Autisme Pada Anak merupakan sesuatu yang dihindari oleh banyak orang tua. Bayangan bahwa anaknya bukanlah anak yang terlahir normal jelas membingungkan dan menakutkan banyak orang. Sehingga hal inilah yang menjadikan orang tau tidak mau tahu atau justru tidak tahu bahwa anaknya tidaklah normal.
Pengertian Autis
Autis merupakan salah satu gangguan mental, dimana autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan kesulitan berinteraksi, sosialisasi dan juga karakter stereotip. Selain itu gangguan mental ini berkembang dan bisa menghambat masalah atau menghambat perkembangan.
Klasifikasi Gangguan Mental sebenarnya sangat banyak, termasuk salah satunya gangguan mental yang menyebabkan anak autis. Ada yang menganggap faktor genetik, ada yang menyebut faktor obat, kesalahan asuh, sakit atau demam dan lainnya. Nah berikut ini ulasan untuk anda yang tidak tahu seperti apa ciri dari autis ringan :
1). Sulit sosialisasi
Ciri-ciri anak autis meskipun ringan yang pertama adalah sulit sosialisasi. Berbeda dengan anak pemilih yang memang memilah temannya secara hati-hati. Anak yang autis akan sulit bersosialisasi. Entah karena mereka galak, tidak suka diganggu, cara komunikasi yang jauh berbeda dan sejenisnya.
2). Tidak berempati
Anak-anak autis juga jarang memiliki rasa simpati dan empati yang akhirnya menyebabkan anak autis terlihat jahat. mereka tidaklah jahat, ada beberapa rasa yang masih bisa mereka miliki meskipun besarannya jelas lebih banyak rasa emosi, dan marah yang mudah tersulut.
Selain itu anak autis akan sulit memahami perasaan orang lain. jadi jangan merasa bahwa anak anda bersikap begitu berarti mereka kejam. Ajarkan caranya berempati meskipun bentuk yang kaku seperti ucapan dan juga sikap yang ikut sedih atau takut.
3). Benci Disentuh
Beberapa anak autis menyatakan bahwa selain mereka benci diganggu mereka juga benci disentuh. Karena itulah anak autis tidak suka sentuhan fisik yang intens, bahkan terkadang hal tersebut datang dari lingkungan terdekatnya namun tetap saja tidak suka. Anak autis sering membuat batasan yang jelas antara dunia mereka dan dunia luar yang tidak boleh dilewati sembarangan.
4). Sulit kontak mata
Anak autis akan menunjukan ciri selanjutnya dimana mereka sulit melakukan kontak mata. Kontak mata merupakan indikasi atau cara yang bisa anda lakukan sebagai orang tua atau keluarga terdekat untuk bisa menerka apakah autis ada pada anak anda atau tidak. Ketika bicara ada beberapa kemungkinan jika anak sulit kontak mata bisa jadi karena masalah pandangan/mata, komunikasi dan terakhir jelas autis.
5). Anak sulit dipanggil dengan namanya
Untuk anak-anak yang non autis atau katakanlah normal, mereka akan menyaut, memberi respon atau menoleh ketika namanya di panggil. Hal ini reflek akan dilakukan mengingat mereka semua memang memiliki nama. Namun berbeda dengan anak autis, mereka sulit sekali merespon meskipun nama mereka.
Tidak akan menoleh dan juga sulit melakukan gerak respek. Bukan juga karena mereka tidak mengenali nama mereka, terkadang anak autis memang mengalami gangguan dalam responnya.
6). Gerakan tidak terfokus
Anak autis memang terlihat lincah, bahkan terlalu lincah. Namun beberapa orang ahli menyatakan bahwa gerakan lincah mereka tidak terlalu terfokus yang akhirnya merujuk anak tersebut pada anak-anak autis. Gerakan yang tidak terlalu fokus akan sulit membantu anak untuk fokus. Itulah masalah anak autis juga kesulitan untuk fokus.
7). Emosional buruk
Seringkali mereka yang autis mengalami emosional yang buruk dan mengambang. Anak autis marah dan tidak terkendali, mereka menyakiti disi sendiri atau orang lain. Emosional buruk inilah yang sering membahayakan diri sendiri atau membahayakan orang lain. Terutama jika tidak disekolahkan maka akan berbahaya.
8). Menggunakan bahasa aneh
Anak-anak autis seringkali menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang. Biasanya banyak orng tua atau orang sekitar tidak mengerti apa yang diucapkan anak-anak mereka. Menggunakan bahasa aneh dan membiasakan anak semakin parah autisnya. Jika anak menunjukan indikasi ini cobalah untuk pergi ke dokter anak, atau ahlinya untuk memastikan. Apakah ia hanya belum bisa bicara atau ada yang aneh.
9). Senang benda dinamis
Anak-anak autis secara tidak sadar senang akan benda yang dinamis. Benda tersebut bergerak secara berulang dan seperti menyihir mereka. Misalnya burung yang bergerak dan terbang di depan anak-anak autis. atau anak-anak autis senang akan benda berputar seperti kipas angin yang memiliki kecepatan stabil. Sedangkan untuk anak-anak yang normal mereka tidak terlalu suka benda yang dinamis.
10). Suka pada satu hal secara berlebihan
Untuk anak autis tidak ada barang yang ia sukai secara random, namun tahukah anda bahwa anak autis menyukai hal-hal yang spesifik dan berlebihan. Seringkali hal ini menjadi kelebihan mereka namun sering juga menjadi kendala yang berarti.
Misalnya anak autis beberapa suka sekali dengan teknologi bahkan mereka bisa mengutak atik sebuah program dengan hebatnya. Namun disisi lain mereka tidak bsia ditahan dan bisa menajdi perusak. Asal keinginan mereka tersampaikan untuk mengacak-acak komputer tersebut.
11). Sulit meniru
Dalam latihan motorik khususnya anak balita dan batita mereka membutuhkan hal seperti meniru agar kita bisa tahu apakah anak tahu dan mendengarkan sebuah perintah. Kemudian apakah mereka bisa menjalankan perintah beruntun ? Sulit meniru bisa jadi indikasi banyak hal, salah satunya adalah autis. Terapi Anak Autis ini mungkin bisa membantu.
12). Asyik sendiri
Asyik sendiri merupakan bahasa yang tidak baku dari perilaku anak autis. Jelas bahwa anda mengerti anak autis tidak suka berbaur atau memiliki kehidupan bermain dengan teman sebayanya atau dengan lingkungannya. Mereka terfokus apa yang mereka sukai, sulit menarik sisi fokusnya namun jika sudah menemukan hal yang benar-benar disukai atau keahliannya maka anak autis merasa dunianya hanya untuk sendiri.
Bahayanya jika tidak disosialisasi atau sekolah, anda akan mendapatkan anak autis yang mudah mengamuk dan sama sekali tidak ingin diganggu. Jika hal ini terjadi jelas akan menyebabkan anak autis semakin bermasalah. Sulit dikendalikan, emosi, benci sosialisasi dan melakukan apapun untuk tujuannya. Karena itulah anak autis tetap butuh terapis dan juga sekolah.
13). Monoton
Anak autis cenderung monoton dan kurang imajinaitf. Mereka tidak memiliki sesuatu untuk dikembangkan dan rasa ingin tahu mereka hanya berdasar pada sebuah masalah saja, bukan karena ingin tahu yang benar-benar namun hanya sekedar rasa ingin tahu atas yang mereka inginkan. Anak autis bisa dibilang monoton saja dan tidak berniat melakukan sesuatu yang membuat mereka berkembang. Tidak sampai seperti itu.
14). Eskpresi wajah
Apa yang anda bayangkan untuk seorang anak, jelas sebuah ekspresi wajah yang menyenangkan dan ketika anak bercerita ia akan meluapkan perasaannya. Sayangnya tidak dengan anak autis, mereka memiliki sebuah ekspresi yang aneh tidak teratur.
Seperti mereka yang senang melihat hewan maka dia akan tertawa dan senang sedangkan untuk yang tidak disukai atau tidak menarik perhtiannya maka ia akan memiliki wajah yang datar dan juga bodoh. Sehingga ekspresi yang mudah ditebak untuk anak kecil.
15). Menyakiti
Beberapa anak autis cenderung untuk menyakiti atau melukai baik disekitar atau diri sendiri. Hal ini jelas berbahaya karena jika dibiasakan mereka akan berpikir menyakiti merupakan hal yang biasa. Anak-anak memang ekspresif, mereka belum bisa menakar apa yang mereka lakukan.
Namun mereka sudah bisa berpikir dengan logika bahwa ada beberapa hal yang membuat hal tersebut menyakitkan. Mudahnya anak normal tidak akan menyakiti secara sengaja dan tidak ada pemicu, mereka juga akan menghentikan aksi tersebut jika memang dirasa membahayakan namun tidak dengan anak-anak autis.
Itulah beberapa ciri ringan dari anak-anak yang terindikasi menderita autis. Biasanya yang terindikasi tidak banyak, dimana beberapa orang hanya mengidap sebagian poin saja dan sebagian lagi hampir semua. Khususnya jika ia menderita autis berat maka sejak awal atau kelahirannya akan mengalami masalah tersebut.
Cara mudah menanganinya jelas dengan terapis dan juga sekolah. Anak autis belajar dari kebiasaan dimana belajar di sekolah membantu sosialisasi dan mendorong mereka dengan baik untuk mau keluar dari sebuah zona nyaman.
Ketika ada keluarga, anak atau siapapun yang mengalami masalah dan terindikasi autis akan lebih baik jika anda menolong mereka dengan membantu melakukan terapis dan juga membiasakan diri dengan lingkungan.
Jangan coba untuk mengasingkan mereka. Mengingat banyak orang yang mengalami ini dan anggota keluarga autis yang tiba-tiba dijauhkan karena khawatir terhadap anaknya. Memang anak autis seringkali menakutkan untuk anak-anak terutama karena emosi yang sulit terkendali. Namun perlu anda ketahui bahwa mereka tidak tahu harus melakukan apa dan kita yang normal yang mengalah dan mengerti.