Menurut Witherington (M Buchoris, 1978), psikologi pendidikan juga dianggap sebagai ilmu karena memiliki (1) prinsip atau kebenaran dasarnya (2) fakta objektif dan terukur dan (3) teknik alat penelitian. Observasi (penelitian) dalam psikologi pendidikan yang bersifat empiris, eksperimental, mendukung rumusan suatu prinsip atau teori.
Temuan ilmiah yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru menggunakan metode (termasuk metode survey, eksperimen, observasi) dengan menggunakan alat yang disesuaikan dengan kebutuhan psikologi pendidikan. Menurut Witherington dalam psikologi pendidikan masalah yang diteliti meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar yaitu kesiapan, motivasi, perhatian, faktor pendukung/penghambat pembelajaran dan pemahaman siswa, keterampilan, kepribadian, status sosial ekonomi, alat bantu pengajaran dan metode mengajar, penggunaan alat peraga, pembelajaran, motivasi dan sebagainya. Dengan demikian, psikologi pendidikan menawarkan berbagai teori yang berkaitan dengan belajar.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teori psikologi pendidikan menurut Witherington yaitu:
1. Proses perkembangan siswa
2. Bagaimana membuat siswa belajar
Dimana pun pembelajaran berlangsung, alasan utama kehadiran guru adalah untuk membantu siswa belajar dengan sebaik mungkin. Pengetahuan dasar guru terkait dengan yang meliputi:
- Makna pembelajaran itu penting,
- Teori belajar dalam psikologi,
- Hubungan pembelajaran dengan teori dan pengetahuan; dan
- Tahapan berlalu siswa pada pendidikan. Di samping sama pentingnya untuk diketahui adalah metode pengajaran, keterampilan belajar dan proses pengajaran alternatif.
3. Bagaimana menggabungkan pengajaran dan pembelajaran
Singkatnya, mengajar adalah kegiatan menambah bahan-bahan mata pelajaran, keterampilan mengajar dan mewujudkan nilai-nilai moral mata pelajaran itu dalam diri siswa. Agar kegiatan mengajar ini dapat diterima di kalangan siswa, guru harus berusaha untuk membangkitkan gairah dan minatnya dalam belajar.
Dalam hal ini, calon guru diharapkan memahami model pembelajaran konvensional dan model pembelajaran terbaru, metode dan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar.
4. Membuat keputusan untuk mengelola proses belajar-mengajar
Dalam proses pengelolaan belajar mengajar, guru diharapkan menjadi figur utama dan harus menjadi role model yang kuat dan berwibawa, namun bersahabat terhadap peserta didik (syah, 1995). Untuk mencapai hal ini membutuhkan kemampuan untuk memposisikan diri sebagai pembuat keputusan.
Atau pembuat keputusan mendalami perhitungan untung-rugi berdasarkan penelitian psikologis. Agar pengelolaan proses belajar mengajar berhasil, guru harus memandang dirinya sebagai seorang profesional. Sehingga perilaku guru yang bersangkutan berpedoman pada sifat-sifat profesional.
Peran psikologi pendidikan dalam proses belajar mengajar
Dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan bahwa inilah inti dari masalah psikologis pendidikan terletak pada siswa. Ini tidak berarti mengabaikan masalah psikologis guru, tetapi menjadi seorang guru, ia melalui proses pendidikan dan pematangan psikologis hingga kebutuhan mengajar.
Penguasaan psikologi pendidikan oleh seorang guru merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik. Guru dalam perannya sebagai pendidik, peserta didik sudah sewajarnya dituntut untuk memahami berbagai aspek tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan dirinya dan tugasnya, terutama tingkah laku peserta didik dalam segala aspeknya, agar dapat menunaikan tugasnya.
Tugas dan peranannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Selain itu, ada dua kombinasi psikologi pendidikan dalam bidang studi yang berbeda, yaitu:
- Psikologi pendidikan, yang mempelajari segala sesuatu mulai dari pemikiran dan perilaku orang hingga hubungan mereka dengan orang lain. Tentunya tidak hanya mempelajari orang dalam isolasi, tetapi juga mempelajari orang dalam hubungannya dengan orang lain.
- Psikologi pendidikan itu sendiri, khususnya sekolah. Jadi bagaimana subdisiplin psikologi tertentu, psikologi pendidikan, berfokus pada pemahaman proses belajar mengajar yang terjadi dalam pendidikan formal.