Home » Gangguan Psikologi » Sindrom » 17 Jenis Sindrom Dalam Psikologi Paling Umum

17 Jenis Sindrom Dalam Psikologi Paling Umum

by Bernadet Maress

Sindrom yang dalam bahasa Inggris disebut dengan syndrome merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yakni sindrom berarti konsekuensi gejala. Sindrom memiliki arti penyakit, gangguan psikologis atau kondisi abnormal lain yang dialami oleh manusia. Sedangkan pengertian sindrom menurut ilmu kedokteran dan psikologi memiliki arti kumpulan dari beberapa tanda, ciri klinis, simtoma, fenomena atau karakter yang terjadi secara bersamaan yang nantinya akan digunakan oleh dokter untuk membuat sebuah diagnosis. Istilah dari sindrom sendiri tidak hanya dipakai untuk menggambarkan beberapa karakter dan gejala saja, namun terkadang beberapa jenis sindrom juga dijadikan nama penyakit seperti sindrom down dan juga sindrom crouzon. Untuk ulasan kali ini, kami akan membahas tentang beberapa jenis sindrom dalam psikologi yang paling umum untuk menambah pengetahuan anda.

  1. Sindrom Otak Akut

Sindrom otak akut yang merupakan salah satu dari macam macam sindrom pada manusia atau disebut juga dengan sindrom otak organik kronis, sindrom otak organik atau acute brain syndrome merupakan delirium, kebingungan, disorientasi dan juga perkembangan yang terjadi secara tiba tiba pada seseorang yang sebelumnya memiliki psikologi normal. Beberapa penyebab dari sindrom otak akut ini adalah karena cedera otak akibat trauma, gangguan kardiovaskular, gangguan degeneratif, kondisi pernapasan dan juga infeksi seperti meningitis, septicemia dan juga ensefalitis. Sedangkan untuk beberapa gejala yang ditimbulkan diantaranya adalah mengigau, kebingungan dan juga disorientasi. Untuk mendiagnosis jenis sindrom ini biasanya akan dilakukan electroencephalography, computes tomography, pencitraan resonansi magnetik dan juga lumbar tusukan.

  1. Dissociative Identity Disorders

Dissociative identity disorders atau DID menjadi salah satu macam macam syndrome dalam psikologi yang banyak dialami yang dikenal dengan nama gangguan kepribadian ganda. Seseorang yang mengalami sindrom ini akan memiliki 2 bahkan lebih kepribadian yang berbeda dan bisa mengendalikan perilaku seseorang secara bergantian. Sindrom ini menjadi gangguan yang paling sulit untuk didiagnosis dan diobati sebab memiliki beberapa cross over gejala dengan gangguan mental lainnya dan tidak ada konsensus yang bisa diperoleh dengan perawatan terbaik. Umumnya perawatan yang diberikan saat ini akan menggunakan terapi perilaku kognitif sekaligus mencoba untuk mengintegrasikan banyak identitas yang dimiliki seseorang agar nantinya bisa menjadi 1 kepribadian kembali.

  1. Sindrom Fregoli

Sindrom fregoli merupakan gangguan psikologis yang terbilang langka yang sering dikombinasikan dengan paranoia. Sindrom fregoli merupakan seseorang yang berfikir jika berbagai orang yang berbeda sebenarnya adalah orang yang sama dan hanya dalam bentuk penyamaran saja. Nantinya, sindrom ini akan berkembang menjadi paranoid dimana seseorang percaya jika satu orang tersebut bisa menganiaya banyak orang atau mungkin mengikuti orang tersebut. Penderita sindrom fregoli juga akan bingung mengenali sebuah objek, tempat dan kejadian serta percaya jika semua orang adalah sama. Gangguan ini berhubungan dengan schemata atau peta pikiran mereka sehiingga ia akan melihat seseorang seperti orang lain yang mereka kenali.

  1. Sindrom Cotard

Jenis gangguan mental ini membuat penderita percaya jika mereka adalah orang mati berjalan yang secara harafiah disebut dengan hantu. Mereka percaya jika tubuh mereka membusuk atau sudah kehilangan semua orang tubuh bagian dalam yang nantinya membuat penderita akan mengalami ciri ciri depresi berat dan dalam beberapa kasus bahkan menyebabkan penderita kelaparan kemudian mati. Gangguan ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1880 oleh seorang ahli saraf bernama Jules Cotard dimana sindrom ini menjadi kasus yang sangat langka.

  1. Sindrom Diogenes

Sindrom diogenes atau disebut juga dengan menimbun adalah gangguan mental yang sering disalahpahami. Sindrom ini ditandai dengan keinginan untuk mengumpulkan barang barang secara acar yang kemudian akan dibentuk menjadi ikatan emosional. Penderita nantinya akan mengabaikan diri mereka secara ekstrem, gangguan kepribadian antisosial, menunjukkan sikap apatis pada diri sendiri dan juga orang lain, menarik diri dari sosial dan tidak merasa malu dengan kebiasaan tersebut. Sindrom ini sangat umum dialami oleh orang tua dengan demensia dan juga orang orang yang ditinggalkan atau memiliki lingkungan rumah tidak stabil.

  1. Sindrom Asperger

Sindrom asperger pertama kali ditemukan Hans Asperger tahun 1941 yang umumnya dialami oleh laki laki. Seseorang yang memiliki sindrom asperger ini umumnya merupakan orang yang sangat cerdas akan tetapi tidak bisa berinteraksi dengan orang lain dan pemalu. Sindrom asperger ini termasuk bagian dari autisme ringan namun tidak memiliki kesulitan saat belajar, berbahasa dan juga memproses informasi. Seseorang yang memiliki sindrom asperger ini biasanya sangat cerdas bahkan kemampuan yang dimiliki diatas rata rata.

Sindrom ini umumnya sudah bisa terdeteksi ketika anak sudah memasuki usia 3 tahun atau dikenal dengan sindrom asperger pada anak. Akan tetapi untuk sebagian penderita lainnya baru menunjukkan gejala ketika mulai sekolah, usia remaja dan bahkan dewasa. Sindrom asperger yang merupakan gangguan mental ini akan menyebabkan persepsi dan pola pikir yang dimiliki penderita akan berbeda dengan orang pada umumnya. Sedangkan untuk penyebab pastinya juga belum bisa ditemukan. Ciri khas dari sindrom asperger diantaranya adalah gangguan dalam berkomunikasi, gangguan interaksi sosial, rutinitas yang repetitif, lebih tertarik akan sesuatu hal dengan intens, memiliki indra yang sangat peka dan lain sebagainya.

  1. Sindrom Stendhal

Sindrom stendhal termasuk dalam gangguan mental dan psikologis yang aneh dimana seseorang akan sangat menderita ketika ia melihat sebuah karya seni yang indah. Dalam sekejap, penderita akan mengalami pusing, detak jantung yang semakin cepat, bingung dan mulai berhalusinasi.

  1. Sindrom Aksen Bahasa Asing

Sindrom aksen bahasa asing atau FAS merupakan bicara mendadak yang membuat perubahan dalam pola bicara, pelafalan, intonasi dan juga berbicara dengan aksen yang asing. Sindrom aksen bahasa asing ini umumnya terjadi karena trauma oarah yang terjadi pada otak seperti mengalami cedera parah atau stroke yang mengganggu memori dalam psikologi. Dari 50 hingga 60 kasus yang sudah diverifikasi dimulai pada tahun 1941, hanya beberapa sindrom aksen bahasa asing saja yang sudah berhasil kembali bicara dengan normal lewat terapi.

  1. Sindrom Moebius

Sindrom moebius merupakan gangguan yang dimiliki sejak seorang anak dilahirkan. Ketika dilahirkan, raut wajah penderita akan terlihat seperti mengalami kerusakan pada saraf kranial VI dan juga VII. Saraf kranial ini sendiri merupakan saraf yang berguna untuk mengatur sensasi pergerakan otot kepala hingga berbagai respon parasimpatetik menuju beberapa organ. Seseorang yang terlahir dengan kerusakan saraf karnial ini nantinya akan memiliki ekspresi wajah yang kaku karena beberapa otot di bagian wajah tidak dapat berfungsi yang bahkan membuat penderita tidak dapat menggerakan bibir dan juga berkedip namun tidak menyebabkan perilaku abnormal.

Penyakit ini termasuk penyakit langka di dunia yang penyebabnya sendiri belum diketahui hingga sekarang. Namun para peneliti mengatakan jika sindrom moebius ini adalah penyakit neurologis kombinasi dari gen dan juga lingkungan. Risiko nantinya akan semakin meningkat ketika ibu selama masa kehamilan mengkonsumsi obat obatan terlarang seperti kokain.

  1. Sindrom Alien Hand

Sindrom alien hand atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Alien Hand Syndrome [AHS] merupakan kondisi saat tubuh seseorang bisa bergerak dengan sendirinya tanpa harus diberi perintah seolah seolah bagian tubuh tersebut memiliki kehendak sendiri. Beberapa bagian tubuh yang akan terkena biasanya adalah tangan dan beberapa kasus lain juga bisa terjadi pada kaki. Sindrom alien hand sendiri merupakan neurological disorder atau kelainan neurologis yang membuat penderita seakan sudah kehilangan kontrol pada bagian tubuh tertentu.

Sementara dalam kasus ekstrim, penderita juga bisa berkelahi dengan tangan mereka sendiri dan bahkan ketika sedang tertidur. Sindrom ini bisa terjadi karena trauma atau gangguan menuju otak seperti yang terjadi pada penderita stroke. Penyebabnya adalah cacat otak sehingga sindrom ini masih belum bisa disembuhkan hingga sekarang meski ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala dengan cara terapi.

  1. Sindrom Othello

Sindrom othello merupakan kondisi dimana seseorang merasa dikhianati oleh pasangannya meski tidak ada sesuatu hal yang bisa membuktikan hal tersebut atau dengan kata lain memiliki kepribadian impulsif. Hal ini melebihi dari cemburu biasa sebab penderita akan terus menerus memeriksa pasangan, menguntit, menginterogasi tentang keberadaan dari pasangan dan bahkan dalam kasus ekstrem bisa menimbulkan kekerasan.

  1. Sindrom Ekbom

Sindrom ekbom adalah kelainan yang menyebabkan seseorang berpikir jika di dalam tubuh mereka sudah dipenuhi dengan parasit sehingga seringkali penderita akan menghubungi pengendalian hama atau dokter kulit dibandingkan dengan mengunjungi psikolog atau psikiater yang menjadi salah satu jenis gangguan jiwa pada manusia modern. Sindrom ini dinamai berdasarkan neurolog bernama Swedia Karl Axel Ekbom yang menulis tentang hal ini pada sekitar tahun 1930.

  1. Sindrom Ganda Subyektif

Seseorang yang menderita sindrom ganda subyektif percaya jika mereka memiliki kepribadian yang berbeda atau macam macam sifat manusia dalam kehidupan yang juga berbeda bisa berupa orang asing atau terkadang juga dari anggota keluarga. Dalam beberapa kasus, penderita sindrom ganda subyektif ini bisa menjadi marah karena seseorang sudah dianggap mencuri penampilan mereka dan menyebabkan serangan psikologis atau fisik terjadi. Sindrom ganda subyektif ini biasanya terjadi pada seseorang dengan gangguan skizofrenia atau bipolar meskipun kasusnya jarang terjadi.

  1. Sindrom Paris

Sindrom paris terjadi ketika seseorang yang berpikir tentang kota Paris, maka mereka akan mengalami depresi. Sekitar 12 turis dari ribuan turis asal Jepang yang mengunjungi kota Paris setiap tahunnya telah mengalami sindrom tersebut. Hal ini bisa terjadi karena gegar budaya yang dialami saat seseorang melihat perbedaan antara citra ideal yang dimiliki tentang sebuah kota lewat beberapa film seperti Amelie dan beberapa kota sibuk.

  1. Sindrom Dhatu

Sindrom dhatu atau neurosis seksual di Timur dianggap sebagai neurosis seksual dimana seseorang akan terobsesi sebab ia berpikir jika sudah kehilangan air mani dan tidak mengerti akan cara menghilangkan kecemasan yang sedang dialami. Sindrom ini biasanya terjadi pada pria di Asia Tenggara dan pada dasarnya memiliki latar belakang budaya yang terjadi ketika seorang pria baru bermigrasi dan harus kembali ke negara mereka.

Sindrom Lainnya

Selain beberapa sindrom dalam psikologi yang sudah kami ulas diatas, masih ada beberapa jenis sindrom dalam psikologi lainnya seperti:

  • Sindrom manusia liar: Gangguan yang terjadi antara pria berumur 30 hingga 35 tahun yang berbicara aneh dan beranggapan jika orang orang mulai berteriak tentang manusia liar dan juga lelaki liar.
  • Sindrom koro: Yang berarti kepala kura kura dimana seseorang percaya jika penis yang dimilikinya menyusut secara bertahap yang kemudian masuk ke perut sehingga membuat penderita menjadi cemas, memperlihatkan tanda tanda stress dan panik.

You may also like