Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Agama » 13 Fungsi Pendekatan Psikologis Dalam Studi Islam

13 Fungsi Pendekatan Psikologis Dalam Studi Islam

by Bernadet Maress

Psikologi sebagai sebuah ilmu terapan berkembang sejalan dengan fungsinya. Psikologi diakui sebagai disiplin yang mandiri sejak tahun 1879 ternyata sudah membantu dalam memecahkan segala masalah dan menguak misteri dari kehidupan manusia sekaligus meningkatkan sumber daya manusia.

Psikologi agama yang termasuk salah satu dalam cabang cabang psikologi adalah bagian dari psikologi yang mempelajari tentang masalah kejiwaan berhubungan dengan keyakinan beragama.

Psikologi agama sendiri mencakup dua bidang kajian yang berbeda yakni psikologi dan juga agama. Manusia dari terminology Al-Qur’an bisa dilihat dari berbagai sudut pandang.

Manusia disebut dengan al-basyar berdasarkan pendekatan aspek biologi, al-insan dilihat dari fungsi dan potensi yang dimiliki sebagai khalifah dan juga mengembangkan ilmu. Meski terdapat perbedaan paradigma antara psikologi agama secara umum dengan psikologi Islam, bisa disimpulkan jika cabang ilmu tersebut tetap memiliki objek kajian mengenai jiwa dan juga semua yang berhubungan dengan diri.

Psikologi juga meneliti tentang kehidupan beragama pada seseorang sekaligus mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan tersebut dalam sikap dan tingkah laku dan juga keadaan hidup pada umumnya. Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang memakai cara pandang ilmu psikologi yakni pendekatan yang melihat kajian pada jiwa manusia.

Pendekatan psikologis dalam kajian agama ini merupakan pendekatan yang bertujuan untuk melihat keadaan jiwa pribadi pribadi yang beragama dengan mengambil jiwa manusia yang bisa dilihat dengan agama sebagai objek. Berikut akan kami berikan ulasan tentang fungsi pendekatan psikologi dalam studi Islam selengkapnya yang penting untuk diketahui.

Pengertian Pendekatan Psikologis

Pendekatan psikologis merupakan pendekatan yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat kondisi jiwa pribadi yang beragama.

Di dalam pendekatan tersebut, hal yang menarik bagi para peneliti adalah kondisi jiwa manusia yang berhubungan dengan agama baik itu pengaruh atau akibat termasuk manfaat berpikir positif. Pendekatan psikologis ini bertujuan untuk memberi penjelasan fenomena keberagaman manusia yang akan dijelaskan dengan cara mengurai kondisi jiwa manusia. Sebagai sebuah disiplin ilmu yang otonom, maka psikologi agama Islam memiliki beberapa pendekatan seperti:

  • Pendekatan struktural: Digunakan Wilhelm Wundt dengan tujuan untuk mempelajari pengalaman seseorang atas dasar tingkat atau kategori tertentu dimana struktur pengalaman dilakukan dengan memakai metode pengalaman dan juga intropeksi.
  • Pendekatan fungsional: Pendekatan ini pertama kalinya digunakan William James seorang penemu laboratorium pertama di Amerika, Universitas Harvard yang merupakan pendekatan untuk mempelajari cara agama bisa berfungsi atau berpengaruh pada tingkah laku hidup individu dalam kehidupan.
  • Pendekatan psikoanalisis: Teori psikoanalisis klasik pertama kali digunakan Sigmund Freud yang merupakan sebuah pendekatan untuk menjelaskan tentang pengaruh agama di dalam kepribadian seseorang dan hubungannya dengan beberapa penyakit jiwa.

Pendekatan psikologis sangat erat kaitannya dengan teori teori psikologi umum yang dikembangkan oleh para sarjana Eropa. Untuk itulah pendekatan psikologis dalam studi Islam juga memakai teori teori yang sama. Sementara perbedaannya hanya ada di beberapa dasar dan juga ruang lingkupnya yang terbilang lebih sempit.

  1. Memberikan Sumbangan Dalam Studi Islam

Fungsi pertama dari pendekatan psikologis dalam studi Islam adalah untuk memberikan banyak sumbangan dalam studi Islam itu sendiri.

Pendekatan psikologis berguna untuk mengetahui tingkat keagamaan yang dipahami, dihayati dan juga diamalkan oleh seorang muslim. Sebagai contoh, kita nantinya bisa mengetahui pengaruh dari puasa, ibadah shalat, zakat, haji dan juga beberapa ibadah lainnya dalam kehidupan seseorang.

  1. Menanamkan Ajaran Agama Islam

Pendekatan psikologis dalam studi Islam juga berfungsi sebagai alat untuk memasukkan sekaligus menanamkan ajaran agama Islam ke dalam jiwa seseorang sesuai dengan tingkatan usianya.

Dengan pengetahuan tersebut, maka langkah langkah baru nantinya bisa disusun dengan lebih efisien untuk menanamkan ajaran agama Islam baik untuk sekarang ini atau untuk masa yang akan datang.

Inilah yang menyebabkan mengapa pendekatan psikologi agama lebih banyak digunakan untuk alat menjelaskan sikap keberagaman seseorang sehingga seseorang bisa memiliki tingkat kepuasan tersendiri dalam agama sebab semua permasalahan dalam hidupnya sudah mendapatkan bimbingan agama.

  1. Mengarahkan Seseorang

Pendekatan psikologis dalam studi Islam juga sangat membantu dalam mengarahkan seseorang  dalam pendidikan agama Islam yang tepat seperti contohnya pada seorang bayi dan bahkan calon bayi yang masih ada dalam kandungan ibu hamil.

Dengan ini, maka bayi bayi yang akan terlahirkan bisa memperoleh bekal agama yang baik dan berada dalam jalur agama yang benar dan hakikat manusia dalam psikologi Islam bisa terwujud dengan baik.

  1. Memberikan Kontribusi Kemudahan

Agama apabila dilirik pada beberapa bagiannya memiliki aturan aturan yang bisa membentuk sisi kehidupan manusia atau pengalaman yang ada di tengah tengah kehidupan.

Agama juga berperan untuk menjadikan sesuatu yang dibutuhkan dengan lebih mudah dan tepat. Jika disederhanakan, agama adalah bagian dari fenomena psikologi yang bisa memberikan kemudahan dan ketepatan bagi kepentingan manusia.

  1. Menyimpan Warisan Spiritual

Carl Gustav Jung berpendapat jika agama merupakan sebuah wadah untuk menyimpan warisan spiritual yang nantinya bisa menjangkiti kelompok masyarakat tertentu sesudah melewati berbagai macam transmisi. Pada akhirnya, secara tidak sadar beberapa kelompok tersebut juga akan menerima warisan spriritual tersebut tanpa memperhitungkan rasionalitasnya kembali.

Untuk itulah agama juga ditempatkan oleh Jung sebagai sesuatu yang berkembang dalam kehidupan manusia tanpa melewati titik tekan rasionalitas khususnya dalam tahap perkembangan beragama pada anak.

  1. Mengetahui Sikap Batin Seseorang

Dengan melakukan pendekatan psikologis, maka kita bisa mengetahui sikap batin seseorang sebab dalam diri manusia terdapat dua unsur yakni unsur jasmani dan juga rohani.

Dalam psikologi tersebut membahas tentang rohani seseorang dan kita bisa mengetahui sikap beriman, bertaqwa kepada Allah sebab ini menjadi gejala gejala kejiwaan yang berhubungan dengan agama.

Dengan pendekatan ini juga, seseorang bisa memasukkan agama ke dalam jiwa seseorang sehingga agama juga akan menemukan cara yang tepat agar bisa tertanam dengan baik.

  1. Mengukur Tingkat Kesadaran Agama

Pendekatan psikologis dalam memahami Islam juga berperan dalam mengukur sikap keagamaan dalam diri seseorang. Sebagai contoh, ini dibutuhkan dalam setiap perusahaan dan juga instansi yang membutuhkan banyak orang orang baik agar bisa bekerja pada institusi mereka.

Pendekatan psikologi dalam studi Islam bisa digunakan untuk mengukur sikap keagamaan calon pegawai meliputi kejujuran, kesungguhan dan sebagainya yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan diterima atau tidaknya seorang calon pegawai.

  1. Mengetahui Pengalaman Seseorang

Fungsi pendekatan psikologis dalam studi Islam selanjutnya adalah untuk mengetahui dan memahami pengalaman seseorang menurut tingkatan, jenis dan juga kategori tertentu. Struktur yang dipakai dari pengalaman tersebut adalah teknik pengalaman dan juga intropeksi dimana manfaat psikologi agama dalam kehidupan sehari hari sangatlah penting.

  1. Memberikan Kepuasan Untuk Manusia

Pendekatan psikologi juga bisa membantu untuk memberi kepuasan pada manusia. Dengan ini, maka bisa ditemukan jika pengaruh tingkat ibadah yang lebih mementingkan keagamaan dibandingkan dengan kebutuhan ekonomi tetap bisa mendapatkan nilai kepuasan dibandingkan dengan seseorang yang bergelimangan harta namun tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah didapatkan.

  1. Memberikan Penjelasan Ilmiah

Pendekatan psikologis  dalam psikologi agama juga bisa dimanfaatkan oleh umat Islam untuk memberikan penjelasan ilmiah pada segala problema dan juga bisa digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia.

Setidaknya, pendekatan psikologi ini bisa dipakai untuk alat analisis dalam membedah banyak masalah yang dihadapi oleh umat Islam seperti masalah kepatuhan pada aturan Allah, keterbelakangan pendidikan dan berbagai masalah lainnya.

  1. Memberikan Sumbangan Dalam Studi Islam

Pendekatan psikologis juga memiliki peranan penting untuk memberikan sumbangan dalam studi Islam. Pendekatan psikologis berguna untuk mengetahui tingkat keagamaan yang dihayati, dipahami dan juga diamalkan seorang muslim yang sangat penting untuk diterapkan sehari hari.

  1. Menanamkan Ajaran Islam

Pendekatan psikologis dalam cabang cabang psikologi juga bisa digunakan untuk menanamkan dan memasukkan ajaran agama Islam dalam jiwa seseorang yang disesuaikan dengan tingkatan usia mereka. Dengan pengetahuan tersebut, maka nantinya langkah langkah baru bisa disusun sehingga akan lebih efisien dalam urusan menanamkan ajaran agama Islam.

  1. Membangkitkan Kesadaran Beragama

Pendekatan psikologis secara langsung atau tidak langsung juga bisa digunakan untuk membangkitkan perasaan dan juga kesadaran dalam beragama.

Untuk itulah, pendekatan psikologis juga banyak digunakan pada pasien di rumah sakit, bimbingan dan penyuluhan narapidana di lembaga permasyarakatan.

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa dari macam macam gejala, proses dan juga latar belakangnya yang termasuk dalam salah satu macam macam psikologi khusus.

Objek formal psikologi sendiri adalah jiwa manusia, sedangkan objek materilnya adalah sikap dan juga macam macam tingkah laku dalam psikologis yang dianggap sebagai cerminan atau perwujudan jiwa manusia.

Sedangkan psikologi agama merupakan ilmu yang mengkaji kehidupan beragama pada manusia dan juga pengaruh keyakinan agama tersebut dalam sikap dan tingkah laku serta kondisi hidup pada umumnya.

You may also like