Pasif-Agresif mungkin kedua sifat yang berlawanan dan juga tidak bisa disamakan. Namun lucunya Teori Sikap Dalam Psikologi pasif dan agresif ini masuk kedalam sebuah pembelajaran. Dimana istilah ini menjadi sebuah gangguan yang ternyata menggunakan istilah sejak pertama kali setelah terjadi perang dunia ke-II untuk bisa menjelaskan sikap tentara yang diam-diam menentang otoritas ataupun pemimpin mereka di pasukan tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa pasif-agresif diambil dari sebuah sikap dimana mereka menolak namun dengan cara tidak langsung.
Mungkin pasif agresif mirip dengan Gangguan Kepribadian Menghindar atau Gangguan Kepribadian Ambang. Namun perbedaannya adalah Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif merupakan sebuah kondisi membahayakan dimana seseorang tampaknya secara aktif terlihat sesuai dengan keinginan dan juga kebutuhan orang lain, namun mereka justru melawan dengan cara pasif.
Penyebab
Gangguan ini belum memiliki sebab asal yang jelas, namun pada kasus umumnya. Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Selain itu juga pengaruh dari lingkungan sekitar yang memaksa membentuk seperti itu.
Gejala
Adapun beberapa gejala gangguan pasif agresif adalah :
1. Non-Komunikasi
Dimana penderita tidak mau melakukan komunikasi. Hal ini karena mereka merasa bahwa orang lain berbeda dengan mereka, meskipun secara langsung penderita terlihat mendukung apa yang orang lain atau orang sekitar lakukan. Namun hal ini tak jarang membuat mereka seperti terkena Gangguan Kepribadian Antisosial.
2. Menghindari
Sebagian orang mungkin terlihat menghindar ataupun mengabaikan ketika mereka sedang marah ataupun merasa kesal. Seharusnya setiap orang akan lebih baik jika bisa menyatakan bahwa anda sedang marah dibanding menghindar dan akhirnya masalah tidak pernah terselesaikan.
3. Sering Menunda Tugas
Orang yang memiliki gangguan pasif-agresif seringkali bermasalah dengan tugas ataupun sejenisnya. Percaya atau tidak mereka justru lebih memilih tidak mengerjakan tugas dibandingkan bertemu orang lain yang nyatanya terlibat permasalahan dengan anda. Jika hal ini dirasakan selalu anda lakukan maka kemungkinan anda mengalami pasif-agresif disorder.
Gejala lain (4-7)
Selain 3 gejala diatas, terdapat pula gejala yang dapat dikenali bila seseorang terkena gangguan kepribadian pasif agresif, antara lain:
- Menghalangi atau sengaja mengulur-ulur waktu dan mencegahsuatu perubahan
- Ambiguitas menjadi samar, tidak jelas, tidak sepenuhnya terlibat dalam percakapan
- Merajuk bersikap diam, murung, cemberut dan marah untuk mendapatkan perhatian.
- Mengabaikan pendapat orang lain dan menganggap bahwa pendapat orang lain tidak akan merubah apapun keputusan dan sikap anda pada mereka
Cara Mengatasi Gangguan Pasif-Agresif
Setelah mengetahui gejala dari gangguan kepribadian pasif-agresif, berikut ini terdapat cara mudah untuk mengatasi gangguan jiwa ringan tersebut, antara lain:
1. Berpikir sebelum bertindak
Sebenarnya hal pertama yang bisa ditangani ketika seorang mengalami gangguan pasif agresif adalah jika anda selalu berpikir sebelum bertindak merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan untuk meredakan rasa kesal dan juga keinginan untuk marah pada orang lain. Padahal mereka tidak memiliki salah apapun ataupun anda emosi karena hal lain.
Baca juga :
Logika yang dijabarkan tadi mungkin terlihat sederhana ataupun tampak mudah dilakukan. Tetapi prakteknya sangat sulit dan tidak biasa, dimana jarang orang melakukan apapun dengan berpikir terlebih dahulu. Agar lebih mudah untuk dilakukan yaitu menciptakan sendiri mantra khusus dalam melatih kebiasaan berpikir.
2. Belajar untuk menerima emosi yang bergejolak
Ketika seseorang yang pasif-agresif mengalami kesulitan,maka mereka akan meluapkan rasa kesalnya dengan marah namun dengan cara yang salah. Gangguan pasif agresif memang sulit mengendalikan emosi layaknya emosi negatif seperti duka, kekecewaan, atau amarah. Itu sebabnya anda harus memilih untuk tidak menunjukan secara langsung, padahal menunjukanpun tidak ada salahnya dan lebih baik untuk bisa mengurangi emosi yang bergejolak dan juga mengurangi gangguan anda. Tidak mudah, anda juga bisa memulai dengan cara mencurahkan isi hati pada sahabat yang Anda percaya ataupun bisa mencari bantuan profesional seperti konselor dan psikolog.
3. Jujur dalam mengutarakan maksud dan perasaan Anda
Jujur merupakan cara ampuh selanjutnya yang bisa dilakukan untuk bisa mengurangi gangguan pasif-agresif dimana anda tidak perlu menemukan pertengkaran atau konflik dulu dan menghindar ketika terjadi pertengkaran. Anda harus bisa mengurakan dan berkomunikasi meskipun maksud dan tujuan terkadang tidak tersampaikan dengan baik dan lengkap. Namun ketika anda menyampaikan informasi setengah-setengah juga itu tidak baik. Baiknya lakukan hal yang ringan namun dilakukan secara lengkap dan keseluruhan.
Baca juga :
4. Ekspektasi seringkali berbeda
Seringkali penderita gangguan pasif-agresif merasa terganggu dengan adanya ekspektasi yang telah mereka bangun dan gagal karena tidak sesuai dan mereka mengatakan bisa menerima namun sayangnya mereka ujungnya tidak bisa menerima hal tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mereka memendam kekesalan dan ketidaksesuaian. Baiknya utarakan bahwa keinginan anda ini dan juga dengarkan keinginan orang lain.
Jika anda penderita sebenarnya siapapun bisa mengubah perilaku tersebut. Terutama jika ada motivasi yang sangat kuat dan juga bisa menghasut diri anda. Biasanya perilaku ini muncul perlahan mulai dari kecil dan semakin lama semakin berkembang. Apabila seorang anak tumbuh dengan ancaman atau hukuman setiap kali ia menunjukkan emosi negatif,maka ia akan mencoba untuk memendam perasaan dan mencoba menghindari pertengkaran karena tidak pernah didengarkan. Nah hal ini tentu akan membahayakan, sehingga untuk anda yang sekarang menjadi orang tua baiknya hindari sistem pengajaran seperti ini.
Baca juga :
Demikian penjelasan terkait gangguan kepribadian pasif agresif yang merupakan salah satu gangguan kepribadian tingkat ringan Akan lebih baik semakin cepat dikenali semakin cepat pula untuk diatasi. Semoga bermanfaat.