Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Anak » 15 Cara Mengajari Anak Mengelola Emosi yang Baik dan Benar

15 Cara Mengajari Anak Mengelola Emosi yang Baik dan Benar

by Bernadet Maress

Masalah yang seringkali dihadapi anak anak adalah tentang mengontrol emosi yang mereka miliki. Meski rasa marah merupakan emosi normal yang memang harus diungkapkan, namun ada beberapa ekspresi marah yang sebaiknya dihindari karena bisa membuat anak semakin agresif dan kasar. Mengendalikan emosi anak memang bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dilakukan termasuk untuk orang dewasa. Untuk itu, perlu trik khusus dalam cara mengajari anak mengelola emosi yang paling baik agar rasa emosi anak bisa tersalurkan dengan benar dan sehat. Hal ini sangat penting dilakukan agar emosi bisa dikendalikan dengan baik sekaligus mengajarkan pada anak tentang cara mengidentifikasi tanda tanda kemarahan dan menemukan cara terbaik untuk berpikiran tenang sekaligus produktif dalam bertindak. Apabila emosi tersebut bisa dikendalikan dengan baik, maka kebiasaan buruk tersebut juga akan sangat membantu agar anak bisa menghindari ledakan kemarahan yang tidak hanya menyakiti orang sekitar namun juga menyakit diri anak. Berikut ini, akan kami berikan beberapa cara membantu anak agar bisa lebih bijak dalam mengelola emosi dalam psikologi lebih baik yang bisa anda praktekkan.

  1. Ajarkan Cara Menenangkan Diri

Cara pertama yang bisa anda lakukan adalah mengajarkan bagaimana cara terbaik untuk menenangkan diri. Istirahat menjadi kunci penting untuk membantu semua orang untuk meredakan emosi termasuk pada anak anak. Apabila anak sedang memperlihatkan ciri ciri emosi dalam psikologi, sebaiknya jangan langsung bereaksi dan langsung menegurnya sebab itu hanya akan memicu emosinya semakin tinggi. Berikan waktu pada anak agar bisa merasa lebih tenang. Anda bisa membawa anak anda masuk ke kamar yang sejuk agar bisa lebih tenang dan jauhkan anak dari sumber penyebab kemarahannya.

Namun, jika memang anak anda lebih agresif dan juga bersikap kasar, maka segera hentikan dan buat anak anda agar bisa duduk diam selama 1 hingga 2 menit untuk menenangkan dan ajarkan juga untuk melakukan pernapasan seperti melakukan beberapa gerakan yoga supaya mereka bisa mengendalikan emosi lebih baik.

  1. Ajari Cara Mengungkapkan Perasaan

Hindari membiarkan anak anda meluapkan emosi tanpa alasan yang jelas. Anak anak terbiasa untuk teriak, menjerit, menendang, memukul dan juga melemparkan barang barang di sekitar mereka saat sedang emosi sebab mereka belum mengerti bagaimana cara mengekspresikan emosi mereka secara verbal. Anda bisa mengajari tentang beberapa kata emosi yang berbeda agar bisa mengungkapkan perasaan mereka sebagai salah satu cara pengendalian emosi diri. Beberapa kata yang bisa digunakan adalah marah, bahagia, geram, takut, gugup, jengkel, cemas, kesal dan sebagainya.

Dengan mengajarkan mereka tentang arti beberapa kata emosi manusia, maka anak akan belajar untuk meluapkan emosi melalui kata kata dan kalimat dibandingkan bersikap kasar seperti menendang, menjerit, berteriak dan sebagainya.

  1. Ajari Untuk Tidak Memendam Marah

Saat emosi terjadi, maka adrenalin seseorang akan terpompa dan detak jantung juga mengalami peningkatan yang juga terjadi pada anak. Saat adrenalin ini meningkat, maka seseorang juga mendapatkan energi tambahan sehingga bisa berbicara lebih keras. Perubahan yang terjadi pada tubuh ini nantinya akan meningkatkan risiko agresif dan juga kekerasan.

Langkah terbaik sebagai cara meredam emosi dalam psikologi adalah dengan mengajarkan anak untuk bisa mengalihkan semua adrenalin pada sesuatu hal yang lebih positif dan produktif sekaligus tidak membahayakan. Beberapa hal yang bisa anda ajarkan diantaranya adalah melakukan kegiatan olahraga, berenang, beraktivitas fisik seperti berlari dan sebagainya.

  1. Empati Pada Anak

Tanpa disertai rasa empati, anda sebagai orang tua juga tidak akan bisa menemukan cara terbaik untuk mengelola emosi anak. Anda harus bisa membujuk anak untuk menceritakan hal apa yang sampai membuatnya emosi. Bantu anak anda untuk mengenali perasaannya seperti frustasi, marah atau kesal akan sesuatu. Jika anda bisa berempati, maka anda nantinya juga bisa memahami perasaan anak tanpa harus terlihat seperti menghakimi. Saat anda bisa lebih terbuka untuk mendengarkan, maka nantinya anak anda juga bisa merasa lebih tenang.

  1. Berikan Contoh Baik

Perilaku orang tua sebenarnya juga banyak ditiru dari orang tua. Baik atau buruk perilaku anak akan tergantung bagaimana cara orang tua mendidik anak anak mereka. Tips menahan emosi yang bisa dilakukan dengan cara memberi contoh pada mereka. Jadilah orang tua yang bisa dijadikan panutan. Apabila anda bisa mengendalikan emosi dengan baik, maka secara otomatis anak anak juga akan meniru cara anda untuk mengatasi emosi tanpa harus bersikap agresif atau kasar.

  1. Berikan Batasan

Anak anak sebenarnya diperbolehkan untuk marah asalkan tidak melebihi batas karena marah merupakan salah satu jenis emosi manusia. Kadar toleransi yang seharusnya anda berikan untuk anak harus dibatasi hingga anak anak mulai merusak fisik atau bahkan berkata kasar. Terapkan aturan tersebut sebagai aturan tidak tertulis dan pastikan anak anak anda memahami dengan baik tentang peraturan tersebut dan harus siap menghadapi konsekuensi apabila sampai melanggar aturan yang sudah anda buat tersebut.

  1. Ajarkan Untuk Menjauhi Penyebab Emosi

Apabila emosi anak sudah di luar kendali, maka pisahkan segera anak anda dengan seseorang yang ia anggap sebagai penyebab amarah atau emosi. Jauhi anak anda dari penyebab tersebut dan ajarkan juga pada anak agar bisa memakai beberapa strategi untuk menenangkan diri ketika sedang marah seperti mengambil napas dalam dalam, duduk, berbaring, minum segelas air, mendengarkan lagu dan sebagainya.

  1. Hindari Menghukum Anak

Perilaku menghukum anak seperti memberikan konsekuensi, memukul dan mempermalukan bukan menjadi cara terbaik untuk mengajarkan anak bagaimana cara mengatur emosi. Apabila hal tersebut dilakukan, maka hanya akan memperburuk perilaku anak. Saat anda menghukum anak, maka yang anak anak lakukan hanyalah mencoba untuk menyimpan emosi tersebut dan semakin lama akan semakin penuh dan inilah yang menjadi alasan mengapa memberi hukuman pada anak bukanlah cara terbaik untuk mengajarkan untuk bisa mengendalikan emosi. Daripada menghukum, cobalah untuk memberikan bimbingan positif, cara meluapkan emosi dengan baik, membantu anak agar bisa memproses emosi dan juga mengajarkan pada anak cara untuk belajar lebih terampil hingga akhirnya anak anak bisa mengendalikan emosi mereka dengan baik.

  1. Bicarakan Tentang Emosi dan Perasaan

Cara mengajari anak agar bisa mengelola emosi mereka selanjutnya bisa dilakukan dengan membicarakan tentang emosi dan juga perasaan. Pastikan anak anak anda bisa memahami segala jenis emosi yang ia rasakan. Ajari anak anda mengenai jenis perilaku dan juga ekspresi wajah yang mungkin bersumber dari emosi berbeda. Selain itu, pada saat anak sedang mengekspresikan emosi yang berbeda, maka beri anak pengertian dan alasan tentang kenapa ia bisa merasakan hal seperti itu dan juga menunjukkan perilaku tertentu.

  1. Ajari Cara Mengenali Perasaan orang Lain

Anak anak juga perlu mengetahui tentang cara untuk membaca emosi atau perasaan orang lain sekaligus cara meluapkan emosi dengan baik. Dengan mengajarkan cara untuk mengenali perasaan orang lain, bahasa tubuh dan juga ekspresi wajah, maka nantinya anak juga bisa memahami lebih baik tentang bagaimana seharusnya cara berinteraksi dengan baik dan pada akhirnya juga akan membantu mereka untuk membangun hubungan yang lebih baik, positif dan menguntungkan.

  1. Ajarkan Cara Menyelesaikan Masalah

Selain menenangkan anak saat sedang emosi, anda juga harus mendorong anak agar bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Dengan mengajarkan hal ini, maka membuat mereka jadi mandiri dan tidak selalu bergantung dengan orang tua saat sedang menghadapi masalah sehingga bisa menyelesaikan masalah tersebut sendiri. Contohnya, saat anak anda sedang bertengkar memperebutkan mainan, maka cobalah untuk mengajarkan pada anak anda untuk bisa berkata baik dan bermain secara bergantian.

  1. Belajar Mendengarkan

Seperti orang dewasa, anak anak juga selalu ingin didengar dalam tahap perkembangan emosi usia dini. Saat anda sebagai orang tua kurang cukup mendengarkan, maka nantinya anak akan mengubah emosi yang dimiliki menjadi negatif agar bisa mendapatkan perhatian dari anda. Untuk itu, cobalah untuk selalu bisa mendengarkan anak anda agar ia nantinya bisa melatih emosi dengan baik. Tunjukkan jika anda sebagai orang tua peduli dan anda akan melihat perubahan besar pada diri anak ketika ia diperhatikan.

Cara Lainnya

Selain beberapa cara untuk melatih anak agar bisa mengelola emosinya dengan baik sejak dini, masih ada beberapa cara lain yang bisa anda lakukan untuk diterapkan pada anak dan beberapa diantaranya adalah:

  • Peluk saat anak sedang marah: Penyebab anak emosi dan kesal tidak hanya disebabkan dirinya sendiri dan anda sebagai orang tua mungkin yang menjadi penyebab anak menjadi emosi. Memberikan pelukan pada anak setidaknya sebelum anda pergi menjadi cara mudah untuk melatih emosi yang dimiliki anak.
  • Jangan bertengkar di depan anak: Anak yang tidak bisa mengendalikan emosi dengan baik juga bisa disebabkan karena ia meniru perilaku dari orang tua. Untuk itu saat anda memiliki masalah dengan pasangan, cobalah mengendalikan emosi dan perkataan kasar di depan anak karena itu merupakan contoh tidak baik yang bisa membuat emosi anak tidak stabil.
  • Bicara saat emosi mereda: Terkadang, anak anda bisa emosi tanpa sebab yang jelas khususnya saat di pusat keramaian maka tentu anda akan berusaha menenangkan anak. Bawalah anak anda ke tempat yang sepi dan biarkan ia meluapkan emosinya dan sesudah reda maka bicara padanya dan katakan jika sikap yang baru saja ia lakukan tidak disukai oleh anak. Dengan ini, anak akan belajar secara perlahan untuk merubah sikap buruk yang ia lakukan.

You may also like