Ilmu Psikologi

12 Fungsi Observasi Dalam Psikodiagnostik

Observasi merupakan pengamatan yang harus dilakukan secara alami atau naturalistic di mana pengamat harus larut dalam situasi realistis sekaligus alami yang sedang terjadi dan fokus pada kejadian, gejala atau sesuatu. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku seseorang dalam situasi tertentu melalui pengamatan pada perilaku individu dalam situasi tersebut.

Seorang profesional akan memakai observasi dengan cara memonitoring perilaku orang lain secara visual sambil mencatat informasi dari perilaku orang lain secara kualitatif atau kuantitatif. Teknik observasi dalam psikologi bisa dikatakan ilmiah jika pengamatan terhadap kejadian, gejala atau sesuatu bertujuan untuk menafsirkan, mengungkapkan faktor dan menemukan kaidah yang mengaturnya.

Intinya, observasi bisa menjadi ilmiah apabila pengamatan dilakukan secara sistematis yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang apa yang diamati, melakukan observasi dengan cara tidak mengandung bias, mencatat dan mengelompokkan apa yang diamati secara akurat lalu menyampaikan hasil obervasi secara efektif.

Sedangkan psikodiagnostik berkaitan dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi serta memahami variabel psikologis dan penegakkan diagnosis. Dalam perkembangannya, kebutuhan untuk melakukan diagnosis secara psikologis tidak hanya ada pada lapangan klinis saja sebab bisa dipakai dengan proses pengukuran dan pemakaian berbagai teknik untuk bisa memahami dan mendiagnosis variabel psikologis.

Lalu, apa saja fungsi observasi dalam psikodiagnostik? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Mendapatkan Data Tentang Permasalahan Klinis

Fungsi observasi dalam psikodiagnostik yang pertama adalah pada psikologi klinis. Observasi dalam psikologi klinis bertujuan untuk memperoleh data tentang permasalahan klinis. Coben dan Swerdlik menyatakan jika observasi dipakai untuk asasemen awal dan juga mendesain intervensi klinis yang diterapkan pada setting rumah sakit, penjara, sekolah dan lainnya.

Baca juga :

Teknik observasi dalam psikodiagnostik klinis dipakai dengan metode lainnya seperti wawancara serta tes untuk menentukan intervensi yang cocok pada subjek. Beberapa manfaat dari observasi adalah untuk mengidentifikasi gejala dari sebuah gangguan, mengidentifikasi tingkat gangguan sebagai pendukung dalam proses konseling atau terapi atau pendukung dalam proses psikotes.

2. Mengidentifikasi Gejala atau Symptom

Metode observasi dalam psikodiagnostik yakni teori psikologi perkembangan dipakai untuk mengidentifikasi gejala atau symptom yang timbul dari gangguan atau masalah perkembangan khususnya pada anak. Metode ini dibutuhkan sebab kemungkinan mengukur perilaku anak yang tidak bisa diukur dengan alat ukur psikologis lainnya.

Sesudah diperoleh tentang permasalahan yang timbul akibat perkembangan anak, selanjutnya observasi juga dipakai untuk identifikasi tingkat serta level atau derajat gangguan perkembangan, mengidentifikasi level atau mengidentifikasi tingkat perkembangan anak.

Selain itu, observasi juga dipakai untuk memonitoring dan evaluasi proses terapi atau intervensi pada anak. Dengan observasi, maka bisa dilihat seberapa besar efektivitas terapi yang diberikan dan orang tua juga bisa melihat perkembangan hasil terapi yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat perubahan lebih positif terhadap perkembangan anak.

3. Mengidentifikasi Kesulitan Belajar

Dalam lingkup psikologi pendidikan, observasi psikodiagnostik berguna untuk mengidentifikasi kesulitan belajar, memonitoring dan evaluasi pelaksanaan intervensi kesulitan belajar. Selain itu, observasi bisa dilakukan dalam penentuan perencanaan pembelajaran, pengelolaan kelas, penilaian serta evaluasi pembelajaran bahkan juga menjadi bagian dari metode riset dalam dunia pendidikan yang dilakukan ahli pendidikan untuk mengamati perilaku alamiah siswa di sekolah, di kelas, lapangan, museum, lingkungan dan berbagai tempat lainnya.

Observasi juga bisa diterapkan di sekolah inklusi dan program akselerasi di mana dipakai untuk memonitoring dan evaluasi proses belajar serta hasilnya. Jika ditemukan masalah, maka observasi juga berguna untuk secara tepat menentukan intervensi yang sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi. Selain digunakan untuk mengidentifikasi bakat dan minat peserta didik, sehingga bisa membantu mengembangkan kreativitas.

4. Proses Analisis Jabatan

Penerapan observasi dalam psikologi industri dan organisasi umumnya dipakai untuk seleksi dan asesmen kepribadian. Selain itu, ini juga bisa dipakai dalam proses analisis jabatan dan juga pemantauan perilaku dalam proses training seperti teori psikoanalisis klasik. Cohen dan Swerdlik juga menambahkan dalam setting industri, observasi juga dipakai sebagai alat untuk mengidentifikasi seseorang yang memperlihatkan kemampuan yang memenuhi kriteria jabatan.

5. Kepentingan Penelitian

Observasi psikodiagnostik dalam perkembangan psikologi sosial dipakai untuk kepentingan penelitian. Menurut Taylor, Peplau dan juga Sears, observasi dalam penelitian psikologi sosial sering kali dalam bentuk observasi langsung. Sebagai contoh, observasi perilaku prososial dilakukan dalam seting yang sebenarnya dengan mengamati perilaku menolong yang dilakukan orang.

Baleman menyampaikan jika metode observasi berguna untuk penelitian dengan topik sosial yang melibatkan antara 2 atau lebih partisipan dan penelitian dengan hipotesa yang lebih menekankan pada proses dibandingkan dengan hasil.  

Bakeman juga menyampaikan jika observasi dalam psikologi sosial bisa dipakai untuk berbagai desain baik eksperimen atau penelitian korelasional. Sebagai contoh pemakaian observasi dalam penelitian eksperimen adalah masalah koformitas, kepatuhan dan juga perilaku agresif.

6. Menggerenalisisasi Hipotesisi atau Ide

Observasi dalam psikodiagnostik juga berguna sebagai sarana menggeneralisasi hipotesis atau ide. Dengan observasi terhadap anak yang sedang bermain bebas di area bermain, kita bisa mengetahui aktivitas apa saja yang menarik bagi anak dan bagaimana mereka menikmati aktivitas yang sedang dilakuan.

Baca juga :

Pemahaman yang diperoleh dari observasi bisa dijadikan landasan untuk merancang aktivitas yang akan dilakukan dalam proses belajar di sekola. Dengan begitu, maka kita bisa merancang proses pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dengan melakukan generalisasi pengetahuan yang diperoleh dari observasi. Harapannya adalah dengan cara tersebut seorang bisa mengikuti proses belajar dengan maksimal.

8. Sarana Menjawab Sebuah Pertanyaan Khusus

Obserbasi dalam psikodiagnostik juga bisa dipakai sebagai sarana untuk menjawab pertanyaan khusus atau spesifik seperti dalam metode observasi naturalistik dalam psikologi pendidikan. Sebagai contoh, jika seorang peneliti ingin mengetahui cara respon pramusaji pada pengunjung restoran yang memberikan tips dengan yang tidak memberikan tips, maka peneliti bisa merancang situasi yang dikehendaki dalam eksperimen.

Metode observasi akan dipakai untuk mengamati perbedaan perilaku pramusaji dalam situasi tersebut. Contoh lainnya adalah penelitian yang dilakukan Mary Ainsworth mengenai deprivasi maternal pada bayi serta penyesuaian anak berikutnya.

Ia menempatkan seorang anak yang tengah mengalami deprivasi maternal, yakni berupa perhatian dan afeksi sebagai bayi dan mengobservasi dengan cermat beberapa faktor terkait seperti usia anak pada saat mengalami pemisahan, lama pemisahan dan juga alternatif perawatan yang dibutuhkan.

9. Memberikan Gambaran Lebih Realistik

Penggunaan observasi dalam psikologi juga bisa memberikan gambaran yang lebih realistik mengenai sebuah peristiwa atau perilaku dibandingkan dengan metode pengumpulan informasi lain. Seperti yang diungkapkan Goodwin dan Driscoll, lewat observasi dimungkinkan untuk mengukur perilaku anak yang tidak bisa diukur dengan alat lain seperti pada anak dengan kemampuan bahasa terbatas dan mengalami kesulitan mengerjakan paper and pencil test.

Keuntungan lain dari pemakaian observasi pada anak adalah membuat mereka tidak merasa cemas atau terancam seperti yang terjadi pada anak yang lebih besar atau orang dewasa meski mereka mengetahui jika dirinya sedang diobservasi.

Jika orang dewasa mengetahui dirinya sedang diobservasi, maka ia akan cederung mengubah perilaku dan tidak berperilaku seperti biasanya, namun hal seperti ini tidak terjadi pada anak anak. Mereka bisa tetap berperilaku dengan wajar dan tidak merasa terganggu dengan proses observasi yang sedang berjalan.

10. Memahami Perilaku Anak

Dengan observasi, maka ini memungkinkan bagi peneliti atau praktisi untuk bisa memahami macam macam tingkah laku dalam psikologi anak dengan lebih baik. Sebagai contoh, jika seorang guru ingin mengetahui tentang pemahaman anak TK mengenai konsep angka. Anak TK mungkin bisa melafalkan urutan angka dari satu sampai sepuluh.

Namun, apakah anak tersebut benar benar bisa memahami konsep angka, bisa dilakukan dengan meminta anak mengambil balok dalam jumlah tertentu. Selain itu, guru juga bisa memperoleh insight mengenai perasaan dan juga tindakan anak pada saat melakukan tugas yang diberikan.

Baca juga :

11. Sarana Evaluasi

Dengan observasi, maka bisa dijadikan sarana untuk melakukan evaluasi pada psikodiagnostik pada bidang sosial. Sebagai contoh mengevaluasi guru di kelas, mengetahui respons siswa pada metode pembelajaran yang berbeda, mendeteksi perkembangan perilaku motorik bayi, mengetahui situasi yang menyebabkan anak bisa berperilaku agresif dan masih banyak lagi.

12. Memberi Gambaran

Observasi dalam psikodiognastik juga bertujuan untuk menggambarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan objek penelitian, mengambil kesimpulan yang disusun menjadi sebuah laporan relevan dan juga bisa berguna untuk sebuah bahan pembelajaran atau studi.

Beberapa hal yang dijadikan alasan mengapa sebuah observasi harus dilakukan adalah untuk mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan objek secara langsung dan jelas tanpa harus mengira ngira. Observasi yang dilakukan pada anak-anak pada umumnya hasilnya lebih akurat jika dibandingkan dengan observasi pada orang dewasa. Sebab orang dewasa cenderung tanpa sadar membuat buat jawaban dan tidak apa adanya.

Fungsi Lain Observasi Dalam Psikodiagnostik

Selain beberapa fungsi observasi dalam psikodiagnostik yang sudah dijelaskan di atas, masih ada beberapa fungsi lainnya, seperti:

  • Bisa dikombinasikan dengan metode lain.
  • Memberikan deskripsi gambaran dunia nyata.
  • Bisa dikonfirmasikan dengan hasil penelitian.
  • Mencatat gejala yang terkadang tidak dapat dijelaskan secara langsung.
Share
Published by
Bernadet Maress

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago