Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Faal » Proses Penginderaan dalam Psikologi

Proses Penginderaan dalam Psikologi

by Derina Asta

Ketika manusia awal dilahirkan ke dunia, tentunya terdapat hal baru yang mulai diraskaannya, mulai dari yang tadinya hanya tahu kondisi di dalam Rahim ibu saja.

Namun setelah dilahirkan manusia tersbeut sudah mulai menerima yang namanya stimulus atau yang biasa disebut dengan sebuah rangsangan yang terjadi dari dunia luar.

Individu yang baru dilahirkan tersbeut pun kini sudah mulai bisa merakan hal-hal yang umumnya dirasakan mahluk hidup lain, seperti rasa sakit, senang, lapar, panas, dingin dan hal lain sebagainya.

Salah satu cara untuk mengenai dunia luar juga biasa dilakukan dengan alat indra, dimana kita pun sudha mulai bisa mengenai dan juga merasakan apa yang dirasakan pada sekitar dunia luar.

Dimana hal tersebut pun erat kaitannya dengans ebuah persepsi yang diberikan. Dengan stimulus atau rangasangan tersbeut nantinya dapat dilakukan dengan berbagai proses, salah satunya dengan menggunakan proses pengindraan, tidak hanya sampai disitu saja.

Karena dari sana jugalah terdapat sebuah susunan syaraf yang nantinya diteruskan mellaui otak dan dari hal tersebut pulalah terjadi yang namanya proses pengindraan dalam psikologi.

Dalam pengindraan di dalam psikologi individu juga mulai menyadari dengan apa yang dia lihat, dan hal yang mulai dia rasakan juga, sehingga terjadi juga yang namanya proses persepsi.

Proses pengindraan juga erat kaitannya dengan psikologi lingungan yang ada di sekitar tempat tinggalnya, ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan sebuah proes di dalam pengindraan yang berkaitan dengan sebuah persepsi.

Yang namanya proses pengindraan memang akan selalu terjadi, karena setiap individu memang membutuhkan stimulus.

Definisi dari pengindraan ini adalah penangkapan terhadap sebuah rangsangan dari luar dan dapat dilakukan analisa bahkan sampai dengan elemen terkecil.

  1. Penglihatan

Penglihatan merupakan salah satu alat indra yang dimiliki oleh manusia, dan alat indra tersebut disebut dengan mata.

Dimana proses nya sendiri terjadi dikarenakan adanya sebuah rangsangan yang berupa sebuah gelombang atau cahaya yang masuk ke dalam bola mata, kemudian melalui bagian-bagian lainya, sehingga dari proses tersebut manuju ke dalam retina lalu diteruskan ke otak sehingga membuat kita dapat melihat nantinya.

2. Pendengaran

Alat indra berikutnya berupa pendengaran, dimana salah satu alat indra ini aalah telinga.

Untuk proses pengindraan nya sendiri berupa adanya sebuah gelombang suara yang masuk ke dalam bagian sistem pendengaran, sehingga pada akhirnya kita dapat mendengar.

Apalabila manusia tidak bisa mendengar, ada kemungkinan dalam ini terjadi kerusakan pada indra pendengarnya, sehingga tidak ada hubungan yang berkesinambungan dengan fungsi penerus dari rangsangan tersebut.

3. Pengecap

Untuk pengindraan yang berikutnya adalah alat pengecap, alat pengecap ini berupa lidah, untuk prosesnya sendiri sata cairan diterima di lidah kemudian memsuki bagian ronga mulut.

Lalu dapat diteruskan ke nervus menuju gyrus centralis posterior yang ada di dalam lidah, sehingga terjadilah yang namnyapenerima rangsangan berupa suatu rasa, misalnya rasa manis, rasa asam, dan juga rasa asin.

4. Bau

Alat pengindraan yang berikutnya adalah bau, dimana alatnya tersbeut adalah hidung, rangsangan tersbeut terjadi mellaui udara atau bau yang bisa mellaui udara kemudian dapat menuju ke bagian rongga hidung.

Untuk prosesnya sendiri sata bau diterima di bagian ronga hidung, kemudian diteruskan oleh nervus ke 1 dan pada sesnibilitas di kulit otak.

5. Indra peraba

Untuk indra perabaan adalah kulit, dimana dalam hal ini terjadinya suatu proses rangsangan kemudian diterima oleh tubuh manusia, dimana rangsangan tersbeut berupa thermis, mekanis, cahaya, chemis dan juga elektris.dimana dalam hal ini yang terjadi pada bagian mekanis ringan, khususnya pada tekapak kaki.

Di dalam psikologis terdapat juga yang namanya sebuah aspek psikologis, dan hal tersebut berkaitan dengan sebuah proses pengindraan dan teori persepsi di dalam psikologis yang berhubungan dengan perilaku, yaitu perhatian.

Bahwa perhatian adalah sebuah pemusatan energy psikis yang di dalamnya tertuju pada bagian objek-objek dan cukup banyak juga dipengaruhi oleh sebuah kesadaran yang disertai dengan sebuah aktivitas yang dilakukannya.

Namun dalam hal ini juga perhatian manusia juga cukup berpengaruh dengan pengindraan yang satu ini, dimana yang namanya perhatian sangat bergantung pada luas atau tidaknya sebuah objek.

Untuk yang berikutnya adalah persepsi, dimana persepsi merupakan sebuah penerimaan yang diketahui mellaui beberapa hal dengan sbeuah panca indra nya, di dalam persepsi juga terdapat stimulus yang diorganisasikan, lalu untuk selanjutnya di interpretasikan sampai ke bagian individu dasar.

Dan untuk selanjutnya dalah stimulus, dimana yang namanya stimulus akan sangat bergantung pada sebuah proses rangsangan, tapi yang namanya stimulus juga tidak semua di sadari oleh setiap individu, dan memang harus dilakukan persepsi dengan sebuah kesadaran yang biasa disebut dengan ambang stimulus.

Adapun hal-hal yang bisa menarik perhatian agar bisa terjadi persepsi harus dikaitkan dengan berbagai faktor.

  • Ukuran dari sebuah stimulus
  • Intensitas atau kekuatan dari stimulus
  • Perubahan yang ada di dalam sebuah stimulus
  • Adanya sebuah pertentangan yang sangat kontras dengan sebuah ukuran stimulus. 

Di dalam sebuah proses pembelajaran juga sangat berkaitan dengan yang namanya proses pengindraan, dimana adanya sebuah objek yang bisa kita pelajari, dan harus bisa diterima dengan baik di dlama sebuah psikologi social, dan juga keadaan di lingkungan masyarakat.

Sehingga di dalam peserta didik bisa disimpulkan bahwa terdapat faktor lain yang harus ditentukan dan menjadi penerimaan.

Kita juga harus melakukan analisi mengenai adanya aktivitas pengindraan pada sebuah persepsi di dalam sebuah peserta didik, dan untuk itu memang sangat diharapkan jika bisa membantu jika ada kesulitan yang dialami melalui proses pengindraan yang satu ini.

Misalnya saat peserta didik mengalami yang namanya gangguan pengindraan, dalam hal ini sebagai pendidik harus paham dan juga mengetahui cara terbaik yang harus dilakukan, misalnya memindahkan peserta ke bagian depan agar lebih bisa menerima pembelajaran dengan baik. Karena di dalam psikologi pendidikan.

Hal utama yang harus diperhatikan adalah kebutuhan dari seorang peserta didik tersebut. Dan memang harus dilakukan berbagai teknik yang tepat untuk bisa menarik perhatian siswa atau peserta didik yang mengikutinya.

You may also like