Anak yang pintar dan cerdas tentunya menjadi kebanggaan orang tua, karena itulah setiap orang tua pastinya memimpikan untuk memiliki anak yang cerdas. Anak yang cerdas juga akan menjadi sumber kekaguman orang lain kepada kita. Untuk mendapatkan anak yang cerdas, banyak orang tua yang mau melakukan apa saja dan mencari berbagai ilmu serta teori agar bisa membimbing anak mengembangkan kecerdasannya. Akan tetapi banyak orang tua yang masih menyamakan kecerdasan anak dengan pencapaian secara akademis.
Padahal, cerdas tidak harus selalu berarti memiliki nilai – nilai tinggi dan mendapatkan ranking tertinggi di sekolah. Kecerdasan anak tidak hanya berarti secara kognitif melainkan bisa juga berarti banyak aspek dalam perkembangan anak. Saat ini seorang anak disebut cerdas apabila ia berhasil mengembangkan kecerdasan intelektualnya secara menyeluruh, dan itu meliputi aspek kognitif serta emosional. Cerdas hanya dalam satu aspek akan membuat anak menjadi tidak seimbang dalam pertumbuhan mentalnya dan juga psikologisnya.
Mencerdaskan Si Kecil Secara Menyeluruh
Ada banyak hal yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh orang tua jika ingin anaknya menjadi anak cerdas sepenuhnya. Orang tua dapat melakukan berbagai hal berikut untuk mencerdaskan si buah hati:
1. Memberi Gizi Cukup
Menurut beberapa penelitian, anak usia dini yang banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan makanan olahan atau yang berpengawet memiliki tingkat IQ yang lebih rendah daripada anak – anak yang mempunyai pola makan sehat dari orang tuanya seperti ikan, sayuran, buah – buahan dan juga mengikuti pola makan yang teratur. Dengan asupan makanan yang baik, anak akan mempunyai daya ingat dan konsentrasi lebih baik pula. Gizi buruk dapat menjadi penyebab lemah mental pada anak.
2. Biasakan Membaca Buku
Kegiatan membaca akan memberi banyak manfaat pada anak, antara lain mengasah keterampilan berbahasa, kemampuan memusatkan perhatian dan mengasah daya khayak anak. Hal ini terutama akan berkembang apabila anak mulai diperkenalkan pada kegiatan membaca di usia dini, dan terlihat efeknya ketika anak mulai bersekolah.
3. Mengamati gaya belajar anak
Tidak semua anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Masing — masing anak adalah unik karena itu mereka akan memiliki gaya tersendiri yang paling sesuai untuk menyerap pelajaran dan berbagai hal di sekelilingnya. Perhatikanlah apakah anak termasuk pembelajar visual, auditori, ataukah kinestetik yaitu artinya belajar melalui penglihatan, pendengaran, dan gerakan. Hal ini berguna untuk cara mengetahui bakat anak sejak dini.
3. Membangun kecerdasan emosi anak
Kecerdasan emosi seseorang tidak kalah pentingnya dibanding kecerdasan kognitif yang dinyatakan melalui tingkat IQ anak. Pentingnya kecrdasan emosi akan memer dukungan pada kemampuan kognitif dan sosial anak. Orang tua perlu membangun kecerdasan emosi anak sejak ia berusia dini agar anak menjadi cerdas secara emosional pula.
4. Memperkenalkan anak dengan bahasa asing
Mempelajari bahasa lain selain bahasa ibu akan mendorong kemampuan kognitif anak yang lebih baik, juga mendorong kreativitas anak lebih efektif lagi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa anak yang pintar berbahasa juga akan terdorong kecerdasannya dalam bidang sains dan matematika, kemampuan memecahkan masalah dan cara berpikir kreatif.
5. Mengenalkan kesenian
Anak yang diperkenalkan kepada seni akan mempunyai perkembangan yang lebih baik dalam bidang bahasa, daya ingat, verbal, matematika dan tingkat IQ nya. Seni tersebut antara lain , musik, kerajinan tangan, seni lukis dan lain – lain. Cobalah untuk mengarahkan anak kepada salah satu bidang seni yang kelihatannya akan disukainya.
6. Beri anak kesempatan bermain
Dunia anak lekat dengan kegiatan bermain, karena itu anak perlu diberi ruang gerak yang dapat merangsang imajinasinya. Untuk itu, tidak perlu memberikan mainan yang mahal. Kreativitas Anda sebagai orang tua justru dituntut untuk memberikan pengalaman bermain yang unik bagi anak, dengan tetap memberikan pengawasan yang memadai ketika anak sedang bermain sambil memberikan cara melatih mental anak agar berani dengan bermain sesuai usianya.
7. Berbicaralah dengan cerdas
Usahakanlah untuk berbicara kepada anak dengan pola kalimat yang jelas untuk membantu kemampuan anak berbahasa. Gunakan kata – kata atau kalimat yang cerdas dan mudah dimengerti oleh anak untuk membiasakan anak berpikir secara terstruktur dan tersusun. Usahakan untuk berbicara dengan anak menggunakan kalimat yang baku agar anak mudah untuk mengerti adanya pola dan konsep dalam suatu kalimat, untuk mendukung perkembangan bahasa anak usia dini.
8. Membacakan cerita atau mendongeng untuk anak
Kegiatan mendongeng seringkali diabaikan oleh para orang tua karena merasa tidak ada hubungannya dengan kemampuan akademis anak. Mendongeng atau membacakan cerita akan mendorong anak untuk mengembangkan daya imajinasinya, sebab ia akan selalu berusaha membayangkan apa yang sedang diceritakan atau didongengkan kepadanya, menebak rupa tokoh – tokoh dalam cerita, latar belakang setiap cerita, dan lain – lain.
9. Memutarkan lagu
Kegiatan mendengarkan lagu akan menjadi saat santai yang cocok untuk seorang anak. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa musik dapat menjadi sarana untuk mencerdaskan anak bahkan sejak masih dalam kandungan, terutama musik klasik.
10. Luangkan waktu dengan anak
Menyediakan wakktu dengan anak sangat berguna untuk mengembangkan sisi emosional dan psikologisnya. Sesibuk apapun orang tua dalam mencari nafkah, sebaiknya usahakan untuk meluangkan waktu sejenak agar bisa mendapatkan kebersaman dengan anak. Dengan begitu, anak akan mendapatkan perkembangan sisi psikologis yang cukup seimbang dengan sisi akademisnya.
11. Menjaga kesehatan anak
Tidak kalah penting adalah untuk selalu memastikan bahwa anak dalam keadaan sehat dan bugar.Antara lain memastikan asupan makanannya, kebiasaan makan anak, memberikan vitamin, dan juga kebiasaaan lain yang dapat membuat tubuh anak tetap sehat.
12. Perhatikan asupan makanannya
Anak tidak akan menjadi cerdas apabila ia lebih senang mengonsumsi makanan tidak sehat daripada memakan makanan yang mengandung gizi sempurna. Hal ini seringkali luput dari pengamatan orang tua, entah karena sibuk bekerja di luar rumah ataupun orang tua yang tidak ingin mendengar kerewelan anak lalu membiarkan anak makan apa yang disukainya saja.
13. Berikan mainan yang menunjang
Tidak semua mainan bisa mendorong sisi kreativitas anak dan membuatnya lebih cerdas, ada pula yang berbahaya dan memberi pengaruh buruk pada anak. Saat ini sudah banyak produsen mainan edukatif yang bisa dipilih untuk mendapatkan mainanyang menunjang perkembangan otak anak.
14. Batasi anak untuk menonton televisi
Televisi tidak hanya membuat anak menjadi tenang namun juga membawa efek negatif apabila anak terlalu lama menontonnya. Salah satu efeknya anak bisa menjadi kecanduan dan lupa untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebaiknya beri batasan untuk anak menonton televisi agar ia masih punya waktu untuk kegiatan lainnya.
15. Batasi anak untuk bermain gadget
Gadget yang semakin canggih sekarang dengan mudah menarik perhatian anak – anak dan membuat mereka sulit lepas alias kecanduan. Jikapun orang tua ingin memberi permainan tersebut kepada anak, batasi waktunya dan buat perjanjian terlebih dulu dengan anak untuk berapa lama waktu mereka diizinkan bermain.
16. Tentukan waktu belajar anak
Anak perlu memiliki waktu untuk belajar disamping waktu untuk bermain, karena ia juga perlu mengasah otaknya agar tidak melupakan apa yang telah dipelajari. Tentukan jadwal belajar anak setiap hari dan beri pendampingan ketika anak sedang belajar.
17. Jaga hubungan antar anggota keluarga
Kecerdasan emosional dan mental anak juga tidak kalah pentingnya, karena itu sangat baik jika anak hidup dalam lingkungan yang harmonis dan aman. Jagalah suasana yang kondusif dan harmonis antar anggota keluarga untuk mendukung kecerdasan emosional anak dan menghindari dampak anak sering dimarahi.
18. Hindari keributan
Melihat keributan setiap hari pun tidak baik untuk perkembangan mental dan emosional anak. Tidak hanya dari anggota keluarga, anak pun perlu merasa aman dari lingkungan sekitarnya secara emosional. Jauhkan anak dari lingkungan yang tidak sehat, lingkungan yang membuatnya merasa tidak aman secara mental. Dampak kekerasan terhadap anak yang dilihatnya dari lingkungan sekitar bisa menjadi fatal dan merusak mentalnya.
19. Tentukan jam tidur anak setiap harinya
Tidur merupakan hal yang sangat penting bagi anak karena ketika tidurlah otak anak mulai berkembang. Otak yang berkembang dengan baik akan menentukan juga kepada kecerdasan anak. Selain itu, menentukan jadwal tidur tetap anak juga akan mengajarkan disiplin kepada anak secara efektif sejak kecil.
20. Ajak anak mengenal alam
Mengenal alam dan lingkungan sekitar bisa menjadi proses pembelajaran yang sangat baik untuk anak dan berdampak positif terhadap perkembangan kecerdasannya. Ajaklah anak sesekali ke alam terbuka dan beri tahukan kepadanya mengenai segala sesuatu yang ada di alam tersebut.
21. Perkenalkan anak kepada agama
Memperkenalkan anak kepada agama merupakan langkah utama untuk meletakkan dasar dan pedoman hidup yang akan membuatnya menjadi manusia beriman dan mempunyai tujuan hidup yang jelas. Sebab kecerdasan tanpa keimanan akan berjalan dengan timpang dan mudah menjadi salah arah.
22. Memperhatikan aspek emosional anak
Dalam membimbing anak agar cerdas, kita tidak bisa hanya menekankan kepada aspek kognitif saja. Kecerdasan otak memerlukan kecerdasan emosi agar dapat digunakan secara seimbang dan tetap pada jalur yang benar, serta tidak disalah gunakan. Karena itu orang tua perlu memperhatikan perkembangan sosial emosional anak usia dini.
23. Jangan memaksa anak untuk belajar
Belajar memang merupakan jalan untuk menjadi cerdas, akan tetapi hal itu hanya akan mengendap di otak anak apabila anak melakukannya dengan senang hati. Jika anak belajar dengan paksaan, ia hanya akan menjadi jenuh dan bosan, tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan efek buruk kemudian hari. Perhatikan kondisi anak, apakah ia sanggup mengikuti pelajaran atau tidak. Anda tidak dapat memaksa anak yang mempunyai ciri – ciri retardasi mental untuk belajar dengan keras seperti anak normal, bukan?
24. Terapkan disiplin dan konsekuensi
Menetapkan disiplin dan konsekuensi apabila anak berbuat salah menjadi salah satu cara untuk membentuk anak menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas namun juga tahu cara mengendalikan dirinya sendiri. Dengan demikian ia pun akan belajar untuk mengendalikan kecerdasannya sendiri juga.
25. Selalu menambah wawasan sebagai orang tua
Mendidik anak membutuhkan ilmu yang tidak sedikit dan tidak ada habisnya, karena itulah sebagai orang tua perlu terus menambah ilmu tentang berbagai cara pengasuhan anak dan juga memperbaiki kualitas diri sebagai orang tua yang cerdas dan bisa memberikan dukungan kepada anak dengan selalu mendengarkan aspirasi anak.
Ketika berkaitan dengan keinginan untuk memiliki anak yang cerdas, banyak orang tua yang menjadi terburu nafsu atau merasa minder melihat kemajuan anak lain sehingga ingin anaknya juga memiliki kecerdasan yang sama. Akibatnya, banyak orang tua yang menekan anak dengan keras dan tidak mau peduli keinginan anaknya. Namun tahukah Anda, bahwa pada dasarnya tidak ada anak yang persis sama satu dengan lainnya sehingga menjadikan mereka itu pribadi yang unik.
Setiap anak membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk berbagai masalah dan dalam perkembangan mereka, karena itulah menjadi orang tua adalah suatu proses pembelajaran yang tidak pernah berakhir.