Dalam teori psikologi kepribadian, dijelaskan beberapa kepribadian-kepribadian pada manusia yang mana memiliki karakteristik dan ciri-cirinya masing masing seperti Kepribadian Narsistik dan jenis kepribadian lainnya. Salah satu jenis kepribadian yang ada adalah kepribadian impulsif. Yang dimaksud dengan impulsif dalam istilah psikologi adalah menunjukkan pada individu yang terlibat serta melibatkan diri ke dalam bentuk reaksi perilaku yang mana dilakukannya tanpa adanya pemikiran terlebih dahulu. Sehingga dapat dikatakan jika perilaku nya tersebut terjadi secara tidak sadar atau refleksi.
Individu tersebut tidak akan mampu dalam mengendalikan ataupun menekan hasrat dalam dirinya untuk merespon rangsang yang ada. Mereka secara tak sadar akan lebih mengedepankan naluri semata saja dibandingkan dengan pemikiran yang ada. Dirinya terdorong untuk melakukan sesuatu yang memiliki kecenderungan yang mana mengarah dalam sebuah perbuatan.
Individu dengan kepribadian impulsif terkadang tidak menyadari namun perilaku nya tersebut akan menjadi perilaku sadar yang mana tidak bisa dikendalikan oleh dirinya sendiri. Impulsif membuat individu akan cenderung reaktid pada rangsang tanpa didasarkan pemikiran relatif serta koreksi diri. Sehingga dirinya akan sangat sulit untuk berdiskusi meskipun dengan dirinya sendiri ataupun diskusi secara personal. Hal ini lah yang mencirikan jika individu tersebut memiliki EQ ( tingkat pengendalian emosi ) yang rendah meskipun kecerdasan intelektualnya (IQ) cukup tinggi.
Kepribadian impulsif yang termasuk ke dalam jenis-jenis kepribadian dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang mana dapat berubah secara tiba-tiba bahkan diluar rencana. Atau dapat pula dikatakan sebagai sebuah sikap yang mana dilakukan tanpa adanya alasan yang kuat. Bahkan pada umumnya, sikapnya tersebut tergolong irrasional.
Kepribadian impulsif dapat dikatakan positif maupun negatif. Jika seseorang tersebut terlalu sering memperlihatkan sikap impulsifnya, maka tentu saja akan memberikan dampak negatif dengan menimbulkan beragam masalah dalam kehidupannya sendiri. Namun jika hal ini dilakukan sesekali maka dampaknya akan positif. Bersikap impulsif sesekali akan membuat kehidupan anda menjadi lebih baik.
Penyebab
Seseorang dapat memiliki kepribadian impulsif dikarenakan beberapa faktor-faktor pendukung di dalamnya. Biasanya hal ini dikarenakan karena sikap repulsif yang mana disebbakan lemahnya pendirian seseorang. Biasanya hal ini seringkali terjadi pada wanita maupun anak-anak. Namun meskipun begitu bukan berarti kaum pria tidak dapat memiliki tipe kepribadian manusia ini.
Ciri-Ciri
Berikut ini ciri-ciri kepribadian impulsif yang dapat diperlihatkan melalui contoh-contoh di bawah ini:
A. Mudah terpengaruh dengan hal yang tidak perlu
Misalnya saja ada seorang ibu rumah tangga. Seminggu sekali dirinya berbelanja ke pasar modern ataupun swalayan terdekat. Semua kebutuhan-kebutuhan sehari-hari sudah tercatat dengan baik. Namun ketika sudah mencapai tempat tujuan, ibu rumah tangga tersebut malah membeli barang-barang yang ada di luar kebutuhan hanya karena melihat barang lain yang lebih menarik untuknya. Pembelian di luar rencana ini lah yang dapat diciri-cirikan sebagai kepribadian impulsif namun yang masih dalam tahap ringan.
B. Mudah Berspekulasi dan Terjebak dalam Ilusi Sendiri
Kemudian Misalnya A adalah tetangga anda, semula sikapnya sangat baik kepada anda. Namun beberapa waktu kemudian sikapnya berubah menjadi acuh tidak acuh. jangankan untuk menyapa, mengucapkan selama pagi, siang, ataupun malam tak pernah dilakukannya. Bahkan anda juga tak pernah mengetahui alasan yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Untunglah anda mengetahui alasannya tersebut dari pihak C, yang merupakan pihak dimana si A bercerita kepada si C. Ternyata sikapnya ini dikarenakan pikirannya yang mengira anda membeli banyak sekali barang-barang baru dikarenakan anda korupsi sesuatu hal. Padahal semua barang yang anda beli merupakan barang yang dibeli dengan uang halal. Ciri-ciri ini dapat memperlihatkan sikap impulsif dalam tahap sedang.
E. Tidak Mudah Mengontrol Emosi
Terdapat seorang mahasiswa yaitu D dan E yang mana saling bersahabat satu sama lainnya. Awalnya mereka tapak sangat akur, bahkan dimana ada D akan selalu ada E. Namun suatu ketika E menjadi seringkali marah-marah pada D. Bahkan ketika ditanyakan alasannya sekalipun, E tidak pernah memberikan alasan yang pasti mengenai perubahan sikapnya tersebut. Bahkan terkadang memang tidak ada alasan penting sama sekali mengenai perubahan sikapnya tersebut. Permisalan ini memperlihatkan ciri ciri kepribadian impulsif yang berat.
Cara Mengatasi
Lalu bagaimana cara untuk mengatasi kepribadian impulsif yang terlalu berlebihan? Anda bisa mencoba untuk terus berlatih tentang sikap disiplin sesuai dengan rencana semula. Latihan-latihan yang anda lakukan tersebut harus lah didukung dengan alasan yang kuat. Kenapa anda harus melakukan hal ini ataupun hal itu. Anda harus memiliki penalaran yang kuat yang memang masuk akal dan rasional. Sehingga setiap hal yang anda lakukan memiliki alasan serta tujuan yang jelas dan tentunya ada manfaat di dalamnya.
Nah itu tadi penjelasan mengenai kepribadian impulsif yang dijelaskan ke dalam teori psikologi kepribadian. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk anda.