Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Keluarga » 17 Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

17 Peran Orang Tua Dalam Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini

by Devita Retno

Sejak anak dilahirkan, mereka mulai mengembangkan kesadaran akan diri dan lingkungan di sekitarnya. Ketika orang tua dan anak memulai kehidupan mereka sebagai satu keluarga, para orang tua mendapati diri mereka mengalami tantangan baru berupa keharusan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat. Seperti telah kita ketahui, pengasuhan dan perawatan yang disediakan orang tua akan memiliki dampak pada semua area di tahap perkembangan awal anak dan selanjutnya.

Dampak tersebut akan terlihat antara lain pada peran orang tua pada perkembangan sosial emosional anak bayi dan balitanya. Orang tua akan membantu anak berkembang secara sosial dan secara emosional. Hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak usia dini akan menjadi dasar perkembangan sosial emosional anak kelak. Hubungan awal orang tua dan anak ini juga akan menetapkan tingkatan perkembangan sosial emosional anak berikutnya, yang akan tampak pada perilaku anak. Sebab itulah orang tua perlu mengetahui mengenai tips memahami psikologi anak.

Perkembangan Sosial Emosional Anak Melalui Orang Tua

Perkembangan sosial adalah mengenai interaksi anak dengan orang lain, merupakan kemampuan anak untuk membangun hubungan yang aman. Sedangkan perkembangan emosional adalah bagaimana cara anak membangun dan mengekspresikan emosi, melibatkan bagaimana perasaan anak mengenai dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Peran orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini akan tampak dalam beberapa hal berikut ini:

1. Menunjukkan kasih sayang kepada anak

Peran orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini salah satunya bisa dicapai dengan menunjukkan kasih sayang kepada anak. Orang tua yang tidak segan menunjukkan kasih sayang kepada anak akan sangat membantu perkembangan sosial emosional anak. Anak akan mudah mengetahui bahwa dirinya disayangi dan bahwa orang tuanya akan selalu ada untuk mendukungnya, karena itu ia juga dapat tumbuh dan berkembang secara sosial dan emosional dengan baik. Kasih sayang orang tua yang ditunjukkan dengan jelas dan proporsional akan mendorong tumbuhnya rasa aman pada anak.

2. Mendorong anak untuk mencoba hal baru

Keberanian untuk mencoba hal – hal baru bagi seorang anak perlu ditumbuhkan dengan dorongan orang tua, sebab dengan demikian ia juga akan mengalami perkembangan sosial dan emosional yang pesat. Anak akan belajar bagaimana menangani hal  – hal yang baru di dalam kehidupannya dan itu akan membantu membentuk kemampuannya untuk mengelola emosi serta kemampuan sosialnya dengan baik. Hal ini juga dapat menjadi cara meningkatkan keberanian pada anak dan cara meningkatkan percaya diri pada anak.

3. Memperkenalkan anak dengan teman sebayanya

Kemampuan sosial anak tidak dapat berkembang apabila ia tidak pernah bergaul dengan teman – teman sebayanya. Orang tua perlu memperkenalkan anak dengan lingkungan teman sebaya untuk mengasah kemampuan sosial dan emosional anak. Bantulah anak dengan memperkenalkan lingkungan teman sebayanya, agar anak bisa belajar bergaul dengan beberapa anak lain dengan watak yang berbeda – beda.

4. Memperlihatkan perasaan dengan jelas

Peran orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini bisa dilakukan dengan memperlihatkan bagaimana perasaan orang tua terhadap berbagai situasi atau peristiwa. Memperkenalkan emosi yang positif dan negatif kepada anak juga perlu dilakukan oleh orang tua. Tunjukkanlah kepada anak bagaimana ekspresi Anda ketika sedang bahagia, senang, marah ataupun sedih. Tentunya dengan porsi yang pas, dan dengan pengendalian diri yang baik agar tidak membuat anak menjadi trauma dengan apa yang dia saksikan.

5. Menetapkan rutinitas harian

Perkembangan sosial emosional anak juga akan terbantu dengan adanya disiplin dari orang tua. Bentuk disiplin tersebut bisa berupa penetapan kegiatan harian anak di rumah dan tugas – tugas apa saja yang perlu dilakukannya. Misalnya, penentuan kapan waktu belajar, bermain, membereskan kamar, membantu orang tua di rumah, dan lain sebagainya. Penentuan kegiatan rutin harian juga dapat menjadi cara meningkatkan fokus pada anak.

6. Memahami perasaan anak

Peran orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini akan terbantu dengan orang tua yang selalu berusaha memahami perasaan sang anak. Orang tua dapat memahami anak dengan cara menjadi pendengar yang baik dan memperluas perasaan empati terhadap anak. Pentingnya anak merasa dipahami agar anak merasa dekat dengan orang tua dan ia tahu bahwa orang tua adalah pihak yang dapat diandalkan dalam perkembangan sosial emosionalnya.

7. Membangun rasa percaya anak

Anak dapat mengetahui apakah komunikasi yang mereka lakukan diterima dengan baik oleh orang tua atau tidak. Hal ini disebabkan karena insting mereka mulai terasah, dan kemampuan belajarnya juga berkembang pesat. Bagaimana cara anak untuk menerima informasi dari lingkungan sekelilingnya akan mempengaruhi dan memicu respons emosional.

8. Membangun ikatan dengan anak

Peran orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini selanjutnya bisa dilakukan dengan membangun ikatan antara orang tua dan anak yang erat. Cara ini bisa dilakukan apabila orang tua menyediakan waktu berkualitas untuk bersama anak. Dengan menyediakan waktu untuk beraktivitas bersama, kedua pihak akan dapat saling mengenali diri masing – masing, saling memahami dan membentuk ikatan yang kuat yang akan mendasari perkembangan sosial emosional anak.

9. Merespon kebutuhan anak

Setiap anak akan memiliki kebutuhan tersendiri, termasuk anak usia dini. Orang tua perlu menjadi pihak yang tanggap terhadap kebutuhan – kebutuhan tersebut agar anak tidak mengalami kesulitan. Kebutuhan anak termasuk kebutuhan fisik dan emosional perlu dipenuhi orang tua dengan segera agar mereka dapat memiliki pihak  yang dapat diandalkan.

10. Membangun kemandirian anak

Pola asuh yang benar akan membuat anak dapat membangun kemandiriannya sendiri. Orang tua perlu memberikan kebebasan tertentu pada anak yang dapat membantu membangun kemampuan anak untuk mandiri dan bisa mengelola perkembangan sosial emosionalnya sendiri. Peran orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini dapat dilakukan dengan mengajarkan kemandirian pada anak. Misalnya, menyuruh anak berbelanja ke warung di depan rumah, mengajarkan toilet training, makan sendiri, tidur sendiri, membereskan keperluannya sendiri dan lain sebagainya.

11. Memberi batasan dan aturan

Orang tua perlu memberi batasan dalam keseharian anak untuk membuat anak tetap aman dan mengetahui bagaimana cara memperlakukan orang lain dengan baik. Anda harus dapat membedakan antara keinginan, keperluan dan kebutuhan anak dengan benar untuk dapat menetapkan batasan – batasan tersebut. Pertimbangkan juga perasaan anak mengenai peraturan – peraturan yang Anda buat, beri ia kesempatan untuk mengusulkan keinginannya. Jika dirasa sesuai, Anda dapat mengabulkan permintaan anak, namun jika tidak memungkinkan maka beri ia alasan yang masuk akal dan jujur.

12. Memperlihatkan perhatian kepada anak

Anak akan selalu membutuhkan perhatian dari orang tuanya dalam kondisi yang bagaimanapun, karena itu orang tua tidak boleh lalai dalam memperhatikan anak. Orang tua dapat memperlihatkan perhatian dengan selalu tanggap terhadap kondisi anak dan apa saja yang dibutuhkannya dalam setiap aspek kehidupan anak. Misalnya mengetahui berbagai kebiasaan anak, apa yang disukai dan tidak disukai, apa yang membuat anak kesal dan marah, siapa teman terdekat anak, dan lain sebagainya. Termasuk kesabaran dalam menjawab berbagai keingintahuan anak dan memperhatikan sebagai pendengar yang baik ketika anak sedang berbicara.

13. Memberi pujian pada anak

Pujian merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada kemampuan anak yang akan mendorong rasa percaya diri anak dan juga sebagai cara meningkatkan harga diri pada anak. Anak yang memiliki kepercayaan diri bagus akan menjadi anak yang lebih bahagia, lebih mudah menyesuaikan diri dan berprestasi lebih baik di sekolah. Hal ini akan membangun rasa tanggung jawab anak, membuatnya dapat menentukan keputusan dan pilihan yang tepat. Ketahuilah juga mengenai manfaat psikologi pendidikan pada anak usia dini.

14. Memberi contoh bagus

Anak – anak akan mempelajari banyak hal mengenai hubungan dengan orang lain dari mengamati perilaku orang tuanya. Anda harus selalu memikirkan dampak dari perilaku diri Anda kepada anak – anak, khususnya apa yang Anda lakukan dengan anak. Perlakukan anak sebagaimana yang Anda inginkan dari orang lain untuk memperlakukan anak Anda dengan cara yang sama. Misalnya, Anda dapat memberi contoh berupa cara mengajari anak mengelola emosi dengan benar. 

15. Menghormati sudut pandang anak

Anak – anak memiliki sudut pandang yang unik mengenai berbagai hal didunia. Bantulah anak untuk dapat mengenali mana saja hal yang nyata dan yang mana merupakan pura – pura. Misalnya, anak mungkin menonton kartun mengenai orang yang bisa terbang, namun Anda harus menjelaskan bahwa dalam dunia nyata tidak ada hal seperti itu. Namun hal ini tidak berarti bahwa anak tidak dapat memiliki sedikit daya khayal yang aman, tugas orang tua adalah untuk membatasi daya khayal tersebut agar tidak membahayakan anak. Ikutlah bermain dengan anak sambil menjelaskan bahwa mengkhayal itu tidak berbahaya selama tidak dilakukan di dunia nyata.

16. Menghormati perbedaan

Setiap anak memiliki kemampuan yang unik dan cara berpikirnya sendiri – sendiri dan tidak terbatas kepada bidang akademik saja. Jangan bandingkan anak dengan teman sebayanya yang mungkin Anda lihat lebih pintar, lebih baik atau lebih luwes dan lain sebagainya. Cobalah menghormati perbedaan anak dengan anak lainnya sebagai bagian dari dirinya dan kepribadiannya. Hargailah setiap pencapaian anak dan sediakan dukungan serta motivasi pada setiap tantangan yang dihadapi anak.

17. Mengajarkan tanggung jawab

Untuk mengajarkan tentang rasa tanggung jawab, Anda dapat meminta anak untuk menyelesaikan apa saja kegiatan yang telah dia lakukan. Memulai suatu kegiatan dari awal hingga selesai akan memberikan anak perasaan penyelesaian. Contohnya, jika ia mengambil buku dari rak untuk dibaca, maka anak juga harus mengembalikan kembali buku tersebut ke tempatnya ketika selesai membaca.

Sebagai orang tua tentunya kita ingin melihat anak bahagia. Peran orang tua dalam perkembangan sosial emosional anak usia dini sangat besar untuk membangun kecerdasan emosi anak dan juga kemampuan sosialnya. Sangat mudah untuk melihat perkembangan fisik anak, namun perkembangan sosial dan emosional anak akan lebih sulit diamati dan diukur. Kita tidak mungkin selalu tahu bahwa anak sudah mengembangkan kemampuan sosial dan emosional yang layak. Karena itu, mendukung perkembangan sosial emosional anak sama pentingnya dengan mendukung perkembangan fisik anak.

You may also like