserta didik
Seorang tenaga pendidik harus harus memainkan peran yang berbeda ketika di sekolah. Guru tidak hanya terlibat dalam proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, akan tetapi, guru juga harus bisa menjadi pembimbing untuk murid-muridnya.
Seperti membantu para siswa memecahkan masalah yang sedang di hadapi oleh mereka, menjadi pendengar keluh kesah mereka dalam belajar atau dalam menentukan masa depannya. Maka dari itu, mengetahui proses perkembangan siswa dalam psikologi pendidikan dapat membantu guru dalam memberikan bimbingan yang diberikan sesuai tingkatan umur atau sifat mereka, agar dapat mereka pahami dengan mudah.
6. Mengevaluasi hasil pembelajaran para peserta didik
Dua tugas penting pendidik di dalam kelas adalah mengajar dan mengevaluasi atau menilai hasil pembelajaran para murid. Kegiatan mengevaluasi tersebut dapat membantu dalam mengukur dan menilai tahap dan hasil dari pembelajaran mereka. Dalam hal ini psikologi pendidikan dapat membantu tenaga pendidik dan peserta didik dalam mengembangkan tahap pembelajaran.
Pelajar menjadi lebih baik, lebih adil, baik dalam pemenuhan prinsip evaluasi, menentukan hasil evaluasi, atau dalam tahap teknis evaluasi itu sendiri. Sebab akan ada dampak psikologis evaluasi dan prestasi belajar. bagi para peserta didik di dalam kelas.
Dari beberapa kepentingan psikologi pendidikan kepada guru yang telah di uraikan di atas, dapat terlihat bahwa psikologi memang sangat penting dan harus tenaga pendidik pahami dengan cermat agar dapat menjadi guru yang di segani serta di hormati. Selain itu, psikologi pendidikan juga sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar untuk menciptakan suasana yang kondusif, aktif, dan kreatif.