Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Faal » Konsep Sensasi dalam Psikologi

Konsep Sensasi dalam Psikologi

by Hana Masita

Dalam kehidupan kita sehari-hari, tentu kita akan melakukan banyak sekali interaksi dengan lingkungan sekitar kita. Dari interaksi tersebut ada banyak stimulus yang kita terima sehingga kita merasakan beragam perasaan, emosi hingga proses-proses psikologi lainnya.

Salah satu hal yang sering kita rasakan dari interaksi kita dengan lingkungan sekitar adalah munculnya sensasi, seperti sensasi senang, suka, kenikmatan, dan lain sebagainya. Namun, sebenarnya apa sih sensasi itu? Berikut ini akan dibahas lengkap mengenai konsep sensasi dalam psikologi.

Pengertian Sensasi

Sensasi adalah tahapan awal seorang manusia dalam menerima informasi. Kata sensasi berasal dari kata latin, yaitu sensatus, yang berarti ‘dianugerahi dengan indera’ atau ‘intelek’. Secara lebih umum, sensasi bisa diartikan sebagai sebuah aspek kesadaran yang sangat sederhana sebagai hasil dari indera kita, seperti panas, warna, aroma, rasa dan lain sebagainya.

Menurut Benyamin B. Wolman (1973, dalam Rahmat, 1994), sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, tidak membutuhkan penguraian verbal, simbolis ataupun konseptual, dan sangat berhubungan dengan aktivitas panca indera. Menurut beberapa pendapat, sensasi lebih berkaitan dengan sesuatu yagn berhubungan dengan perasaan, namun bukan merupakan emosi. Sensasi sering digunakan sebagai sinonim dari kesan inderawi.

Misalnya, sensasi menyentuh permukaan meja yang kasar, sensasi mencium aroma makanan, dan lain-lain. Tentu hal ini berbeda dengan persepsi, yang terkadang salah diartikan sama dengan sensasi.

Ketika sensasi lebih bersifat perasaan, persepsi lebih berhubungan dengan kognisi. Sensasi juga lebih bersifat pasti, mendasar dan merupakan fakta kasar. Hal ini berbeda dengan persepsi yang melibatkan interpretasi, prakonseptualisasi, dan bisa bersifat bias.

Dalam pengertian lain, sensasi adalah penerimaan stimulus melalui alat indera, sedangkan persepsi adalah penafsiran dari stimulus yang diterima tersebut. Meskipun alat indera yang menerima stimulus sama pada setiap manusia, persepsi atau interpretasinya bisa berbeda.

Baca juga:

Namun, apapun definisi sensasi menurut banyak ahli, peran panca indera dalam menerima informasi ataupun stimulus dari luar sangatlah penting. Melalui panca inderanya, seorang manusia bisa memahami lingkungannya, bahkan bisa mendapat ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan interaksi dengan sekelilingnya.

Sensasi ini berperan sebagai proses atau pengalaman elementer yang terjadi ketika sebuah stimulus diterima oleh reseptor dalam proses ‘merasakan’.

Jenis-Jenis Sensasi

Seperti yang dibahas sebelumnya, sensasi merupakan hasil dari penerimaan alat indera terhadap stimulus di sekitarnya. Ada beberapa jenis sensasi yang dibedakan berdasar alat indera penerimanya, yaitu:

  1. Sensasi penglihatan

Salah satu alat indera kita adalah mata yang menerima stimulus berupa cahaya. Melalui penglihatan seorang manusia bisa mendapatkan sensasi melihat keindahan pemandangan di sekitarnya, atau sebaliknya, melihat keburukan-keburukan di lingkungannya.

Mata adalah salah satu instrumen penerima informasi paling mendasar dan awal serta menghubungkan manusia dengan dunia di luarnya. (Baca juga: Masalah Psikologis Pada Anak Tunanetra)

  1. Sensasi pendengaran

Stimulus lain yang ada di lingkungan adalah suara yang diterima oleh indera pendengaran, yaitu telinga kita. Telinga kita berfungsi untuk mendengarkan suara manusia, hewan atau suara-suara lain di sekitar kita, yang kemudian akan diteruskan oleh saraf ke otak. Melalui proses ini kita bisa mengalami sensasi suara indah berupa senandung lagu, musik, dan lain-lain. (Baca juga: Masalah Psikologis pada Anak Tunarungu)

  1. Sensasi peraba

Kulit merupakan indera manusia yang terluas dan paling luar. Selain melindungi organ dalam tubuh dari lingkungan luar, kulit juga berfungsi sebagai indera peraba. Melalui kulit kita bisa mendapatkan sensasi lembut atau kasarnya suatu permukaan benda, hingga merasakan sensasi rasa sakit saat kulit terluka benda tajam.

  1. Sensasi pengecap

Sensasi selanjutnya yang bisa kita rasakan adalah sensasi rasa lezatnya makanan buatan ibu, hingga sensasi pahitnya meminum obat. Sensasi ini dapat dirasakan akibat adanya reseptor di indera pengecap, yaitu lidah kita. Setiap makanan atau minuman, bahkan zat lainnya, yang masuk ke dalam mulut akan bersentuhan dengan lidah kita yang akan direspon dengan sensasi rasa yang berbeda-beda.

  1. Sensasi penciuman

Terakhir adalah sensasi penciuman yang didapatkan oleh alat penciuman kita, yaitu hidung. Melalui alat indera ini kita bisa merasakan sensasi wangi atau bau yang tidak sedap. Kita pun bisa mencium aroma lezat masakan dari restoran favorit kita melalui alat indera ini.

Proses Terjadinya Sensasi

Dalam merasakan sensasi-sensasi di atas melalui panca indera, terdapat proses yang terjadi. Penerimaan stimulus oleh panca indera kita memang tidak berhenti di tahapan menerima saja, melainkan akan dilanjutkan ke otak untuk kemudian diterjemahkan menjadi sebuah arti tertentu. Namun, pada sensasi stimulus yang diterima ini masih belum diberi makna khusus. Proses sensasi tersebut adalah seperti berikut:

  • Penerimaan stimulus, yaitu proses fisik yang terjadi. Di proses ini stimulus akan diterima oleh alat indera yang bertugas. Misalnya, stimulus berupa suara akan diterima oleh telinga, stimulus berupa suhu dingin diterima oleh kulit, dan seterusnya.
  • Proses fisiologis, dimana stimulus yang diterima oleh panca indera akan diterima oleh saraf sensoris dan dilanjutkan ke otak.
  • Proses psikologis, yaitu berlangsungnya pemrosesan stimulus di otak yang membuat individu tersebut bisa menyadari apa yang diterima oleh panca inderanya. (Baca juga:

Dalam terjadinya proses sensasi tersebut ada faktor-faktor yang bisa mempengaruhinya. Faktor yang pertama adalah faktor eksternal, seperti jarak stimulus ke alat indera, lama terjadinya stimulus, dan lain-lain. Faktor eksternal ini bisa mempengaruhi signifikansi stimulus untuk diterima oleh saraf dan otak, serta apakah sensasi yang dirasakan menjadi kuat atau tidak.

Baca juga:

Selain faktor eksternal, juga terdapat faktor internal yang mempengaruhi sensasi, misalnya kondisi alat indera yang menerima stimulus apakah dalam keadaan baik atau tidak. Faktor internal ini lebih pada fungsi alat indera manusia itu sendiri. Maka, bagi beberapa orang yang mengalami kekurangan kondisi fisiknya, bisa juga mengalami gangguan pada sensasi yang dirasakannya.

Konsep sensasi dalam psikologi dianggap memegang pengaruh penting terhadap perilaku manusia. Dari sensasi yang dirasakan, akan memunculkan respon yang selanjutnya dapat menentukan reaksi kita terhadap stimulus yang diterima tersebut.

Namun, hal ini tidak berdiri sendiri karena fungsi kognitif kita pun akan turut andil dalam menentukan perilaku. Maka, konsep sensasi dalam psikologi sangat berkaitan dengan kemampuan kognitif serta perasaan manusia untuk menghasilkan sebuah perilaku manusia.

Baca juga:

Setelah membaca artikel di atas diharapkan tidak ada lagi kesalahan dalam membedakan antara sensasi dan persepsi seperti sebelumnya. Konsep sensasi dalam psikologi ini selanjutnya akan membuat kita lebih memahami apa-apa yang diterima oleh panca indera kita sebelum dimaknai dan disikapi dengan perilaku tertentu. Semoga bermanfaat, ya!

You may also like