Psikologi memiliki banyak sekali cabang ilmu yang menyentuh kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu cabang ilmu dari psikologi adalah psikologi pendidikan. Disadur dari Wikipedia, psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang secara khusus mencoba memahami pengajaran dan pembelajaran di lingkungan pendidikan.
Cabang ilmu yang satu ini memungkinkan para ilmuwaan untuk lebih memahami bagaimana setiap individu berbeda dalam hal intelegensi, perkembangan kognitif, afesi, motivasi dan banyak lagi aspek dalam proses belajar. Untuk melakukannya, peneliti perlu menggunakan metode penelitian dalam psikologi pendidikan.
Dalam melakukan studi dalam psikologi pendidikan, terdapat banyak metode penelitian yang dapat digunakan, yang secara umum dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu metode kuantitatif dan kualitatif.
Meski umumnya metode yang digunakan adalah kuantitatif, peneliti dapat menyesuaikan metode yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian tersebut, termasuk menggunakan metode kualitatif. Di antara banyaknya metode penelitian dalam pendidikan, ada satu jenis metode kualitatif yang dapat digunakan dalam psikologi pendidikan, yaitu metode observasi naturalistik.
Pengertian Metode Observasi Naturalistik
Metode observasi naturalistik adalah sebuah jenis observasi yang dilakukan secara alami. Artinya, peneliti berada di luar objek yang sedang diteliti dan tidak menempatkan dirinya sebagai subjek yang melakukan penelitian.
Observasi jenis ini biasanya dipilih untuk meneliti objek sehari-hari yang tidak bisa dieksperimenkan, misalnya karena terbentuk norma, etika, agama atau peraturan-peraturan lain di masyarakat. Oleh karena itu, dalam kasus seperti ini ilmuwan hanya bisa mengobservasi dan mencatat kejadian-kejadian untuk dilakukan analisis, diteliti dan diambil kesimpulannya.
Meskipun dalam observasi naturalistik peneliti atau ilmuwan tidak melakukan modifikasi, bahkan tidak menunjukkan perilaku sedang meneliti, metode observasi naturalistik hendaknya tetap mengikuti teknik observasi dalam psikologi, di antaranya adalah dengan melakukannya secara teliti, selektif dan sistematis.
Hal ini untuk memastikan semua aspek yang terlibat dalam situasi tingkah laku dapat dicatat, dianalisis dan memenuhi syarat untuk menjadi dasar penilaian, pengambilan kesimpulan, ataupun membentuk dugaan atau hipotesis.
Biasanya, metode observasi naturalistik digunakan oleh psikolog sosial untuk meneliti suatu peranan di masyarakat atau kelompok orang yang memerlukan terapi yang bersifat kemasyarakatan.
Sementara itu, dalam bidang psikologi pendidikan, metode observasi naturalistik bisa digunakan untuk mengamati tingkah laku sekelompok anak agar bisa melihat interaksi sosial yang terjadi.
Tujuan Observasi Naturalistik
Setiap metode peneliian memiliki tujuan tertentu yang bisa menjadi bahan pertimbangan mengapa metode tersebut yang dipilih. Oleh karena metode observasi naturalistik ini menggunakan subjek yang apa adanya dalam setting yang alamiah, maka hasil yang didapatkan pun akan alami.
Maka, tujuan dari penelitiaan naturalistik ini adalah untuk bisa mengetahui aktualitas dan realitas sosial serta persepsi manusia melalui pengakuan mereka terhadap suatu hal yang mungkin tidak bisa mereka ungkapkan melalui pengukuran formal atau penelitian yang terencana.
Oleh karena itulah metode observasi naturalistik sangat baik untuk memahami gejala sosial yang terjadi.
Baca juga:
- Model Pendekatan Psikologi Dalam Perkembangan Manusia
- Teori Naturalisme Dalam Psikologi Perkembangan
- Contoh Gejala Sosial dalam Bidang Psikologi
Jika melihat dari segi orientasi penelitian, penelitian naturalistik lebih memfokuskan orientasinya pada proses.
Hal ini menyebabkan penelitian naturalistik dianggap sesuai unuk memecahkan penelitian yang ingin menjawab permasalahan terkai kegiatan manusia, seperti perubahan perilaku, pembentukan perilaku siswa, peran sosial suatu profesi, dan lain-lain, dimana dalam mengungkapkan fenomena tersebut dapat dilakukan secara ganda dan non-linier.
Metode Observasi Naturalistik dalam Psikologi Pendidikan
Seperti yang disebutkan secara singkat sebelumnya, metode observasi naturalistik bisa digunakan dalam psikologi pendidikan untuk mengamati interaksi yang terjadi dalam sekelompok anak peserta didik.
Metode ini dapat dilakukan oleh psikolog atau guru yang menjadi pendampingnya melalui kegiatan belajar mengajar sehari-hari dalam kelas reguler, bukan kelas yang dibentuk secara khusus.
Selama kegiatan belajar mengajar sedang berjalan, jenis tingkah laku peserta didik yang sedang diteliti akan dicatat dalam suatu format observasi yang secara khusus dirancang sebelumnya sesuai data atau informasi yang dibutuhkan.
Baca juga:
Sebagai contoh penggunaan metode observasi naturalistik dalam bidang pendidikan adalah ketika psikolog atau guru ingin mengamati bagaimana kecepatan anak dalam membaca suatu teks.
Maka, anak-anak peserta didik akan diberi bahan bacaan seperti biasa dan diminta untuk membacanya, seperti kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
Kemudian, guru akan mencatat observasinya sesuai data yang dibutuhkan dari kecepatan membaca anak-anak tersebut.
Kapan Menggunakan Metode Observasi Naturalistik?
Setelah mengetahui tentang tujuan dan manfaat metode observasi naturalistik di atas, Anda mungkin bertanya-tanya kapan sebaiknya Anda menggunakan metode ini.
Penentuan metode ini emrupakan hal yang penting, karena di antara begitu banyaknya metode penelitian, Anda perlu bisa memilih metode yang tepat agar hasil penelitian yang didapat pun bisa lebih tepat. (Baca juga: Jenis-jenis Metode Penelitian dalam Psikologi Perkembangan)
Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk Anda sebaiknya menggunakan metode observasi naturalistik:
- Metode ini baik digunakan jika inkuiri atau pengetahuan peneliti tentang hal yang diteliti masih kurang mumpuni atau kurang memadai
- Tidak ada hipotesis dan variabel yang paling relevan untuk penelitian
- Jika variabel yang perlu dikaji ada yang memiliki konteks natural
Selain pertimbangan-pertimbangan di atas, perlu diketahui pula bahwa penelitian menggunakan metode observasi naturalistik, yang termasuk dalam jenis metode kualitatif, akan memberi hasil yang sangat personal dan sangat mungkin dipengaruhi oleh bias peneliti.
Penelitian seperti ini akan kurang bisa direproduksi dan memungkinkan ada penelitian lain yang memberi hasil yang berbeda dibandingkan penelitian sebelumnya. Maka, hasil dari penelitian dengan metode ini cukup sulit untuk digeneralisasi.
Karakteristik Metode Naturalistik
Untuk bisa lebih memahami penelitian kualitatif naturalistik, Anda bisa membedakan metode ini dengan metode lainnya menggunakan karakteristik-karakteristik menurut Bogdan dan Biklen (1995: 27-30) berikut:
- Setting atau latar yang digunakan alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti merupakan instrumen kunci
- Penelitian bersifat deskriptif (Baca juga: Peran Metode Kualitatif dalam Analisis Psikologi)
- Lebih memfokuskan orientasi pada proses, bukan pada hasil
- Analisis data cenderung dilakukan secara induktif
- Sangat memperhatikan ‘makna’
Selain karakteristik di atas yang disebutkan oleh Bogdan dan Biklen, terdapat beberapa karakteristik lain yang disebutkan oleh Guba, antara lain:
- Sifat naturalistik yang dimiliki oleh observasi naturalistik memungkinkan peneliti mengangkat hal-hal yang tidak terungkapkan untuk memperkaya hal-hal lain yang lebih mudah diekspresikan (Baca juga: Contoh Observasi Psikologi Perkembangan)
- Metode ini lebih sensitif dan adaptif terhadap berbagai pengaruh timbal balik
- Sampel diambil secara purposive dan menghindari pengambilan sampel secara acak. Hal ini untuk menekan kemunculan kasus yang menyimpang, serta mempemudah peneliti melihat hal-hal yang dicari karena akan tampak lebih menonjol pada sampel purposive
- Teori disusun secara empiris, bukan dibangun secara apriori
- Desain penelitian bersifat sementara karena realitas ganda sulit untuk dibuat kerangkanya
- Makna yang didapat diambil dari kesepakatan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara peneliti memastikan hasilnya pada masyarakat atau kelompok yang terlibat karena mereka lebih memahami konteksnya daripada si peneliti sendiri
Demikian pembahasan mengenai metode observasi naturalistik dalam psikologi pendidikan. Dengan mengetahui metode ini, kita bisa memperkaya pilihan metode penelitian yang bisa digunakan saat akan meneliti lingkungan kemasyarakatan atau pendidikan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!