Home » Teori Psikologi » 10 Kedudukan Inventori Dalam Psikodiagnostika

10 Kedudukan Inventori Dalam Psikodiagnostika

by Arby Suharyanto

Hello sobat terkasih semua, ketemu lagi dengan penulis nih sobat yang selalu senantiasa menemani anda untuk mengisi waktu luang bersama dengan keluarga tercinta. Masih dalam pembahasan psikologi, dalam kesempatan kali ini penulis akan membawakan materi mengenai kedudukan inventori dalam psikodiangnostika.

Jika kata psikodiagnostika masih terdengar asing di telinga sobat semua, nah pada kesempatan kali ini tidak ada salahnya jika anda menyimak ulasan berikut ini, karena penulis akan membahas nya secara gamblang. Yuk sobat mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.

Psikodiagnostika berasal dari dua kata, yaitu psikologi dan diagnostik. Psikologi sendiri adalah ilmu tentang tingkah laku manusia, sedangkan diagnostik adalah mencari tahu. Jadi dari penegrtian tersebut bisa kita simpulkan bahwa psikodiagnostika ini adalah sebuah cabang ilmu dari psikologi yang mempelajari tentang bagaimana cara mencai tau masalah perilaku yang muncul.

Atau dengan kata lain psikodiagnostika adalah setiap metode yang digunakan untuk membuat diagnosis psikologi yang dilakukan oleh seseornag yang memiliki kemampuan atau keahlian untuk melakukan hal tersebut, atau bisa juga diartikan sebagia suatu disiplin ilmiah yang menerapkan dan mengembangkan ukuran – ukuran untuk asesmen akrakteristik personil, situasi, instusi, bahkan objek yang relevan, dan informasi tersebut harus di integrasikan dalam suatu judmen atau advise.

Dalam menjalankan fungsi psikodiagnostika tersebut, ada keduduakn inventori dalam psikodiagnostika.  Inventori dalam hal ini bukan membahas mengenai  jumlah persediaan yang ada dalsm suatu perusahaan ya sobat, karena tidak aka nada hubunganya dengan persedaan tersebut, namun inventory dalam hal ini adalah mengenai tes –   tes yang terutama menggunakan paper and pencil.

Tes inventori merupakan self report questionnare yang berfungsi untuk menentukan karakteristik – karakteristik kepribadian, minta ( interested ), sikap ( attidude ), dan nilai –   nilai ( value ), yang diawali dari bentuk personal interview dan kemudian berkembang menjadi personal information questionnnare. Adapun ke kedudukan inventori dalam psikodiagnostika tersebut adalah sebagai berikut :

1. MMPI ( Minnesota Multhipasic Personality Inventory )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang terdiri dari 550 pernyataan positif yang diberikan jawaban benar atau salah dan tidak dapat mengatakan hal lain selain pernyataan yang sudah disediakan. Adapun item  MMPI mencakup atau menggali area yang sangat luas seperti : kesehatan, symptom psikosomatis,  gangguan neurolosgis, gangguan motoric, seksual, religious, sikap sosial, pendidikan, pekeerjaan, kelarga, dan berbagai aspek kepribadian yang lainnya.

2. PIC ( Personality Inventory For Children )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang dirancang untuk anak –   anak dan usia remaja 6 –   16 tahun, dan terdiri dari pernyataan 600 item denagn pilihan benar atau salah nya sebuah pernyataan. Baca juga mengenai pendekatan behavioral dalam psikologi klinis)

3. MCMI ( Million Clinical Multiaxian Inventory )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang teridir dari 175 pertanyaan self –   descriptive yang diringkas kemudian dijawab benar atau salah oleh testee. Adapun MCMI ini dirancang untuk pasien klinis berusia 17 tahun ke atas. (Baca juga mengenai peranan psikologi klinis dalam masyarakat)

4. 16 – PF ( Sixteen Personality Factor Questionnare )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yagng dirancang khusus untuk anak yang berusia 16 tahun ke atas yang mengungkap 16 trait. Adapun 16 – PF ini memiliki  kunci untuk memverifikasi jawaban yang dibuat oleh Motivational Distortion. (Baca juga mengenai teori dalam psikologi klinis)

5. EPPS ( Edward Personal Preference Schedule )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang terdiri dari 225 pasang  pertanyaan , adapun testee memilih slah satu dari pasangan item yang ada yang menurutnya lebih condong benar sesuai dengan pilihannya. Selain itu, EPPS ini menggunakan skor ipsatif, dimana kekuatan need tidak dinyatakan secara absolut tetapi dapat dihubungkan dengan need yang lain. (Baca juga mengenai gangguan kepribadian dalam psikologi klinis)

6. CPI ( California Psychological Inventory )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang pertama kali dibuat oleh Harrison G. Gough, yang berfokus pada ketidak cocokan atau diagnosis klinis, yang diciptalan untuk digunkana oleh masyarakat sehari –  hari untuk menggambarkan perilaku orang –  ornag disekitar mereka. Anda juga bisa menggunakan CPI ini untuk mengentahui atau meneliti perilaku orang –  orang disekitar anda ya sobat. (Baca juga mengenai tujuan asesmen dalam psikologi klinis)

7. PRF ( Personality Research Form )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang merupakan salah satu penilaian psikologis yang paling banyak digunakan oleh para penggunanya, dan telah dirujuk lebih dari 1.500 kali dalam literature penelitian. Sampai saat ini, PRF terus menunjukkan kontribusi besarnya terhadap pengujian psikologis.

PRF ini sendiri telah digunakan untuk mempelajari asertif, perilkau konsumen, pengambilan keputusan, pengembangan emosional, sikap karyawan, knerja karyawan, gaya kepemimpian, dan perilaku pengambilan resiko. PRF ini sendiri cukup luas cakupannya atau jangkauannya dalam sebuah organisasi. (Baca juga mengenai pendekatan kelompok dalam psikologi klinis)

8. Jackson Personality Inventory

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang beranggapan bahwa kepribadian bisa menentukan karakteristik penting seperti keteguhan, disiplin diri, kepemimpinan dan keinginan untuk membuat kesan pertama yang baik.

Adapun Jackson Personality Inventory ini dirancang untuk menilai ciri kepribadian untuk memprediksi perilaku individu dalam berbagai setingan dan lingkungan termasuk di dalamnya pekerjaan, tim dan juga situasi interpersonal dengan mengguankan 300 lembar pernyataan benar dan salah yang digunakan untuk menilai kepribadian seseorang. (Baca juga mengenai pendekatan behavioristik pada psikologi klinis)

9. SII ( Srong Interest Inventory )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang  penilaiannya bertujuan untuk memberi atau mengetahui wawasan tentang minat seseorang, sehingga individu tersebut memiliki sedikit kesulitan dalam menentukan pilihan karir yang sesuai dengan pilihan mereka sendiri. (Baca juga mengenai paradigma kognitif dalam psikologi klinis)

10. CAI ( Career Assement Inventory )

Yaitu jenis inventori dalam psikodiagnostika yang memiliki dua versi , yakni versi kejuruan dan versi yang disempurnakan. Tes ini dapat dijalankan secara individu maupun secara kelompok dengan waktu antara 40 sampai dengan 45 menit. Tes ini diperuntukkan untuk usia 15 tahun atau lebih dengan bantuan media pensil dan kertas atau pengerjaan melalui software. (Baca juga mengenai manfaat tes psikologi dalam bidang klinis)

Sekian informasi mengenai kedudukan inventori dalam psikodiagnostika yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan kali ini ya sobat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semua yang sudah membacanya. Salam hangat salam psikodiagnostika.

You may also like