Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 6 Cara Membentuk Karakter Anak Autis Menurut Psikologi

6 Cara Membentuk Karakter Anak Autis Menurut Psikologi

by Rini Sabarini

Pertumbuhan anak tidak semua memiliki jenis yang sempurna, dalam kenyataannya dikenal dengan istilah Spektrum Autisme atau Autis. Hal ini merupakan ketidaksempurnaan yang terjadi secara fisik dan juga psikisnya, khususnya dalam pola perkembangan otak. Namun, tidak semua anak autis memiliki keterbelakangan dalam belajar. Justru sebaliknya, banyak anak berkebutuhan khusus ini memiliki tingkat kecerdasan dan kemampuan yang luar biasa dalam berbagai ilmu. Ketahuilah apa itu gangguan Spektrum Autisme pada anak.

Untuk itulah pentingnya mengetahui cara mendidik anak istimewa ini dengan cara yang tepat, sehingga pertumbuhan anak menjadi selayaknya anak norma. Berikut ini tips dan cara membentuk karakter anak autis seperti di bawah ini:

1. Asumsikan Semua Anak Adalah Kompeten

Jangan pernah menganggap jika anak autis adalah anak yang tidak mampu dalam menguasai banyak hal. Terkadang keterbatasan yang dimiliki justru membuat keistimewaan anak autis. Hanya diperlukan latihan, kursus serta pendidikan yang sesuai dengan tingkatan, minat serta hobi anak.

Bimbingan belajar yang konsisten dan baik mampu membuat anak autis menjadi anak seperti anak normal. Kemampuan anak autis berbeda namun semakin ia dilatih dan diajarkan secara tekun, maka kemampuannya tidak kalah dengan anak normal. Contoh jenis terapi Autisme khusus untuk orang tua.

Baca juga :

2. Ajak Anak Untuk Bersosialisasi Dalam Pembelajaran

Cara membentuk karakter anak autis yaitu dengan mengajak mereka bersosialisasi dengan lingkungannya. Ada banyak anak autis yang lebih bersemangat dengan minat sosial daripada hal lainnya, dengan minat tersebut dapat dimanfaatkan dalam prose belajar mengajar.

Dengan memberikan banyak contoh secara langsung dalam lapangan membuat anak menjadi antusias dan meningkatkan perkembangan belajarnya meningkat. Dengan melakukan kegiatan rutin tersebut, maka anak autis bisa melakukan ketrampilan dalam belajar secara normal.

3. Didik Dengan Contoh

Lebih bijak apabila membentuk anak autis dengan memberikan contoh kongkret dalam kegiatan belajarnya. Karena banyak anak autis yang kesulitan dalam memahami emosi, motivasi, dan isyarat sosial yang mampu dipahami secara instingtif oleh anak normal lainnya.

Sebenarnya anak – anak autis begitu peduli pada perasaan orang lain, namun tidak selalu paham mengapa orang lain merasakan hal tersebut. Karena itu mengajarkan hal apapun sebaiknya dengan cara contoh yang jelas, sehingga ia mampu menerka dan meresap apa yang ada dihadapannya. Simak contoh cara melatih fokus anak Autis.

4. Membacakan Cerita Untuk Menunjukkan Contoh Yang Baik

Selanjutnya cara membentuk karakter anak autis dengan membacakan beberapa cerita inspiratif dan postif. Hal ini mampu membangun karakter dan mental yang baik bagi mereka. Membacakan cerita yang tenang anak sedang bersedih dan menampilkan gambar wajah kecewa atau air mata sebagai contoh kesedihan sebagai bentuk membantunya memahami arti emosi. Karena anak autis dapat belajar dengan cara mengingatnya. Bererita mampu membantu mereka karena menyediakan banyak contoh perilaku dalam berbagai kondisi.

Baca juga :

5. Dukung Dengan Lingkungan Yang Normal

Suasana belajar atau anak yang memiliki gangguan tertentu berhak mendapat  sebuah lingkungan yang normal. Dengan lingkungan pendidikan yang baik harus memungkinkan sama dengan teman – temannya yang tidak memiliki keterbatasan. Seperti penempatan ruang belajar, pemilihan tenaga pengajar, lingkungan teman sebayanya dan sebagainya.

Jangan menganggap anak autis sebagai anak yang terbelakang, anggap mereka juga sama dengan yang normal. Karena mereka memiliki hak mendapat pendidikan yang sama. Contoh berikut tanda dan ciri – ciri anak Autis ringan yang patut diketahui.

6. Hargai Dan Jangan Mengajarkan Dengan Tindakan Keras

Satu hal yang bisa diajarkan bagi anak autis yaitu dengan mendidik mereka dengan cara yang baik dan lembut. Karena anak autis tidak memyukai hal yang keras, seperti diteriaki, dimarahi, dibentak dan sebagainya.

Pendidikan karakter yang baik justru akan membuat daya tangkap mereka jauh lebih tinggi, anak akan merasa dihargai dan diperhatikan. Kelemahan anak autis yaitu pendengaran anak autis umumnya sangat sensitif, dengan suara keras dapat menimbulkan rasa sakit fisik dan juga penderitaan pada saraf sensoris.

Demikianlah cara membentuk karakter anak autis yang kelak bisa hidup secara mandiri, normal dan bahagia. Semoga menjadi manfaat untuk Anda.

You may also like