Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » 15 Teori Psikologi Pendidikan Untuk Mendukung Proses Belajar

15 Teori Psikologi Pendidikan Untuk Mendukung Proses Belajar

by Bernadet Maress

Menurut Whiterington, psikologi pendidikan merupakan studi sistematis tentang proses dan juga faktor pendidikan. Psikologi pendidikan memiliki tujuan untuk menerapkan psikologi dalam proses yang mengarah ke perubahan perilaku atau dengan kata lain untuk mengajarkan. Sementara dari maknanya sendiri, psikologi pendidikan memiliki arti studi tentang stusi, pertumbuhan dan juga pematangan indvidu serta penerapan beberapa prinsip ilmiah terhadap respon dari individu. Pendidikan memiliki tujuan untuk memberi pengaruh dalam proses belajar mengajar dimana didalamnya terdapat beberapa teori psikologi pendidikan berdasarkan pendapat para ahli yang dalam ulasan kali ini akan kami bahas selengkapnya untuk menambah pengetahuan anda seputar cabang cabang psikologi yakni psikologi pendidikan.

  1. Teori Pengait Edward L. Thorndike

Dari hasil percobaan laboratorium memakai beberapa jenis hewan, Edward L. Thorndike mengungkapkan jika proses belajar dalam macam macam riset dalam psikologi pendidikan yang terjadi pada hewan dan juga manusia sebenarnya terjadi dengan prinsip yang sama yakni belajar adalah sebuah peristiwa terbentuknya ikatan atau asosiasi diantara beberapa peristiwa yang dinamakan stimulus dengan respon yang diberikan atas stimulus tersebut. Sedangkan Hudojo mengatakan jika asosiasi yang terjadi antara stimulus dan juga respon mengikuti beberapa hukum yang berlaku seperti hukum kesiapan atau law of readiness, hukum latihan atau law of exercise dan juga hukum sebab akibat atau law of effect.

  1. Teori Penguat B.F. Skinner

Skinner kemudian juga mengembangkan teori belajarnya lewat hasil percobaan memakai hewan dimana dalam metode psikologi pendidikan dari hasil percobaan tersebut ia menyimpulkan jika seseorang bisa membentuk tingkah laku manusia lewat sebuah pengaturan kondisi lingkungan atau operant conditioning dan juga penguatan. Skinner kemudian membagi penguatan tersebut menjadi dua yakni penguatan positif dan juga penguatan negatif. Penguatan positif sebagai stimulus jika disajikan mengiringi tingkah laku berarti tingkah laku tersebut akan diperkuat. Sementara untuk penguat negatif merupakan stimulus yang dihapus atau dihilangkan karena cenderung menguatkan tingkah laku.

  1. Teori Hirarki Belajar Robert M. Gagne

Menurut Orton, Gagne adalah tokoh behaviorism dengan gaya baru atau modern neobehaviourist dimana dalam pengembangan teori ini, Gange lebih memperhatikan pada objek untuk mempelajari matematika yang terdiri dari objek langsung serta tidak langsung. Objek langsung merupakan keterampilan, fakta, konsep dan juga prinsip, sementara untuk obejk tidak langsung adalah kemampuan menyelidiki, konsep belajar, kemampuan dalam memecahkan masalah, disiplin diri dan juga bersikap positif pada matematika.

Gagne berpendapat jika proses belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dalam kegiatan belajarnya mengikuti sebuah hirarki kemampuan yang sudah diobservasi dan juga diukur sehingga teori belajar yang dikemukakan Gange dikenal dengan sebutan teori hirarki belajar.

  1. Teori Perkembangan Intelektual Jean Piaget

Piaget merupakan seorang ahli psikologi asal Swiss yang memiliki latar belakang pendidikan formal falsafah dan juga biologi dimana dalam teori perkembangan intelektual atau kognitif ini, ia mengemukakan empat tingkat perkembangan intelektual dalam cara kerja psikologi pendidikan, yakni:

  • Periode Sensorimotor pada umur: 0 sampai 2  tahun
  • Periode Praoperasional pada umur: 2 sampai 7 tahun
  • Periode operasi konkret pada umur: 7 sampai 11  tahun
  • Periode operasi formal pada umur: 11 sampai 15 tahun
  1. Teori Belajar Jerome Bruner

Menurut Bruner mengenai konsep belajar dalam psikologi pendidikan, perkembangan mental anal terdiri dari tiga tahapan yakni tahap enaktif dimana anak melakukan kegiatan dalam usaha untuk memahami lingkungan, tahap ikonik dimana anak memahami dunia lewat gambaran dan juga visualisasi verbal dan juga tahap simbolik dimana anak sudah bisa memiliki sebuah gagasan abstrak yang dipengaruhi bahasa dan juga logika.

Sedangkan berdasarkan hasil observasi dan juga eksperimen tentang kegiatan belajar mengajar matematika, Bruner merumuskan empat teori umum mengenai belajar matematika yakni teorema penyusunan atau construction theorem, teorema pelambangan atau notation theorem, teorema pembedaan dan keaneka ragaman atau contrast and variation theorem dan juga teorema pengaitan atau conectivity theorem.

  1. Teori Belajar Konstruktivisme

Teori konstruktivisme yang merupakan konsep dasar belajar dalam psikologi pendidikan ini berpendapat jika seorang anak harus bisa menemukan sendiri sekaligus mentransformasikan informasi kompleks, memeriksa informasi baru dengan aturan lama dan juga merevisi jika terdapat aturan yang tidak lagi sesuai. Untuk seorang anak atau siswa yang sudah bisa memahami dan menerapkan pengetahuan, maka mereka harus bisa memecahkan masalah, menemukan semua tentang dirinya sendiri dan juga berusaha dengan beberapa ide.

Teori ini berkembang dengan kerja piaget dimana dalam teori konstruksif tersebut ada satu prinsip mendalam pada psikologi pendidikan yakni jika guru sebenarnya tidak hanya untuk memberikan ilmu pada siswa. Siswa harus bisa membangun sendiri mengenai pengetahuan dan guru bisa membantu untuk memberikan kemudahan dalam proses tersebut dengan cara memberikan siswa kesempatan untuk bisa menemukan dan juga menerapkan beberapa ide sendiri sekaligus mengajarkan siswa agar bisa sadar dan secara sadar memakai strategi tersebut untuk belajar.

  1. Teori Belajar Ilmu Jiwa Asosiasi

Dalam teori belajar ilmu jiwa asosiasi atau gabungan mengatakan jika jiwa manusia terdiri dari banyak tanggapan yang masuk dalam jiwa manusia. Melewati asosiasi tersebut bisa terbentuk secara berkala karena hubungan stimulus dengan respon. Menurut teori belajar tersebut merupakan proses membentuk hubungan erat yang saling berhubungan.

  1. Teori Belajar Classical Conditioning

Ivan Petrovich Pavlov yang mengemukakan jika macam macam teori belajar dalam psikologi pendidikan teori ini melakukan penelitian intensif tentang kelenjar ludah. Dalam penelitian tersebut, Pavlov memakai anjing yang digunakan sebagai objek dimana anjing tersebut diberikan stimulus dengan makanan dan juga isyarat bunyi yang berasumsi jika suatu saat anjing akan merespon sitmulan tersebut berdasarkan dengan kebiasaan.

  1. Teori Operant Conditioning

Dalam teori operant conditioning yang dikemukakan Burhus Frederic Skinner dimana ia membedakan tingkah laku responden yakni tingkah laku yang diciptakan stimulus yang jelas seperti contohnya seekor kucing yang berlarian saat sedang melihat daging.

  1. Teori Humanistic

Ketiga tokoh utama dalam teori belajar humanistic dalam cabang cabang psikologi  yakni Arthur Combs, Abraham H. Maslow dan juga Carl R. Rogers. Arthur yang seorang huaminis mengemukakan jika perilaku batiniah seperti contohnya persepsi, perasaan, maksud dan juga keyakinan bisa membuat seseorang tampil beda dengan orang lainnya. Untuk bisa memahami orang lain, maka seseorang harus bisa melihat dunia yang dimiliki orang lain seperti bagaimana ia merasa dan berpikir.

Pendidik bisa memahami perilaku peserta didik apabila ia sudah mengetahui bagaimana peserta didik mempersepsikan perbuatan yang dilakukan pada sebuah situasi dan apa yang mungkin terlihat asing bagi diri sendiri kemungkinan tidak asing jika dilihat oleh orang lain.

  1. Teori Gestalt

Gestalt adalah sebuah teori yang didalamnya memberi penjelasan mengenai salah satu dari macam macam metode pembelajaran proses persepsi lewat organisasi beberapa komponen sensasi yang mempunyai hubungan, pola atau kesamaan menjadi sebuah kesatuan. Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran diantaranya adalah pengalaman tilikan atau insight, pembelajaran yang memiliki makna atau meaningful learning, perilaku bertujuan atau pusposive behavior dan juga prinsip ruang atau life space.

  1. Teori Sibernetik

Menurut teori sibernetik, belajar adalah proses pengolahan informasi dimana dalam teori ini lebih mementingkan tentang sistem informasi yang diproses sebab informasi tersebut yang nantinya akan menjadi penentu sebuah proses. Kelebihan dari teori sibernetik tersebut diantaranya adalah:

  • Cara berpikir yang berorientasi dalam proses akan lebih menonjol. Penyajian pengetahuan akan memenuhi aspek ekonomis.
  • Kapabilitas belajar bisa disuguhkan secara lebih lengkap.
  • Lebih terarah di seluruh kegiatan dengan tujuan yang ingin digapai.
  • Terdapat transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sebenarnya.
  • Kontrol belajar akan memungkinkan belajar bisa sesuai dengan irama setiap individu.
  1. Teori Manajemen Operasional

Kegiatan operasional merupakan jenis jenis metode pembelajaran dimana perilaku akan dikendalikan konsekuensi yang bisa terjadi. Kunci dalam kondisi operasi tersebut berupa dukungan positif dan negatif serta hukuman positif dan negatif. Dukungan positif berupa memberikan sesuatu yang menggembirakan untuk sebuah perilaku, sedangkan dukungan negatif merupakan penghapusan akan sesuatu yang tidak menyenangkan sebagai sikap yang bisa diterima. Hukuman positif dipakai untuk mengurangi perilaku yang tidak nyaman dan perilaku negatif dipakai untuk mengurangi perilaku tidak menyenangkan dengan mengambil sesuatu yang menyenangkan.

  1. Teori Harmonik Klasik

Teori ini melibatkan pembelajaran mengenai perilaku baru lewat proses yang berkesinambungan dumana terdapat tiga tahapan dalam teori ini dengan cara memberikan rangsangan baru dalam setiap tahapnya.

  • Tahap pertama: Sebelum kondisi, dimana rangsangan lingkungan akan melepaskan respons yang belum pasti dan juga reaksi yang tidak pernah terpikirkan.
  • Tahap kedua: Selama penyesuaian dimana stimulasi lingkungan tidak bereaksi pada rangsangan yang diketahui.
  • Tahap ketiga: Sesudah remediasi dimana pembentukan respons baru terjadi.
  1. Teori Kesadaran

Teori kesadaran lebih fokus pada perubahan proses dan juga struktur mental yang terjadi sebagai hasil dari sebuah usaha untuk memahami lingkungan sekitar. Nantinya, teori belajar kognitif akan dipakai dalam proses belajar sederhana seperti contohnya nomor telepon, memo dan sebagainya. Dalam teori ini, terdapat empat prinsip dasar dalam macam macam gaya belajar yakni:

  • Anak atau siswa akan bekerja untuk bisa memperoleh mengenai apa yang sudah dipelajari.
  • Pengembangan pengetahuan tergantung dari apa yang sudah dipelajari.
  • Belajar nantinya bisa membangun sebuah pengalaman.
  • Belajar merupakan proses perubahan struktur dari mental.

You may also like