Home » Gangguan Psikologi » Sindrom » 4 Cara Menyembuhkan Mythomania

4 Cara Menyembuhkan Mythomania

by Gendis Hanum Gumintang

Mythomania adalah kondisi di mana seseorang membuat kebohongan secara berlebihan sehingga dapat menyembunyikan keadaan dirinya yang sebenarnya dengan tujuan untuk memperoleh rasa senang, bangga, atau bisa juga untuk menghindari masalah yang mungkin dihadapi dengan perkataan yang sama sekali tidak sesuai. 

Kebohongan yang disampaikan oleh orang dengan sindrom mythomania berbeda dengan kebohongan yang disampaikan oleh orang biasa. Hal ini dikarenakan pada dasarnya tidak ada motif khusus penderita mythomania ketika berbohong. Namun, mereka sangat ahli ketika sedang menceritakan suatu hal sebab cerita tersebut tidak sepenuhnya khayalan, tetapi juga terdapat fakta-fakta yang mungkin didapatkan dari cerita orang lain.

Terdapat berbagai faktor penyebab munculnya gangguan mythomania, termasuk salah satunya adalah individu mengalami kegagalan besar dalam hidup yang ingin dilupakan atau dihindari, peristiwa yang sangat memalukan hingga tidak ingin diakui, atau tekanan sosial lainnya.

Meskipun demikian, sindrom ciri-ciri mythomania ini tetap dapat disembuhkan dengan berbagai upaya. Berikut adalah cara menyembuhkan mythomania yang dapat dilakukan.

1. Tetap Menemani dan Memberikan dukungan

Hal pertama yang dapat dilakukan oleh keluarga atau teman ketika mengetahui orang terdekatnya mengalami sindrom mythomania adalah jangan langsung marah atau meninggalkanya karena sudah dibohongi. Terus menerus dibohongi memang terasa melelahkan, tetapi jangan sampai membiarkan amarah menguasai diri ketika menghadapi individu dengan mythomania.

Di sisi lain, mereka juga tidak dapat sembuh begitu saja tanpa ada dukungan dari orang-orang terdekat sebagai support system. Maka dari itu, cobalah untuk lebih menjadi orang yang suportif, penuh kasih saya, tetapi tetap tegas agar tidak mudah terbawa oleh cerita bohong yang disampaikan.

Di sisi lain, keluarga juga teman dapat tetap mendengar cerita mereka, tetapi tetap ingatkan bahwa sebenarnya ia tidak perlu berbohong untuk membuat orang lain terkesan. Tidak hanya itu, tetap memberikan pendampingan pada individu yang memiliki sindrom mythomania juga akan membantu psikolog atau psikiater yang membantu penyembuham mereka.

Pasalnya ada kemungkinan penderita mythomania tetap berbohong ketika dalam proses intervensi dan keluarga atau teman bisa membantu menunjukkan fakta-fakta yang sebenarnya.

2. Tidak Dibiarkan untuk Berbohong Lebih Jauh

Selain tetap menemani dan memberikan dukungan, keluarga atau teman terdekat juga harus berupaya untuk mencegah seseorang dengan mythomania menyampaikan kebohongan. Hal ini dikarenakan mereka berbohong memang tidak untuk mendapatkan sesuatu yang pasti, tetapi orang di sekitar yang mendengarkannya lama-lama juga akan kesal bahkan menghindar jika si penderita terus berbohong.

Cara yang dapat dilakukan agar seseorang yang memiliki sindrom mythomania tidak terus berbohong adalah dengan mempertanyakan kalimat yang mereka katakan untuk menggali kebenarannya. Setelah itu, coba dorong mereka untuk menghentikan kebohongannya pada saat itu dengan cara menyampaikan bahwa kita tidak ingin melanjutkan pembicaraan kalau mereka terus-menerus tidak jujur.

3. Berkonsultasi dengan Profesional

Upaya yang paling tepat untuk mengatasi secara efektif sindrom mythomania yang dimiliki seseorang adalah berkonsultasi dengan profesional. Terlebih jika sebenarnya belum diketahui pasti apakah seseorang benar-benar memiliki sindrom ini, atau sebenarnya lebih cenderung pada gangguan psikologis lain, atau bisa juga sebenarnya memang orang ini adalah pembohong dan sering menyampaikan cerita bohong untuk mendapatkan keuntungan.

Ketika memang sudah dapat dipastikan bahwa orang tersebut memiliki sindrom mythomania, coba konsultasikan kembali mengenai tindakan penanganan yang tepat. Dengan mengantarkan individu ke psikolog atau psikiater, mereka akan mendapatkan diagnosis terhadap kondisinya.

Berdasarkan hasil diagnosis tersebut, nantinya dapat ditentukan program intervensi untuk penyembuhan sindrom mythomania ini. Akan tetapi, menghadapi individu dengan sindrom mythomania ini cenderung cukup sulit, bahkan untuk psikolog dan psikiater.

Hal tersebut dikarenakan bisa saja dalam seluruh proses yang mereka lakukan, individu tidak dapat bekerja sama secara kooperatif sebab masih terus berbohong. Kebohongan tersebut akan menyulitkan diagnosis sehingga penentuan intervensi yang tepat pun akan semakin sulit.

4. Konseling atau Psikoterapi

Setelah mendapatkan hasil diagnosis, biasanya psikolog maupun psikiater akan memberikan rekomendasi intervensi untuk seseorang yang memiliki mythomania berupa konseling atau psikoterapi. Terapi konseling merupakan intervensi yang cenderung sedang ke ringan untuk menghilangkan tingkah laku yang maladaptif (dalam hal ini kebiasaan berbohong) menjadi perilaku baru yang lebih baik.

Sedangkan pendekatan psikoterapi atau terapi berbasis psikologis adalah bentuk intervensi yang lebih dalam dengan rangkaian kegiatan yang biasanya lebih komprehensif. Dalam proses psikoterapi, terapis akan bekerja untuk membantu individu dengan mythomania agar dapat lebih adaptif ketika akan merespons masalah dan bukan dengan melakukan kebohongan.

Dalam konseling dan psikoterapi, terdapat berbagai jenis atau teknik yang bisa digunakan. Salah satu teknik yang efektif adalah cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif. Hal ini dikarenakan berbohong merupakan tindakan yang muncul dari pola pikir tertentu pada individu sehingga dengan CBT, individu dapat didorong untuk mengubah cara berpikir dan memahami situasi secara lebih rasional sehingga mengurangi perilaku berbohong.

Dengan menekankan fungsi otak dalam psikologi untuk menganalisis dan membuat keputusan, individu diharapkan dapat mengubah perilaku negatif, yakni berbohong menjadi lebih positif. Ketika hubungan antara pikiran dan perilaku negatif sudah dapat dihilangkan, maka cara berpikir dan berperilaku individu tidak maladaptif lagi.

You may also like