Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) mengemukakan bahwa karakteristik berasal dari kata karakter dengan arti tabiat atau watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap.
Krakteristik peserta didik menurut Sardiman (2004) menyatakan bahwa seluruh kemampuan yang ada dalam diri peserta didik merupakan sebuah hasil dari pembawaannya serta lingkungan sosial yang membuat peserta didik menentukan bagaimana gambaran-gambaran aktivitasnya untuk meraih impian mereka.
Selain itu, setiap peserta didik tentu mempunyai karakter dan macam-macam gaya belajar sendiri yang berbeda-beda. Karakteristik peserta didik bisa menggambarkan pola perilaku atau suatu kebiasaan, kelakuan dan kemampuan hasil dari pembawaan dan lingkungan sosial mereka sehingga kemudian menentukan pola dari kegiatan aktivitasnya sehari-hari.
Berikut ini merupakan karakteristik peserta didik menurut para ahli, diantaranya adalah:
1. W.S Winkel
Menurut W.S. Winkel, dalam penyebutan keadaan awal adanya pengetahuan dan keterampilan ada diri setiap individu, keadaan awal ini tidak hanya dikaitkan untuk para peserta didik saja melainkan keadaan awal tersebut juga meliputi kenyataan yang ada pada diri seorang pengajar.
2. Cruickshank
Menurut Cruickshank (dalam Hanifah, Susanti, & Adji, 2020) mengemukakan bahwa ada beberapa karakteristik umum peserta didik yang perlu mendapat perhatian dalam mendesain proses atau aktivitas pembelajaran, diantaranya:
- Kondisi sosial ekonomi
Pada suatu kelas biasanya status sosial peserta didik sangat beragam (menengah atas, menengah bawah, atau sederhana). Oleh sebab itu, ada baiknya guru sebagai tenaga pendidik di sekolah di tuntut untuk bersikap adil dan tidak diskriminatif dengan memperlakukan mereka sesuai status atau kondisi ekonominya.
- Faktor budaya
Di dalam suatu kelas biasanya juga memungkinkan peserta didik terlahir dan berasal dari berbagai daerah yang memiliki budaya, serta multi etnik atau suku bangsa yang berbeda-beda. Sehingga, saat melakukan proses pembelajaran dan berinteraksi dengan para peserta didik, guru perlu menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh seluruh peserta didik.
Mampu menggunakan bahasa yang dimengerti oleh para peserta didik juga bisa menjadi salah satu peran guru dalam proses pembelajaran, sehingga hal tersebut tidak bisa diabaikan.
- Jenis kelamin
Karena di dalam kelas peserta didik saling berbaur dengan laki-laki dan perempuan, tentu perilaku setiap dari mereka memiliki banyak perbedaan. Oleh sebab itu, guru harus mampu memahami watak dan kepribadian mereka agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar. Misalnya, guru harus tahu bagaimana cara mengatasi anak yang berwatak keras, atau cara mendidik tipe anak berkepribadian introvert.
- Gaya belajar
Gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana peserta didik dapat menyerap pengetahuan dan bagaimana peserta didik menerima, mengatur, dan memproses informasi atau pesan. Gaya belajar sendiri dikelompokkan menjadi lima gaya belajar, yakni gaya belajar visual, gaya belajar belajar auditori (belajar dengan mendengarkan), gaya belajar kinestetik (belajar dengan bergerak), gaya belajar global (kemampuan memahami secara menyeluruh), dan gaya belajar analitik (terperinci).
- Kemampuan belajar
Peserta didik harus memiliki kemampuan belajar serta pengetahuan dan keterampilan terlebih dahulu sebelum mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang baru. Kemampuan belajar peserta didik ini bersifat individual, dimana kemampuan mereka dalam belajar berbeda dengan peserta didik yang lain.
- Pertumbuhan atau perkembangan
Ada tiga macam perkembangan yang dimiliki oleh peserta didik dalam belajar. Yakni tahap perkembangan kognitif anak yang akan mempengaruhi guru dalam memilih dan menggunakan pendekatan belajar, jenis evaluasi, media, dan metode. Kemudian, ada tahap perkembangan emosi anak yang dalam proses pembelajaran peserta didik harus membawa atau memiliki suasana emosi yang gembira.
Sehingga dalam proses pembelajaran di dalam kelas, peserta murid lainnya tidak saling merasa terintimidasi satu sama lain. Lalu, ada perkembangan sosial peserta didik yang dapat untuk guru coba ketahui melalui tingkat kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan mereka ketika sedang berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya.
3. Tadkiroatun Musfiroh
Menurut Tadkiroatun Musfiroh, karakteristik peserta didik mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), motivasi (motivations), keterampilan (skills), dan perilaku (behaviours) yang dimiliki dan diperlihatkan oleh peserta didik.
4. Hamzah. B. Uno
Menurut Hamzah B. Uno karakteristik peserta didik merupakan sekumpulan kualitas yang ada dan diperlihatkan oleh peserta didik, dan diantaranya adalah sikap dan perilaku yang ada dan di tunjukkan oleh setiap individu, adanya rasa minat terhadap sesuatu, motivasi dalam belajar yang berbeda-beda pada setiap individu, kemampuan mereka dalam berfikir, juga kemampuan awal yang peserta didik miliki sebelum menduduki bangku sekolah.
Hamzah B. Uno juga menyatakan bahwa peserta didik merupakan individu yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. (Saiful Bahri Djamarah, 2000)
5. Ron Kurtus
Menurut Ron Kurtus karakteristik peserta didik merupakan sekumpulan tingkah laku yang akan membuat orang lain menilai mereka berdasarkan perilaku yang ditunjukkan. Maka dari itu, Kurtus juga berpendapat bahwa karakter yang ditunjukkan melalui setiap tindakan atau tingkah laku akan dapat menentukan bagaimana kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk meraih cita-citanya dengan efektif.
Kemampuan-kemampuan tersebut antara lain adalah selalu berlaku jujur, berterus terang kepada orang lain dengan tidak berbohong, serta tetap mentaati peraturan atau tata tertib yang sudah ada.
6. Drs. Moh. Uzer Usman
Menurut Drs. Moh. Uzer Usman karakteristik peserta didik merupakan karakteristik sikap setiap individu yang terbentuk melalui gaya hidup, karakter, tingkah laku yang terdapat dan diperlihatkan oleh seseorang, serta nilai-nilai atau perilaku yang berkembang dengan teratur di dalam suatu lingkungan dapat membuat individu atau peserta didik lebih mudah untuk diperhatikan dengan melihat berdasarkan tingkah lakunya sehari-hari.
7. Carl R. Rogers
Carl R. Rogers memberikan rumusan yang lebih eksplisit (makna yang diutarakan lebih tegas dan gamblang) tentang penguasan guru terhadap karakteristik peserta didik. Rogers juga berpendapat bahwa proses belajar dibutuhkan sebuah sikap saling mengerti, memahami serta menghargai antara guru dan peserta didik.
Selain itu, menurutnya, mementingkan adanya pengenalan diri dan self image, memfokuskan pembelajaran pada tekad dan motivasi, memprioritaskan ilmu pengetahuan dan pengalaman, serta mengutamakan para peserta didik sebagai pribadi yang unggul adalah hal yang perlu.
Karakter setiap peserta didik dapat dipengaruhi oleh orang yang berada di lingkungan sekitarnya maupun orang-orang yang dekat dengannya. Sehingga seringkali kita bisa melihat anak kecil menirukan tingkah laku dari orang-orang terdekatnya. Akan tetapi karakter tentu berbeda dengan kepribadian.
Karena menurut seorang psikolog, karakter berbeda dengan kepribadian, sebab kepribadian merupakan sifat yang dibawa oleh individu sejak lahir dengan kata lain kepribadian adalah bersifat genetis.