Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 17 Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus

17 Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus

by Tiffany

Seringkali kita mendengar istilah “ABK” atau “Anak berkebutuhan khusus”. Dimana anak tersebut dikategorikan sebagai anak-anak istimewa yang berbeda dengan anak pada umumnya. Menurut Mulyono (ahli anak) ia menyatakan bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah seorang anak yang masuk dan tergolong cacat atau yang menyandang ketunaan. Dalam perkembangannya sekarang ini anak ketunaan berubah menjadi bekelainan luar biasa atau berkebutuhan khusus. Namun dalam golongannya, ada beberapa tingkatan yang bisa anda mengerti.

1. Sulit Komunikasi

Ketika ada anak mengalami maka perilaku beradaptasi akan mengalami gangguan terutama ketika mereka berkomunikasi. Dimana ABK seringkali memiliki hambatan berbicara dan sulit bicara meskipun usianya sudah dewasa. Ucapan dan pilihan kata mereka pun yang sering didengar saja bukan dan bukan menggunakan kata yang tepat.

Komunikasi memang masalah banyak orang, bahkan ketika manusia mendapatkan masalah maka komunkasi adalah hal pertama yang mudah terganggu. Untuk itu komunikasi bisa jadi alt jitu mendeteksi apakah anak anda ABK atau tidak.

2. Kesulitan Belajar

Anak dengan kesulitan belajar merupakan individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis. Tak hanya itu biasanya gelombang otaknya juga terganggu sehingga menyebabkan anak tersebut mengalami IQ yang hanya rata-rata ataupun diatas rata-rata sedikit. Biasanya ABK dikategorikan sedang, berat atau ringan dari IQ yang dimilikinya.

3. Kelainan Fisik

Secara fisik dan medis, umunya beberapa ada kondisi fisik dan medis yang sangat berbeda dengan anak kebanyakan. Misalnya jika ia mengalami kebutuhan khusus maka ia akan mengalami komplikasi dengan bagian organ tubuh lainnya. Hal ini seringkali terjadi, mengingat anak-anak tersebut sering terjadi karena kurang sempurnya pembelahan ketika kehamilan. Kelainan fisik bisa cacat fisik bisa juga sakit dalam bentuk komplikasi.

4. Bersikap membangkang 

Jangan heran jika anak-anak berkebutuhan khusus sering membangkang. Cara Menghilangkan Sifat Egois pada anak saja sulit apalagi pada anak-anak berkebutuhan khusus yang sulit membedakan bahaya atau tidak, salah atau tidak dan lain sebagainya. Penyebab Kenakalan Anak sangat banyak terjadi, namun untuk anak ABK itu sudah menjadi ciri khasnya.

5. Emosional

Emosional anak-anak ABK bukan hanya tempramen dan mudah marah melainkan terjadi hal lainnya. Jika dilihat secara emosional, mereka seringkali terperosok dalam kondisi kesepian, depresi dan juga hal-hal layaknya putus asa, merasa sendiri dan kesal pada orang lain tanpa sebab jika moodnya sedang buruk. Disinilah peran keluarga dan orang tua untuk bisa mengendalikannya. Peran Keluarga Dalam Pendidikan Anak yang berkebutuhan khusus harus lebih ekstra lagi.

6. Sulit Menulis atau Membaca

Untuk beberapa kasus anak ABK ada yang sulit mengekspresikan pikiran mereka dengan tulisan dan tidak bisa membaca. Sulit memegang bolpoin ataupun pensil yang digunakan dengan benar. Caranya memegang alat tulis seringkali terlalu dekat bahkan hampir menempel dengan kertas dan seringkali mengalami masalah ketika membaca buku atau tulisan, ini merupakan contoh anak yang berkebutuhan khusus dengan  Ciri-Ciri Disleksia.

7. Tidak Mengerti Arah

anak berkebutuhan khusus sulit mencerna logika sendiri. Terkadang mengalami disorientasi, seperti disorientasi waktu ataupun arah. Si anak seringkali bingung saat ditanya jam berapa sekarang, kemungkinan ia hanya mengingat bahasa yang diajarkan seperti pukul 6 petang ia sebut petang atau sore, namun pukul 4 ketika matahari terbenam ia tidak akan menyebut pukul 4 melainkan tetap sore. Ia juga tidak mampu membaca dan memahami peta atau petunjuk arah dengan baik.

8. Bersikap Sesuai Kebiasaan 

Anak ABK khususnya mereka yang autisme sangat perhatian dengan urutan atau rutinitasataupun kebiasaan sehari-hari. Ketika ritual mereka berubah misalnya setelah makan menjadi mandi atau dibalik setelah makan ia harus berolahraga dulu baru mandi, maka ia akan menjadi gelisah, cemas jika rutinitas tersebut berubah atau terganggu. Anak autis merasa ada yang salah dalam hal tersebut dan seringkali itu tidak disukai mereka.

9. Senang Meniru

Senang meniru atau membeo (echolalia) merupakan salah satu karakteristik ABK. Psikologi Abnormal  menjelaskan bahwa banyak sekali ciri yang bisa dimengerti atau dipahami oleh orang tua untuk bisa menilai apakah anaknya mengalami ABK atau tidak. Salah satunya adalah meniru. Semua anak memang senang meniru, namun ada beberapa anak ABK yang bila senang meniru, dapat hafal betul kata-kata atau nyanyian tersebut tanpa mengerti artinya. Ia tidak tahu apa yang dinyanyikan atau dibicarakan selama ia suka dan ingat maka ia akan terus melakukannya.

10. Berbicara Tanpa Henti

Beberapa anak ABK senang mengoceh tanpa arti berulang-ulang. Akan bahaya jadinya jika pembicaraan ini termasuk kedalam bahasa yang tidak boleh diucapkan atau dilarang. Karena anak-anak seperti ini seringkali membantah dan tidak mau menuruti perintah larangan. Ada juga yang menggunakan bahasa yang tak dapat dimengerti orang lain. Bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi namun untuk kepuasan mereka.

baca juga :

11. Bertindak Gugup

Ketika anak berkebutuhan khusus merasa cemas maka ia akan melakukan perbuatan-perbuatan aneh, sama halnya seperti orang normal hanya saja mereka lebih random. Seperti gerakan pada mulut seperti meyedot jari dan juga gigit jari dan menjulurkan lidah. Gerakan aneh disekitaran hidung, seperti mencukil hidung, mengusap-usap atau menghisutkan hidung yang sering menyebabkan rasa gugup mereka dianggap bisa hilang.

Tak jarang menjadi gerakan yang agak anarkis seperti gerakan sekitar jari seperti mencukil kuku, melilit-lilit tangan atau mengepalkan jari layaknya orang marah. Gerakan sekitar rambut seperti, mengusap-usap rambut, mencabuti atau mencakar rambut tanpa mereka sadari.

12. Iri pada Orang Lain

Anak berkebutuhan khusus masih berpikir dan berperasaan layaknya anak balita.  Sikap iri hati yang selalu merasa kurang senang ketika orang lain senang atau mendapatkan sesuatu yang menguntungkan. Terutama jika hal tersebut adalah hal yang ia sukai, maka anda sebagai orang lainnya akan dikejar olehnya tanpa ampun.

ABK membutuhkan segala sesuatu yang  benar-benar spesifik dan juga jelas. Cobalah untuk membahas topik yang spesifik dengan mereka dan jangan mengambang karena mereka tidak bisa mengerti dan anda tidak bisa menggali cara komunikasi mereka dengan baik. Seperti contoh, jika kamu ingin berbincang mengenai film maka fokus saja pada film judul apa ceritanya seperti apa jangan menyatukan keduanya.

13. Sensitifitas Tinggi

Mereka memang tidak mengerti apa yang anda bicarakan atau perintah umum yang tidak bisa mereka jalankan. Namun ABK bisa menjadi sangat sensitif atau tidak sensitif terhadap hal-hal yang merangsang seperti sentuhan, cahaya, atau suara (misalnya, tidak menyukai suara keras atau hanya merespons ketika suara yang sangat keras, disebut juga gangguan integrasi sensorik). Ada juga bahkan yang merasa terganggu jika temannya hanya tepuk tangan, itu karena sensitifitas yang tinggi.

14. Trigered Tanpa Alasan

Menangis,marah, tertawa, atau tertawa tanpa alasan yang diketahui atau pada waktu yang salah merupakan langgananan anak-anak berkebutuhan khusus. Mereka sulit mengendalikan emosi sehingga mengeluarkan begitu saja ekspresi yang seharusnya tidak digunakan seperti halnya marah tanpa alasan, tidak jelas, mood yang buruk yang akhirnya mempengaruhi semua dan lainnya.

15. Introvert

Ketika lingkungan yang menyenangkan dan memanjakan didapatkan oleh anak ABK, yang ada mereka akan merasa nyaman dan tidak berkembang dengan baik. Mereka dapat terpengaruh sehingga terjadi ketidakmampuan dalam penyesuaian mental dan emosi. Selain itu ada beberapa anak berkebutuhan khusus yang memang menunjukan kondisi yang lebih neurotik, misalnya saja ia mengalami masalah ketika berada di lingkungan ramai atau banyak orang asing dan bisa jadi ia menjadi orang dengan sifat introvert.

Baca juga :

16. Berprasangka 

Anak berkebutuhan khusus memang tidak bisa berpikir rumit namun mereka bisa berprasangka. Beberapa dari mereka suka menafsirkan secara negatif, adanya rasa cemburu dan prasangka karena tidak diperlakukan dengan adil sehingga memicu kemarahan random mereka yang tidak diprediksi dan kurang mampu dalam mengendalikan emosinya. Padahal bisa jadi itu hanya prediksi mereka saja atau prasangka mereka saja.

17. Melukai Diri Sendiri

Kenapa anak-anak berkebutuhan khusus harus ditemani. karena mereka tidak mengerti mana bahaya atau tidak bahaya. Ada sebagian perilaku melukai diri sendiri ketika anak berusia lebih kecil. Meskipun tingkatannya tidak tinggi seperti mencakar atau memukul diri sendiri dan untuk Anak praremaja dan remaja bisa mengiris kulitnya atau membakar.

Jika hal ini terjadi maka anda harus mengawasi anak secara serius dan 24 jam. Jangan sering mengabaikan perilaku tersebut, meskipun mereka anak berkebutuhan khusus namun tidak dibenarkan untuk melakukan hal tersebut.

You may also like