Sikap manusia merupakan hal yang tidak dapat ditebak dan dibaca. Seolah labirin, pikiran manusia bisa dikatakan sebagai ruang yang rumit dibandingkan ruang kosong yang tidak terisi apapun. Perilaku manusia merupakan cerminan lain dari sikap dimana perilaku dianggap dilatarbelakangi oleh sikap itu sendiri.
Lantas apa yang dimaksud sebagai sikap ? Sikap merupakan cara seseorang untuk bisa melihat sesuatu secara mental ataupun yang ada di diri mereka.
Dimana hal tersebut mengarah pada perilaku yang ditunjukan kepada orang lain. Sikap berarti anda yang bisa mengkomunikasikan perasaan kepada orang lain. Sikap memang mengandung 3 komponen diantaranya adalah kognitif (keyakinan, kesadaran).
Komponen ini akan dipelajari dalam Teori Pengenalan Pola Dalam Psikologi Kognitif, Penerapan Psikologi Kognitif dalam Tingkah Laku dan cabang ilmu lainnya.
Komponen Kognitif
Sebelum membahas apa saja komponen kognitif dalam satu sifat pahami dulu pengertiannya. Pertama, komponen kognitif merupakan sebuah komponen yang diisikan oleh apa yang diyakini dan berisikan oleh apa yang difikirkan mengenai obyek sikap tertentu. Berikut ini beberapa komponen kognitif dalam sebuah sikap :
- Pengetahuan
Pertama adalah pengetahuan, anda tentu tahu bahwa kognitif berhubungan dengan hal-hal yang bersifat fakta dan juga objektif. Komponen kognitif dalam sebuah sikap merupakan hal yang meliputi pengetahuan untuk nomor satunya. Komponen Dalam Kognisi Untuk Membentuk Pengetahuan sangatlah besar, Pengetahuan sendiri penting bagi sikap seseorang. Namun tidak menjamin 100% seluruhnya sikap seseorang menjadi baik.
Misalnya anda tentu tahu bahwa sikap mereka yang dimiliki orang-orang yang bersekolah tinggi dengan mereka yang hanya lulusan sekolah dasar pasti akan berbeda.
Pengetahuan bisa mengajarkan bagaimana cara bersikap dengan baik dan benar. Namun terkadang masih ada saja yang tidak baik meskipun pengetahuannya sudah tinggi, jika terjadi hal tersebut maka disebut sebagai komponen afektifnya yang bermasalah.
- Pandangan
Setiap orang mungkin memiliki kepala yang sama, rambut yang sama namun pandangan yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh komponen kognitifnya yang berakhir pada sikap yang berbeda. Pandangan bisa mempengaruhi orang yang dasarnya baik menjadi buruk begitupun sebaliknya. Pandangan bisa mempengaruhi sikap anda menjadi baik dan buruk.
Sebagai contoh, jika anda tidak menyukai 1 orang meskipun faktanya mereka memiliki kelebihan yang luar biasa. Maka anda akan mengikuti untuk menghormati mereka, dalam sisi ini kognitif yang bekerja maka anda akan dinilai sebagai orang yang sportif.
- Keyakinan
Keyakinan merupakan salah satu hal yang bisa mempengaruhi sikap. Dengan adanya keyakinan anda bisa bersikap dengan baik dan sesuai dengan objeknya sehingga menghindari permasalahan seperti subjektif atau tidak sesuai. Keyakinan sendiri didasarkan pada pengalaman, pengetahuan ataupun fakta yang anda dapatkan. Tidak mudah memang menghubungkan antara keyakinan dan juga komponen kognitif dalam sebuah sikap.
- Terpola
Anda tentu tahu bahwa kognitif membicarakan mengenai hal yang dianggap teratur dan tidak bisa secara acak. Dimana pola yang teratur akan memudahkan sikap dan juga mempermudah bagaimana sikap dilakukan.
Hal ini tidak akan berdasar pada salah dan juga benar karena kognitif selalu bersifat objektif dan hal inilah yang menuntun sikap seringkali tetap terpola meskipun anda tahu hal tersebut salah dan tidak boleh digunakan.
Contoh ringan adalah ketika anda tahu bahwa tidak boleh meminum dengan cara berdiri, namun jika anda sudah terbiasa dan terpola maka anda terus melakukan hal tersebut meskipun anda tahu itu salah, lain yang sulit untuk ditoleransi namun karena sudah terpola akan sulit diubah.
- Kaku
Meskipun objektif sifat yang berdasarkan pada kognitif tidak selalu akurat dan juga benar, anda tentu harus tahu bahwa sesuatu yang berdasarkan objektif seringkali menyulitkan dan juga tidak sesuai.
Anda bisa dikatakan kaku atau terlalu berpatok pada sebuah aturan tanpa mau tahu keadaan atau melibatkan perasaan. Kognitif memang menjelaskan secara nyata Perbedaan Perasaan dan Emosi dalam Psikologi
Mungkin sikap yang melibatkan perasaan kognitif akan disebut sebagai orang yang kejam. Karena mereka tidak melibatkan sisi subjektif, benar atau salah, tega dan tidak tega dan sejenisnya. Anda tentu tahu bahwa jika hal ini terjadi maka anda membentuk sikap yang bisa saja tidak disukai banyak orang.
Terutama ketika anda masuk kedalam lingkungan baru ataupun anda berusaha untuk adaptasi maka hal tersebut tidaklah mudah. Kaku menjadi hal yang paling dimusuhi namun kadang menjadi hal yang dibutuhkan.
6. Tidak Akurat
menjadi tidak akurat memang menyebalkan, namun terkadang anda harus membiarkan peluang masuk dan bertukar pikiran atau perasaan dengan orang lain.
Keburukan dari kognitif adalah bahwa mereka yang merasa memutuskan sesuatu secara objektif akan akurat, mengingat sebelumnya semua pencapaian dan target selalu berhasil.
sayangnya kenyataannya tidak begitu, pasti ada 1% peluang tidak akurat dalam sebuah sikap kognitif. anda yang biasanya memutuskan untuk memasang alarm dan selalu berhasil.
Namun ada peluang 1% tidak berhasil seperti halnya anda yang sangat pulas tidak tidur sehingga tidak bangun ataupun ponsel anda yang ternyata mati atau lowbet. Sehingga alarm tidaklah bunyi, hal tersebut masuk kedalam tidak akurat.
7. Pasti
Ilmu kognitif karena mengikuti hal yang bersifat objektif maka bisa dikatakan pasti. Hal ini yang menjadikan banyak orang memiliki sikap yang pasti dan lebih kearah prinsipil dibandingkan perasaan karena kognitif mereka berperan dalam sebuah sikap. untuk anda yang memang merasa tidak pernah terganggu sikap buruk atau baiknya maka bisa jadi komponen kognitif inilah yang mengganggu dan mempengaruhi.
Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Menurut Bloom, Perkembangan dan Peranan memang luas pembahasannya. Selain komponen kognitif diatas, anda tentu tahu ada juga yang disebut sebagai komponen afektif dan juga komponen konatif.
Komponen Afektif ada beberapa contoh dari komponen ini diantaranya adalah perasan yang menyangkut aspek emosional, perasan dan juga pandangan yang dipengaruhi perasaan. Contoh afektif yakni ketika anda menyukai seseorang dan melibatkan emosi.
Selanjutnya adalah komponen yang dimiliki seseorang yaitu konatif dimana ada beberapa aspek kecenderungan berperilaku sesuai dengan sikap yang dimiliki. Bagaimana orang tersebut berperilaku dalam situasi tertentu dan juga stimulus. semua itu berkaitan dan berkesinambungan dalam membentuk sikap seseorang.