Home » Ilmu Psikologi » 10 Jenis Jenis Emosi yang Mengganggu Kesehatan Mental

10 Jenis Jenis Emosi yang Mengganggu Kesehatan Mental

by Arby Suharyanto

Dalam keseharian, manusia bahkan tak bisa mengelak untuk tidak melibatkan jenis emosi dalam setiap tingkah lakunya. Namun, tak melulu membangun, kadang jenis emosi tertentu justru dapat merusak kesehatan mental diri sendiri. Berikut 10 Jenis Jenis Emosi yang Mengganggu Kesehatan Mental.

1. Menyalahkan Diri

Ini adalah salah satu jenis bentuk jenis emosional sehari hari yang paling umum. Sobat akan bertingkah menghukum diri sendiri, merasakan penderitaan, dan rasa sakit. Situasi ini dapat terjadi di tempat kerja, rumah, komunitas, atau bahkan dengan pasangan Anda. Rasa bersalah ini akan menyebabkan rasa khawatir dan kecemasan yang mengganggu kesehatan Anda. Baca juga mengenai : pentingnya olahraga untuk kesehatan mental

2. Meragukan Kewarasan Diri

Ini adalah bentuk jenis emosi di mana individu membuat orang lain percaya bahwa dirinya delusional dan harus berkonsultasi dengan psikolog. Individu ini merasa lemah dan penuh keraguan. Ini skenario sempurna untuk bisa bertindak sesuai keinginan dan memanfaatkan orang tersebut. Baca juga mengenai : dampak prostitusi bagi kesehatan mental wanita

Apa yang membuat manipulasi jenis ini berbahaya adalah sulit untuk diidentifikasi dan biasanya dilakukan oleh individu yang sangat dekat dengan orang tersebut. Meragukan kewarasan diri ini ini dapat membuat Sobat meragukan persepsi tentang realitas. Itu membuat Sobat meragukan segalanya dan Sobat akan kehilangan orientasi, frustrasi, dan berujung pada gangguan kesehatan mental. Baca juga mengenai : alasan kenapa bernostalgia bisa menyehatkan mental

3. Overprotektif

Ini adalah situasi paling umum dalam hubungan intim. Tetapi juga terjadi dalam hubungan antara orang tua dan anak anaknya. Dalam jenis emosi ini, salah satu pihak akan merasa dominan dan sebagai pelindung bagi yang lainnya. Baca juga mengenai : alasan pentingnya keluarga dalam menjaga kesehatan mental

Ini adalah hal yang alami namun dalam taraf yang berlebihan akan menyebabkan ketergantungan beracun. Yakni saat korban tidak memiliki kendali atas keputusan atau hidup mereka dan sepenuhnya dikendalikan oleh orang lain. Baca juga mengenai : alasan tidak boleh mengabaikan gangguan mental

4. Menghindari Masalah

Dengan menolak menghadapi masalah, maka Sobat akan menerita banyak ketegangan. Seiring berjalannya waktu, ketegangan mulai terbentuk. Karena itu, jika Sobat berpikir ada sesuatu yang perlu Sobat bicarakan, lakukanlah. Jangan ditunda untuk nanti nanti atau menghindarinya. Akhiri situasi.

5. Benci

Lawan dari cinta adalah benci. Itu berarti manusia yang merasakan jenis emosi berupa kebencian akan merasakan ketidak sukaan kepada hal – hal yang tidak membuatnya bahagia, mendatangkan kesedihan, atau menyakiti dirinya.

Jenis emosi ini akan dapat mempengaruhi tanggapan individu terhadap suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Selain mempelajari jenis emosi, ketahuilah juga bahwa ada bidang psikologi sosial yang bisa dipelajari dan juga kajian tentang kognitif, afektif, dan psikomotorik dari Bloom.

6. Takut Berlebihan

Salah satu jenis emosi yang kerap dirasakan adalah takut. Ketika merasa terancam atau berada pada suatu situasi yang gawat, individu akan merasa takut karena merasa bahwa situasi itu dapat membuat dirinya tersakiti secara mental dan fisik. Namun rasa takut ini juga dapat memberikan manfaat bagi manusia, karena dapat membuat individu menjauhi bahaya dan merasakan inisiatif untuk memberikan perlindungan atau mencari perlindungan. Ada bebearpa bidang lain dalam psikologi, antara lain adalah psikologi diagnostik dan psikologi kepribadian.

7. Marah

Ketika sesuatu kehendak  atau harapan individu terhadap suatu hal tidak terpenuhi karena adanya hambatan tertentu, maka bisa saja jenis emosi alami yang muncul adalah rasa marah. Misalnya, merasa diperlakukan tidak adil oleh orang lain. Bila tidak dikendalikan, rasa marah ini dapat menjadi destruktif dan merusak diri sendiri serta orang lain.

Hal ini penting dilakukan sejak masih berusia dini, contohnya mencari cara mengatasi anak pemarah agar tidak berlanjut menjadi seorang yang tidak bisa mengendalikan amarahnya. Karena itulah individu perlu memiliki pengendalian diri yang kuat untuk mengelola amarahnya sendiri. (baca: Persepsi dalam Psikologi)

8. Malu Berlebihan

Perasaan ini akan timbul ketika individu merasa telah melakukan suatu perbuatan yang tercela atau mempertaruhkan harga dirinya. Individu bisa merasa malu apabila ia tahu bahwa perbuatannya itu adalah suatu hal yang buruk dan tidak etis, serta takut bahwa perbuatannya itu akan diketahui umum.

Ada sisi positif dari perasaan malu, yaitu bisa memberikan ciri kepribadian yang positif dengan mencegah individu melakukan perbuatan yang salah seperti bermaksiat dan berbuat dosa. Ada beberapa tipe kepribadian manusia, yaitu salah satunya adalah kepribadian ambivert dan kepribadian ganda.

9. Dengki

Rasa dengki adalah jenis emosi yang dimiliki oleh banyak orang, hanya kadarnya berbeda – beda setiap orang. Yang membedakan adalah kemampuan orang untuk mengelola perasaan negatif berupa dengki di dalam dirinya sehingga tidak menguasai seluruh tindakan serta sifatnya. Dengki muncul apabila merasa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain, rasa mencintai apa yang menjadi milik orang lain dan mengharapkan bahwa hal itu akan menjadi miliknya juga. Dengki juga bisa timbul karena tidak suka melihat kesuksesan orang lain dan berharap dirinya lah yang menjadi nomor satu. (Baca: Teori Psikologi Kepribadian)

10. Cemburu dan Sedih Berlebihan

Ketika individu merasa cintanya tersaingi terhadap suatu objek tertentu, maka hal itu akan melahirkan perasaan cemburu dan semangat untuk bersaing memperlihatkan yang terbaik kepada objek cintanya. Jenis emosi ini termasuk kepada perasaan yang menggelisahkan karena pada umumnya orang yang merasa cemburu tidak akan memperlihatkan perasaannya namun hanya menyimpannya dalam hati, karena anggapan bahwa memperlihatkan perasaan cemburu adalah perasaan yang memperlihatkan kelemahan individu. Sehingga ia akan gelisah sebelum dapat mengatasi rasa cemburunya tersebut. (baca: Konsep diri dalam Psikologi)

Sedih adalah jenis emosi yang dirasakan ketika individu mengalami hal yang mengecewakan dan menyakiti hatinya. Juga mengalami kehilangan sesuatu yang disayangi atau dicintai, misalnya ketika putus cinta atau mengalami kematian orang terdekat. Rasa sedih bisa meliputi duka cita, depresi jika mengalami kesedihan dalam waktu lama. Individu yang memiliki kecerdasan jenis emosional dalam psikologi akan mampu mengelola rasa sedihnya sebelum mencapai tahap depresi.

Beberapa jenis jenis emosi ini mampu dirasakan oleh semua orang di seluruh dunia terlepas dari latar belakang dan budayanya, namun pengalaman merasakan jenis emosi ini merupakan hal  – hal yang benar – benar subjektif. Pengalaman pribadi terhadap jenis emosi yang dirasakan ketika mengalami suatu kejadian akan membedakannya dengan jenis emosi yang dirasakan oleh orang lain pada situasi yang sama. (baca: Cabang Cabang Psikologi)

Contohnya, ketika orang sedang marah, tingkat kemarahannya bisa berbeda – beda antara satu orang dengan lainnya. Begitu juga ketika sedang terkejut, orang yang lebih berpengalaman mungkin saja akan merasakan tingkat keterkejutan yang lebih ringan daripasa seorang yang tidak berpengalaman sama sekali. Seorang manusia jarang mengalami bentuk jenis emosi yang murni, melainkan selalu berupa campuran antara berbagai jenis emosi tergantung dengan situasi yang dialami.

Nah sobat, jangan lupa jaga diri, jaga hati, jaga jenis emosi. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

You may also like