Home » Gangguan Psikologi » 15 Peran Keluarga Dalam Gangguan Jiwa Untuk Penyembuhan

15 Peran Keluarga Dalam Gangguan Jiwa Untuk Penyembuhan

by Bernadet Maress

Pada dasarnya, keluarga memiliki peranan penting dalam gangguan jiwa khususnya mengenai seberapa cepat proses penyembuhan penderita gangguan jiwa selama menjalani pengobatan dan juga proses rehabilitasi.

Akan tetapi, tingkat kesadaran dan juga pengetahuan setiap anggota keluarga yang berbeda beda nantinya akan menjadi penentu dalam proses penyembuhan sebab gangguan jiwa merupakan masalah bersifat holistik dalam kesehatan psikis, fisik, sosial serta spiritual dari setiap individu.

Untuk itu dibutuhkan pemahaman dan juga konsep yang jelas untuk bisa memahami dan mengarahkan supaya bisa kembali sehat dan normal. Berikut ini akan kami berikan ulasan mengenai peran keluarga dalam gangguan jiwa yang sangat penting untuk diketahui.

Definisi Gangguan Jiwa

Menurut beberapa ahli psikologi seperti yang dikemukakan oleh Frederick H. Kanfer dan Arnold P. Goldstein, gangguan jiwa adalah kesulitan yang dialami seseorang saat berhubungan dengan orang lain dan juga mengalami kesulitan mengenai persep si kehidupan dan sikapnya terhadap diri sendiri.

Macam macam gangguan jiwa merupakan perubahan perilaku yang terjadi tanpa alasan jelas serta masuk akal, berlangsung dalam waktu lama, terlalu berlebihan dan menimbulkan masalah terhadap individu atau orang lain.

Peran Keluarga Dalam Gangguan Jiwa

Keluarga memiliki peranan penting terhadap gangguan jiwa entah menjadi penyebab dari gangguan jiwa ataupun proses pengobatan dan penyembuhan individu atau anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

  1. Tidak Berjalannya Fungsi Keluarga

Ada begitu banyak masalah sosial dan juga hukum dalam masyarakat yang diawali dengan tidak berfungsi keluarga seperti seharusnya. Fungsi keluarga yang dimaksud disini mencakup ikatan suami istri, prokreasi dan hubungan seksual, sosialisasi dan juga pendidikan anak, perawatan dasar anak, pemberian nama dan juga status serta masih banyak lagi.

Jika seorang anak terlantar, anak dan juga remaja yang memiliki masalah dengan hukum, masalah dalam pernikahan sampai masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan lansia atau masalah lain yang membuat fungsi keluarga tidak berjalan seperti semestinya, maka masalah kesehatan mental seperti penyakit kejiwaan ringan dan fisik nantinya bisa terjadi.

  1. Perlakuan dan Pengasuhan

Berhubungan dengan apa yang dilakukan orang tua atau anggota keluarga lain pada anak, jika dibiarkan atau neglect, mendapat perlakuan kasar atau violance, dimanfaatkan secara salah atau abuse dan berbagai masalah dalam keluarga lainnya nantinya juga bisa berpengaruh terhadap perkembangan mental anak dan keluarga secara keseluruhan.

Keluarga yang sehat nantinya bisa memberikan kesehatan mental pada anak dan juga anggota keluarga lain. Begitu juga sebaliknya jika keadaan keluarga tidak kondusif, maka bisa mengakibatkan gangguan jiwa untuk anak beserta seluruh anggota keluarga.

  1. Mempelajari Tentang Penyakit Mental dan Layanan

Bagi keluarga penderita gangguan jiwa bisa memperoleh manfaat dari pendidikan yang sangat membantu dalam memahami gangguan jiwa yang seringkali membingungkan. Pendidikan tersebut nantinya bisa mengajarkan beberapa hal seperti:

  • Ciri ciri depresi berat dan tanda yang bisa menyebabkan masalah pada individu dan apa saja yang terlihat menakutkan sekaligus ganjil untuk anggota keluarga lain.
  • Mencari penyebab mengapa seseorang tidak melihat ada sesuatu yang salah pada diri mereka.
  • Alasan mengapa seseorang penderita gangguan jiwa menolak untuk mencari bantuan seperti dokter atau pusat kesehatan mental.
  • Keterampilan manajemen diri sendiri yang bisa dipakai seseorang untuk mengatasi penyakit.
  • Penggunaan tentang obat tertentu dan apa saja efek sampingnya.
  1. Melibatkan Penderita Dalam Rencana Perawatan

Keluarga juga harus bisa berkomunikasi dengan penderita supaya bisa membantunya untuk mencari bantuan. Beberapa langkah alternatif bisa diambil keluarga yang sesuai dengan perundang undangan saat penderita tidak setuju atau tidak mau mencari bantuan.

  1. Identifikasi Tanda Peringatan dan Gejala Kambuh

Keluarga juga harus bisa belajar tentang bagaimana seharusnya memberikan umpan balik untuk anggota keluarganya yang memperlihatkan tanda dan gejala seperti gangguan mood dalam psikologi dari kemungkinan gangguan jiwa kambuh sekaligus mengidentifikasi dan meminimalisir hal yang bisa menyebabkan tekanan terlalu banyak pada penderita sehingga meningkatkan kemungkinan gangguan jiwa kambuh kembali.

  1. Mengelola Obat

Keluarga juga memegang peran penting dalam membantu anggota keluarga dalam rutinitas pengobatan seperti informasi mengenai cara untuk memfasilitasi mengkonsumsi obat dengan teratur, belajar mengenai cara menghadapi efek samping sekaligus membantu penderita dengan cara bekerja sama dengan dokter untuk mengetahui efek samping.

  1. Bekerja Sama Dengan Anggota Keluarga Lain

Keluarga juga dianjurkan untuk mengetahui rencana darurat termasuk langkah yang harus dilakukan saat seseorang terkena atau merasakan serangan dari gangguan jiwa pada manusia modern seperti dengan cara memberi peningkatan pengobatan, menghubungi dokter keluarga atau psikiater dan lain sebagainya. Untuk penekanannya harus dilakukan pada pengembangan rencana aksi yang memungkinkan situasi nantinya bisa ditangani dengan baik.

Setiap anggota keluarga juga harus membuat rencana yang meliputi informasi tentang pengobatan terkini, nama dan rincian kontak para profesional kesehatan dan kejiwaan setempat serta serangkaian langkah lainnya yang harus diikuti. Masing masing anggota keluarga nantinya memegang peranan penting untuk merawat seseorang seperti apakah dibutuhkan perawatan rumah sakit atau masih bisa dirawat secara mandiri.

  1. Membantu Menumbuhkan Hidup Kondusif

Keluarga juga harus bisa menumbuhkan gaya hidup yang kondusif untuk pemulihan dan juga pemeliharaan kesehatan mental yang terbaik dan beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya adalah:

  • Memberikan kebebasan
  • Memberikan dukungan sosial pada keluarga
  • Mengikutsertakan dalam latihan, kegiatan sosial, pekerjaan, sekolah dan kegiatan lainnya.
  1. Perawatan Sesudah Rawat Inap

Sesudah anggota keluarga menjalani rawat inap, maka dibutuhkan cara untuk merawat anggota keluarga tersebut untuk membantu proses penyembuhan macam macam skizofrenia dan gangguan jiwa lainnya. Beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya adalah:

  • Membuat rencana dengan terapis atau tim perawat saat penderita sedang dalam kondisi terbaik dan jika memungkinkan menentukan apa yang menjadi penyebab dari rawat inap tersebut sekaligus menyetujui tindakan apabila gejala terjadi kembali.
  • Belajar tentang kambuhnya gejala seperti perubahan pola tidur dan kebiasaan makan, perubahan suasan hati yang terjadi secara tiba tiba dan langsung melakukan kunjungan ke psikiater yang bisa membantu mencegah kekambuhan semakin parah.
  • Saat tidak bisa menghadapi sebuah situasi seperti agresif atau ide bunuh diri, maka segera hubungi dan berkonsultasi dengan tenaga profesional atau organisasi kesehatan mental.
  1. Pendekatan Dengan Penderita

Anggota keluarga yang dekat dengan seseorang yang sedang sakit sangat dibutuhkan untuk pemberian perawatan agar kondisi penderita tidak semakin buruk. Menghadapi seseorang yang mengalami gangguan jiwa tidak harus dilakukan dengan perasaan sakit hati, marah, frustasi atau cemas meskipun rasa bersalah memang menjadi perasaan umum yang sering dialami anggota keluarga penderia gangguan jiwa.

  1. Gunakan Kurator Publik

Ada saatnya seorang individu yang mengalami gangguan jiwa bisa mendapatkan layanan kurator publik seperti saat anggota keluarga yang seharusnya bertanggung jawab dalam kondisi penderita sedang dalam keadaan sakit atau sudah terlalu tua untuk menangani masalah tersebut. Dalam hal ini, pengadilan bisa menunjuk kurator publik sebagai perwakilan hukum.

  1. Jangan Menghakimi

Terkadang, penderita gangguan jiwa sering mengalami hilang ingatan, menunjukkan perilaku abnormal atau tidak mampu untuk berkonsentrasi yang terkadang terlihat menakutkan dan membuat anggota keluarga lain frustasi. Peran keluarga disini adalah tidak bersikap keras dan jangan memaksa penderita untuk berjuang dengan keras. Cukup berikan informasi secara berulang kali namun dengan cara baik dan tidak menghakimi yang akan lebih membantu penderita gangguan jiwa dibandingkan dengan penekanan yang diberikan terus menerus.

  1. Terima Persepsi Penderita

Seorang penderita gangguan jiwa seringkali berhalusinasi, melihat, merasakan atau mendengar hal hal yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain. Hal yang harus dilakukan anggota keluarga adalah menerima persepsi individu tersebut namun tetap memberikan penjelasan jika anda tidak merasakan hal yang seperti dialami, dilihat atau dirasakan orang tersebut.

  1. Perlakukan Dengan Rasa Hormat

Memperlakukan anggota keluarga yang sedang mengalami gangguan jiwa juga harus dilakukan secara bermartabat dan dengan rasa hormat dalam cara mengatasi stres dan depresi serta masalah gangguan jiwa seseorang. Konsultasikan dan bicarakan segala sesuatu yang sudah anda rencanakan kepada penderita untuk mendapatkan perawatan terbaik.

  1. Mencari Dukungan

Pertimbangkan juga untuk bergabung dengan grup atau kelompok sebab anda juga membutuhkan dukungan dari orang lain yang mengalami hal serupa dengan yang anda alami yakni memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Hal ini sangat penting dilakukan agar lebih menguatkan anggota keluarga lainnya khususnya saat timbul perasaan ingin menjauh dan mengasingkan diri karena masalah tersebut sehingga anda tetap bisa memberikan dukungan dan bantuan pada anggota keluarga yang sedang mengalami gangguan jiwa.

Gangguan jiwa seperti kebanyakan penyakit lainnya tetap membutuhkan penanganan medis yang paling tepat, manajemen dan dukungan kuat sehingga penderita bisa dipulihkan. Untuk itu peran keluarga dalam gangguan jiwa memiliki peranan penting dalam membantu anggota keluarga yang sedang mengalami gangguan jiwa tersebut.

You may also like