Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Pendidikan » 16 Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan

16 Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan

by Tiffany

Semua orang pasti setuju jika dikatakan bahwa pendidikan sangat penting untuk kehidupan manusia. Bukan tanpa sebab, dasarnya semua orang tidak tahu apa-apa. Kemudian mereka belajar dengan pendidikan dan akhirnya tahu. Pendidikan tak melulu soal sekolah duduk di depan guru dan menerima soal 1+1. Namun pendidikan mencakup ilmu pengetahuan secara luas baik yang diajarkan secara formal ataupun non formal. Atau juga yang didapat dari orang laim atau pengalaman sendiri.

Salah satunya adalah psikologi pendidikan. Dalam ilmu ini, pendidikan dikaji secara psikologi. Apa dampaknya, bagaimana pengaplikasiannya, seberapa porsinya untuk manusia dan anak-anak dan lainnya. Sudah jelas bahwa pendidikan sangat penting hingga bisa dikaji oleh ilmu lain kan. Nah, berikut ini 20 manfaat dari mempelajari psikologi pendidikan. Diantaranya adalah :

1) Konseling Anak

Ketika anda mempelajari psikologi khususnya psikologi pendidikan. Anda bisa memanfaatkan psikologi untuk mengajar siswa, terutama anda yang bekerja sebagai pengajar atau Guru. Sebagai guru ada hal yang paling penting yang bisa dilakukan, yakni konseling atau bimbingan.

Dalam ilmu psikologi pendidikan anda akan banyak menemukan materin yang isinya membahas masalah masalah yang berkaitan dengan perkembangan manusia khususnya anak sekolah. Sehingga seorang guru bisa memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan terkait masalah akademik.

2) Teknik Pembelajaran yang Tepat

Selanjutnya adalah psikologi pendidikan bisa membantu anda sebagai pengajar untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dan tepat.

Sehingga sebagai seorang pengajar maupun calon pengajar harus memiliki bekal dasar dalam menilai teknik pembelajaran yang efektif, yang sekiranya bisa digunakan dan diterapkan dalam keadaan tertentu. Terutama jika keadaan karakteristik siswa berbeda-beda, karena ada Macam-macam Kecerdasan Manusia.

3) Menghindari Penilaian Subjektif

Seorang pengajar yang mempelajari sudah psikologi pendidikan maka akan tahu bagaimana menilai bahwa siswa memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Terkadang ketika melakukan praktik penilaian (evaluasi) seorang pengajar bisa saja menjadi subjektif dan hanya menilai dari sikap yanh ditonjolkan.

Ataupun hanya dari nilai pelajaran saja, tanpa memandang faktor yang lainnya. Maka, dengan mempejari psikologi pendidikan membuat seorang pengajar mampu mendalami dan mengerti masing-masing kemampuan siswanya. Tidak ada lagi kejadian pilih kasih atau pengajar merasa anak ini pintar dan anak ini bodoh dalam penilaian. Ketidakadilan tidak akan terjadi dan penilaian secara adil bisa terwujud.

4) Evaluasi Hasil Belajar

Tugas utama guru atau pendidik yaitu mengajar di dalam kelas dan memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya sesuai dengan subjek atau pelajaran yang diampu. Kemudian, melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan setiap harinya. Dengan mempelajari psikologi pendidikan diharapkan agar pendidik mampu memberikan penilaian dan evaluasi untuk kemampuan siswa. Sudah sampai mana siswa mengerti dan memahami pelajaran yang anda berikan bisa lewat psikologi pendidikan.

5) Antisipasi Kesulitan 

Ketika seorang pendidik mengalami kesulitan dalam mengantisipasi kemungkinankemungkinan terjadi atau timbulnya kesulitan belajar peserta tertentu. Maka dengan psikologi pendidikan anda sudah tahu faktor yang memungkinkan terjadi atau adanya kesulitan tersebut. Selain itu lebih memudahkan anda sebagai pengajar untuk bisa mencari solusi yang tepat, terutama jika masalah sosial disekolah.
Baca juga :

6) Mempertimbangkan Waktu Belajar 

Jika anda tidak mempelajari psikologi pendidikan. Mungkin anda akan mendorong banyak anak murid untuk terus belajar tanpa memperhatikan apakah ia merasa lelah, muak dan sebagainya. Padahal anak juga bisa stress dan kelelahan karena jadwal pelajaran yang padat. Belum lagi pekerjaan rumah yang sering diberikan oleh gurunya. Maka lebih baik anda untuk mempelajari psikologi pendidikan. sehingga anda tahu porsi belajar siswa seharusnya berapa lama.

7) Menetapkan Tujuan Pengajaran

Ketika ada psikologi pendidikan maka pelajaran lebih terarah target dan tujuannya. Cara Mendidik Anak Agar Cerdas tidaklah mudah. Tetapi sebagai guru anda harus percaya dan menemukan tujuan yang tepat disesuaikan dengan kecerdasan mereka. Jika ada anak memiliki nilai olahraga bagus dan tinggi maka arahkan menjadi atlet dan jangan paksa anak mendapatkan nilai 100 pada matematika.

8) Metode Belajar yang Benar

Adanya psikologi pendidikan dan anda mencoba untuk memahami psikologi pendidikan yang memadai. Diharapkan bahwa guru dapat menentukan strategi ataupun metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pelajaran dan keadaan anak/siswa yang diajarkan.

Selain itu, siswa mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan masing-masing individu. Termasuk jenis belajar dan juga gaya belajar siswa itu sendiri.

9) Memberikan Motivasi 

Memotivasi dapat diartikan sebagai upaya seorang guru untuk mendorong siswanya untuk melakukan perbuatan tertentu. Khususnya tentu pada saat siswa sedang belajar khususnya perbuatan belajar. Jika tidak ada pemahaman psikologi pendidikan yang cukup memadai, maka guru akan mengalami kesulitan.

Tak jarang seorang anak mengalami trauma sehingga bermasalah ketika disekolah seperti mengalami Gangguan Kepribadian Menghindar atau seperti halnya Gangguan Disosiatif. Sehingga menjadi pekerjaan tersendiri untuk guru untuk bisa memberikan motivasi.

10) Belajar Menyenangkan

Menciptakan kelas yang efektif tidaklah mudah. Mengingat sebuah pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif namun nyaman. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai bisa menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas. Sehingga anak-anak tetap belajar tanpa ada keributan namun mereka juga bukan dalam keadaan tegang atau takut.

11) Menfasilitasi Murid

Selanjutnya adalah untuk memfasilitasi murid/anak-anak. Bukan tanpa sebab, ada hal dimana seorang anak merasa tidak nyaman bercerita mengenai masalahnya sendiri terutama anak-anak remaja dan menjelang dewasa layaknya SMP dan SMA. Nah, memfasilitasi disini berarti mendengar sesuai dengan porsinya guru sebagai sosok yang ditiru dan digugu. Jika anda mempelajari psikologi pendidikan maka anda akan mengerti.

12) Ketepatan Memberikan Hukuman

ketepatan memberikan hukuman menjadi poin selanjutnya bagaimana psikologi pendidikan berguna/bermanfaat. Hukuman diberikan kepada siswa namun bukan semata-mata untuk membuat anak menjadi ketakutan. ketika mereka berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman diberikan dengan harapan, agar siswa mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Namun gunakan hukuman yang tepat sesuai kesalahan anaknya.

13) Mengadakan Kompetisi

Kompetisi ataupun Persaingan merupakan poin selanjutnya jika anda mempelajari psikologi pendidikan. Guru berusaha mengadakan persaingan ataupun kompetisi sehat di antara siswanya. Bukan tanpa sebab hal ini untuk memicu sikap sportifitas, kejujuran, ambisi dan juga team work mereka agar bisa menang.

Kompetisi juga bisa digunakan untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang sudah ada.

Baca juga : Cara Meningkatkan Prestasi Belajar

14) Menghargai usaha siswa dengan hadiah

Memberikan hadiah untuk siswa yang berprestasi memang terkadang menimbulkan pro dan kontra. Namun jika dilakukan dengan benar hal ini bisa jadi motivasi. Terkadang menghargai tanpa hadiah dianggap sebagai guru yang tidak bisa memberikan hal terbaik pada siswanya. Namun kadang guru yang menghargai dengan memberikan hadiah juga dianggap salah. Maka anda harus bisa membaca situasinya.

Anda yang mengetahui psikologi pendidikan pasti paham bahwa hadiah yang diperbolehkan yang bisa memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.

15) Pembentukan Karakter

selanjutnya tentu terkait pembentukan kepribadianSeringkali orang salah paham dan bilang psikologi pendidikan hanya berfokus pada sisi kognitif saja? faktanya,  ruang lingkup dari psikologi pendidikan juga berfungsi untuk membentuk kepribadian seseorang. Apakah ia menjadi lebih baik atau lebih buruk. Misalnya mengenai teori belajar. Teori belajar, layaknya modeling merupakan ruang lingkup dari psikologi dalam bidang pendidikan. Tetapi berpotensi untuk membentuk kepribadian seseorang.

Sebagai contoh, Seorang anak yang mengikuti (memodelkan) sosok kakanya yang kasar, maka ia juga bisa menjadi sosok dengan kepribadian yang galak dan kasar juga pada dirinya sendiri.

16) Membantu Menyelesaikan Masalah

Terakhir yakni problem solving atau penyelesaian masalah. Psikologi bidang pendidikan bukan fokus pada belajar saja namun juga fokus pada pemecahan masalah baik dari guru ataupun siswanya. Dengan adanya bidang ilmu psikologi pendidikan, maka individu diajarkan untuk bisa berpikir secara efektif dan juga bisa mencari solusi terbaik dalam menghadapi suatu masalah. Khususnya karena pendidikan biasa ada si sekolah maka penyelesaian masalah di sekolah. Peran psikologi pendidikan yakni melatih individu untuk menjadi lebih peka terhadap masalah, dan mampu untuk kreatif dalam memecahkan masalah.

Psikologi pendidikan bukan membicarakan pelajaran saja. Namun bagaimana guru bisa menjawab masalah dan juga bisa mengarahkan siswa yang bermacam-macam tidak membuat anda sebagai seorang yang tepat membuat keputusan. Psikologi pendidikan juga bisa membuka wawasan anda sebagai guru untuk meluaskan pikiran atau pemikiran anda ke arah yang lebih positif tentunya.

You may also like