ICD 10 atau International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems revisi ke 10 dikenal dengan nama Klasifikasi Internasional Penyakit Revisi ke 10 (KIP/10) merupakan buku mengenai sistem pengkodean atas nama penyakit dan berbagai gejalanya, tanda – tanda atau penemuan – penemuan yang tidak normal, keluhan yang dirasakan pasien, keadaan sosial, dan eksternal, yang semuanya dapat menyebabkan cedera atau penyakit sebagaimana yang diklasifikasikan oleh WHO. ICD 10 mulai dikerjakan sejak tahun 1983 dan selesai pada tahun 1992.
ICD yang saat ini digunakan adalah ICD 10 dan merupakan sistem pengkodean mengenai diagnosa penyakit yang telah direvisi ke 10 kalinya oleh WHO. Fungsi ICD adalah untuk memuat klasifikasi dari diagnosis penyakit dengan menggunakan standar internasional yang disusun berdasarkan sistem pengkategorian dan dibuat kelompok dalam satuan penyakit yang kriterianya telah disetujui oleh pakar – pakar internasional. Dapat dikatakan bahwa ICD 10 merupakan suatu sistem penggolongan penyakit dan juga masalah kesehatan yang ditentukan melalui kriteria tertentu secara internasional. Ketahuilah juga sejarah perkembangan ICD 11 secara umum.
Sejarah Singkat ICD 10
Edisi klasifikasi internasional pertama yang dikenal sebagai Inernational List of Causes of Death diadopsi oleh International Statistical Institute pada 1893. WHO mulai mengembangkan ICD pada tahun 1948 dan menerbitkan versi ke enam yang mencakup morbiditas untuk pertama kalinya. Peraturan nomenklatur WHO pada 1967 menyatakan bahwa revisi ICD terbaru digunakan untuk menentukan statistik mortalitas dan morbiditas. ICD telah direvisi dan dipublikasikan dalam beberapa seri edisi untuk merefleksikan kemajuan dalam dunia kesehatan dan medis seiring waktu. ICD 10 disahkan pada Mei 1990 oleh majelis World Health ke 43 dan mengandung lebih dari 20 ribu jumlah kutipan artikel ilmiah dan digunakan lebih dari 100 negara di seluruh dunia.
Kegunaan dan Tujuan ICD 10
Klasifikasi ini tentunya dibuat dengan tujuan tertentu yang dapat memudahkan para dokter dari berbagai bidang ilmu penyakit untuk dapat menentukan diagnosis mengenai suatu penyakit dengan akurat. Salah satu isi dari ICD juga mencakup ilmu psikologi. Fungsi ICD 10 dalam psikologi merupakan alat untuk mengklasifikasikan berbagai penyakit dalam ilmu psikologi. Kegunaan dan tujuan ICD 10 termasuk kegunaan ICD 10 dalam psikologi yaitu untuk :
- Memungkinkan adanya pencatatan, analisis, penafsiran dan pembandingan yang berjalan secara sistematis terhadap data – data mortalitas dan morbiditas yang ada di antara berbagai negara dan wilayah, juga diantara berbagai jangka waktu tertentu.
- Menerjemahkan diagnosa penyakit dan masalah – masalah kesehatan menjadi sebuah kode alfa numerik. Kode alfa numerik ini akan memudahkan penyimpanan, pemetikan data dan analisis data dengan mudah.
- Digunakan sebagai klasifikasi diagnosa standar internasional untuk melakukan semua tujuan umum dan manajemen kesehatan. Mencakup adanya analisis umum
- Membuat indeks pencatatan atau klasifikasi penyakit dan tindakan yang dilakukan pada sarana pelayanan kesehatan.
- Memberi masukan pada sistem pelaporan untuk mendiagnosa medis
- Memudahkan penyimpanan dan pengambilan data yang berhubungan dengan diagnosis karakteristik pasien dan penyedia layanan medis.
- Membantu menentukan bagaimana bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.
- Sebagai acuan untuk penelitian epidemiologi dan klinis
- Sebagai bahan untuk analisis pembiayaan pelayanan kesehatan
- Sebagai tabulasi data pelayanan kesehatan untuk digunakan pada proses evaluasi perencanaan pelayanan medis.
Struktur ICD 10
ICD 10 merupakan klasifikasi statistik yang artinya berisi nomor – nomor terbatas dan kategori kode eksklusif yang menggambarkan konsep dari seluruh penyakit. Menurut Hatta (2013:135), ICD 10 memiliki struktur atau susunan dan daftar isi yang terdiri atas tiga volume yang mencakup ICD 10 dalam psikologi sebagai berikut:
A. Volume 1
- Pengantar
- Pernyataan
- Pusat – pusat kolaborasi WHO yang digunakan untuk klasifikasi penyakit
- Laporan mengenai konferensi internasional yang telah menyetujui revisi ICD 10
- Daftar kategori dari 3 karakter
- Daftar tabulasi penyakit dan kategori termasuk sub kategori empat karakter
- Daftar yang berisi morfologi neoplasma
- Daftar yang berisi tabulasi khusus mengenai morbiditas dan mortalitas.
- Berbagai definisi
- Regulasi mengenai nomenklatur
B. Volume 2 yang merupakan buku petunjuk penggunaan yang berisi:
- Pengantar
- Penjelasan mengenai International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems revisi ke 10
- Cara menggunakan ICD 10
- Aturan – aturan dan petunjuk pengkodean mortalitas serta morbiditas
- Presentasi statistik
- Riwayat perkembangan ICD sejak awal hingga ICD 10
C. Volume 3
- Pengantar
- Susunan indeks pada umumnya
- Seksi I berupa indeks abjad penyakit dan bentuk – bentuk cedera
- Seksi II berupa penyebab luar dari cedera
- Seksi III berupa tabel obat dan zat kimia
- Perbaikan atau ralat terhadap volume 1
Struktur dasar ICD 10 mengelompokkan data epidemiologi dan data statistik sebagai penyakit epidemik, penyakit individual dan umum, penyakit spesifik pada area tertentu, penyakit pada tahap pertumbuhan, dan cedera. ICD 10 tersusun dari 21 bab yang ditandai dengan angka – angka romawi berikut ini:
- Bab I – XVII untuk penyakit dan morbiditas
- Bab XVIII untuk gejala, tanda, penemuan klinis abnormal dan penemuan laboratoris
- Bab XIX untuk perlukaan, keracunan, juga keadaan lain yang disebabkan oleh faktor eksternal
- Bab XX untuk faktor luar dari mortalitas serta morbiditas
- Bab XXI untuk faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan dan juga alasan yang membuat kontak dengan pelayanan kesehatan
- Bab XXII berisi kode untuk penggunaan khusus
Tata Laksana ICD 10
Langkah – langkah dasar yang harus dilakukan sebagai tata laksana atau prosedur penggunaan ICD 10 menurut Hatta, termasuk ICD 10 dalam psikologi yaitu sebagai berikut:
- Tentukan tipe pernyataan yang akan dibuat kodenya, lalu bukalah Volume 3 Alphabetical Index atau kamus. Apabila pernyataan tersebut adalah istilah suatu penyakit atau cedera dan kondisi lain yang terdapat pada Bab I hingga XIX di Volume 1, maka dapat digunakan sebagai istilah utama yang menjadi panduan untuk menelusuri istilah yang sedang dicari pada bagian 1 indeks didalam volume 3. Apabila pernyataan adalah penyebab luar dari cedera yang ada di Bab XX Volume 1, maka kodenya bisa dicari pada seksi II di Indeks Volume 3.
- Kata panduan untuk penyakit dan cedera biasanya berupa kata benda yang dapat memaparkan kondisi patologis penyakit tersebut. Kata benda anatomi, kata sifat atau kata keterangan sebaiknya tidak digunakan sebagai kata panduan. Beberapa kondisi tertentu dapat diekspresikan sebagai kata sifat yang menggunakan nama penemu dan tercantum di dalam indeks sebagai istilah utama.
- Baca petunjuk dengan seksama dan ikuti catatan petunjuk yang muncul di bawah istilah yang akan dipilih pada volume 3.
- Istilah yang terdapat pada tanda kurung setelah istilah utama perlu dibaca dengan seksama. Sedangkan adanya istilah lain yang ada di bawah istilah utama dengan tanda minus atau idem dapat mempengaruhi nomor kode sehingga harus memperhitungkan kata – kata diagnostik juga.
- Rujukan silang perlu diikuti secara hati – hati dan juga perintah see dan see also yang terdapat di dalam indeks.
- Lihat daftar tabulasi pada volume 1 untuk mendapatkan nomor kode yang paling tepat. Perhatikan kode tiga karakter di indeks dengan tanda minus di posisi keempat yang artinya bahwa bahan isian untuk karakter keempat ada di dalam volume 1 dan berupa posisi tambahan yang tidak ada di dalam indeks volume 3.
- Perhatikan perintah untuk memberikan kode tambahan dan aturan cara penulisannya serta penggunaannya dalam pengembangan indeks penyakit dan sistem pelaporan morbiditas dan mortalitas.
- Ikuti petunjuk pada padoman inclusion dan exclusion pada kode yang dipilih atau pada bagian bawah suatu bab, blok, kategori atau sub kategori.
- Tentukan kode yang dipilih lalu lakukan analisis kuantitatif serta kualitatif untuk data diagnosis yang telah diberi kode. Gunanya untuk memastikan kesesuaiannya dengan pernyataan dokter tentang diagnosis utama yang ada di berbagai formulir rekam medis pasien dan menunjang aspek legalitas dari rekam medis tersebut.
Sistem pengkodean ICD 10
Revisi ICD 10 termasuk lebih dari 68.000 kode diagnostik, dibandingkan dengan 13.000 kode dalam ICD 9. Sebagai tambahan, kode ICD 10 termasuk dua kali kategori lebih banyak, mengandung tiga sampai tujuh digit, sedangkan ICD 9 hanya mengandung tiga sampai lima digit. Peningkatan jumlah dan perluasan kode ICD 10 akan memungkinkan pengkodean yang lebih spesifik. Ketahuilah juga mengenai jenis – jenis kematangan dalam psikologi pendidikan, jenis perilaku manusia dalam psikologi, gaya komunikasi dalam psikologi.
Karakter pertama dari struktur ICD 10 harus berupa karakter alpha, termasuk huruf U. Huruf kedua dan ketiga berupa numerik dan karakter empat hingga tujuh bisa menjadi kombinasi dari karakter numerik dan alfa. Ketiga karakter pertama mengkategorikan cedera dan yang keempat hingga keenam menggambarkan penyebabnya dengan sangat detil, lokasi anatomis dan seberapa parah tingkat cedera atau penyakit. Karakter ketujuh merupakan suatu ekstensi dan digunakan untuk mengklasifikasikan suatu tindakan perawatan. Ketahuilah juga beberapa gejala psikis pada manusia abnormal, gangguan kognitif dalam psikologi abnormal, dan gangguan tidur dalam psikologi abnormal.
ICD merupakan suatu susunan yang sangat penting karena digunakan untuk menerjemahkan diagnosa penyakit dan juga masalah kesehatan yang berupa kata – kata menjadi kode alfa numerik yang akan memberi kemudahan pada proses penyimpanan, mendapatkan data – data kembali dan juga melakukan analisa data. ICD 10 dalam psikologi juga digunakan oleh para ahli psikologi, perawat, pengkode, manager informasi kesehatan dan profesional kesehatan lain untuk membantu mereka dalam menyimpan dan menarik informasi diagnostik. Catatan ICD juga digunakan dalam kumpulan mortalitas nasional dan statistik morbiditas, karena itu sangat penting bagi para ahli untuk menguasai cara menggunakan ICD 10.