Psikologi faal menjadi salah satu cabang psikologi yang dipelajari. Faal sendiri mengandung arti fungsi atau pertanda. Namun dalam pengertiannya, psikologi faal adalah psikologi yang mempelajari mengenai manusia dan berkaitan dengan medis, dan biologi dalam tubuh. Walaupun psikologi mempelajari jiwa dan mental, namun hal ini berada di dalam tubuh manusia.
Sehingga poin dari psikologi faal tidak terlepas dari tubuh dan hal-hal bersifat biologis. Selain mempelajari hal yang bersifat biologis, psikologi faal juga mencakup berbagai kondisi dan metode yang harus dilakukan untuk manusia agar bisa mendapatkan penanganan dan diagnosa yang tepat.
1. Sebagai Diagnosa Kondisi
Psikologi faal dapat digunakan untuk studi dan mempelajari mengenai otak dan aktivitas otak manusia. Contoh yang mudah yaitu menganalisa penyakit ADHD pada seseorang atau diagnosa penyakit lain yang berimbas bukan hanya pada fisik namun kejiawaan dan pikiran seseorang.
Contoh psikolog faal dengan meneliti otak manusia ini bukan tren baru, ada banyak profesional yang bekerja sebagi psikolog melihat sikap, gejala, aktivitas dan juga rutinitas pasien atau seseorang yang memiliki ADHD. Apabila seorang peneliti ingin memastikan kondisi tersebut, maka psikolog harus melakukan serangkaian test, termasuk salah satunya tes gelombang otak.
Dengan mempelajari kondisi gelombang otak manusia, maka baru bisa dipastikan apakah gejala, aktivitas ataupun rutinitas yang muncul merupakan tanda ADHD. Pada poin inilah, psikolog bisa menggunakan bidang psikologi faal menjadi yang paling tepat. Di era modern ini sudah banyak yang sadar akan tes ADHD dan mengkaitkan dengan kondisi masing-masing.
2. Hormon
Seperti yang kita ketahu bahwa hormon menjadi hal alami yang mengalir dalam tubuh manusia. Bagi yang belum paham, hormon merupakan bahan kimia yang ada di dalam tubuh manusia, dan menjadi media komunikasi beberapa organ. Misalnya saja hormon membantu metabolisme makanan, mengatur perasaan seperti takut, bahagia dan sedih, serta mengatur detak jantung, napas dan hal lainnya.
Perasaan dan kondisi mental serta jiwa umumnya akan mempengaruhi suasana diri. Hal ini juga berkaitan dengan produksi hormon yang akan meningkat dan menurun. Misalnya saja saat takut, kita akan merasakan detak jantung yang tinggi dan efeknya hormon ketakutan akan meningkat.
Adanya psikologi faal mempelajari bagaimana manusia dipengaruhi oleh hormon. Serta tubuh yang mendapatkan efek dari hormon dan akhirnya berdampak pada kondisi tubuh dan perasaan.
3. Kasus Fisik Otak
Bagi mereka yang mempelajari psikologi khususnya faal pasti mengetahui kasus Phinaeas Gage, yang merupakan seorang konstruksi di Amerika. Pria yang memulai adanya ilmu yang mempelajari otak ini berdampak besar kepada isu kasus fisik pada otak manusia.
Awal dari isunya bagi dunia psikologi, yakni adanya kecelakaan dan kerusakaan otak yang dialami oleh Gage. Akhirnya hal tersebut berdampak pada perubahan kontrol diri dan perbedaan kondisi diri pasca kerusakan. Walaupun begitu isu ini dikaji dan menimbulkan pro dan kontra diantara ilmuwan neurologi dan para psikolog di era tersebut.
Karena pada masa tersebut pembelajaran mengenai neurologi sangat rendah dan tidak ada yang tahu bahwa lobus frontal otak ternyata bisa berpengaruh pada kepribadian dan kebiasaan seseorang. Gage menjadi peminum berat dan berwajah masam pasca kecelakaan tersebut. Pembelajaran ini menjadi contoh psikologi faal dan masih dipelajari hingga saat ini.
4. Genetika Perilaku
Terakhir contoh psikologi faal dalam ilmu psikologi adalah genetika perilaku. Anda mungkin pernah mendengar, apabila seseorang misalnya ibu, adik, anak, kakek/nenek yang mengalami ODGJ atau gangguan jiwa yang berasal dari klinis/otak dan bisa menurun kepada keluarga secara langsung. Hal ini menjadi salah satu contoh dari genetika perilaku yang dipelajari dalam ilmu psikologi.
Hal lain yang sering dijadikan tinjauan atau studi adalah perilaku persis yang dialami oleh twin sister atau saudara kembar. Namun disisi lain, keduanya bisa memiliki karakter yang berbeda apabila tinggal di lingkungan yang berbeda dalam jumlah/waktu yang panjang.
Namun dengan adanya genetika perilaku, tetap akan ada satu atau dua kebiasaan yang sama persis dilakukan oleh saudara kembar. Studi dan hipotesa ini dipelajari dalam psikologi faal. Sehingga metode ini akan menarik garis beberapa kasus/isu yang menjadikan kebiasaan keluarga atau karakter orang tua tetap bisa mempengaruhi keturunannya tanpa terpengaruh oleh faktor luar. Model ini dipelajari dengan ilmiah dan sesuai dengan ilmu psikologi.
5. Sebagai Tes Elektroensefalografi (EEG)
Tes elektroensefalografi yang bertujuan mengukur dan melihat apakah sel sistem saraf dalam psikologi faal tunggal dan kelompok akan berpengaruh pada beberapa kondisi manusia, salah satunya adalah tingkat kecemasan. Dalam ilmu psikologi gangguan kecemasan bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari traumatik, adanya kecemasan akibat gangguan perilaku, kondisi cacat mental dan hal lainnya.
Ternyata hubungan kecemasan ini berpengaruh dari kondisi fisik dan dimulai dari kondisi saraf yang berbeda dan berimbas pada respon perilaku masing-masing penderita. Di era modern, dimana akses informasi tinggi dan juga kemudahan dalam menggunakan media sosial.
Menjadikan kecemasan menjadi salah satu penyakit yang mudah menyerang dan sering dialami oleh generasi muda pengguna ponsel, dan peralatan canggih lain. Dengan contoh psikologi faal dan penjelasannya diatas, kesimpulan yang bisa didapatkan bahwa psikologi faal juga penting dalam ilmu psikologi.
Walaupun mempelajari penyakit kejiwaan ringan, adanya kondisi fisik ternyata memberikan pengaruh besar terhadap kondisi jiwa dan pikiran seseorang. Selain menjadi faktor, kondisi medis dan fisik juga bisa menjadi pertimbangan dokter dan ahli dalam menegakan diagnosa dan melihat kondisi seseorang.
Adapun pasien yang harus mengalami kecelakaan dan beberapa efek akibat kondisi fisik dan medis yang akhirnya berdampak buruk pada kejiwaan bisa ditangani dengan beberapa metode klinis psikologi misalnya operasi, terapi dan metode psikologi lainnya.